cerita ini hanya fiktif belaka dan hanya karangan dari Author, apabila ada.kesamaan nama.dan tempat Author minta maaf. Alkisah ada seorang pemuda bernama naga lahir dari seorang ayah bernama Robert dan Ibu bernama Julia, Robert sendiri adalah seorang pengusaha suskses yang mempunyai berbagai bisnis yang berada di beberapa negara, baik Asia maupun Eropa. Dengan status sebagai anak orang kaya dan sekaligus pewaris tunggal Naga adalah anak yang sombong dan angkuh, jika Ia menginginkan sesuatu maka sesuatu itu harus bisa menjadi miliknya apapun cara nya. namun lama kelamaan kesombongan dan keangkuhan Naga mulai luntur karena satu sosok wanita yang mempunyai paras yang cantik bernama Jelita.Jelita sendiri adalah anak sulung dari 2 bersaudara pasangan dari seorang petani bernama pak Karyo dan bu ambar namun karena tekad dan keinginannya untuk membanggakan keluarga ini lah yang membuat Naga jatuh cinta kepada Jelita dan perlahan-lahan berubah menjadi orang yang jauh lebih baik lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira Sakti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CINTA DIBALIK LUKA: PERJALANAN ROMANTIS CRAZY RICH
Usai kejadian mencekam yang hampir merenggut nyawa Jelita, Naga dan istrinya beristirahat di rumah. Luka di lengan Naga telah diobati, namun bayangan kejadian itu masih menghantui mereka. Di ruang keluarga yang hangat, Jelita memeluk Naga erat, menyalurkan rasa syukur dan cinta yang tak terhingga.
"Aku sangat khawatir, Sayang," bisik Jelita, suaranya bergetar. "Aku takut kehilanganmu saat itu."
Naga membalas pelukan Jelita dengan lembut, merasakan kehangatan dan ketulusan cintanya. "Aku baik-baik saja, Sayang. Yang terpenting sekarang adalah kamu aman bersamaku. Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu lagi. Aku janji."
Jelita mendongak, menatap mata Naga yang teduh dan penuh cinta. Air mata tampak berkilau di pelupuk matanya. "Aku mencintaimu lebih dari apa pun di dunia ini, Naga. Kamu adalah segalanya bagiku. Kamu adalah duniaku."
Naga tersenyum lembut dan mengecup kening Jelita dengan penuh kasih sayang. "Aku juga sangat mencintaimu, Sayang. Kamu adalah hidupku, matahariku, dan alasanku untuk terus berjuang setiap hari."
Tiba-tiba, Naga melepaskan pelukannya dan menatap Jelita dengan tatapan serius namun penuh cinta. "Sayang, aku punya kejutan istimewa untukmu," ucapnya dengan nada misterius yang membuat Jelita penasaran.
"Kejutan? Kejutan apa itu, Sayang?" tanya Jelita penasaran, hatinya berdebar-debar tak sabar.
Naga berdiri dari sofa dan berjalan menuju sebuah lemari antik di sudut ruangan. Dengan gerakan perlahan, ia membuka lemari itu dan mengeluarkan sebuah kotak kecil yang terbuat dari kayu berukir indah. Naga kembali mendekati Jelita dan berlutut di hadapannya dengan satu kaki, membuka kotak tersebut dengan hati-hati. Di dalamnya, tampak sepasang tiket pesawat dengan tujuan yang sangat istimewa dan romantis.
"Sayang, setelah semua yang telah kita lalui bersama, setelah semua ujian yang menerpa, aku ingin kita merayakan cinta kita yang abadi dengan cara yang tak terlupakan. Maukah kau pergi berbulan madu bersamaku? Maukah kau mengukir kenangan indah bersamaku?" tanya Naga dengan suara lembut namun penuh harap.
Mata Jelita membulat karena terkejut dan bahagia. Jantungnya berdegup kencang seolah ingin melompat keluar dari dadanya. "Bulan madu? Ke mana kita akan pergi, Sayang?" tanyanya dengan nada bersemangat dan tak percaya.
