NovelToon NovelToon
Sisie, Kamu Hanya Bisa Jadi Milikku!

Sisie, Kamu Hanya Bisa Jadi Milikku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Single Mom / Janda / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyesalan Suami
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Itsme AnH

Meninggal dalam kekecewaan, keputusasaan dan penyesalan yang mendalam, ternyata membawa Cassie Night menjalani takdir kehidupannya yang kedua.

Tidak hanya pergi bersama kedua anaknya untuk meninggalkan suami yang tidak setia, Cassie juga bertekad membuat sahabatnya tidak bersinar lagi.

Dalam pelariannya, Cassie bertemu dengan seorang pria yang dikelilingi roh jahat dan aura dingin di sekujur tubuhnya.

Namun, yang tak terduga adalah pria itu sangat terobesesi padanya hingga dia dan kedua anaknya begitu dimanjakan ....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Felix, Jangan Macam-macam!

Cassie melihat gelang giok berwarna hijau yang dikenal sebagai "batu surga", melambangkan kebijaksanaan, kemurnian, dan kebenaran moral.

Benda bersejarah itu ditempatkan ke dalam kotak khusus yang berfungsi untuk melindungi gelang dari kerusakan, debu, atau oksidasi, serta membuatnya lebih mudah disimpan atau dibawa bepergian.

Dengan mata berlinang, Cassie menyentuh gelang yang memiliki kilauan khas itu. Rasanya halus dan dingin.

"Ini adalah hadiah yang didapatkan oleh nenekmu sebagai pelukis wanita pertama dari negara kita. Mulai sekarang, ini akan menjadi milikmu. Gelang ini menyimbolkan harapan besar nenekmu padamu."

Mendengar itu, cairan sebening kristal meluncur bebas dari pelupuk mata Cassie hingga membasahi wajahnya.

Dia tiba-tiba teringat kenangan saat menemani neneknya melukis, dan gelang giok yang memiliki ukiran unik itu menarik perhatiannya.

Cassie menyentuh gelang hijau lumut itu dengan mata berbinar, membuat neneknya mengalihkan perhatiannya dari lukisan ke wajah sang cucu.

"Kenapa? Kamu menyukainya?"

Cassie tersenyum dan mengangguk tanpa ragu. "Ummm, gelangnya bagus."

"Gelang ini adalah hadiah pertama yang nenek dapatkan. Kelak, ini akan menjadi milikmu. Nenek harap, kamu bisa mendapatkan karir dan menemukan orang yang kamu sukai."

Cassie menghapus air matanya yang jatuh karena mengingat kenangan bersama sang nenek, dia mengangkat pandangannya untuk menatap Adam Night.

"Ayah, aku sudah memikirkannya. Tujuh tahun lalu aku meninggalkan karirku demi menikahi Felix, sekarang aku memutuskan untuk memulai kembali." Ada tekad yang kuat menghiasi wajah Cassie, terutama binar di mata indahnya. "Seperti nenek, aku akan menjadi pelukis terkenal."

***

Saat Felix sedang terburu-buru ingin keluar rumah, kebetulan seorang pria berseragam kurir menghentikannya.

"Halo, apa Anda Tuan Felix Murphy?"

"Ada apa?" tanya Felix terkesan ketus, ketidaksenangan terukir jelas di wajahnya.

Meski begitu, dia tetap berhenti dan meladeni pria yang telah memperlambat misinya untuk menemui Aleena.

"Tuan, saya adalah kurir dari Biro Urusan Sipil. Saya datang untuk mengantarkan dokumen perceraian, tolong tandatangani di sini ...."

Setelah selesai berbicara, sang kurir menunjukkan tempat yang harus dibubuhi tanda tangan Felix sebagai penerima paket.

"Biro Urusan Sipil?" Kedua alis Felix berkerut dalam, menunjukkan kebingungannya. "Dokumen perceraian apa?"

'Siapa yang bercerai?'

Mendengar kata 'Biro Urusan Sipil' saja Felix sudah kebingungan, saat sang kurir menyebut 'dokumen perceraian' emosinya hampir meledak.

"Orang bodoh dari mana ini? Kenapa mengantarkan dokumen perceraian ke rumahku? Tidak ada yang bercerai di sini!" Felix melayangkan tatapan setajam silet pada sang kurir, seakan ingin mengoyak-ngoyak tubuhnya.

"Tuan, di sini jelas tertulis nama Anda, Felix Murphy." Kurir itu kembali menunjukkan ke suatu tempat di atas sampul dokumen, di mana nama Felix berada.

