Dark romance dewasa.
Ayahnya yang seorang Adipati, difitnah dan seluruh keluarganya Kirana dibunuh. Kirana berhasil meloloskan diri dari maut bersama dayang kesayangannya yang bernama dayang Sumi. Di dalam pelariannya, Kirana singgah di Dukuh Seti dan Kirana secara tidak sengaja menyembuhkan seorang wanita di dukuh Seti. Wanita itu ternyata seorang ronggeng. Kirana akhirnya tinggal bersama ronggeng itu dan terpilih jadi ronggeng selanjutnya. Kirana terpaksa bersedia karena jika menjadi ronggeng dia diijinkan masuk ke pendopo agung. Dia ingin membunuh orang pertama yang memfitnah ayahnya dan orang itu tinggal di pendopo agung. Namun, dia justru dikejutkan dengan adanya penggerebekan dan dia menjadi tawanannya Mahapatih Lingga yang dingin dan kejam. Bagaimana nasib Kirana selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertanggung jawab
Saat Kirana dengan wajah kesal dan terpaksa duduk berhadapan dengan Mahapatih Lingga, Lingga meletakkan keris di Aya meja lalu mendorong keris itu sampai di hadapannya Kirana. "Bawa kerisku ini. Kamu cocok dengan kerisku ini"
Kirana menatap keris di depannya. Keris yang membuatnya menang sewaktu melawan para perompak dari negara asing dan berhasil menjatuhkan kapten kapal tersebut.
"Untuk apa?"
"Kamu berjodoh dengan keris ini dan kamu butuh senjata untuk melindungi diri kamu"
"Aku bisa membuat racun dan obat. Kamu lupa itu? Racun dan obat lebih hebat ketimbang kerismu itu"
"Tapi, racun dan obat butuh waktu untuk dibuat sedangkan keris siap sedia kau gunakan kapan saja saat nyawa kamu terancam"
Kirana mengarahkan pandangannya ke langit. Gadis cantik itu tersenyum kepada bulan yang tampak bulat sempurna dan memperindah langit malam itu dengan warna kuning keemasannya. Kirana kemudian berkata, "Bulannya sangat indah malam ini dan aku seperti melihat wajah ibukku di sana"
Lingga menoleh ke belakang dan melihat bulan di malam itu memang sangatlah indah. "Aku rasa aku juga melihat wajah ibukku di sana"
Kirana lalu menghela napas panjang, "Kenapa aku harus bertemu denganmu?"
Lingga terkesiap kaget lalu menoleh cepat ke Kirana saat ia mendengar ucapannya Kirana itu. "Kamu menyesal bertemu denganku?"
Kirana mengarahkan bola matanya dengan malas untuk menatap bola matanya Mahapatih Lingga. "Menyesal karena pertemuan kita membawaku ke dalam lembah dosa"
"Hei! Bukan aku yang membawa kamu ke lembah dosa. Suami kamu yang menawarkan kamu ke aku. Aku......."
"Kenapa kamu mau?" Bentak Kirana dengan mata melotot tajam ke Lingga.
"Apakah kamu menginginkan laki-laki lain yang membuka segel kesucian kamu?"
"Bu....bukan itu maksudku. Aku bukan wanita murahan dan yeeaahh meskipun aku tidak mencintai suamiku tapi aku ingin dia yang membuka segel kesucianku"
"Dia tidak mau melakukannya dan menawarkannya ke aku"
"Kenapa kamu mau?" Kirana menanyakan hal yang sama tapi kali ini dengan sorot mata meredup dan gadis itu berkata dengan suara bergetar menahan airmata.
"Karena aku tidak mau perempuan yang aku cintai dijamah pria lain dan tentu saja kalau Gandi tidak menawarkan ranjang kamu ke aku, aku akan menculik kamu"
"A....apa yang barusan kamu katakan?" Kirana membeliak kaget.
"Aku akan menculik kamu di malam pernikahan kamu dan aku sudah rencanakan itu sejak Gandi memboyong kamu ke istana"
"Bukan itu.......yang kamu katakan sebelum itu"
Lingga menghela napas panjang lalu berkata dengan sorot mata menyala, "Aku mencintai kamu"
"Hah?!"
"Itu benar Kirana. Aku mencintai kamu dan baru kali ini aku merasakan apa itu jatuh cinta dan merindu. Rasanya sakit ternyata. Sangat sakit Kirana" Lingga memukul dadanya dengan kepalan tangan kanannya.
Kirana lalu menoleh ke kanan dan ke kiri lalu cepat-cepat memajukan wajahnya untuk berbisik, "Kenapa kamu mengatakan itu di sini? Seseorang bisa mendengarnya"
"Aku sudah singkirkan semua dayang. Hanya ada aku dan kamu saat ini Kirana. Oh, iya, aku juga membawakan salep untuk mengobati segel kesucian kamu yang sudah aku robek semalam" Lingga meletakan botol putih kecil di atas meja lalu mendorongnya di depan Kirana saat Kirana menegakkan kembali wajahnya.
Wajah Kirana langsung berubah merah merah tomat lalu dia berkata, "Aku seorang tabib. Aku sudah mengobatinya sendiri" Kirana melemparkan botol putih kecil berisi krim untuk mengobati luka di atas segel kesucian yang robek.
Lingga menangkap botol putih kecil itu dengan sigap lalu berkata, "Aku tahu kamu tabib yang sangat hebat dan pintar. Tapi, ijinkan aku bertanggung jawab atas apa yang sudah aku lakukan semalam"
Kirana mengambil keris pemberiannya Lingga lalu bangkit berdiri sambil berkata, "Maka bertanggung jawablah dengan benar!" Lalu, perempuan cantik itu berbalik badan untuk berlari masuk ke kamarnya.
Lingga bangkit berdiri dan menatap punggung Kirana yang menghilang dengan cepat di balik pintu sambil bergumam dengan kerutan di kening, "Apa maksudnya? Bertanggung jawab dengan benar?"
😄