Pernikahan ini adalah permainan sandiwara, siapakah yang pertama akan jatuh cinta?
Noah Frost (28) dengan Arabelle Joseph (24).
Perjodohan keduanya telah diatur sejak mereka kecil, hal itu tidak terlalu disukai oleh Noah, dia seorang pewaris tunggal keluarga Frost, walau Arabelle adalah kandidat yang sangat pantas karena juga berasal dari keluarga kelas atas, akan tetapi pernikahan dua keluarga konglomerat ini akan membebani Noah dan mengekang gaya hidup nya yang penuh dengan wanita.
"Setelah kau menikah denganku, jangan khawatir tentang kesenangan mu, aku tidak akan mencampuri hidupmu, dan kau bisa melakukan apa yang kau mau, kita jangan saling mengganggu urusan pribadi kita masing-masing." Arabelle Joseph
"Menikah denganmu adalah penjara bagiku, jika boleh aku tidak ingin menikah, tetapi jika kau memang tidak akan melarang aku bermain wanita maka aku akan menyetujui pernikahan ini." Noah Frost.
.
.
Ikuti Instagram aku ya : @anak_kost_joy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2 : Dia pasti hanya berpura-pura.
Episode 2 : Dia pasti hanya berpura-pura.
***
Setiap orang pasti menyukai sesuatu yang indah, lelaki menyukai wanita cantik begitu pula dengan wanita menyukai lelaki tampan.
Belle tidak akan luput dari hukum alam itu, sejak kecil dia berteman dengan Noah, lelaki yang berusia 4 tahun lebih tua darinya.
Belle selalu merasa tenang jika berada di sisi Noah saat dulu, Noah sudah populer sejak ia kecil, merupakan pewaris tunggal keluarga Frost dan sudah tampan sejak kecil.
Banyak anak-anak bangsawan lainnya yang dekat dan menyukai Noah.
Termasuk Belle, namun semuanya berubah entah karena sebab apa, dan ketika mereka dewasa, Belle benar-benar telah berubah menjadi gadis yang dingin dan sangat jarang tersenyum.
Entah apa penyebabnya, namun Belle sudah lupa, dia memutuskan untuk tidak mempercayainya hubungan cinta, perasaan cinta hanyalah sebuah rasa sakit yang tertunda.
...
Belle dengan anggun mengangkat cangkir keramik kecil yang berisikan teh, dengan sikap anggun wanita bangsawan Belle meneguk teh dan melanjutkan ucapannya.
"Tuan Noah, apakah ada yang hendak anda bicarakan lagi?"
"Jika sudah tidak ada maka anda harus segera kembali, tata krama keluarga kita tidak mengijinkan kita bersama terlalu lama sebelum menikah, semoga Tuan tidak melupakan tata krama dasar itu."
Belle tersenyum, dia menatap Noah yang seolah tak percaya apa yang baru saja ia dengar.
Ya, Noah semakin terkejut ketika mengetahui jika dia telah diusir oleh Belle secara tidak langsung.
Noah segera mengangkat dagunya, ia menyembunyikan rasa terkejutnya dengan mata yang menatap tajam.
"Belle, kau yang menginginkan itu, jangan salahkan aku jika kau tak akan pernah bisa mendapatkan kesetiaan dan hatiku kelak setelah menikah,"
"Aku sudah memperingatkan mu di awal, dan kau adalah orang yang mengusung ide ini, jadi kelak jangan menuntut apapun dariku!"
"Aku pergi!"
Entah kenapa dada Noah panas dan emosinya meluap-luap, mungkin karena dia tidak menyangka jika di negeri ini masih ada yang menolaknya dan tidak tertarik dengannya.
Belle yang melihat Noah hendak pergi segera berdiri menunjukkan sopan santunnya, dia tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Hati-hati di jalan Tuan Noah," seru Belle dengan garis senyuman palsu di wajah Belle.
Mata Noah menatap dengan aneh, hatinya semakin gatal, banyak pertanyaan dan rasa penasaran di dadanya.
Karena Noah sangat sibuk dengan perusahaan Frost, dan bersenang-senang dengan banyak gadis yang menyukai dan mengidolakan dirinya, Noah benar-benar telah melupakan Belle.
Teman masa kecilnya yang dulu memiliki senyuman paling riang dan cerah di ingatan Noah.
Namun setelah bertahun-tahun berlalu, dia melihat Belle kembali dan menyadari jika Belle telah berubah, bahkan senyumannya tidak lagi nyata dan jujur.
Tetapi Noah tidak peduli, dia sudah ditolak dan dipermalukan secara tidak langsung, jadi tak ada yang bisa dilakukan olehnya.
***
Di mobil Noah,
"Apakah aku kurang tampan Finn?"
Sejak tadi Noah memasuki mobil, suasana hatinya berubah drastis, dia bahkan mempertanyakan ketampanannya kepada Finn.
Assisten pribadinya yang merupakan anak dari kepala pelayan di keluarga Frost.
