NovelToon NovelToon
Petualangan Bayi Rumput Didunia Antarbintang

Petualangan Bayi Rumput Didunia Antarbintang

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: WIZARD_WIND26

Manusia antarbintang : "Uhhh, dia sangat menggemaskan. Tuan! bolehkah aku mencubit pipi gembul nya?


Monster dan mutan : "SEMUANYA LARI! DIA AKAN MEMAKAN KITA ...."


Bonbon : "Mamam Cana, mamam cini, mamam mana-mana ...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WIZARD_WIND26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Boneka? entahlah ....

   

Kemarin! Dalam ruangan khusus ini, Belian dengan rekan-rekannya merayakan pesta kecil-kecilan.

Dalam rangka apa? Dalam rangka menyambut dua sulur baru Bonbon.

Sikecil tampak begitu senang dengan kemunculan daun baru itu, dan hampir menampakkan diri didepan Prajurit lain diluar! Kalau saja tidak dihentikan cepat oleh Belian, Dave, Leonore, Violla, dan Prizil.

Lalu hari ini, Dave yang memegang alat ukur kecil, mengukur serta mencatat hasil pertumbuhan sulur Bonbon.

"Bagus, daunnya tumbuh 0,1cm lagi. Jika Bonbon terus disiram, lalu berjemur sebentar dibawah matahari pagi ... daun Bonbon akan membesar, dan sama seperti yang ini."

Dave menunjuk daun utama Bonbon, dan sang rumput yang menyimak baik setiap kata-kata Dave! Akhirnya melompat senang, hampir mencabut akar dari dalam pot.

"Woah ... lua daun Bonbon bental lagi becal! Ahahaha, Mama cama codala pacti cenang, kalau tau Bonbon na bental lagi jadi lumput becal tluc manak (banyak) daun na ...." si kecil tidak membendung kebahagiaan. Menatap kiri kanan, hingga pandangannya menangkap Belian yang berdiri disudut.

"Belian! Belian, denal tuh? Bonbon bental lagi jadi lumput becaaal. Bonbon na Ndak kicil lagi."

Pot kecil melompat-lompat, bersamaan dengan rumput biru yang berjalan mendekati Belian.

"Kamu belum menjadi rumput dewasa, bocah. Tidak ada rumput besar sepertimu!" Belian yang mengawasi Bonbon sambil meminum cairan nutrisi, langsung mengambil si kecil dari lantai dan meletakkannya diatas telapak tangan.

"Ndak! Dep na kata, Bonbon dah becal."

Sulur baru Bonbon menunjuk Dave, dan entah mengapa ... Belian merasa kalau daun yang baru muncul itu adalah dua lengan sang rumput.

"Bonbon. Aku hanya mengatakan kalau daun barumu memang tumbuh. Tapi, secara biologis ... Bonbon masih bayi rumput, dan belum dewasa." Dave terkekeh menjelaskan hal ini. Bagaimana bisa pikiran mutan kecil itu melenceng jauh!?

"Dengar kan?" Belian memutar mata.

"Jadi, Bonbon na lom dewaca." si rumput kecewa.

"Mnn, belum." Dave masih tersenyum.

"Pada'al kalau dewaca, Bonbon bica cali citli lumput cantik. Tluc buat nak anak lumput banaaakkk!!"

'Jdeeeerrrrr ....'

Senyuman Dave retak, sementara Belian! Aura hitam tebal langsung menguar, menatap marah pada pot kecil ditangan.

"Katakan sekali lagi," ucap Belian dengan nada datar.

Dan Bonbon yang melihat ini! gemetar ditempat, lalu dengan cepat menggulung jari-jari Belian berusaha membujuk pria itu.

"Be-belian, Napa malah? Bonbon buat calah kah? Bonbon minta maap ...." Suara cadel susu seringan kapas, berusaha melunakkan hati pria yang emosinya berubah-ubah belakangan ini.

"Janan malah aa," usaha Bonbon, bertingkah seimut mungkin.