Naga tersenyum penuh arti, seolah menyimpan rahasia yang indah. "Aku sudah menyiapkan beberapa tempat paling romantis di dunia ini untuk kita, Sayang. Bagaimana kalau kita memulai petualangan cinta kita di Paris, kota cinta yang abadi? Bagaimana?"
"Paris? Ya Tuhan, Sayang! Aku selalu bermimpi untuk pergi ke sana! Ini benar-benar mimpi!" seru Jelita dengan gembira, air mata haru mulai membasahi pipinya.
"Selain Paris, aku juga ingin mengajakmu menikmati keindahan Venesia yang mempesona, kedamaian Kyoto yang menenangkan, keajaiban Santorini yang memesona, dan tentu saja, pesona Bali yang tak terlupakan," lanjut Naga, menyebutkan destinasi-destinasi impian yang membuat Jelita semakin terharu dan bahagia.
"Ya ampun, Sayang, ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan! Aku tidak percaya kamu menyiapkan semua ini untukku. Aku sangat terharu," ucap Jelita sambil memeluk Naga erat, meluapkan rasa syukur dan cintanya yang tak terhingga.
"Tentu saja, Sayang. Kamu pantas mendapatkan yang terbaik di dunia ini. Aku ingin kita menikmati waktu berdua yang tak ternilai harganya, melupakan semua masalah dan kekhawatiran, dan menciptakan kenangan indah yang akan kita kenang selamanya," balas Naga, membalas pelukan Jelita dengan erat dan penuh cinta.
Jelita mencium Naga dengan penuh cinta dan kelembutan, meluapkan rasa terima kasihnya. "Aku sangat beruntung memilikimu dalam hidupku, Naga. Kamu adalah suami terbaik, sahabat terbaik, dan cinta sejatiku selamanya."
"Aku juga sangat beruntung memilikimu, Sayang. Kamu adalah istri yang sempurna, sumber inspirasiku, dan pelita dalam kegelapanku. Kamu adalah segalanya," balas Naga sambil tersenyum tulus.
"Kapan kita akan berangkat, Sayang? Aku sudah tidak sabar!" tanya Jelita tak sabar, sudah membayangkan petualangan romantis yang menanti mereka di berbagai belahan dunia.
"Bagaimana kalau minggu depan? Aku akan mengurus semua persiapan yang diperlukan, dan kita tinggal menikmati perjalanan cinta kita yang tak terlupakan," jawab Naga dengan nada bersemangat dan penuh cinta.
"Oke, aku setuju! Aku sudah tidak sabar untuk segera pergi bersamamu, Sayang!" seru Jelita dengan antusias, hatinya dipenuhi kebahagiaan yang tak terlukiskan.
Minggu berikutnya, mereka tiba di Paris. Hotel mereka menghadap Menara Eiffel. Mereka menyusuri Sungai Seine dan menikmati makan malam romantis.
"Paris sungguh indah!" kata Jelita.
"Aku ingin setiap sudut kota ini menjadi kenangan kita," balas Naga.
Di Venesia, mereka naik gondola menyusuri kanal. Jelita bersandar di bahu Naga, menikmati suasana romantis. Mereka mengunjungi Piazza San Marco dan menikmati gelato.
"Seperti mimpi menjadi putri yang diantar pangeran," bisik Jelita.
"Kamu memang putriku," balas Naga.
Di Kyoto, mereka mengunjungi kuil dan taman yang tenang. Jelita merasa damai di tengah tradisi Jepang.
"Aku merasa damai di sini," kata Jelita.
"Aku ingin kedamaian ini selalu bersama kita," balas Naga.
Santorini menyambut mereka dengan matahari terbenam yang memukau. Mereka menikmati makan malam romantis dengan pemandangan laut yang indah.
"Pemandangan terindah yang pernah kulihat," ucap Jelita.
"Karena ada kamu di sisiku," balas Naga.
Terakhir, mereka tiba di Bali. Mereka menikmati pijat tradisional dan bersantai di vila mewah.
"Bali adalah surga," kata Jelita.
"Semoga kebahagiaan ini abadi," balas Naga.
Selama bulan madu, cinta mereka semakin dalam. Setiap momen menjadi kenangan yang tak terlupakan, janji cinta abadi di antara mereka.