NovelToon NovelToon
Ibu Pengganti Sang Pewaris

Ibu Pengganti Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Ibu Pengganti / Dark Romance
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Melon Milk

Cerita ini untuk pembaca dewasa. Baca dengan bijak❗


Cherry Gabriella mengambil satu keputusan nekat yang mengubah seluruh hidupnya, menjadi ibu pengganti bagi pewaris berhati dingin, Trevor Spencer.

Namun, ketika bayi mungilnya lahir, Cherry tak sanggup menyerahkan darah dagingnya, meski harus diburu oleh pria yang bisa membeli segalanya… bahkan nyawanya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melon Milk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

"Apa belum cukup bukti kalau kamu manfaatin anak Pak Trevor buat menarik perhatiannya? Kamu pasti pakai statusmu sebagai ibu, kan? Itu yang kamu gunakan buat deketin anaknya," sindir salah satu mahasiswi.

Cherry menatapnya dengan tenang.

"Jangan jadikan statusku sebagai ibu sebagai senjata untuk menyerangku. Aku enggak salah apa-apa. Anak itu cuma mendekat untuk mengucapkan selamat."

"Aneh aja. Kenapa cuma kamu yang dia hampiri? Setelah itu, dia langsung duduk lagi. Kayaknya dia cuma nunggu kamu. Terus, kenapa juga sertifikatmu yang dia pegang?"

"Memangnya salah? Setahuku enggak ada aturan yang dilanggar," balas Cherry, tetap sabar.

"Ya, memang enggak ada aturan yang di langgar. Tapi muka kamu tebal banget berani ngejar orang kayak Pak Spencer."

"Aku enggak ngejar siapa-siapa," jawab Cherry, kali ini dengan nada lebih tegas.

"Terus, apa yang dia bisikin ke kamu?"

Cherry menarik napas panjang.

"Jadi kamu mau bikin ribut di acara wisuda cuma karena penasaran sama bisikan itu? Baiklah, biar jelas. Dia cuma bilang, ‘Selamat jadi valedictorian’. Itu aja."

Erika langsung menimpali, "Bukannya kalian sendiri yang bilang kalau mungkin Pak Spencer hadir karena anaknya? Mungkin benar. Bisa jadi anaknya kagum sama Cherry sebagai valedictorian, makanya dia ngasih selamat secara khusus."

Cherry menatap mereka semua. Suaranya lembut tapi tegas.

"Tolong, selesaikan acara ini dengan damai. Jangan rusak demi menghormati Pak Spencer dan juga kampus kita. Kalau kita bikin keributan, bukan cuma kita yang malu, tapi juga kampus. Reputasi kampus ikut tercoreng, dan itu akan menempel di nama kita sebagai lulusan. Bukankah kita kuliah di sini demi masa depan yang lebih baik? Jangan rusak itu hanya karena emosi sesaat."

Kata-kata Cherry membuat mereka terdiam. Dalam hati, ia lega karena berhasil menahan diri. Sedikit saja tadi, mungkin ia sudah meledak.

"Kamu baik-baik aja?" tanya Adrian penuh perhatian.

"Aku baik-baik aja," jawab Cherry sambil tersenyum tipis.

"Aww, kamu udah gede. Udah bisa bela diri sendiri," ujar Erika dengan nada menggoda.

Cherry terkekeh. "Jangan lupa, aku setahun lebih tua dari kalian."

"Oh iya, benar juga. Tapi serius, itu beneran yang dia bisikin?" tanya Erika sambil mencondongkan badan.

Cherry mendesah kecil. "Enggak. Aku terpaksa bohong gara-gara mereka."

"Terus, apa sebenarnya?" bisik Erika penasaran.

Cherry tersenyum malu. "Dia bilang aku cantik."

"Kyaaa! Manis banget anakmu!" seru Erika sambil mendorong Cherry ke arah Adrian.

"Erika, cukup. Nanti dia jatuh," tegur Adrian sambil menahan bahu Cherry.

"Maaf deh," ujar Erika sambil nyengir.

Hari ini begitu penuh kejadian. Untung Trevor sudah mengantisipasi semuanya. Kalau tidak, mungkin Cherry benar-benar jadi sasaran. Hampir semua gadis di kampus ini adalah penggemar Trevor.

"Hadirin sekalian, dengan bangga kami umumkan bahwa sekarang saatnya pembagian penghargaan!" seru MC. Semua penerima penghargaan pun berdiri.

Cherry bersyukur Arnold tidak ikut maju lagi. Kalau iya, pasti akan ada gosip baru.

"Cherry, bersiap untuk pidato," bisik Erika pelan.

MC memanggil, "Kami persilakan valedictorian kita, Cherry Gabriella, untuk menyampaikan pidatonya!" Ruangan pun riuh oleh tepuk tangan dan sorakan.

Cherry naik ke panggung. Tangannya dingin, tapi ia tetap berusaha tersenyum.

"Pertama-tama, aku ingin berterima kasih pada seluruh staf kampus, para profesor, dan kampus ini sendiri. Tanpa mereka, aku enggak mungkin bisa berdiri di sini. Aku juga berterima kasih pada dua sahabatku yang selalu ada dan melindungiku. Untuk teman-teman mahasiswa yang mendukungku, terima kasih. Kalian membuat masa kuliahku penuh kenangan. Aku enggak akan bicara panjang, aku tahu kalian pasti ingin cepat pulang," ucap Cherry.

