 
                            Kami saling mencintai , pernikahan kami sudah tinggal menunggu hari, tapi sepertinya takdir ku harus berpisah darinya. Karena sebuah kecelakaan yang menyebabkan calon suami ku meninggal dunia.
Damian, adalah putra semata wayang keluarga Adi ningrat, karena itulah aku terseret dalam masalah keluarga mertuaku saat calon pewaris tunggal mereka telah tiada.
Orang yang telah kuanggap Ibu kandungku sendiri memintaku bahkan memohon kepadaku agar aku mau membantu keluarga mereka.
Betapa terkejutnya aku mendengar permintaan dari calon Ibu mertua ku. Beliau memintaku untuk tidak membatalkan pernikahan .
Aku akan tetap menikah bukan dengan calon suamiku tapi dengan calon Papa mertuaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
" Bening aku.... perkataan Damar terhenti dengan pemikirannya sendiri
Bening, kamu kecewa aku abaikan??" tanya Damar pada akhirnya
" Saya kecewa karena bapak meninggalkan saya bersama para pria asing yang membuat saya risih, saya tidak berharap Anda mengakui saya sebagai istri anda tapi setidaknya anda tidak memposisikan diri saya bak dagangan yang anda promosikan dan anda tinggalkan begitu saja. Bening mengungkapkan perasaan nya
" Kamu bicara apa?? siapa yang mempromosikan dirimu, dan menganggap dirimu sebuah dagangan ??" " Bening aku... Maafkan perbuatan saya Bening, sungguh tidak ada maksud saya untuk meninggalkan mu, tapi saya takut lepas kontrol melihat kamu di dekati banyak pria Bening, entah mengapa saya kesal karna itu!!" ucap Damar jujur
Bening terisak di kepala ranjang dengan lembut Damar menghapus air matanya.
" Saya tau Bening, saya terlalu tua untuk menjadi suamimu, saya ingin memberimu kebebasan Bening, saya tidak mau kamu hidup dengan saya separuh hati, kamu berhak bahagia Bening, saya sadar diri meskipun statusmu istri saya kamu masih memiliki impian masa depan, untuk itu....
" Bisa kita biasakan untuk bicara aku kamu saja, saya suka!!" ucap bening memotong perkataan Damar. Dan diangguki oleh Damar dengan senyum tipis
" Bening, jujur sebenarnya beberapa hari ini aku kesepian, Widuri meninggalkan rumah sudah cukup lama, sebagai seorang pria aku juga membutuhkan itu, aku pernah membiarkan hal ini sebelum nya.
Apa jika aku meminta hak ku sekarang boleh??"
Bening, terpaku ditempatnya, ada rasa takut dan juga gugup secara bersamaan, tapi hampir satu bulan pernikahan mereka, untuk pertama kalinya Damar berujar sesantai ini dan se serius ini.
"Bening, aku tidak memaksamu seandainya kamu tidak mau, hanya saja aku ingin memastikan akan ke arah mana pernikahan kita Bening??" bukankah tujuan mu mau menikah dengan ku karena ingin memberikan keturunan??"
Kali ini Damar ingin egois, Damar akui dirinya telah jatuh oleh pesona Bening, Damar akui dirinya mulai tertarik dengan Bening, terbukti dengan tak relanya dirinya melihat orang lain yang memandang Bening dengan pandangan penuh kekaguman dan memuja.
" Saya.. ah maksudnya Aku tidak pernah menolak melayani Bapak, dan untuk masalah itu bapak yang jauh lebih tau, jika memang bapak menginginkan saya, InsyaAllah Aku ikhlas. ucap Bening sedikit belepotan antara menyebut dirinya saya atau aku.
Bagai mendapat durian runtuh dimalam hari, hati Damar tersentuh dengan ucapan Bening, melihat marahnya Bening karena diabaikan nya, sedikit memberikan Damar pencerahan
Gadis pilihan putranya memang istimewa, jujur mendengar ucapan Bening yang marah padanya karena dibiarkan didekati pria lain membuat hati Damar damai, gadisnya bukanlah wanita yang suka mencari perhatian
Kecantikan Bening tidak hanya pada wajahnya tapi juga dari dalam dirinya.
"Bening apakah kamu tidak menyesal jika sayalah orang yang pertama kali menyentuh mu??" tanya Damar lirih.
Bening mendongak menatap wajah Damar
Air mata Bening meleleh di pipi mulusnya, Bening sedih mendengar ucapan Damar, apa maksud Damar dirinya yang mengatakan orang yang pertama kali??" apa setelah dirinya melahirkan Damar akan meninggalkan nya??"
Damar yang melihat air mata Bening salah sangka, Damar mengira Bening menangis karena akan menyesal dan itu sukses membuat hati Damar sesak.
Damar terseyum kecut, bangkit dari tempat tidur dan hendak keluar dari kamar Bening.
" Apa Bapak akan meninggalkan Saya saat saya telah berhasil memberikan kalian keturunan??" saya pernah bermimpi menikah hanya sekali, tapi jika itu keputusan Bapak saya akan mencoba iklas, tapi sebelumnya saya ingin memberi syarat, bapak boleh menceraikan saya tapi jangan halangi saya untuk menemui anak saya meski hanya sekedar berkunjung.
Damar menoleh, merasa tertohok dengan perkataan Bening
" Apa kamu fikir aku se brengsek itu??" kenapa kamu berfikir terlalu jauh Bening??" saat aku berniat ingin menyentuh mu, maka dengan itu aku akan mengikatmu seumur hidupku, jika aku berniat menceraikan mu, aku tidak akan menyentuhmu
Sepanjang pernikahan ku dengan Widuri aku selalu setia meski tanpa seorang anak pun, bagaimana bisa aku menceraikan mu jika kamu dapat mewujudkan mimpi ku??"
DEG'
Bening tersentak dengan perkataan Damar, apa maksudnya tanpa seorang anak pun??" lantas Damian??"