Felix dengan kasar merampas dokumen yang masih bersegel dari tangan kurir, lalu terburu-buru membukanya.

Dia mengeluarkan dua buah buku kecil berwarna merah yang bertuliskan, 'Surat Cerai'.

Seketika, tangan Felix bergetar.

Dia memberanikan diri untuk membuka halaman pertama pada buku itu, namanya dan Cassie yang terukir dj sana membuat Felix tidak bisa berdiri dengan seimbang.

Dia mundur dan tersandar ke body mobil dengan shock, ketidakpercayaan, dan kebingungan menghiasi wajah pucatnya.

"Aku tidak pernah menandatangani surat perjanjian perceraian, kenapa bisa bercerai?" Felix mempertanyakan kebingungannya kepada si kurir dan berharap ada kesalahan. "Apa yang terjadi?"

"Tuan, apa Anda tidak tahu kalau sekarang bisa mengajukan perceraian secara online?" Kurir itu berbalik bertanya, sebelum akhirnya menjelaskan. "Meski online, perceraian berlaku selama kedua belah pihak membubuhkan tanda tangan dan dokumen ini tidak bisa dipalsukan."

Felix teringat saat Cassie menghampirinya sambil membawa sebuah berkas dan berkata, "Felix, aku berencana membuka pameran lukisan. Tolong tandatangani surat persetujuannya, ya."

"Melukis juga butuh persetujuan keluarga?" Felix menatap Cassie dengan alis yang berkedut sedikit.

Cassie mencoba menutupi kegugupannya dan berharap Felix tidak menyadarinya, saat dia ingin memberikan jawaban yang masuk akal, telepon genggam Felix tiba-tiba berdering.

Cassie mengikuti arah pandangan Felix, nama {Tuan A} tertera di layar ponsel.

Dia tersenyum miring dan menghela nafas lega, merasa Aleena adalah penyelamatnya.

Cassie segera membuka dokumen di tangan Felix, lalu menunjukkan tempat yang harus ditandatangani oleh sang suami. "Di sini"

Perhatian Felix teralihkan dari ponsel yang masih berdering di tangannya, ke dokumen yang diserahkan Cassie.

Dia segera membubuhkan tandatangan tanpa pikir panjang, bahkan tidak berniat membaca apa yang tertuang di dalam dokumen itu.

Baginya, telepon dari Aleena adalah panggilan alam.

Dia tidak berani bertele-tele, apalagi sampai membatalkan janji temunya dengan Aleena.

"Aku menemui klien dulu, kamu istirahat lebih awal." Felix pergi setelah meninggalkan kecupan singkat di dahi Cassie yang tak mengindahkannya.

"Tuan, tolong tandatangani." Suara kurir memecah lamunan Felix dan kembali menunjjk ke format yang harus dibubuhi tandatangan.

Pada akhirnya, Felix dengan berat hati mengayunkan pena di atas kertas yang ditunjuk kurir.

Setelah menyelesaikan prosedur, kurir pergi tanpa peduli pada sosok Felix yang tampak terpukul.

"Cassie, ternyata kamu sudah mempersiapkan diri untuk meninggalkan aku." Felix meremat kedua buku kecil berwarna merah di tangannya, ada kesedihan dan emosi mendalam yang menghiasi wajahnya. "Aleena, jalan9 ini ...."

Felix mengatupkan giginya rapat-rapat seakan ingin mengunyah Aleena bulat-bulat, kemarahan di hatinya semakin menggunung dan siap meledak kapan saja.

Dia jadi lebih tidak sabar menemui Aleena yang sempat tertunda berkat kedatangan kurir.

***

"Lepaskan aku!" Aleena memberontak dan memaki kedua pria yang memegang kedua tangannya dan menyeretnya ke suatu tempat. "Aku adalah wanita Felix, beraninya kalian melakukan ini padaku?!"

Meskipun tahu apa yang terjadi padanya selama beberapa hari terakhir atas izin dan perintah Felix, Aleena masih memiliki harapan dan angan-angan di hatinya.

Aleena berharap Felix masih menginginkan tubuhnya, dan berangan pria itu akan menikahinya hingga dia bisa menjadi Nyonya Murphy.

Lebih dari apa pun, Aleena jelas tidak terima diperlakukan seperti binatang.

Bukan hanya kedua tangan dan kakinya yang dirantai, bahkan makanan dan minumannya di tempatkan ke dalam wadah anjin9.

