Pernikahan yang begitu dijaga oleh Olivia harus hancur karena sang suami menduakannya, lebih parah lagi sang suami selingkuh dengan anak magang di tempat mereka bekerja, Olivia tentu saja tidak terima, ia memutuskan untuk bercerai dari sang suami.
Setelah bercerai, Olivia tidak tinggal diam, ia memikirkan rencana untuk membalas sakit hati yang ia alami, Olivia dengan sengaja mendekati seorang pria yang statusnya lebih tinggi dari mantan suaminya.
Bagaimana kelanjutannya? apa yang direncanakan Olivia? siapakah pria yang didekati Olivia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Calon Istriku Sangat Pintar
"Dia duluan, dia yang udah numpahin kopi ke saya sama Mas Albert di jalan tadi, aku saya sama Mas Albert hanya ingin membalasnya," ucap Laras dan merapikan rambutnya.
"Lo punya bukti kalau gue siram lo?" tanya Olivia.
"Gue gak punya bukti, tapi gue tau kalau lo yang udah nyuruh Ibu-ibu tadi buat siram gue sama Mas Albert," ucap Laras.
"Halah, lo gak punya bukti juga pakai nuduh segala," ucap Olivia kesal.
"Sudah, kalian cepat pergi dari sini. Kedatangan kalian tidak diterima disini, mulai saat ini kalian tidak boleh datang ke Aditama grup lagi," usir Papa Adrian.
"Pa," panggil Albert.
"Saya gak sudi dipanggil Papa sama kamu, udah sana pergi. Bawa selingkuhanmu juga," ucap Papa Adrian.
Laras pun menuntun Albert untuk keluar dari perusahaan tersebut, "Udah ayo kita pergi dari perusahaan yang gak seberapa ini," ucap Laras.
Olivia yang mendengarnya pun merasa panas dan marah, dengan kecepatan penuh Olivia berlari dan membalikkan badan Laras lalu tanpa basa basi lagi Olivia membenturkan keningnya pada kening Laras hingga Laras terjatuh di lantai.
"Apa lo bilang tadi, perusahaan yang gak seberapa, emang lo pikir Brata grup bisa seberhasil sekarang gara-gara siapa hah? gue tanya gara-gara siapa? inget ya kalai gak ada Aditama grup maka Brata grup gue pastikan tinggal nama sekarang, sukses berkat bantuan Aditama grup aja belagunya minta ampun, satpam seret mereka. Ingat seret jangan biarkan mereka berdiri," ucap Olivia.
Satpam pun menurutinya lalu menarik tangan Albert dan Laras dan menyeret mereka keluar dari gedung.
"Gila, Bu Olivia nakutin banget," bisik para karyawan.
"Sudah-sudah, kalian bubar. Olivia ikut Papa," ucap Papa Adrian.
Olivia pun mengikuti Papa Adrian ke ruang kerjanya, sesampainya di ruang kerja Papa Adrian.
Olivia duduk disofa, "Kamu habis apain mereka?" tanya Papa Adrian.
"Oliv gak ngapa-ngapain, mereka aja yang emang sensi sama Oliv," ucap Olivia.
"Kamu ini mau nikah, jangan bikin masalah dulu, takutnya nanti bahaya buat kamu sama Elard. Kamu tau sendiri kalau calon suami kamu itu pewaris Evandra grup," ucap Papa Adrian.
"Iya iya," jawab Olivia.
"Kamu nanti jadi ke rumahnya Elard?" tanya Papa Adrian.
"Gak jadi," jawab Olivia.
"Kenapa?" tanya Papa Adrian.
"Oliv lagi males ketemu Elard," ucap Olivia.
"Kamu ini ya, padahal calon suami kamu itu Elard loh. Kamu gak takut nanti kalau dia marah?" tanya Papa Adrian.
"Kalau marah yaudah, Papa nyuruh aku kesini cuma bahas ini doang. Kalau gak ada lagi Oliv pergi ya," ucap Olivia.
"Papa cuma mau tanya itu aja," ucap Papa Adrian dan setelah itu Olivia keluar dari ruang kerja Papa Adrian dan pergi ke ruang kerjanya.
Tak lama setelah itu, Prilly masuk ke ruang kerja Olivia dan memberikan baju ganti untuk Olivia, "Awas aja kalian berdua, gue bakal buat kalian malu," gumam Olivia.
Setelah mengganti pakaiannya, Olivia keluar dari ruang kerjanya dan pergi ke ruang rapat, selama perjalanan ke ruang rapat, Olivia samar-samar mendengar para karyawan yang tengah membicarakan kejadian pagi tadi.
