NovelToon NovelToon
Istri Simpananku, Canduku

Istri Simpananku, Canduku

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Ibu Pengganti
Popularitas:65.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fauzi rema

Revana Arnelita...tidak ada niatan menjadi istri simpanan dari Pimpinannya di Kantor. namun kondisi keluarganya yang mempunyai hutang banyak, dan Ayahnya yang sakit-sakitan, membuat Revana menerima tawaran menjadi istri simpanan dari Adrian Wijaksana, lelaki berusia hampir 40 tahun itu, sudah mempunyai istri dan dua anak. namun selama 17 tahun pernikahanya, Adrian tidak pernah mendapatkan perhatian dari istrinya.
melihat sikap Revana yang selalu detail memperhatikan dan melayaninya di kantor, membuat Adrian tertarik menjadikannya istri simpanan. konflik mulai bermunculan ketika Adrian benar-benar menaruh hatinya penuh pada Revana. akankah Revana bertahan menjadi istri simpanan Adrian, atau malah Revana menyerah di tengah jalan, dengan segala dampak kehidupan yang lumayan menguras tenaga dan airmatanya. ?

baca kisah Revana selanjutnya...semoga pembaca suka 🫶🫰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fauzi rema, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Bab 30

..."Baby, kita mandi bareng yuk, kamu mau nggak ?" bisik Adrian....

Malam itu, setelah semua dokumen kontrak ditandatangani, Anton berpamitan lebih dulu. Para staf juga sudah pulang. Tinggal Adrian dan Revana yang masih berada di kantor.

Adrian berjalan mendekati meja Revana.

“Ini pencapaian besar,” ucapnya sambil melepas dasi. “Biasanya aku akan merayakan dengan tim, tapi malam ini aku ingin berbeda.”

Revana menoleh, bingung. “Berbeda bagaimana.?”

Adrian menatapnya dengan senyum tipis penuh makna. “Denganmu. Hanya berdua.”

Revana tercekat. Ia tahu menolak akan sulit, namun tetap mencoba, “Tapi… bukankah kita seharusnya merayakan bersama tim lain juga?”

Adrian menggeleng. “Tim sudah mendapat bagiannya. Yang kuinginkan malam ini hanya kamu.”

Tanpa memberi kesempatan Revana untuk beralasan lagi, Adrian menggiringnya keluar kantor.

"Papi, kita mau kemana ?" tanya Revana ketika Adrian sudah melajukan mobil mewahnya menuju jalan yang berbeda, bukan jalan ke arah apartement mereka.

"Kehotel Baby....aku mau menghabiskan malam ini denganmu..." jawab Adrian mengerlingkan matanya.

Revana berdecak, menyilangkan tangannya di dada.

"Kenapa harus di hotel sih, kan di apartement bisa, buang-buang duit aja." gerutu Revana.

Adrian terkekeh mendengar gerutuan Revana.

"Aku ingin suasana berbeda Baby, aku bosan di apartement.." jawab Adrian.

Revana hanya mendengus pelan, mau protes pun juga percuma, kemauan Adrian tak pernah ada yang bisa menahan.

⚘️

Sebuah mobil hitam mewah meluncur ke arah hotel berbintang lima. Begitu tiba, pelayan hotel langsung menyambut dengan ramah. Lampu kristal yang bergelantungan di lobi utama membuat suasana begitu elegan.

Revana berusaha menahan canggung ketika tangan Adrian menyentuh punggungnya, seolah menuntunnya masuk.

Mereka menuju suite room di lantai atas. Begitu pintu terbuka, Revana terpana. Ruangan luas dengan jendela besar yang memperlihatkan panorama kota di malam hari. Ada sofa empuk, meja makan kecil, dan sebuah kamar tidur megah dengan ranjang besar berlapis seprai putih bersih.

Adrian melepaskan jasnya, menaruh di sandaran kursi, lalu menoleh pada Revana. “Kamu suka kan tempat ini, Baby?” tanyanya lembut.

Revana menatap Adrian dengan mata berbinar, “Iya… indah sekali.”

Adrian tersenyum puas, lalu berjalan pelan mendekat. Ia meraih tangan Revana, menggenggam erat. “Malam ini aku hanya ingin kita… menikmati kebersamaan tanpa gangguan. Anggap saja hadiah kecil setelah semua kerja keras kita.”

