Pernikahan yang baru saja berjalan selama 3 tahun harus kandas oleh perselingkuhan yang suami ku sembunyikan selama 2 tahun terakhir ini.
Akankah Shella memilih bertahan atau malah bercerai dari suami yang selalu memberikan dia kehidupan yang layak?
Dukung author untuk menyelesaikan cerita ini ya guys...Jangan lupa dukungan nya untuk kami para penulis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Seharian penuh Shella menghabiskan waktu nya bersama dengan Rivan,mulai dari makan siang, mengunjungi rumah singgah anak jalanan, bertemu client,dan hingga sampai sekarang Shella belum memutuskan untuk pergi kemana lagi karena dia sedang asyik menyeruput es jeruk yang mereka beli di pertengahan jalan tadi.
Berada di dekat Rivan membuat Shella melupakan semua perjalanan pahit rumah tangga nya.bukan maksud hati ingin mendua.tapi dia sadar saat ini dia sedang butuh sandaran bahu yang kuat untuk menemani dan memberikan dia support melewati semua badai ujian kehidupan.
" Mau jalan kemana lagi sayang?" tanya Rivan yang ikut menyeruput es dari tangan Shella.
" Mmm kemana ya Mas?" Shella nampak berpikir panjang karena belum menemukan ide yang bagus.
" Ya terserah Kamu,kemana pun Kamu mau pergi pasti Aku ikutin." Rivan menatap dalam wajah cantik Shella yang setiap saat selalu menggetarkan hati nya.
" Beneran ya ! Kemana pun itu Kamu harus ikut." Shella mulai memutar kepala mencari tempat seru yang sedang ingin dia datangi saat ini.wanita ini nampak antusias karena sudah sejak lama dia tidak pernah lagi merasakan dingin nya jalan saat malam hari.
" Iya ! Kemana pun." tegas Rivan sambil tersenyum menanggapi antusiasme dari Shella.
" Tapi nanti janji ya nggak boleh nolak atau minta pindah tempat.Kamu udah janji loh." ujar Shella mengingat kan.
" Iya, Kamu ganti baju dulu di toilet restoran ini atau mau mampir ke hotel dulu biar bisa mandi sekalian?" tanya Rivan penuh perhatian tapi di tanggapi berbeda oleh Shella yang sudah pernah menikah.
" Nggak perlu! Aku ganti baju nya di kamar mandi restoran aja." putus Shella mengambil paper bag belanjaan yang di antar oleh anak buah Rivan.
" Ya sudah terserah Kamu saja,kalau perlu bantuan telpon saja nomer ku karena Aku akan duduk di sini nungguin Kamu." Rivan mengambil berkas yang di antar oleh anak buah nya dan mulai memeriksa berkas yang butuh tanda tangan nya.diam- diam selain berprofesi sebagai seorang pengusaha sukses,Rivan juga di sibuk kan dengan tuntutan untuk mengganti kan posisi sang Ayah yang sudah ingin pensiun.walau berat hati menerima permintaan sang Ayah,tapi Rivan terpaksa melakukan nya karena tidak punya pilihan lain lagi. 3 tahun silam sang Ayah meminta dia untuk berhenti dari pekerjaan sebagai pengacara,tapi Rivan yang begitu menyukai bidang itu bersikeras bertahan dan berjanji akan menuruti semua keinginan sang ayah agar tak lagi mengganggu pekerjaan yang dia tekuni.termasuk menjadi CEO di perusahaan kaca dan besi milik orang tua nya.
Kalau di pikir-pikir Rivan ini tidak ada kata lelah nya,bahkan jam kerja nya saja tidak menentu dan selalu bekerja sesuka hati nya saja dan tidak jarang harus tidur di kantor sangking banyaknya pekerjaan yang membebani nya.
" Apa masih ada lagi?" tanya Rivan setelah menyelesaikan 4 berkas di tangan nya.
" Tidak Tuan muda,jam 7 pagi besok Tuan ada meeting dengan perusahaan kaca dari Amerika dan tidak bisa di ganti kan oleh siapapun." ujar tangan kanan Rivan memberitahu.
" Baiklah,Aku yang akan datang pagi besok.siap kan semua nya dan jangan lupa kirim lokasi tempat meeting di laksanakan." Rivan mengembalikan lagi berkas penting itu kepada sang tangan kanan yang tidak lain adalah Asisten yang membantu dia menjalankan perusahaan.
" Apa ada lagi yang bisa Saya bantu Tuan?" tanya nya dengan membungkuk kan badan.
" Tidak ada,Kamu boleh pergi sekarang Ram." usir Rivan lalu melanjutkan mengecek pekerjaan yang ada di ponsel nya.
Asisten yang bernama Rama itu lalu pergi dari restoran ini karena segala urusan nya dengan sang Tuan Muda sudah selesai sehingga dia bisa pulang lebih awal malam ini.
Sedang kan di dalam toilet wanita, saat ini Shella tidak henti-henti nya berdecak kagum melihat pakaian yang dia kenakan saat ini.Shella yang cukup tahu fashion sangat paham betul berapa harga outfit nya malam ini.
" Ini mahal sekali! Kalau Aku pribadi cuman sanggup beli baju ini satu kali dalam satu tahun."gumam Shella merendah.meski punya banyak uang dari hasil kerja keras nya sendiri,tapi Shella tidak pernah menghambur-hamburkan uang untuk kepentingan yang dia anggap tidak penting.wajah yang cantik,tubuh yang ideal membuat Shella selalu terlihat cantik meskipun hanya menggunakan baju dan celana yang harga murah.Shella yang sadar sudah mulai membebani Rivan kembali berpikir keras bagaimana cara mengganti uang Rivan yang sudah membeli kan baju untuk dia.