"Tsk! Apa menurutmu aku akan luluh? Dari mana kamu belajar kata-kata itu?"

Belian menarik pot bunga Bonbon, sehingga daun yang membelit jarinya terlepas.

"Katakan, darimana kamu belajar kata-kata tidak pantas seperti itu?" ulang Belian lagi, penuh penekanan.

Bonbon tidak tau dimana letak salahnya. Saat ini hanya pasrah tergantung, sambil sesekali menatap Dave meminta bantuan.

"Hahh ... komandan. Ini naluriah tanaman. Ah, tidak, semua makluk memiliki ingatan seperti ini tetang cara hidup mereka. Dan berkembang biak, juga salah satunya."

Dave menghela nafas, akhirnya angkat bicara.

"Um umm ... ini lululiah na, cepelti dep kata." Bonbon, meskipun tidak tau apa yang dikatakan Dave! Tetap dia mengangguk menyetujui.

"Khe ... naluriah, eh. Apakah ajaran Mama mu hanya tentang reproduksi? Lihat dirimu, sebesar apa sekarang? apakah kamu sanggup bertahan dibawah sinar matahari luar sana? Malah ingin mencari istri! Kamu masih bayi. Ingat itu, masih bayi."

Gigi Belian berderit menahan amarah. Melihat rumput yang malah memiring polos, kemarahan itu semakin bertambah.

Tidak ingin melukai si kecil, Belian menyerahkan Bonbon pada Dave ... kemudian pergi keluar dari ruang berkumpul.

"Belian! Mau mana? Naik blum blum lagi kah? Bonbon na ikuuttt ...."

"OYYY ... BELIAN!!!"

Sahutan Bonbon diabaikan oleh sang komandan. Pergi ketempat yang menyimpan kendaraannya! Belian meninggalkan markas, untuk lanjut patroli.

"Dacal pilit. Naik blum blum Ndak mau ajak Bonbon teluc. Pacti Belian takut, Bonbon na ambil blum blum Belian tuh." menggerutu sambil melihat pintu otomatis yang tertutup! Sang rumput akhirnya mendesah pasrah, sebab lagi-lagi Belian tidak mengajaknya patroli di sore hari.

"Biarkan komandan sendiri dahulu. Ayo, bermain bersamaku ditempat lain!" Dave mengelus ujung daun Bonbon, kemudian menyembunyikan si kecil dalam jubah militer ... sebelum kembali ke ruangannya sendiri.

"Dep, Napa cama Belian aa?" Bonbon mengintip sedikit keluar, untuk melihat wajah Dave.

"Memang, apa yang Bonbon rasakan?" Menekan sedikit ujung daun agar kembali kedalam jubah! Dave menyapa beberapa junior yang lewat.

"Belian na cuka malah malah cama Bonbon, pada'al Bonbon Ndak ada calah pun. Tluc dep, cemalam! Belian na pulang dah malaaaam kali. Tikijut Bonbon na pac banun, Belian macuk kamal tatap Bonbon, Ndak mau liat lain."

"Dep. Belian Ndak macuk hantu kan?"

Saat masih dalam wujud belih dan menempel pada Mama nya! Sang Mama pernah mendengar sesuatu dari tanaman keladi seberang sungai.

Dikatakan oleh sang keladi, bahwa di hulu sungai tempat tinggal mereka ... ada penunggunya, yang disebut hantu.

Hantu suka merasuki apapun, mencabut tanaman ditepi sungai sesuka hati, lalu yang paling parah ... saat hantu merasuki kambing.

Kambing itu akan menjadi gila, menceburkan diri ke sungai sehingga air jernih menjadi keruh dan berlumpur.

Mama Bonbon yang mendengar itu ketakutan! Dan dengan akarnya yang panjang, sang Mama berusaha menyaring butiran tanah dari arus sungai ... agar sungai tetap jernih.

Bisa gawat kalau sungai menjadi tercemar! Anak-anak nya yang belum disemai dan masih berupa biji ... tidak akan menjadi rumput sehat dan bisa mati kapan saja.