Jadi Finn juga sudah berteman sejak kecil dengan Noah, jadi Finn merupakan Kandidat yang paling tepat untuk mengerti segala kebutuhan sang pewaris tunggal.
Finn tersenyum dan melihat dari kaca mobil.
"Anda sangat tampan Tuan, berdasarkan data yang dikumpulkan, anda adalah lelaki paling tampan di era ini, buktinya banyak gadis paling cantik dari segala kalangan mendekati Anda ...."
Finn menjawab dengan percaya diri, dia juga menjawab berdasarkan data.
Dan di sisi yang bersamaan, Finn memang harus menyanjung Noah, agar suasana hatinya menjadi baik.
"Heh, tentu saja ... gadis itu pasti hanya berpura-pura, sejak kapan dia berubah menjadi sangat dingin! menyebalkan!"
gerutu Noah yang saat ini hendak pergi ke sebuah pertemuan putra dan putri keluarga bangsawan dan konglomerat.
Disana akan banyak model dan aktris yang menghibur, acara yang digelar di hotel paling mewah itu merupakan acara kecil bagi keluarga konglomerat untuk menghibur diri mereka.
...
Satu bulan sebelum Noah menggelar pernikahan nya, dia terlihat santai sekali, dia bahkan menyempatkan bermain ke acara kecil para keluarga konglomerat itu.
Acara kecil itu hanya menurut mereka saja, jika orang biasa melihatnya maka mereka akan terkagum dan takjub melihat pesta itu.
Disana akan banyak aktris dan model paling cantik mencoba merayu para bangsawan.
Dan memang itulah tujuan Noah datang ke pesta ini, dia ingin menghilangkan penatnya karna baru saja ditolak oleh Arabelle, calon istrinya sendiri.
"Tuan Noah datang, astaga tampan sekali ..."
"Tuan Noah, akhirnya kau datang juga ..."
Dan seperti biasa, jika Noah menghadiri pesta seperti ini, para gadis akan heboh dan senang sekali karena pasti mereka akan memiliki kesempatan untuk bisa bersama dengan Noah walau semalam saja.
"Finn ..."
Noah yang melangkah menuju ruangan VVIP yang memang khusu menjadi tempatnya memanggil assiten nya yang berjalan di belakangnya.
"Ya Tuan?"
"Pilihkan yang tercantik untukku, bawa ke ruangan ku!"
Seru Noah tersenyum tajam, dia melangkah dengan percaya diri dan angkuh.
Noah benar-benar berada di puncak kehidupannya sekarang, dia bisa mendapatkan apapun yang ia mau.
Hanya menunjukkan dengan jadi atau berucap dengan mudah maka dia akan mendapatkan nya.
"Heh, lihatlah Arabelle, kau melewatkan tawaran dari lelaki seperti ku, kau pasti akan menyesal dan mencintai ku! tak ada yang bisa menolak pesonaku! lihat saja!" geram Noah sudah duduk di kursi sofa yang menunjukkan pemandangan kota yang spektakuler.
Dia duduk menghilangkan kaki dan tangannya sudah mulai menyalakan rokok.
Dia hanya tinggal menunggu salah satu gadis terbaik yang akan menggodanya masuk ke ruangan ini.
Segalanya terlalu mudah bagi Noah.
***
Disaat yang bersamaan di kediaman keluarga Joseph,
"Nona Belle, anda dipanggil oleh Ibu anda ke ruangannya segera," seorang pelayan memanggil Belle yang baru saja bertemu dengan Noah ke ruangan Ibunya.
Ketika mendengar kata Ibu, wajah Belle jadi berubah, ekspresi nya tak terbaca, namun dia tetap berdiri tegap dan percaya diri, pergi menuju ruangan Ibunya.
"Tok ... Tok ... Tok!"
"Aku masuk Ibu ..."
Belle mengetuk pintu dengan sopan dan masuk dengan tata Krama yang baik.
Julia Liu, nama Ibunya, sedang duduk di balkon kamar pribadinya.
"Ada apa Ibu?" tanya Belle menanyakan perihal maksud dari keinginan ibunya untuk memanggilnya.
Julia tetap melihat ke arah taman luas yang terbentang luas dan tak melirik ke arah Arabelle sedikitpun.
"Batalkan pernikahan mu dengan Noah, walau Ayahmu memaksa, aku bisa mengatur nya jika kau mau,"
"Noah baru saja menemui mu bukan? dia pasti meminta mu untuk membatalkan pernikahan!"
Julia bahkan sudah tau sebelum diberitahu oleh Belle, membuat Belle menghela nafasnya dalam dan tatapan matanya menjadi sangat tajam.
"Ibu, dengan rasa hormat, aku dan Noah tidak berencana membatalkan pernikahan kami,"
"Dan satu lagi, aku tidak menyangka Ibu akan melangkah sejauh ini, hati-hati Ibu, karena aku juga memiliki kesabaran."
"Saya permisi," seru Arabelle degan tegas namun lembut.
Hal itu membuat Julia mencengkeram tangannya dan menatap Arabelle dengan penuh kemarahan.
.
.
.
.
ga rela kalau uda end
lagiiii thor