18+ 🔥
"Pa, ini tidak seperti yang papa bayangkan, please percaya pada Ando pa."
"Nikahi gadis itu, atau papa tarik semua fasilitas yang papa berikan padamu selama ini."
.............
"Ma Pa, sungguh ini salah paham Nada dan Anak itu tidak melakukan apapun".
"Cukup, diam dan turuti perintah Papa, sebelum nama baik keluarga kita tercoreng."
Cerita ini mengisahkan seorang mahasiswi dan pelajar sma yang terjebak pernikahan karena sebuah kesalah pahaman yang tidak disengaja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mawarjingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peresmian Hotel bang Gavin (Part-3)
Suara sorak sorai diiringi bunyi tepuk tangan membahana di depan gedung G-HOTEL.
Sebagai bukti keantusiasan para penonton yang begitu excited menyaksikan penampilan dari The Arcturus band.
"Gimana keren nggak penampilan dari The Arcturus?" teriak bang Raffan dari atas Panggung.
"Kereeennn!" para penonton balas berteriak.
"Lagi dong lagi!" teriak sebagian penonton remaja perempuan.
"Eh, ngomong-ngomong Ada yang patah hati nggak nih, Idolanya udah punya pujaan hati?" teriak bang Raffan bersemangat.
"Yaaaaaahhhh!"
"Nggak apa-apa aku rela kok jadi yang kedua!"
"Nggak apa-apa jadi yang kedua, yang penting bisa bersama babang ganteng!"
"Abang ganteng, culik aku dong huhuuu"
Dan masih banyak lagi teriakan-teriakan lainnya dari para penonton gadis remaja maupun dewasa, membuat bang Raffan kian terkekeh.
Sementara Indra penglihatan Ando terfokus pada seseorang yang memenuhi hati dan fikirannya Akhir-akhir ini, tanpa satu orangpun yang menyadari.
"Kita tanyain ya sama orangnya, kira-kira siapa sih gadis beruntung yang udah merebut hati babang ganteng idola kita ini!" Ucap bang Raffan lagi.
"Tanyain jangan nih!" teriaknya.
"tanyain...tanyain...tanyain...!!" teriak penonton bersahut-sahutan.
"Ok, gimana Nih babang Ando, penonton pada penasaran tuh katanya, Kira-kira seperti apa sih gadis yang bisa menaklukan seorang Alby Orlando Arsenio. vokalis tampan Arcturus?"
Ando mengulum senyum, melihat kearah penonton, "Dia gadis yang imut, cantik, cerdas, dan sangat saya cintai pastinya!"
"Wohooo, Kira-kira sekarang orang nya Ada disini nggak?" tanya bang Raffan excited.
Ando kembali mengulum senyum, dan mengangguk. "Ada diantara kerumunan penonton, tapi saya tidak akan menunjuk dan menyebutkan namanya!"
Repleks semua penonton saling melirik satu sama lain, mencari-cari gadis yang dimaksudkan Ando.
Sementara Nada menunduk dengan tubuh gemetar, ia sama sekali tidak menyangka, bahwa keberadaannya yang menurutnya jauh dari jangkauan, justru malah terlihat jelas oleh Ando.
"Beruntung banget nggak sih, yang jadi pacarnya si Ando, huhuu." Ucap Bianca tanpa sadar memeluk Chaca.
"Gue kok nggak rela ya, dia udah punya pacar, hik" Chaca kian mengeratkan pelukannya dengan Bianca.
Perlahan dengan ragu Nada mendongak menatap kedepan kearah panggung dimana Ando berada.
Deg!
Ia tersentak, mendapati Ando yang tengah tersenyum kearahnya.
Gue mau mati sekarang! batin Nada. dengan lutut yang melemas.
Ia sekuat tenaga memalingkan muka dengan leher yang mendadak terasa kaku dan berat.
please siapapun tolongin gue, gue nggak mau pingsan disini! batinnya kembali menjerit.
Bianca dan Chaca baru menyadari keduanya tengah berpelukan, lalu secepat kilat segera mengurai pelukannya.
"Nad, muka lo kok pucat gitu, lo sakit?" Reflek Bianca menyentuh keningnya, lalu beralih menyentuh telapak tangannya.
"Kening lo nggak Anget, tapi tangan lo dingin banget, Maag lo kambuh nggak sih Nad?" Tanya Bianca panik.
"Pulang aja deh Bi, kasian ni Anak khawatir gue!" timpal Chaca.
"Nggak kok gays, gue nggak apa-apa. tapi boleh nggak gue izin duluan tunggu di mobil!"
"Nggak deh lebih baik kita pulang aja, gue anterin lo pulang kerumah!" ucap Bianca.
"Acaranya kan belum selesai, udah gue tunggu di mobil aja, kalian nggak usah khawatir gue nggak apa-apa, cuma nggak enak badan aja dikit." bohongnya.
"Perlu gue Antar ke mobil nggak Nad?" tawar Chaca khawatir.
"Nggak usah, apaan sih lo Cha, gue ini nggak apa-apa, santai aja. yaudah kalian lanjutin nontonnya gue kemobil dulu ya byy!" Tangannya terulur menerima kunci mobil dari tangan Bianca.
"Hati-hati Nad!" teriak Bianca dan Chaca saat Nada mulai melangkah.
"Ada yang aneh nggak sih sama tu Anak?" ucap Chaca.
"Lagi nggak enak badan aja mungkin dia, eh itu kok anak-anak pada foto sama personil Arcturus. Cha ayo buruan kedepan, gue juga pengen foto sama mereka terutama sama Ando huhuu!" menarik paksa tangan Chaca.
"Aduh pelan-pelan dong jalannya, Jangan Nabrak-nabrak orang gini!" Chaca menggerutu, Namun Bianca tak menghiraukan terus menyerobot melewati kerumunan-kerumunan orang-orang yang sama-sama sedang berebut jalan menuju arah panggung.
"Jangan ribut ya, gantian! nanti juga semuanya kebagian!" ucap bang Raffan mencoba menenangkan.
Ando mencari-cari keberadaan Nada yang kini sudah tak lagi terlihat, ia khawatir Nada terdorong atau jatuh dan terluka di tengah kerumunan penonton.
"Pan, gue nggak bisa lanjutin foto-foto. gue musti nyari cewek gue dulu, gue khawatir nih!". bisiknya ditelinga Pandu.
"Yaudah, lo mundur pelan-pelan lewat belakang, mumpung lagi pada sibuk foto bareng yang lain noh." Tunjuknya pada Danang, Beny, Agil, dan Ramon.
Author up lagi kalau Like nya udah bertambah ya😁😁😁
****
........