Lebih parahnya lagi, makanan dan minuman yang diberikan hanya sehari sekali itu tidak layak untuk ditelan oleh manusia!

Itu adalah makanan sisa dan telah basi yang tidak diinginkan oleh para penjaga, air minumnya juga merupakan bekas cuci tangan mereka.

Sekarang kedua penjaga itu memang telah melepaskan rantai yang membelenggu kedua tangan dan kakinya, tetapi mereka justru menyeretnya pergi.

Melihat tindakan kasar mereka, Aleena tidak merasa adanya hal baik yang akan menimpa dirinya.

"Felix?" Mata Aleena berbinar saat melihat Felix bersandar sambil menikmati sebatang rok0k di sebuah kursi, harapan di hatinya semakin melambung tinggi. "Felix, lihatlah mereka ... mereka berdua tidak berhenti menyiksaku."

Wajah Aleena cemberut, dia bahkan bersikap manja seperti biasanya di hadapan Felix.

Felix mematikan rok0k di tangannya, lalu berdiri dan melambaikan tangan pada kedua penjaga itu.

Aleena langsung tersenyum senang, berpikir Felix benar-benar masih memilikinya di hatinya.

Begitu lepas dari cengkraman kedua penjaga itu, dia berniat menghambur ke pelukan Felix.

Namun, kaki pria itu sudah lebih dulu mendarat di perutnya hingga dia tersungkur di lantai yang dingin.

"Ahhhh ...." Aleena menjerit kesakitan sambil mencengkram perutnya saat rasa sakit yang menyengat mendera. "Felix, kamu memukulku?"

Aleena mengangkat pandangannya dan menatap Felix dengan memasang ekspresi yang menyedihkan, bahkan matanya sudah berlinang. "Kamu sebelumnya tidak pernah memukulku. Kenapa sekarang kamu memukulku?"

"Mengapa?" Suara Felix rendah dan berat, tetapi emsoinya jelas terpatri di wajahnya yang tampak sangar. "Beraninya kamu bertanya mengapa?"

Felix melangkah mendekati Aleena, lalu berjongkok di depan wanita itu. "Siapa yang memeberikanmu keberanian untuk memprovokasi Sisie-ku?"

"Kamu melakukan ini demi dia?"

"Kalau tidak?" Felix berbalik bertanya dengan alis yang terangkat sebelah, lalu meremat dagu Aleena dengan keras seolah-olah ingin menghancurkannya dalam genggamannya. "Aku memberimu uang, rumah, dan mobil mewah, bahkan memenuhi semua keinganmu hanya agar kau patuh melayaniku. Kenapa kau menghancurkan keluargaku?!"

"Apa hebatnya dia? Dia hanyalah wanita yang mengurus rumah, dia tidak sehebat aku dalam segala hal. Terutama di atas ranjang, dia tidak bisa memuaskanmu. Di mana dia lebih baik dari aku?" Aleena membanggakan dirinya sendiri, merasa lebih istimewa dan dicintai hanya karena perhatian Felix selama ini. "Felix, akulah yang benar-benar mencintaimu."

"Sisie itu wanita yang aku kejar selama bertahun-tahun, menerimaku di saat susah dan bersedia menderita bersamaku, sedangkan kau ...." Cengkraman Felix pada dagu Aleena semakin mengencang hingga wanita itu meringis kesakitan. "Kau hanyalah alat pemuas nafsyuku! Mana bisa dibandingkan dengan Sisie."

Sewaktu Keluarga Murphy hanyalah keluarga biasa, Cassie bersedia menerima Felix, membantunya, bahkan rela hidup susah bersamanya.

Tidak seperti Aleena atau pun wanita-wanita lainnya, mereka semua datang hanya ketika Keluarga Murphy menjadi salah satu keluarga terkemuka di Star City.

"Felix, akui saja ... kamu tidak mencintainya." Aleena tertawa mencemooh, membuat emosi Felix semakin memuncak. "Kalau kamu mencintainya, kamu tidak akan berselingkuh denganku. Kamu tidak akan tergoda ketika aku datang merayumu."

"Sebenarnya, kamu hanya terobsesi padanya dan ingin memberikan kompensasi padanya!"

"Diam!" hardik Felix dengan tajam, dia membanting wajah Aleena dengan kasar dan langsung berdiri.

"Aku tidak akan diam!" balas Aleena dengan keras kepala. "Ketika seorang pria ketahuan selingkuh, kenapa hanya orang ketiga yang disalahkan?"

