Claudia Jonson seorang detektif swasta yang cukup hebat dan juga ahli dalam melakukan apapun.
Claudia seorang wanita yang di paksa harus memiliki semua kemampuan untuk menunjang keberhasilan nya dalam bekerja.
Namun saat melakukan salah satu misi yang berbahaya Claudia yang sedang di kejar-kejar para penjaga malah tidak sengaja memasuki sebuah portal ajaib yang membawa nya ke sebuah dunia yang seluruh orang nya bergaya zaman abad pertengahan di mana era kerajaan kuno.
Lebih parah nya lagi ternyata wajah Claudia malah mirip dengan seorang putri kerajaan Weaver yang jatuh dan menjadi buronan.
"aku bahkan tidak mengenal mereka tapi entah kenapa mereka sangat ingin aku mati!!".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32. SEBUAH ANCAMAN
Siang ini Claudia dengan wajah yang di tekuk kesal dan juga marah sedang duduk di meja makan bersama Aldrich dan Bianca. Claudia walaupun kesal dia makan dengan tenang tanpa memperdulikan kehadiran dua orang tersebut.
Sementara Bianca sedang sibuk mencari perhatian dari Aldrich. Bahkan wanita itu kini malah memakai gaun yang cukup terbuka hanya untuk sekedar menggoda Aldrich di depan Claudia.
"Al.. apa kau suka sup nya??. Ini sangat enak". Ucap Bianca dengan nada manja dan menggoda.
Aldrich melirik ke arah Claudia senang lalu kemudian tersenyum ke arah Bianca.
"yah koki mansion milik ku memang koki yang paling handal". Ucap Aldrich dengan lembut pada Bianca.
Sementara Claudia hanya makan dan malas menimpali kedua orang tersebut.
"Al... Kenapa kita harus makan bersama gadis itu?. Melihat penampilan nya saja aku hampir tak berselera makan". Ujar Bianca lagi sambil menunjuk ke arah Claudia secara terang-terangan.
Sedang kan Claudia yang malas untuk terjebak dalam drama ini hanya fokus pada makanan nya. Dia terlalu malas menghadapi wanita konyol ini dan juga pria bodoh ini.
Aldrich yang mendengar ucapan Bianca entah kenapa karena rasa kesal nya tadi pada Claudia malah tidak membela tunangan nya itu.
"karena dia calon istri ku. Jadi aku harus makan bersama nya".
"bagaimana bisa kau menjadikan nya seorang tunangan lihat lah dia. Gadis ini bahkan memotong rambut nya hingga seperti pria dan juga wajah nya tidak lah cantik. Kenapa kau tidak memberikan nya kembali pada istana kekaisaran Empyreal. Dan mencari wanita yang lebih cantik dan seksi juga bermartabat sebagai istri mu". Ucap Bianca lagi yang kini malah menghina Claudia secara terang-terangan.
Aldrich ingin melihat apa reaksi yang akan di tunjukan oleh Claudia. Karena membawa teman masa kecil nya ini untuk tinggal di mansion nya adalah salah satu saran dari teman nya untuk membuat Claura cemburu dan menyatakan perasaannya pada pria itu. Maka nya dia menahan rasa kesal dan marah nya saat Bianca secara langsung menghina Claura.
Sementara Claudia yang mendengar nya hanya menghelakan nafas nya. Dia memang sangat lapar siang ini. Dan dia berusaha menikmati makanan lezat yang tersuguh di depan nya. Tapi dua orang yang sekarang sedang duduk satu meja dengan nya sungguh membuat nya terganggu.
"tidak bisakah kalian makan dengan tenang. Sejak tadi kalian mengoceh di meja makan. Dan hal itu membuat ku terganggu". Ujar Claudia yang akhirnya membuka suara nya.
Tapi melihat kekesalan dari Claudia malah membuat Aldrich terlihat senang. Pria itu malah berfikir jika Claudia saat ini sedang cemburu pada nya karena dekat dengan Bianca. Padahal Claudia saat ini kesal bukan karna cemburu melainkan karena tingkah mereka yang sejak tadi berisik.
"jangan cemburu pada kedekatan ku dengan Bianca. Aku dengan nya sudah kenal sejak kami remaja. Jadi aku dan Bianca memang dekat seperti ini". Balas Aldrich yang malah semakin membuat Claudia muak.
Brak!!.
Cukup sudah kedua orang ini benar-benar membuat selera makan Claudia hilang begitu saja. Claudia yang membanting sendok dan garpu nya kini berdiri dari duduk nya yang tenang tadi.
"aku sudah kenyang. Aku akan segera pergi. Jadi nikmati makan siang kalian. Dan ku lihat kalian sangat cocok berdampingan sebagai suami istri. Yang satu memuakkan dan yang satu menyebalkan". Ucap Claudia yang akhirnya pergi dari tempat itu dan berjalan dengan kesal ke dalam kamar nya.
Ternyata wanita yang bernama Bianca itu lebih merepotkan dari pada Greta si gadis labil.
Sementara itu Aldrich yang melihat kepergian Claudia juga menghentikan kegiatan makan nya. Pria itu malah berfikir jika apakah dia keterlaluan membuat Claudia cemburu dan marah seperti tadi.