"Enggak! Lanjutin aja, Cherry!" teriak seseorang dari penonton.

Cherry tersenyum. "Haha, makasih. Aku juga ingin berterima kasih pada Tuhan yang selalu menguatkanku. Untuk Papa dan Mama yang sudah di surga… aku ingin bilang, aku sudah mewujudkan salah satu mimpi kalian. Pap, aku jadi pengacara. Aku lulus dari kampus ternama sebagai valedictorian. Semoga kalian bangga sama aku," ucapnya dengan suara bergetar, menahan tangis.

Air matanya jatuh. Ia segera mengusapnya, lalu melirik ke arah Arnold dan Trevor.

"Untuk anakku… yang selalu membuat hariku berwarna, yang jadi alasanku bertahan. I love you, sayang. Kamu alasan Mama masih ingin hidup. Dan untuk papah anakku… terima kasih untuk semua yang sudah kamu lakukan. Aku enggak bisa sebut satu per satu, tapi aku benar-benar berterima kasih."

Cherry menarik napas panjang, lalu melanjutkan dengan suara mantap.

"Aku enggak jago memberi nasihat, tapi aku ingin bilang satu hal: jangan pernah kehilangan harapan. Waktu Papaku meninggal, aku baru delapan belas tahun. Aku jadi yatim piatu dan harus berhenti kuliah demi bertahan hidup. Tapi aku janji akan wujudin mimpi Papa, jadi aku lakukan apa pun supaya bisa kuliah lagi. Awalnya, hidupku cuma soal mencari uang untuk kuliah. Aku merasa enggak punya hak untuk hidup, kecuali menepati janji itu. Tapi semuanya berubah saat anakku lahir. Kehadirannya membuatku sadar, aku punya alasan baru untuk hidup. Jadi, untuk kalian yang sedang merasa putus asa… jangan menyerah. Karena mungkin, hal yang akan membuat hidup kalian berharga belum datang. Percayalah, kalian akan menemukannya. Terima kasih."

Ruangan hening sesaat, sebelum akhirnya bergemuruh dengan tepuk tangan panjang.

"Pidato yang sangat menyentuh, Cherry," ucap MC dengan mata berkaca-kaca. "Apakah anak Anda ada di sini?"

"Iya," jawab Cherry.

"Pasti anak Anda sangat bangga. Lihat, Arnold bahkan menangis tersentuh oleh kata-kata Anda," ujar MC.

Cherry menoleh. Dadanya terasa perih saat melihat Arnold menangis di pelukan Trevor, sambil memanggil, "Mama."

Maaf, sayang. Mama enggak bisa deketin kamu sekarang. Trevor, tolong tenangkan dia, batinnya.

"Silakan kembali ke tempat duduk Anda," ujar MC.

"Terima kasih," Cherry menunduk lalu turun dari panggung.

"Kamu baik-baik aja?" tanya Erika khawatir.

"Aku lebih khawatir sama anakku. Semoga Trevor bisa nenangin dia," jawab Cherry pelan.

Tak lama, Arnold berhenti menangis. Cherry pun menghela napas lega.

"Hadirin sekalian, dengan bangga kami umumkan kelulusan semua mahasiswa hukum! Mari kita rayakan pencapaian mereka!" seru MC.

Sorakan dan teriakan memenuhi ruangan. Topi-topi wisuda melayang di udara. Salah satunya hampir mengenai kepala Cherry, tapi Adrian cepat melindunginya.

Cherry sempat menoleh ke arah Trevor. Pria itu menatap balik, namun kali ini dengan sorot mata tajam.

Apa aku salah lagi? batinnya.

Acara pun berakhir. Saatnya berpisah.

Cherry berpamitan pada Adrian dan Erika. Air matanya menetes.

"Aku bakal kangen kalian."

"Kami juga bakal kangen," ujar Adrian sambil memeluknya.

"Kamu enggak bilang kalau kamu ikut. Jadi aku enggak sempat siapin diri," keluh Cherry pada Adrian.

"Maaf," jawab Adrian singkat.

1
Lauren Florin Lesusien
thur buat ini si cerry badas dikit trs peka dan ditak naik bin oon umur udh 24 trs udh punya anak udh tinggal bareng ama bapak dari anaknya trs tinggal diindonesia masak ga ngerti terlalu naif thur dari awal baca sampai ini episode hubungan nya dngan bapak anaknya ga ada kemajuan 🤬🤬
Mia Camelia
lanjut thor🥰
Anonymous
/Shame//Joyful//Shame//Joyful/
Anonymous
/Joyful//Shame//Toasted/
Anonymous
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Anonymous
🩷🩷🩷
Anonymous
oke
Anjani
/Casual//Casual/
halizerena
/Drool//Drool//Drool/
indhpermatas
/Facepalm//Facepalm/
Ayu Lestari
/Smirk//Smirk//Smirk/
azaliannya
/Smile//Smile//Smile//Smile/
DindaStory
oke sih
RaniBaca
ok
Miu Miu 🍄🐰
lanjut kak ♥️
Anonymous
lanjut 😍
Lina ayuu
oke
Silvi
👍👍👍👍
Sania Anugrah
oke
dayana
yey berhasil kabur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!