Ikuti instagramku ya kakak. alwi08895
Instagram Karena perjodohan, aku terpaksa menikahi suamiku sekarang ini. Di mata orang lain, dia memberiku cukup uang dan cinta, tetapi hanya aku yang tahu bahwa dia tidak pernah menyentuhku. Dua bulan menikah, aku masih seorang perawan ...... Untuk mengubah kebekuan itu, aku telah mencoba merayunya dengan pakaian yang sangat terbuka, tetapi dia bahkan tidak melirikku sama sekali. Yang lebih membuatku patah hati, suatu hari aku melihatnya memegang tangan wanita lain. Wanita itu sendiri yang mengatakan kepadaku bahwa mereka berdua sudah berhubungan seks. Menghadapi kenyataan bahwa suamiku selingkuh, haruskah aku bercerai, atau mencoba membuatnya mencintaiku ......
Season ke dua....
Menceritakan kisah Brayen (Kakak angkat Arya) dan Alena (Adik kandung Alyn).
Mereka terpaksa harus menikah karena kejadian yang tidak di sengaja(Insiden kamar kosong).
Cerita Brayen si mafia yang di buang di panti asuhan saat baru di lahirkan dan Alena yang b
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alwi 1234, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MALAM PERTAMA
POV ARYA.
"Saudara Arya Wiguna bin Khoirun Nizam saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anak saya yang bernama Alyndia Tantrias dengan mas kawinnya beruba uang Rp500.000.000, Emas 100 gram dan seperangkat alat sholat, tunai." Ucap Abah Fajar.
"Saya terima nikahnya dan kawinnya Alyndia Tantrias Binti Muhammad Fajaruddin dengan mas kawin tersebut, Tunai." Ucap Arya.
Para saksi kompak mengucapkan kata "Sah" dan serempak membaca doa.
Alyn mencium tanganku dan aku mengecup keningnya. Lega rasanya, akhirnya aku menjadi seorang suami. Kening Alyn sangat harum dan bikin nagih. Tak sabar rasanya menunggu nanti malam. Berdekatan seperti ini dengan Alyn membuatku nervous. Pikiranku tidak berhenti menghayal.
Acara di selenggarakan di kediaman keluarga bapak Muhammad Fajaruddin. Begitu banyak tamu yang hadir. Dari keluarga Alyn, kerabat dan teman-teman Alyn. Dan dari keluargaku dan kerabatku juga teman sekolah dan sekantorku. Walau jauh dari Kota Jakarta mereka semua tetap hadir.
Aku begitu takjub melihat kecantikan istriku. Benarkan kataku jika di poles gadis kecilku ini akan sangat cantik.
"Nanti malam terkam Bro. Jangan kasih kendor." Sahabatku membisikkan kata-kata yang membuatku panas dingin. Untung Alyn tak dengar jika dengar bisa malu aku.
Hal yang mengejutkanku terjadi. Mata kami saling bertemu. Dia hadir di acara pernikahanku. Matanya merah dan sembab. Dapat di pastikan dia menangis sepanjang waktu. Membuatku sangat gugup. Apa yang akan dia lakukan disini. Aku takut dia melakukan kekacauan disini.
Dia naik ke panggung menjabat tanganku kemudian menjabat tangan Alyn. Setelah itu dia pergi meninggalkan kami di atas panggung. Meninggalkan aku yang masih tercengang dengan sepucuk surat di tanganku.
Sesegera mungkin aku membuka kertas kecil itu. Yang isinya "Jangan jauh jauh dari HPmu."
"Apa maksudnya ini?"
Aku memanggil asisten pribadiku dan meminta Hpku yang ia bawa. Aku tidak tahu apa rencana mantan kekasihku itu.
Waktu terus bergulir. Aku sudah tak memikirkan mantan kekasih ku itu. Yang ada di otakku hanya bagaimana rasanya malam pengantin. Aku sudah sangat penasaran dengan yang namanya begituan. Aku sudah cukup umur. Sepanjang hidup aku sudah menahannya. Nanti malam sudah waktunya melakukan "itu" dengan istri halalku.
Semakin lama jantungku semakin dag dig dug... Memikirkan malam puncak bagi pengantin baru. Waktu berjalan begitu lambat bagiku. Ingin rasanya aku mengusir para tamu serta kerabat undangan dan menyeret Alyn memasuki kamar. Tapi yang kulihat tamu tak kunjung surut. Pada hal aku sudah sangat lelah seharian hanya berdiri dan duduk di panggung.
Pukul 21.00 Tamu mulai sepi. Hanya tinggal beberapa kerabat saja. Alyn mulai turun dari panggung.
Dan aku masih berkumpul dengan para orang tua. Abah menyuruhku untuk segera istirahat karena pengantinku sudah menunggu di kamar.
Kini aku sudah berada di depan pintu kamar Alyn. Aku sangat gugup. Ku menerawang dari luar, apa yang di lakukan pengantinku di dalam dan apa yang akan terjadi jika aku memasuki kamarnya. Berduaan di dalam kamar pengantin dengan gadis kecilku membuat pikiranku menggila.
Apa semua lelaki yang akan melakukan malam pertama sama gugupnya denganku.
Huuuuufffhhh aku mulai membuka pintu dengan tanganku yang sudah gemetaran.
Setelah pintu terbuka aku memasuki kamar pengantin baru itu. Gadis itu berada di tengah ranjang yang di taburi bunga mawar. Dia bersandar di headboard ranjang. Dia memeluk lututnya sendiri. Aku rasa dia sama tegangnya denganku.
Apa yang akan kami lakukan setelah ini sedangkan kami tak saling kenal. hanya dulu waktu kecil kami sering bermain bersama tapi aku rasa dia tidak ingat padaku karena dia masih terlalu kecil.
Ku perhatikan sekeliling kamar kami juga di hiasi bunga bunga di dinding.
Ku kunci rapat rapat pintu itu agar tak ada yang mengganggu malam pertama kami.
Ku dapat melihat gerakan kecil Alyn yang semakin mengeratkan pelukannya, saat melihatku mengunci pintu. Jemari kakinya juga mulai mengerut. Tangannya semakin terkepal. Dapat di pastikan dia gugup dan takut.
Aku bingung harus memulainya dari mana. Saling bicara pun kami tak pernah. Masak iya aku langsung mengajaknya begituan.
Aku membuka jasku. Ku buka kemejaku dan hanya menyisakan kaos berwarna putih tipis yang masih melekat di tubuhku. Aku tersenyum melihat dia semakin mengkerut dan menunduk.
Walau aku sendiri sangat nervous dan malu.
Mau tak mau aku akan melakukan malam pertama saat ini juga. Melakukan tugasku sebagai seorang suami. Ganjaran besar, Pahala besar. Saat ku mulai membuka resleting celanaku, panggilan video masuk dari Suci. Seketika langsung ku tutup kembali resletingku.
Suci membuatku dejavu. Aku merasa traumaku akan menguasai otakku lagi.
*****
jangan lupa like komentar vote