Asha Putri wanita berusia 18 tahun yang di jodoh kan dengan pria yang 7 tahun lebih tua darinya yaitu CEO yang bernama Varel Pratama berusia 25 tahun. Asha menerima perjodohan ini bukan karena paksaan orang tuanya tapi karna di sudah berjanji pada orang tua nya kalau dia sudah bekerja 1bulan dia akan menerima kalau dia di nikah kan dengan orang tua nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon helmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wulan yang menguping
"kak lu ke sini ga bawa anak?" ucap Varel yang terus fokus menyetir mobil
"bawa lah" ucap Citra ngegas, dan terus memainkan hpnya
"ye santai aja kali, terus dimana mereka?" tanya Varel dan sedikit melirik ke arah Citra
"udah ke rumah sakit duluan sama mas putra" ucap Citra yang masih fokus dengan hpnya
"ohh" ucap Varel
"rel emang nya yang di jodohin sama anak nya om dafit ya" tanya Citra, yang sudah mengenal pak dafit
"iya" ucap Varel yang masih fokus menyetir
"gua sih setuju ya rel kalo lu nikah sama dia, ya secara dia kan cantik terus menutup aurat lagi, jadi keluarga kita menutup aurat semua" ucap Citra dan menaruh hpnya
Ya keluarga pak Tama memang sangat memperhatikan tentang menutup aurat, jadi karena itu lah Varel di jodohkan dengan Asha, walau pun dulu pak Tama suka dengan Gisel walaupun dia tidak menutup aurat, tapi pak Tama yakin Gisel pasti akan berubah karena lingkungan hidup pak Tama, tapi sekarang dia sangat tidak suka dengan Gisel.
"hmmm" ucap Varel yang terus menyetir
Rumah Sakit
"assalamualaikum oma" ucap damar yang masuk ke ruang rawat bu Fira
"eh walaikum salam cucu oma" ucap bu Fira sambil mengelus kepala damar dan damar pun mencium punggung tangan bu Fira
"assalamualaikum pah" ucap putra sambil mencium punggung tangan pak Tama dan di susul dengan damar dan Wulan lalu mencium punggung tangan bu Fira
"oma baik baik aja kan" tanya Wulan
"iya sayang" ucap bu Fira
"Citra mana put?" tanya pak Tama
"tadi kata nya mau ke rumah dulu, mau ketemu sama Varel dulu kata nya" ucap Putra
"oh gitu" ucap Pak Tama
"kalian sampai nya kapan?" tanya bu Fira pada damar dan Wulan
"Sekitar subuh kayak nya oma, tapi kata ayah besok pagi aja takut nya oma ke ganggu kalo jam segini"
ucap Wulan
"iya tuh ayah sama ibu, padahal kan aku kangen sama oma tapi ga di boleh in" ucap damar sambil cemberut
"ye orang sampai nya subuh ya istirahat dulu lah di hotel" ucap Putra
"kan yang penting udah ketemu jadi gak boleh ngambek ya" ucap pak Tama
"eh iya pah, emang Varel mau nikah hari minggu?"
tanya Putra
"iya put, mangkanya papah nyuruh kamu sama Citra buat pulang hari Kamis, eh malah sekarang pulang nya"
ucap pak Tama
"iya pah abisnya Citra panik banget, padahal aku udah bilang besok aja tapi dia malah ga peduli karena saking panik nya" ucap Putra
"siapa yang ngasih tau Citra sampai dia panik, terus mau ketemu sama Varel segala lagi" tanya pak Tama
"ya Syifa lah pah siapa lagi kalo bukan dia, pasti dia udah kasih tau soal Gisel" ucap bu Fira
"hah tante Gisel emang masih hidup oma?" tanya Wulan
"kamu tau dari siapa tentang Gisel?" tanya bu Fira heran
Ya karena saat Gisel meninggalkan Varel, usia Wulan masih 3 tahun bagaimana dia bisa tau?
"soal nya mamah sama tante Syifa sering ngomong tentang Gisel, Gisel gitu deh aku denger" ucap Wulan sambil tersenyum
"pantesan" ucap bu Fira
"ayah aku laper" ucap damar
"ya udah kalau gitu kita ke kanti aja ya beli makanan"
ucap Putra
"iya" jawab damar
"aku ikut ya, aku tinggal dulu ya oma" ucap Wulan
"papah mau nitip apa?" tanya Putra
"papah mau teh anget aja ya rel, jangan terlalu manis"
ucap pak Tama
"siap kakek" ucap damar
Mereka bertiga pun pergi
Rumah Asha
"mah aku mau ke rumah sakit dulu ya" ucap Asha
"sha ini baru jam 7 loh ga siangan aja" ucap bu mira
"kasian tante Fira ga ada yang nyiapin makan, kan anak nya lagi lagi di luar kota" ucap Asha
"ya kan siangan juga ga papa kali sha" ucap bu mira
"udah kamu pergi aja sana sha, jangan dengerin mamah kamu" ucap pak dafit
"makasih pah, papah memang the best" ucap Asha sambil mencium punggung tangan pak dafit dan bu mira
"papah kok di bolehin sih" ucap bu mira
"biarin aja mah, itu tanda nya Asha sudah mulai sayang dengan keluarga nya Varel" ucap pak dafit
Lalu Asha pergi ke rumah sakit
Sesampai nya Asha di rumah dia langsung pergi ke tempat resepsionis dan menanyakan dimana bu Fira di rawat, kenapa Asha menanyakan nya lagi padahal dia semalam baru saja dari kamar itu, ya karena Asha takut bu Fira pindah ruangan
"misi mba saya mau tanya atas nama bu Fira Pratama di rawat di ruangan mana ya?" tanya Asha
"di kamar mawar no.06" ucap resepsionis
"oh, makasih ya" ucap Asha
"iya" ucap resepsionis sambil menganggukkan kepala nya
'ternyata masih di kamar yang sama' ucap Asha dalam hati
Setelah itu Asha pun masuk ke dalam kamar itu dan tidak lama Varel dan Citra pun sampai
"assalamualaikum om tante" ucap Asha sambil mencium punggung tangan pak Tama dan bu Fira
"walaikum salam sha" ucap pak Tama
"sha tante kangen tau sama kamu" ucap bu Fira
"tante kangen sama aku?" ucap Asha heran
"iya sha, tante kangen sama kamu" ucap bu Fira
"permisi" ucap suster yang sedang membawakan makanan untuk bu Fira
"iya sus" ucap Asha
"di makan ya bu" ucap suster sambil tersenyum, menaruh makanan dan keluar
"tante makan bubur nya ya" ucap Asha
"iya sha" ucap bu Fira
"aku suapin ya" ucap Asha
Asha pun menyuapi bu Fira dan tidak lama kemudian Varel dan Citra pun datang dan masuk
"assalamualaikum" ucap Citra sambil mencium punggung tangan pak Tama dan memeluk nya
"walaikum salam cit" ucap pak Tama
"siapa pah" ucap Citra sambil tersenyum kepada Asha
"Asha" ucap pak Tama dan Citra pun menghampiri Asha dan bu Fira
"mah" ucap Citra sambil tersenyum dan mencium punggung tangan bu Fira
"iya cit" ucap bu Fira
Asha pun berdiri dari tempat duduk nya dan berdiri sambil tersenyum kepada Citra dan Citra pun duduk di bangku nya