Felix menggeram, dia menadahkan tangannya ke atas.

Melihat itu, salah satu penjaga dengan sigap memberikan rotan kepadanya.

"Felix, apa yang kamu—ahhhhh ...."

Aleena belum menyelesaikan pertanyaannya, tetapi Felix sudah lebih dulu mengayunkan rotan ke tubuhnya.

Aleena tersungkur dan memuntahkan seteguk darah segar, dia menatap Felix lagi dengan tatapan yang lebih berani dan mencibir, "Pria munafik sepertimu tidak pantas mendapatkan cinta!"

"Aku bilang diam!"

Splashhh!!!

Splashhh!!!

Splashhh!!!

Setiap kali rotan di tangan Felix terayun, Aleena menjerit kesakitan dan refleks menyentuh luka di tubuhnya.

"Felix, hentikan ...." Aleena memelas dengan air mata sungguhan yang telah membanjiri wajahnya, sementara darah segar mulai menyeruak dari balik bajunya.

"Semua karena kau!" Felix tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti, bahkan dia menatap Aleena dengan niat membunuh yang kental.

"Jangan mendekat!" Aleena bergetar ketakutan, dia merangkak mundur demi menghindari Felix.

"Jalan9, kau menghancurkan hidupku!"

Splashhh!!!

Arghhhh!!!

"Apakah sakit?"

"Sakit ... ini sangat menyakitkan." Aleena mengangguk antusias dan menatap Felix dengan tatapan memohon belas kasih. "Hentikan, oke?"

Detik berikutnya, dia menyentuh perutnya yang terasa nyeri. "Setidaknya, pikirkan anak kita."

"Anak kita, ya?" Suara Felix pelan saja, tetapi aura iblis menguar dari sekujur tubuhnya.

Aleena menggigil ketakutan, dia menatap Felix dengan waspada dan secara alami memeluk perutnya seolah-olah ingin melindungi sang janin. "Felix, jangan macam-macam."

1
°RhaiKen™
hisss...laki kga tau diuntung..
zylla
laki murahan 🤮🤮🤮
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Intan Marliah
Luar biasa
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: makasih kakak😍😍
total 1 replies
Intan Marliah
capek banget uda sm noveltoon iklannya uda ga ngotak... banyak bangettt
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: huhu sy jg gak bisa berbuat apa2 kak
total 1 replies
zylla
Ini kayaknya ada time skip berapa tahun gitu ya? 🤔
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: skip gimana maksudnya kak
total 1 replies
°RhaiKen™
mamam tuh jal ang..ang..ang.../Curse//Curse//Curse/
°RhaiKen™: /Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: ang ang ang🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
°RhaiKen™
hillihhhh nyesel kan lu...emang y gess musti ditinggalin dlu baru dah nyadar..bisa kga y w begitu..duh ad yg mau nyulik w kga ni...heii...culik aku dong 🤣🤣🤣
°RhaiKen™: 🤭🤭🤭🤭🤭
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 6 replies
zylla
Gausah ngarep. Udah telat! 🤬
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: wkwk telat banget
total 1 replies
°RhaiKen™
mantappp....siksa z tuh jal ang yah..sebelah bgt aku..
°RhaiKen™: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: Siksa sampe ko'it🤣🤣🤣
total 2 replies
zylla
Eh, masih hidup? 🙄
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: masih dungs
total 1 replies
zylla
Atas dasar apaaaa? 🤬
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
zylla
Hmm suka sama karakter si ayah 👏
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 😍😍😍😍😍😍
total 1 replies
zylla
Ayahnya Cassie ya?
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: iya kak
total 1 replies
°RhaiKen™
emang kurang asin tu org..bisa"nya selingkuhan diajak ke pemakaman 🙄🙄
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 🤣🤣🤣🤣🤣
°RhaiKen™: Iyah bener pake banget kak../Facepalm//Facepalm/
total 3 replies
zylla
Kirain Cassie udah ngasih tau ortunya. 😮‍💨
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
zylla
Idenya bagus 🤣
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
zylla
Pasti kerjaannya Arthur 🤭
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
zylla
Setuju. Nyonya ini baik hatinya. Kenapa bisa punya anak macem Felix? 😮‍💨
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: anak pungut kali🤣
total 1 replies
zylla
Setuju, Nyonya!
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 😍😍😍😍😍😍
total 1 replies
zylla
Dasar buayaaa 🤬🤬
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 🥵🥵🥵🥵🥵🥵
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!