NovelToon NovelToon
Sopirku Mantan Dosaku

Sopirku Mantan Dosaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Saling selingkuh / Cinta Terlarang / Menyembunyikan Identitas / Obsesi / Lari Saat Hamil / CEO
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Laila_Anta

Pernikahan seharusnya membuka lembaran yang manis. Tapi tidak bagi Nayara, dia menyimpan rahasia kelam yang akhirnya merenggut kebahagiaannya.

Suaminya membencinya, rumah tangganya hampa, dan hatinya terus terjerat rasa bersalah.

Hingga suatu hari sumber masalahnya sendiri datang dan berdiri dihadapannya, laki-laki yang kini memperkenalkannya sebagai sopir pribadi.

“Sudah aku katakan bukan. Kamu milikku! Aku tidak akan segan mengejarmu jika kau berani meninggalkanku.”

Apakah Nayara akan mempertahankan rumah tangganya yang hampa atau kembali pada seseorang dimasa lalu meski luka yang ia torehkan masih menganga dihatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laila_Anta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Waktu berputar begitu cepat. Sudah seminggu Mona berada di rumah Bian. Cidera di kakinya pun berangsur pulih. Ia sudah tidak lagi menggunakan kruk untuk menyangga kakinya.

Bi Yati merawatnya dengan baik. Begitu juga Bian terus saja membawanya untuk cek up secara berkala ke dokter.

Bian yang tidak pernah mendapat keluhan dari Nay sehingga ia menyangka istri pertamanya tersebut tidak pernah menaruh curiga sedikitpun tentang hubungannya dengan Mona.

Suatu malam, Nay mengutarakan isi hatinya. Malam itu Bian datang ke kamar untuk meminta kembali haknya sebagai seorang suami.

"Maaf, untuk yang kemarin-kemarin. Aku bahkan tidak memperhatikanmu. Aku sibuk dengan pekerjaan dan kesehatan Mona. Kamu lihat, dia bahkan sudah pulih."

Bian duduk di sisi tempat tidur di samping Nay. "Lalu? Apakah dia akan secepatnya pergi dari rumah ini?"

Bian tampak terkejut dengan pertanyaan yang Nay lontarkan secara tiba-tiba. Tentu saja ia bingung karena baru saja kemarin istri keduanya tersebut meminta untuk tetap tinggal selamanya di rumah mereka. Dan karena Nay sepertinya tidak pernah mempermasalahkan, akhirnya Bian pun menyetujui keinginan Mona.

"Kenapa? Apa wanita itu akan tetap tinggal selamanya bersama kita?"

Bian menjawab setenang mungkin. "Nay, aku kira kamu tidak keberatan dia tinggal bersama kita. Lagian dia tidak mempunyai siapa-siapa disini, aku kira tidak ada salahnya dia tinggal bersama kita. Seperti perkataan mu tempo hari, aku begitu membutuhkannya di kantor. Dan besok dia sudah mulai bekerja kembali."

Nay tersenyum miris. Ia tidak pernah menduga suaminya akan melakukan hal itu. Meski hubungannya tidak berjalan harmonis selayaknya pasangan suami-istri pada umumnya, tapi Nay tetap menghormati Bian karena kesetiaan suaminya dan ia selalu memegang janjinya untuk menjadikannya istri satu-satunya.

"Mas, kumohon lepaskan saja aku. Sejak awal pun hubungan kita tidak baik-baik saja. Kamu mungkin sadar, kita tidak pernah bersikap layaknya suami-istri yang sesungguhnya."

Bak tersambar petir. Wajah Bian pias, ia sama sekali tidak pernah menduga Nay akan mengatakan hal tersebut.

Ternyata permukaan air yang tenang, menyembunyikan gejolak sebenarnya yang terdapat di dasar lautan.

"Apa maksudmu? Kau, meminta perpisahan?"

Nay menjawab dengan anggukan kepala yakin. Ia tidak akan sanggup jika diduakan.

"Jangan harap. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepasmu. Kau mungkin tidak pernah tau, seberapa banyak aku berkorban untukmu."

"Apa maksudmu?"

"Selama ini aku sudah membiayai kehidupan keluargamu. Membiayai pendidikan adikmu dan juga menampung mu tanpa pernah mengeluhkan apapun." Tertawa getir. "Dan sekarang kau ingin lepas? Haha, jangan harap aku akan melepasmu dengan mudah."

Nay tertegun mendengar penuturan Bian. "Mas, lalu apa yang ingin kau lakukan padaku sebenarnya? Kau ingin tetap mengurungku di dalam sangkar emas ini?"

"Ya. Anggap saja itu hukuman untukmu karena kau sudah pernah menipuku," sarkas Bian. "Aku tidak akan pernah membiarkan seseorang yang melukaiku hidup tenang di luaran sana."

Air mata Nay seketika luruh. Ia tidak pernah menduga alasan yang sebenarnya kenapa suaminya mempertahankan nya selama ini.