Bonbon yang melihat tindakan sang Mama sangat terharu, dan mulai hari itu si kecil berjanji ... akan menghadiahkan sungai indah untuk mamanya, dan tentu saja, sungai yang tidak berhantu.

Sudah lama Dave tidak mendengar kata hantu. Sekarang zaman antarbintang! Manusia sudah meninggalkan hal-hal yang berkaitan dengan mistis bumi kuno. Bahkan, sudah 100% semua penduduk galaksi tidak mempercayai adanya dewa, tuhan, malaikat maupun iblis.

Istilah-istilah ini, hanya digunakan saat-saat tertentu saja.

"Ah, ya. Mungkin seperti itu. Komandan ... dirasuki hantu." Dave tersenyum penuh makna ketika merasakan makluk didalam jubahnya bergetar hebat.

"Komandan, kemarahan anda yang tidak wajar pada Bonbon belakangan ini sudah keterlaluan. Jadi, anda harus dihukum," ujar Dave pelan, tanpa bisa didengar oleh siapapun.

***

Membawa motor melayang dengan kecepatan ter tinggi. Bersyukur ini adalah gurun tanpa manusia, yang hanya diisi oleh pasir serta bebatuan. Kalau ada orang yang melintas, mungkin mereka akan memaki Belian dengan seribu kutukan ... melihat betapa cepatnya motor pria itu.

Lama Belian berkendara dengan pasir yang sedikit terbang dibelakang! Merasa sudah sampai ditempat yang ingin dia tuju, Belian menghentikan laju kendaraan sebelum turun dan melompat keatas batu.

"Hahh ... sungguh kekanakan sekali," ucap Belian setelah melepas helm dikepala.

"Lagi lagi dia membahas keluarganya? Apa aku memang tidak dibutuhkan oleh Bonbon?" Belian bertanya sambil merenung, merasa jengkel akan sesuatu tapi tidak punya tempat untuk melampiaskan.

Belian sudah mengetahui kebenaran tentang planet ini. Kemana para monster dan mutan hilang? dan mengapa gorgon reptile ketakutan hari itu.

Itu semua karena Bonbon. Ya, dia yang masih berupa biji ... sudah memakan semua Monster dan mutan di planet Sahara tanpa menyisakan mereka satupun.

Kekuatan asap hitam yang Belian lihat hari itu, adalah bagaimana cara si kecil makan.

Diluar nalar memang! rumput kecil dengan suara lucu, ternyata adalah makluk paling berbahaya yang sanggup menghabisi monster satu planet!?

"Seharusnya aku mewaspadai nya. Tapi, ah ... dia sudah menjadi milikku sedari awal. Aku tidak ingin orang-orang federasi menangkap Bonbon." Inilah yang di gumam kan Belian, sebelum merebahkan tubuh diatas batu dengan mata terpaku menatap langit jingga.

Belian tidak sanggup melihat Bonbon menangis, saat kapal perang besar federasi datang dan menangkapnya. Sungguh, dia tidak bisa membayangkan hal ini.

Tapi, disisi lain ... dia memiliki janji untuk melindungi rakyat galaksi dipundak.

Inilah yang membuat Belian dilema sekarang. Disatu sisi, dia sangat menyayangi Bonbon. Tapi disisi lain mengingat kekuatan sikecil, cepat atau lambat hal itu akan terungkap ... tentang betapa berbahayanya makhluk yang tampak rapuh itu.

"Khe ... dia memang rapuh. Dibawah sinar Matahari saja sudah terpanggang."

Tiba-tiba Belian terkekeh saat mengingat, Bonbon yang selalu berasap kalau terlalu lama terpapar sinar matahari saat patroli menemaninya.

tapi meskipun begitu, si kecil selalu antusias jika diajak naik motor. Bukankah ini memang sifat kebanyakan bayi?

"Hahh ... tanpa sadar, aku malah menganggap dia sebagai adikku sendiri." Belian masih menatap langit, "andai saja Bonbon manusia. Mungkin federasi tidak akan mengincar mutan itu."