Degup jantung Revana kian tak terkendali. Ia sadar Adrian benar-benar menginginkan momen ini berbeda, lebih intim, lebih dalam dari malam-malam sebelumnya.

"Baby, kita mandi bareng yuk, kamu mau nggak ?" bisik Adrian, membuat Revana tersenyum malu. Kemudian ia menoleh, menatap wajah Adrian.

"ehmm......" Revana terlihat berpikir sejenak.

"Pengen nggak ?" tanya Adrian lagi sambil menciumi leher Revana.

"shh...emmm.." Revana mengangguk sambil menggeliat lantaran merasakan geli lehernya di ciumi Adrian.

Adrian menggendong tubuh Revana, ia melangkah hati-hati menuju kamar mandi.

Begitu masuk di dalam kamar mandi, Adrian menurunkan Revana, kemudian perlahan ia melepaskan semua baju Revana.

Adrian menghidupkan kran shower dan air mulai membasahi tubuh mereka berdua. Tangan Adrian bergerak lembut menggosokan sabun pada tubuh Revana yang putih mulus.

Dari leher, turun ke dada bahkan ke tubuh bagian bawah. Dengan telaten ia membersihkan tubuh Revana secara detail.

Revana memejamkan matanya, merasakan setiap detail sentuhan tangan Adrian yang hangat dan menggugah hasrat.

"Kamu suka Baby ?" bisik Adrian, suaranya penuh kelembutan dan rasa cinta.

"Iya Papi, aku suka." jawab Revana dengan mata terpejam, menikmati setiap momen kebersamaan mereka di dalam kamar mandi.

Mereka berdua saling berbagi kasih dibawah pancuran air yang mengalir deras, membersihkan semua kotoran di tubuh, sekaligus menyegarkan hati dan pikiran.

⚘️

⚘️

Sementara itu di sebuah restoran mewah di pusat kota yang penuh dengan cahaya lampu kristal yang berkilau. Para wanita sosialita duduk melingkar di meja panjang, dengan gelas wine berjejer rapi dan hidangan mahal di atas piring-piring porselen.

Nadya hadir dengan gaun elegan berwarna merah marun, rambutnya ditata sempurna, make up-nya flawless. Namun, ada sesuatu yang berbeda malam itu, rautan wajahnya tidak secerah biasanya. Senyum Nadya terasa dipaksakan, matanya terlihat gelisah setiap kali teman-temannya tertawa riang.

Salsa, teman sekaligus rival dalam lingkaran arisan itu, memperhatikan. Ia mencondongkan tubuhnya sambil menegur dengan nada sedikit menyindir, “Nadya… aku pikir kamu yang pertama bakal ambil cincin limited edition itu. Kok kamu malah nggak jadi beli?”

Semua mata sontak menoleh ke arah Nadya, menunggu jawabannya.

Nadya terdiam sejenak, mencoba menjaga gengsinya. Ia tersenyum tipis, meski jelas sekali ada kepahitan di baliknya. “Oh… cincin itu? Aku sedang nggak mood aja untuk belanja perhiasan hari ini.”

Salsa terkekeh kecil, lalu mengangkat alis. “Masa sih? Kamu kan biasanya nggak pernah absen kalau soal barang-barang eksklusif. Apa ada masalah, Nadya?”

Wajah Nadya sedikit menegang. Ia mencoba tetap elegan, meraih gelas wine dan meneguknya perlahan. “Tidak ada masalah. Aku hanya ingin lebih selektif saja sekarang. Lagipula… cincin seperti itu bukan hal penting bagiku.”

Namun beberapa teman yang lain saling berbisik-bisik, jelas sekali mereka tidak percaya sepenuhnya. Nadya bisa merasakan tatapan penuh tanya itu, dan untuk pertama kalinya, gengsi yang selama ini selalu ia jaga mulai terguncang.

Salsa menatap Nadya dengan tatapan penuh arti, lalu menyandarkan punggungnya ke kursi. Ia meneguk minumannya pelan sebelum kembali membuka suara, “Selektif? Wah… baru kali ini aku dengar Nadya bicara begitu. Biasanya kamu yang paling semangat kalau ada barang-barang baru keluar.”

