NovelToon NovelToon
Dari Babu Jadi Mantu

Dari Babu Jadi Mantu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:35.9k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Bagaimana caranya Hanum si preman pasar yang bar- bar seketika menjadi anggun saat dia harus menikah dengan anak majikannya.

"Ada uang Abang kucinta. Gak ada uang Abang kusita."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Hanum

Sudah satu minggu Hanum pergi dan belum ada kabar jika dia akan kembali ke rumah Arya.

Arya yang mencoba menampik perasaannya justru terus teringat dan berharap Hanum memberitahunya, namun nihil hingga hari ke tujuh Hanum pergi gadis itu tak juga menghubunginya dan mengatakan kapan dia kembali.

Arya kembali melihat ponselnya. Setelah beberapa saat Arya memilih membalik ponselnya agar layar hitam itu tak terlihat olehnya.

Arya kembali berusaha fokus bekerja dan selama usianya yang 24 tahun ini Arya tak pernah merasa memikirkan orang lain hingga tak bisa fokus dengan pekerjaannya seperti saat ini.

Arya berdecak dan menggebrak meja lalu menekan ponselnya untuk menghubungi Ratna.

"Anda butuh sesuatu, Tuan?" tanya Ratna di seberang sana, tentu saja tak biasanya Arya menghubunginya.

"Aku minta alamat lengkap Hanum."

Ratna terdiam sebentar hingga Arya kembali bicara. "Kamu tidak mendengarku?"

"Baik Tuan akan saya kirimkan."

Arya berdehem lalu mematikan teleponnya.

Arya kira saat pulang dia akan menemukan Hanum sebab hari ini tepat satu minggu Hanum cuti. Namun saat ini dia masih belum menemukan Hanum.

Jadi Arya membuka ponselnya untuk melihat alamat Hanum yang di kirimkan Ratna tadi.

Arya menghela nafasnya lalu beranjak untuk mengganti pakaiannya dan kembali pergi berniat untuk memastikan alamat rumah Hanum. Namun saat baru keluar kamar Arya menemukan Ningsih yang melangkah ke arahnya.

"Kamu mau pergi lagi?" tanyanya dengan mengernyit.

"Hm." Arya berniat melewati dan menghindari Ningsih seperti hari- hari sebelumnya, namun kali ini suara Ningsih kembali terdengar.

"Sampai kapan kamu menghindari mama, Arya?" Arya menghentikan langkahnya dan menoleh pada Ningsih.

"Aku gak menghindar."

"Kamu jelas menghindar."

"Kenapa Mama merasa begitu?"

Ningsih menghela nafasnya, dia tak ingin berdebat dan semakin membuat hubungannya dan Arya merenggang. "Setelah pulang temui Mama, ada yang perlu Mama bicarakan tentang pernikahan kamu dan Hanum." Arya kembali berdehem lalu melanjutkan niatnya untuk pergi.

Melihat punggung Arya yang menjauh, Ningsih kembali menghela nafasnya lalu membalik langkahnya untuk kembali ke kamarnya. Niat awalnya menemui Arya adalah untuk bicara berharap bisa berdamai kembali. Sungguh perasaannya tak enak saat Arya terus menghindarinya. Namun melihat Arya akan pergi Ningsih tak ingin mencegah dan semakin membuat anaknya marah.

...

Arya menyusuri gang kecil setelah supirnya menghentikan mobilnya di depan gang. Jelas mobilnya tak bisa masuk sebab jalan yang kini harus Arya lewati hanya gang kecil yang hanya bisa di lewati motor.

Menatap ke arah ponselnya dimana terdapat alamat Hanum lalu kembali pada sekitarnya Arya justru mengernyit.

"Bagaimana aku bisa mencarinya," gumam Arya perlahan, tak ada nomer rumah atau nama pemilik rumah di pintu. Jadi yang mana rumah Hanum?

Arya menghampiri salah satu wanita yang sejak tadi memperhatikannya. Bukan hanya wanita ini saja, tapi hampir semua orang yang dia lewati memperhatikannya.

Terang saja stelan jasnya membuat orang- orang merasa asing, sebab semua penduduk kampung Hanum berpakaian biasa dan kebanyakan lusuh. Belum lagi tampang Arya yang cukup tampan menarik perhatian warga sekitar.

"Maaf, boleh aku bertanya?"

Si ibu yang di tanya malah gelagapan dan hampir pingsan saking terpesonanya dia pada Arya.

"Apa, Mas?" suara si Ibu mendayu. Andai Arya tak membutuhkannya, dia akan menatap tajam wanita di depannya.

"Ibu tahu rumah Hanum?"

"Hanum?"

"Iya, Bu, Hanum?"

"Hanum preman pasar?"

"Hah?" tentu saja Arya bingung. Apa maksudnya dengan perkataan wanita di depannya ini. Preman pasar?