Tapi semuanya hanyalah khayalan Belian. Mutan tetap mutan! Mereka sudah beratus tahun menjadi musuh terkuat bagi umat manusia.

Dan melihat dari kekuatan Bonbon, bisa dipastikan kalau ... dia adalah raja dari semua mutan.

Karena dilema, Belian bersikap aneh pada Bonbon beberapa hari belakangan.

Si kecil tidak peka tentang bahaya yang telah dia timbulkan. Memakan semua Monster dan mutan planet Sahara! Lambat laun federasi akan mengendus keanehan ini, dan dengan penyelidikan ... Bonbon akan segera diketahui oleh publik.

Tapi bukannya sadar dan bersembunyi secepat mungkin! Sikecil malah semakin gencar, ingin mencari sang Mama ke dunia luar? Tidak hanya mencari orang tua dan saudara! Dia juga ingin mencari istri untuk membuat anak-anak rumput?

"Aku akan mencabut anak-anak rumput yang kamu buat," marah Belian dibawah gelap malam yang mulai muncul.

Karena gurun terlalu dingin dimalam hari, Belian memutuskan untuk segera kembali ke markas.

mengenakkan helm, motor sang komandan kali ini melaju pelan terkesan santai seolah tidak terburu-buru.

"Mungkin nanti dia sudah tidur," gumam Belian menghembuskan hawa dingin dari mulut.

Meskipun matahari baru saja terbenam, tapi panas yang menyengat telah terganti dengan suhu dingin yang menusuk.

Hanya sekejap mata perubahan suhu terjadi di planet ini, dan hal itu bukanlah fenomena aneh bagi orang-orang antarbintang.

Tiga jam berkendara, akhirnya pangkalan markas terlihat.

Meskipun tidak ada lagi mutan dan monster yang terkonfirmasi di jarak terdekat! Para prajurit tetap berjaga sesuai aturan.

"Selamat datang, komandan. Terimakasih atas kerja keras anda."

Sapaan didapat oleh Belian, begitu dia memasuki gerbang markas. Mengangguk sebentar tanpa berhenti, motor Belian kembali keruang parkir bawah tanah.

Markas sudah mulai sunyi saat dia berjalan disepanjang lorong. Hanya beberapa bawahan yang berkeliaran karena efek insomnia, ataupun yang belum ingin tidur.

Dia tidak ingin pergi keruangan khusus, dan memilih langsung kembali ke kamar.

Sebab! Bonbon pasti sudah disana ... tertidur diambang jendela dengan daun menggulung.

'Klik ....'

Akses berhasil, dan pintu otomatis terbuka. Belian melangkah kedalam, dan iris merah langsung tertuju pada satu-satu nya jendela dalam ruangan.

Tapi! Bukannya rumput biru diatas pot yang terlihat disana ... Belian justru menjumpai kekosongan, tanpa apapun pada jendela itu.

"Huh, dimana dia?" tanya Belian, langsung berjalan mengitari tempat tidur.

Saat itulah Belian melihat ke lantai yang berserakan tanah, serta pecahan pot milik Bonbon.

Rasa urgensi muncul di hati Belian, apa yang terjadi pada mutannya!?

Belian menatap sekeliling, mencari keberadaan Bonbon. Hingga ... sang komandan menangkap gundukan kecil diatas tempat tidur yang tertutup selimut.

Bergerak cepat menarik selimut, dan dengan satu tarikan ... Belian menyingkap kain tebal itu.

"Apa ... ini?"

Selimut tebal jatuh kelantai, dan sang komandan hanya bisa mematung ditempat melihat boneka? Entahlah, makluk itu bernafas.

Sedang tertidur meringkuk, tel*njang tanpa sehelai pakaian.

"Uhh ... Belian. Janan malah Bonbon lagi. Blum blum na, Bonbon pinjam cikijap caja aa."

Gumaman samar terdengar dari b4yi gendut yang masih pulas tidur.

'Andai Bonbon manusia.'