Beberapa teman di meja itu tertawa kecil, sebagian hanya tersenyum pura-pura sopan. Nadya bisa merasakan darahnya naik ke wajah, tapi ia buru-buru tersenyum manis, menahan gengsi agar tidak terlihat terpojok.

“Yah, Salsa sayang… aku rasa kita semua juga harus belajar menahan diri. Tidak mungkin kan setiap saat kita menuruti keinginan. Aku sudah punya koleksi perhiasan yang jauh lebih mahal dari cincin itu.” Nadya mengangkat dagunya, berusaha mengembalikan wibawa.

Namun Salsa tidak berhenti. Dengan nada seolah-olah bercanda, ia menyahut, “Atau… jangan-jangan uang belanjamu dipotong sama suamimu.?”

Tawa kecil pun pecah dari beberapa sisi meja. Nadya meremas ujung gaunnya di bawah meja, matanya berkilat menahan emosi.

Dengan suara tenang namun tajam, ia menjawab, “Salsa, sepertinya kamu terlalu banyak berasumsi. Uang bukan masalah bagiku. Hanya saja aku punya prioritas lain sekarang.”

Teman-teman lain mencoba meredakan suasana dengan mengalihkan topik, tapi atmosfer di meja itu sudah jelas berubah. Nadya berusaha tetap tersenyum, padahal dalam hatinya amarah berkecamuk. Ia merasa dipermalukan.

Saat pelayan datang membawa makanan penutup, Nadya menunduk sejenak, menarik napas dalam-dalam. Untuk pertama kalinya, gengsi yang selama ini jadi tamengnya mulai retak.

Nadya yang sejak tadi berusaha menjaga senyumnya langsung tertegun mendengar pertanyaan Hanum. Suasana meja seketika berubah hening.

“Nadia, aku mau tanya deh, Kenapa akhir-akhir ini Alesya sering dijemput sama seorang wanita cantik?” tanya Hanum dengan polos. “Kebetulan anakku satu sekolah dengannya. Jadi aku lihat sendiri. Aku kira kamu yang jemput, ternyata bukan. Kenapa kamu nggak pernah menjemputnya sendiri?”

Nadya refleks mengerutkan dahi. Dalam benaknya, ia berusaha keras mengingat, wanita cantik siapa yang dimaksud Hanum? Ia tidak pernah mendengar kabar itu dari Alesya maupun Andrew.

“Wanita cantik?” Nadya mengulang pelan, pura-pura santai padahal hatinya mulai gusar. “Oh, mungkin itu supir atau babysitter yang Adrian pekerjakan. Aku memang akhir-akhir ini sibuk sekali, jadi nggak sempat menjemput.”

Hanum menatap Nadya dengan ekspresi ragu, tapi tidak memperpanjang. Salsa justru tertawa kecil. “Wah, kalau babysitter cantik gitu bisa bahaya, Nadya. Hati-hati aja, suami kamu bisa kepincut loh. Apalagi Adrian kan… ya, kamu tahulah.”

Beberapa wanita lain ikut cekikikan. Nadya hanya tersenyum tipis, meski dadanya sesak. Ia tidak suka dengan nada menggoda yang ditujukan ke Adrian, seakan suaminya itu pria yang mudah goyah.

Dalam hati, Nadya mulai resah. Siapa sebenarnya wanita cantik yang menjemput Alesya? Kenapa Adrian tidak pernah bilang apa-apa padanya? Rasa penasaran itu bercampur dengan rasa curiga, membuatnya gelisah sepanjang acara arisan.

...⚘️...

...⚘️...

...⚘️...

...BERSAMBUNG.....