Bibir Nay bergetar. "Kenapa kau setega ini padaku? Apa belum cukup puas kau menghukum ku dengan cara mengasingkan ku dari dunia luar. Apa kau tidak pernah tau seberapa menderitanya aku selama ini."

"Nay!" Bian naik pitam. Laki-laki itu berdiri dengan wajah yang memerah. Urat lehernya menegang.

Bian mendorong tubuh Nay hingga terlentang di atas kasur. Ia menindih tubuh kecil itu hingga tidak berdaya dan mulai mencumbui nya.

"Mas, lepaskan!"

Sekujur tubuh gadis itu bergetar. Kejadian waktu itu kembali berputar di otaknya. Seberapa kasar Bian menjamah dengan melampiaskan hasrat dan kekesalannya.

"A-ampuni aku. . ," lirihnya dengan lelehan air mata yang membasahi seluruh wajah.

Hati Bian mencelos melihat reaksi tubuh Nay yang gemetar dengan mata yang tertutup.

Laki-laki itu menarik diri meninggalkan keadaan Nay yang tampak berantakan.

Gadis itu meringis meratapi kesedihan yang tidak pernah ada habisnya.

* * *

Waktu tengah malam.

Nay terperanjat dan kini terduduk di atas ranjang. Keadaannya masih sama seperti saat Bian meninggalkan kamarnya tadi. Rambut yang berantakan dengan pakaian yang hampir terlepas dari tubuhnya. Karena kelelahan menangis sampai akhirnya membuatnya tertidur.

Gadis itu nampak termenung. Ia mencoba berpikir keras tentang hubungannya saat ini dengan Bian.

"Walau bagaimanapun, awalnya karena kesalahanku. Aku harus kembali menemuinya dan meminta maaf."

Terbesit dipikiran Nay untuk memperbaiki semuanya. Ia yakin dengan meminta maaf dan menyerahkan seluruh pengabdian nya, suaminya mau meninggalkan wanita itu.

Ia bertekad malam ini akan menyerahkan tubuhnya sepenuh hati dengan sukarela. Tanpa paksaan dan murni atas keinginannya sendiri.

Gadis itu turun dari ranjang menginjakkan kakinya di lantai yang dingin. Setiap langkahnya menunjukkan keyakinan, ia yakin hubungannya saat ini masih bisa terselamatkan.

Walau bagaimanapun Bian lah laki-laki yang sudah mengikrarkan janji sucinya dihadapan orangtuanya dulu.

Saat mendekati kamar suaminya, Nay tertegun, langkahnya terlihat ragu. Bukan karena hatinya tapi karena ia mendengar suara aneh yang terdengar menjijikan.

Kondisi tengah malam yang sunyi diiringi hembusan angin yang begitu leluasa. Nay mendengar suara aneh itu tepat dari kamar suaminya.

"M-maas Bian bersama siapa di dalam," gumamnya dengan degup jantung yang berdebar.

Ternyata suara itu terdengar jelas dari kamar Bian karena pintunya sedikit terbuka. Dan dari sanalah Nay dapat melihat dengan jelas adegan fulgar kedua orang yang saat ini sedang bergelut di atas ranjang yang membara.

Ada suatu dorongan yang mendesak keluar dari perutnya. Nay begitu mual melihat seorang wanita tengah berpacu di atas tubuh suaminya.

Lenguhan dan desahan wanita yang ia tahu adalah sekretaris pribadi suaminya membuat kepalanya mendengung.

"Ini gila. Apa yang mereka lakukan di rumah ini." Dadanya terasa berat, seolah batu besar menghimpit tubuhnya.

Ia berbalik dengan kaki yang lemas. Setiap langkahnya terasa melayang, semua angan untuk membina rumah tangga yang harmonis seketika melebur menjadi serpihan debu.

Ia ingin pergi sejauh mungkin. Dengan langkah yang tak bersuara, Nay menapaki anak tangga satu persatu.

Beberapa kali ia mencengkram besi pembatas agar langkahnya tidak rubuh hingga akhirnya kakinya pun tidak sanggup lagi menopang tubuhnya. Kini Nay terduduk di dasar tangga. Tangisnya tertahan.

"Tuhan, hukuman ini terlalu berat bagiku. Sungguh, aku tidak bisa lagi menahannya."

Gadis itu menelungkupkan wajah di atas lututnya. Hanya punggungnya yang terlihat bergetar.

Suasana yang sepi diiringi temaram lampu yang hanya sebagian menyala di ruangan tersebut. Nay meratapi kesedihannya seorang diri.

Dari kejauhan masih terdengar meski samar suara kedua orang yang sedang memadu kasih membuat hatinya merasa diremas berulang kali.

"Aku memang seorang pendosa. Tapi aku hanyalah manusia biasa yang bisa kehilangan batas kesabaran." Suara Nay tertelan angin malam yang membawanya tanpa jejak.

1
Sudarti Mahmud
bian mandul
Laila_Anta: makasih udah mampir dan tinggalkan jejak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!