"Iya, satu-satunya disini yang namanya Hanum ya itu, preman pasar."

Arya membuka ponselnya lalu menunjukkannya foto Hanum yang dia dapat dari Ratna pada si Ibu. "Yang ini?"

Si ibu mengernyit. "Beda Mas, ini lebih cantik. Hanum yang di sini gak ada cantik- cantiknya," ucap si Ibu meremehkan. "Tapi, agak mirip sih."

Arya memejamkan matanya kesal. "Kalau gitu dimana rumahnya?"

"Oh, di ujung gang, rumah yang paling butut."

Arya pergi tanpa mengucapkan terimakasih sama sekali membuat Si Ibu mendengus sebal. "Ganteng- ganteng tapi sombong, cih!"

Arya mendengar suara itu, namun dia mengabaikan. Bagi Arya si Ibu terlalu menjelekan Hanum, jadi dia merasa tak suka, untuk apa dia berterimakasih? Hanya akan membuang tenaganya saja.

Arya semakin masuk ke dalam gang, dan suasanya semakin tak enak di pandangan Arya. Kenapa Hanum bisa tinggal di tempat seperti ini.

Arya berdiri di depan rumah yang paling jelek dengan cat yang sudah pudar bahkan berjamur. Arya mendongak dan menemukan atap yang hitam, sepertinya akibat air hujan yang bocor dari genteng.

"Permisi," panggil Arya. Namun tak ada jawaban membuat Aryan kembali mengeluarkan suaranya.

"Ada orang?" Arya berdecak.dalam hati, sedang apa sih dia ini. Bisa- bisanya dia melakukan ini.

Baru berbalik Arya justru menemukan dua anak beda usia menatapnya.

"Abang cari siapa?"

"Hanum."

"Kak Hanum?" Arya mengangguk kaku.

Johan dan Reva saling pandang. "Kak Hanum gak ada."

Kali ini Arya mengenyit, kernyitan tipis yang tak terlalu kentara. "Kemana?"

"Naik pesawat, ke luar Negeri," jawab Reva.

Netra Arya sedikit membesar lalu berdehem. "Kalau kalian ini siapa Hanum?"

"Abang juga belum jawab, Abang siapa?" Kali ini Johan yang bicara.

Arya berdehem. "Aku pacar Hanum." Lagi, Johan dan Reva saling pandang.

"Serius?"

Arya bergeming.

"Kak Hanumnya gak ada, Abang pulang aja," kata Johan.

"Kemana?"

"Katanya Abang pacarnya kak Hanum, tapi kok gak tahu?"

1
Amidah Anhar
Up lagi biar cepat ketmu jalan keluar nya
partini
hemmm trauma sih trauma tapi tuh mulut jaga dikit Napa jangn asal jeplak,,ku buka itu aja deh masa bisa alergi di pegang jangan" pelecehan
Arya arya CEO sedikit stupid wkwkwkkwk
partini
hemmm yg kalian lawan Hanum she like Queen mafia jadi mending pikir dulu deh
Arin
Wah.... bahaya.... bahaya...
Siti Dede
Segitunya ya pasangan RR
Andriani
🤭🤭🤭🤭
Andriani
aih... ngeri kalo udah gila harta ya...
partini
hemmmm laki laki Cemen ga ad harga diri mau rebut punya orang ga ngotak
mbu ne
Andra ya?
si diam2 menghanyutkan...😏
partini
dari jauh jg ada Arya biar siaga siap tau mereka sewa orang lebih banyak jadi nya sudah antisipasi kalau bodyguard nya keteteran
mery harwati
Rendi jelas tertegun membayangkan "burung empritnya" ditendang Hanum, pasti langsung impoten pikir Rendi 😛🤣
Patrish
salah teori ya Rendi... sebentar kamu balik dipukul tukang keprukmu... gara2 salah prediksi.. 🤣🤣🤣
Nana Colen
🤣🤣🤣🤣🤣🤣preman dilawan ya jelas kalah lah...
Pjjmakkem
kocaakk hanum!!
dimana coba, dapat cewek cantik, somplak, trus jago berantem kayak hanum?
arya sih dapat jackpot namanya.. 😄😄
Arin
🤣🤣🤣🤣 akal-akalan Rendi. Sok-sokan jadi pahlawan kesiangan. Ternyata bacot doang. Gak ada tindakan apa-apa
Kalah duluan sama Hanum yang bertindak
Siti Dede
Kebayang wajah cengoknya Rendi, wkwkwk
partini
wkwkkwkw rencana jadi super horor yahhh,Hanum gitu loh dia tuh bisa lihat muka angel sama iblis
lanjut thor 👍👍👍👍
Amidah Anhar
Up lagi
Patrish
suara hati tidak pernah salah boz... merasa kehilangan adalah sebagian dari hati yang mulai terisi.... naah.. nahh....
Nana Colen
lanjut thooooor😍😍😍😍😍❤❤❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!