Aldrich juga bangkit dari duduk nya.
"Bianca.. Lanjutkan saja makan mu. Aku juga sudah kenyang". Ujar Aldrich yang segera meninggal kan meja makan tersebut untuk menyusul Claudia yang di anggap sedang merajuk.
Kini tinggal lah Bianca yang malah terlihat kesal saat ini.
"sial!! Gadis itu sungguh menghalangi jalan ku untuk menjadi istri Aldrich. Ternyata permaisuri Ferreira benar. Gadis itu sungguh tidak tau malu. Tapi tenang saja ini masih lah awal. Aku akan membuat hidup gadis itu di rumah ini seperti di neraka!!". Gumam Bianca yang sudah mengeratkan pegangannya pada sendok yang saat ini dia pegang.
Sedangkan saat ini Claudia duduk di sofa kamar nya walaupun perutnya masih terasa lapar tapi dia tidak akan bergabung makan dengan dua orang pengganggu tersebut.
Saat sedang mengambil buku yang dia bawa dari perpustakaan Aldrich tiba-tiba pintu kamar nya terbuka dan menampakkan Aldrich yang masuk tanpa di persilahkan.
Claudia menoleh ke arah Aldrich yang terus melangkah mendekatinya. Gadis itu menghela nafas nya.
'sekarang apa lagi?'. Batin Claudia yang sejak tadi ketenangan nya selalu di usik oleh Aldrich dan Bianca.
"ada apa kau masuk ke kamar ku tanpa seijin ku". Ucap Claudia tanpa mau menatap pria itu dan kembali melihat buku yang lebih menarik.
"ini rumah ku. Di mana pun aku ingin masuk aku tidak perlu ijin dari siapapun".
Lihat kan ucapan pria ini yang baru saja masuk pasti akan menggangu Claudia.
"aku tau kau cemburu tadi maka nya kau terlihat marah pada ku saat ini. Kau tidak perlu cemburu karena orang yang akan ku nikahi hanya dirimu". Ucap Aldrich dengan wajah yang sangat percaya diri jika Claudia saat ini menyukai nya.
Claudia berdiri lalu terkekeh geli mendengar hal tersebut. Dari mana asal nya jika dia cemburu. Bahkan Claudia tidak pernah merasakan perasaan cemburu sejak dulu.
"kau sungguh lucu tuan Aldrich. Aku sama sekali tidak tertarik dan juga tidak cemburu pada mu. Bahkan aku berharap kau bisa menikah dengan Bianca itu. Atau kau bisa menikah dengan Claura setelah aku menemukan nya nanti. Dan aku akan terbebas dari sini. Lalu pergi bersama Drew".
Tanpa sengaja Claudia malah menyebut nama Drew di depan Aldrich. Karena benar rencana Claudia adalah pergi menjalani hidup dengan tenang dan Drew sebagai asisten nya.
Karena rasa kesal nya pada pria ini yang terus menerus menggangu nya membuat Claudia tanpa sengaja malah menyebut nama pria lain.
Sebuah nama yang di sebut Claudia kini membuat api amarah di dada Aldrich menyala begitu besar. Dengan tatapan tajam dan dingin pria itu mendekat perlahan ke arah Claudia.
"siapa pria bernama Drew itu Claura!!". Tanya Aldrich dengan nada tajam dan tatapan mengintimidasi.
Namun Claudia tidak mundur sedikit pun dia malah terlihat menantang pria itu. Hingga Aldrich berada tepat di depan Claudia.
"Drew adalah teman ku. Aku ummppphhhff".
Tanpa bisa melanjutkan perkataannya Aldrich secara tiba-tiba mencium bibir lembut milik Claudia tanpa peduli dengan reaksi apa yang di miliki gadis itu.
Aldrich memeluk tubuh Claudia dan mencium bibir tersebut dengan marah. Dia benci mendengar nama pria lain di sebut oleh gadis ini. Hanya dia yang bisa memiliki Claudia tidak akan dia biarkan orang lain memiliki nya.
Sedangkan Claudia yang di cium dengan tiba-tiba berusaha untuk lepas dari pria ini. Dengan segera Claudia menggigit bibir Aldrich hingga berdarah lalu menginjak kaki pria itu lalu mendorong tubuh Aldrich hingga terlepas dari tubuh nya.
Dengan segera Claudia mengusap bibir nya yang dengan geram seakan-akan membersihkan jejak ciuman yang di berikan Aldrich.
"brengsek!! Apa yang kau lakukan!!". Bentak Claudia dengan kesal.
Aldrich menghapus jejak darah di sudut bibir nya dan menatap tajam ke arah Claudia. pria itu saat ini sedang marah. Dan ternyata dia lah yang terbakar api cemburu.
"ingat Claura.. Aku tidak akan melepaskan mu walaupun kau menemukan Claura yang lain maka aku akan membunuh gadis itu dan juga membunuh pria bernama Drew!!". Ancam Aldrich dengan nada yang marah.
Lalu pria itu melanjutkan kalimatnya yang membuat Claudia membulat kan kedua mata nya terkejut.
"hanya boleh ada satu Claura di dunia ini!!".
recommend banget buat kalian baca 👍🏻