1
Ma Em
Nadia kamu yg berulah kamu yg marah itulah akibat dari semua kelakuanmu pada anak2 dan suamimu karena Nadia terlalu terlena dgn kemewahan sehingga melupakan suami dan anak2 nya , jgn sampai Nadia mencelakakan Revana Thor .
Ririn Susanti
ayo nadia beli kulkas biar gk panas
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik 🥰
Ma Em
Adrian secepatnya klarifikasi berita yg tdk benar jgn sampai menghancurkan segalanya , beritahu semua masalah yg ada di keluargaku agar TDK berkepanjangan dan langsung bungkam orang2 yg ingin menjatuhkan mu Adrian .
kalea rizuky
hmmm apapun alesannya selingkuh tetap g bs di benarkan paham
Anita Rahayu
TOLONG THOR BUAT NADYA MALU KARNA JADI ISTRI DAN IBU YG GAGAL DIA DI CERAIKÀN KARNA TUKANG BELANJA GK URUS SUAMI DAN ANAK TITIK
DAN UTK RANI BUAT DIA SADAR DIRI KERJA JGN NGAREPIN MANTAN KAKAK IPAR UNTUK BIAYA HIDUPNYA BUAT VIRAL👌👌👌👌👌👌👌👌👌👌😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈
Ma Em
Selamat untuk Alesya yg sdh diterima di kedokteran dan juga Alesya tdk terhasut sama Rani dan Nadya yg ingin memecah belah Adrian dan Revana .
Anita Rahayu
Thor langsung ke penjara aja karna ke tangkep tangan usaha nyelakainnya gagal sama adiknya biar tobat tuh 2 benalu😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈
Ma Em
Adrian benar Alesya hrs hati2 sama Rani karena dia akan berbuat jahat pada Alesya , pokonya Alesya jgn sampai lengah jgn percaya mulut manis tapi berbisa apalagi Rani emang sdh TDK suka pada Alesya .
refinorman norman
💪 thor,,, up lagi donk
Ma Em
Rani yg tdk tau malu dan tak tau diri wajar Alesya masuk kuliah di kedokteran karena bapaknya mampu membiayai kuliah anaknya lah si Rani cuma ipar minta dibayarin juga uang kuliahnya mending kalau Nadya kelakuan nya benar dan baik2 sama anaknya yg ada di otak Nadya cuma uang ..uang dan uang ga ada yg lain dasar keluarga benalu kamu Rani dan keluargamu .
Anita Rahayu
buat nadya kalah di persidangan DAN
dia jadi gembel kalau butuh uang harus kerja biar dia tau capeknya jadi adrian kayak mana
MANTAP GK THOR🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😈
Ma Em
Nadya nekad menjual semua perhiasannya demi untuk memenangkan gugatan harta Gono gini yg banyak , tapi blm tentu dapat Nadya y perhiasan yg ada saja kamu jual takut nanti setelah habis simpananmu sidangnya kalah Nadya dapat zonk .
Ma Em
Semoga keputusan Adrian untuk berpisah dgn Nadya tdk ada hambatan dan dimudahkan di segala urusannya .
Ma Em
Nadya itu akibat kelakuanmu yg sdh mengabarkan kan suami dan anak2 mu , Nadya tdk akan bisa lagi membuat Adrian kembali pada Nadya karena sekarang Adrian sdh punya istri yg mau mengurus kebutuhannya dan juga anak2 nya dan Nadya sdh kalah telak dari Revana , terima saja nasibmu Nadya yg tdk bisa berfoya foya lagi .
Ma Em
Nadya ngaku istrinya Adrian tapi tdk pernah mengurus rumah tangganya suami dan anak2 nya dia abaikan sekarang Nadya nuntut haknya dari Adrian sedangkan kerjaannya cuma foya2 menghabiskan uang Adrian .
Ma Em
Alesya berani kasih tau mamanya tentang Adrian sdh nikah lagi dgn Revana yg membuat Nadya jadi sock karena tdk menyangka Adrian berani nikah lagi , makanya Nadya punya suami itu dilayani dgn baik bkn cuma dijadikan ATM berjalan doang uangnya mau tapi suami dan anak2 nya tdk diperhatikan
Ma Em
Nadya mau anak2 nya kembali tinggal bersama nya tapi kelakuan nya sangat kasar pada Andrew dan Alesya mana mau anaknya tinggal dgn Nadia malah lbh berpihak ke ibu tiri karena Revana baik bisa ngemong dan sayang sama mereka berdua
Ma Em
Pasti Adrian ngamuk tuh langsung ceraikan saja Nadya jgn biarkan Nadya merusak mental Andrew dan Alesya malah akan membuat anak2 jadi trauma nanti .
Anita Rahayu
buat nadya di ceraikan adrian hari itu juga dan hak asuh anak jatuh ke tangan adrian sekaliaan video kelalaian nadya sebagai ibu yg gk ngurus anaknya sendiri plisss thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!