Dan Belian ... tiba-tiba teringat perkataannya sendiri.

To be Continue

Info dari author :

Jadi gini ya! istilah matahari di novel ini, bukan merujuk pada matahari yang sama seperti dibumi.

Bintang utama atau di pemberi cahaya bagi planet Sahara dan sekitarnya, itu dinamai Calamitas. Tapi, disebabkan kalian nanti tiba-tiba pusing kalau author bikin kalimat gini! "Calamitas bersinar disana, menerangi gurun." kan aneh. Yaudah, author ganti aja ke "matahari" agar membacanya tetap enak. Tapi tetap kok, bintang utama planet Sahara si Calamitas.

Jadi jangan ada nanti yang nanya! Kan ini bintang Calamitas, kok ada kata mataharinya sih thor.

matahari tuh cuma kata pengganti aja, biar kalian nggk bingung. 😀🙏

Paham nggk?🤔 ah, syudahlah. Ini kepala author pun sudah pusing.😂😂😂

Babay 👋

1
fenelove34
rasanya sangat sedikit sekali five up nya besok ya author
Adin Dera
ini typo gk thor? harusjya 100%. klo 0% aman, artinya bahaya dong (?)
WIZARD_WIND26: lah iya, 10 nya ketinggalan 🙈 makasih udahh ingatin 🥺🫶
total 1 replies
riani
Aaaaa mau lagi up dobel besok kak
riani: hihih aku suka banget dan sampai ku ulangi terus
total 2 replies
riani
aku nunggu up nya kak dari kemarin loh
riani: iya kak
total 3 replies
riani
aku suka cerita ini, up banyak ya kaka, semangat juga ya /Determined//Determined//Determined//Determined//Drool//Drool//Drool//Drool//Rose//Rose//Rose//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
riii
kok belom up thor?
Aliyah B_Sita aminah
besttt pokonya mah
fenelove34
uh aku berharap ada picture lain tentang bonbon karena mau bagaimana pun itu sudah jadi milik Rui tapi aku suka cerita nya sangat bagus
fenelove34
wow agak kebalik ini tapi darimana makannya dan di mana akhirnya
fenelove34
jangan bilang bonbon dari zaman modern kenapa bisa sampai antar bintang bonbon ini keberuntungan kah
WIZARD_WIND26: masih misteri kalau soal bayi iki🤭🫵
total 1 replies
fenelove34
uh kenapa bisa sampai sejauh itu kamu sayang
fenelove34
sekarang bayi rumput kah apakah rambutnya hijau, inikah yang di namakan lahir dari tanah 🤭🤣
fenelove34
kirain rui, sekarang bayinya berada di antar bintang ya, dari modern, survival horor, antar bintang jangan bilang selanjutnya antara zaman kuno, zaman purba sama dunia kultivasi lagi🤣🤭
Admiral Samwan
Lucu menggemaskan tingkat akut. Ibarat 5/5.
Admiral Samwan
Itu wujud planet Mars?
.
Jejak-kaki 👣👣👣
WIZARD_WIND26: semoga suka ceritanya 🫶
total 1 replies
Sulastri Mawardi.87
kata" BonBon ambil codala na di tempat sampah..mengingatkan ku dngn Rui..mama Rui na di ambil tempah sampah 🙊🙊🙊
Adin Dera
heh kepikiran dari mana itu si buntelan😭😭😭
WIZARD_WIND26: nggk mirip fiks, anak pungut🙈
total 1 replies
Agung Akmal
wow bonbon leluhur/tetua noxtis 🤣🤣🤣
WIZARD_WIND26: 🙈🙈🙈🙈🙈
total 1 replies
Evi Oktavia
yahhh di gantung lagiii
minta upnya double dong Thor
kangen setelah mao-mao, bon-bon adalah penyemangat ku buka noveltoon ini khusus buat bon bon
😄😄😄
Evi Oktavia: wp aplikasi apa kak
total 2 replies
Sulastri Mawardi.87
codala rindu BonBon na..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!