"Kalau kalian disini cuma buat gosip, mendingan kalian pulang aja deh," tegur Olivia.
"Maaf, Bu," ucap mereka.
Olivia kembali melangkahkan kakinya, namun baru saja beberapa langkah, tiba-tiba ponselnya berdering dan terlihat jika Freya yang menghubunginya.
"Kenapa lagi dia," gumam Olivia dan mematikan ponselnya.
Beberapa saat kemudian, rapat pun selesai dan Olivia kembali ke ruangannya, begitu Olivia masuk ke ruangannya disana sudah ada Elard yang duduk di sofa
Tampilannya begitu tampan dan mempesona, Olivia saja masih belum bisa percaya pria yang ada di ruangannya itu sebentar lagi akan menjadi suaminya. "Kamu kok disini? ada apa?" tanya Olivia.
Elard berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Olivia, "Kenapa gak jawab panggilanku?" tanya Elard.
"Oh itu, hpku mati," ucap Olivia dan menunjukkan ponselnya yang mati.
"Kamu gapapa?" tanya Elard.
"Emang aku kenapa? aku gapapa," ucap Olivia.
"Aku tau tentang apa yang kamu alami tadi pagi, aku gak terima wajah cantik ini di rendahkan, aku juga gak terima tubuh ini menjadi pelampiasan perempuan itu," ucap Elard.
"Kamu tau darimana soal tadi pagi? siapa yang ngasih tau kamu? Papa?" tanya Olivia.
"Kamu gak tau kalau nama kamu jadi trending di media sosial?" tanya Elard.
Mendengar hal itu, Olivia pun buru-buru mengaktifkan ponselnya lalu mencari tau apa yang dikatakan Elard dan benar saja jika namanya kembali menjadi trending di media sosial.
Kali ini banyak yang merasa kasihan dengan Olivia karena diperlakukan kasar oleh Albert dan Laras, banyak yang mengutuk tindakan Albert dan Laras yang sudah menyakiti Olivia.
Sebenarnya berita ini bukan hal buruk bagi Olivia justru sebaliknya, dengan adanya berita ini maka nama Olivia akan semakin berubah yang awalnya seorang antagonis menjadi protagonis.
"Bagus juga, namaku jadi baik sekarang," ucap Olivia.
"Tapi, kamu udah terluka sayang," ucap Elard dan mengusap lembut pipi Olivia.
"Kamu pikir aku bakal diam aja, aku pasti akan pastikan mereka berdua mendapatkan balasan yang lebih dari ini," ucap Olivia.
"Calon istriku sangat pintar," ucap Elard.
"Baru tau kalau calon istrinya pintar," ucap Olivia dengan bangga.
Elard pun tersenyum lalu mengecup bibir Olivia, kecupan itu berubah menjadi l*matan. Elard m*l*mat bibir yang sudah menjadi candu baginya itu dengan begitu lembut, bahkan tangannya sudah bertengger manis pada pinggang Olivia.
Ditengah kegiatan mesra mereka, tiba-tiba pintu ruang kerja Olivia terbuka cukup keras membuat Elard dan Olivia harus menghentikan kegiatan mereka dan melihat kearah pintu, dimana seorang perempuan berdiri dengan ekspresi terkejutnya, perempuan tersebut adalah Freya.
"Ka-kalian c*uman," ucap Freya yang terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat.
"Freya," Olivia pun tak kalah terkejutnya melihat kedatangan sang sahabat.
"Sejak kapan lo punya hubungan sama Tuan Elard?" tanya Freya.
Olivia melepaskan tangan Elard yang masih berada di pinggangnya dengan paksa, lalu Olivia menghampiri Freya.
"Maaf, Freya. Gue belum sempat cerita soal hubungan gue sama Elard, sini lo duduk dulu dan gue bakal jelasin ke lo," ucap Olivia dan menuntun Freya duduk di sofa.
Elard yang melihat hal itu pun merasa heran, 'Kok gue kayak jadi selingkuhannya Olivia ya, gue sama Olivia habis kepergok sama pacarnya Olivia terus sekarang Olivia lagi jelasin semuanya ke pacarnya,' batin Elard.
Setelah itu, Olivia pun menjelaskan semua yang terjadi antara dirinya dan juga Elard, tidak ada yang Olivia sembunyikan dari sahabatnya itu.
.
.
.
Bersambung.....
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...
terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️
tapi semua laki gila perempuan maunya cewek baik-baik buat pasangannya
egois ga sih begitu
jangan sampe deh
kayak elard setia Ama juniornya
lanjut kak thor...
smngat
😄😄
lanjut thor...💪
aku suka nich dngan karakter si oliv,, tegas ..
lnjut up..