" Hei sayang! Sudah siap ya?" tanya Rivan menarik tangan Shella yang sedang melamun di belakang nya.
" Eh iya Van,udah siap! Kamu kapan ganti baju nya?" tanya Shella bingung.
" Barusan di kamar mandi cowok." jawab Rivan lalu membereskan semua barang-barang milik nya dan tidak lupa memasukkan ke dalam tas kerja warna hitam.
Shella yang melihat hal itu langsung mendekat dan ikut membereskan berkas milik Rivan yang tergeletak di atas meja restoran.
" Van!" panggil Shella ragu.
" Ya ,ada apa ?" tanya Rivan mengernyit heran.
" Mmm untuk masalah ganti rugi baju yang Aku pakai ini,nanti tolong kirim Nomer rekening Kamu ya.Aku akan menggantikan semua nya." Lirih Shella pelan.dia takut ucapan nya ini bisa menyinggung perasaan Rivan sebagai seorang laki-laki.tapi dia juga tidak ingin berhutang budi, pada hal saat ini mereka baru saja menjalin hubungan serius.
" Aku sengaja membelikan baju untuk Kamu, tidak perlu di ganti karena Aku akan marah kalau sampai Kamu mengganti nya.suatu hari nanti kalau kita sudah menikah semua uang ku juga akan menjadi milik." ujar Rivan tersenyum tipis lalu memeluk tubuh Shella dan di saksikan oleh semua pegawai restoran yang ada di sekitar mereka.
" Ini harga nya saat mahal loh Van!" gumam Shella lirih ikut membalas pelukan hangat dari Rivan.
" Aku nggak akan jatuh miskin jika hanya membeli baju untuk Kamu,semua isi mall itu bahkan bisa Aku pindahkan sekarang juga ke rumah Kamu." tukas Rivan di iringi gelak tawa renyah nya.
" Sombong amat sih Bapak pengacara ini.udah ayok jalan sekarang,nanti keburu malam." Shella langsung mengajak Rivan keluar dari restoran mewah ini dan di setujui oleh Rivan yang ikut membalas menggenggam tangan Shella.entah apa yang akan di lakukan oleh Adi jika melihat adegan ini secara langsung,mungkin kah dia akan merasa cemburu atau malah membiarkan saja Shella jatuh di pelukan pria lain?
Kedua nya menikmati perjalanan malam ini dengan kesibukan masing-masing.Rivan yang sudah fokus menyetir memilih menghidupkan musik untuk menemani dia sepanjang perjalanan.sedangkan wanita yang berada di samping nya memilih memainkan kuas makeup di seluruh wajah supaya terlihat segar meskipun belum mandi sekalipun.
" Kamu dandan nya jangan cantik-cantik sayang." tegur Rivan yang tidak suka melihat Shella terlihat cantik di depan pria lain.
" Kalau perlu nggak usah pakai makeup sekalian sayang,Kamu udah cantik meskipun tidak dandan sekalipun." imbuh Rivan kembali mengingat kan.
" Cuman tipis aja kok Van! Nanti kalau nggak pakai bedak ketahuan sama orang kalau Aku belum mandi." jawab Shella yang sedang menguncir asal rambut nya seperti ekor kuda.
" Nanti jangan jauh-jauh dari Aku kalau kita sudah sampai,Aku nggak mau Kamu jadi santapan mata pria mesum." sebenarnya Rivan tidak ingin membiarkan Shella keluar dengan dandanan sangat cantik seperti ini,tapi apa boleh buat dia juga tidak bisa mengekang Shella terlalu keras sebelum ada sebuah ikatan pasti di antara mereka.
" Iya ,Kamu tenang aja." jawab Shella yang sudah duduk seperti biasa setelah menyimpan semua perlengkapan makeup ke dalam tas yang dia pakai.
" Memang nya kita ini mau kemana sih sayang?" tanya Rivan penasaran.
" Udah Kamu jalan aja terus! Nanti Aku kasih tahu petunjuk jalan nya." jawab Shella yang masih ingin merahasiakan kemana tujuan mereka saat ini.
Setelah mengikuti petunjuk jalan yang keluar dari mulut Shella.akhir nya mobil milik Rivan sudah sampai di tempat tujuan yang sangat ramai pengunjung tapi di sekeliling nya ada semak belukar yang menjulang tinggi membuat Rivan bergidik ngeri melihat nya.
" Pasar malam?" tanya Rivan menatap wajah Shella mencari jawaban.di dalam sana terlihat banyak sekali permainan anak-anak dan juga orang dewasa.Rivan yang besar di ibukota dan juga Amerika,sama sekali tidak pernah mengunjungi pasar malam,hanya tahu nama nya saja tapi tidak pernah tertarik untuk datang ke sini.
" Iya,tadi Kamu sudah berjanji tidak akan menolak nya kan, sekarang ayok kita masuk kedalam sebelum bertambah ramai dan kita tidak kebagian tempat lagi." Shella menarik masuk tangan Rivan yang terpaku di tempat nya.mau tak mau membuat pria ini ikut dengan hati yang pasrah.
" Padahal Aku punya banyak uang untuk menemani Kamu belanja atau kesenangan wanita lain nya sayang,tapi Kamu sangat berbeda dan malah pergi ke tempat ini." batin Rivan bangga dengan wanita yang sudah resmi menjadi kekasih nya.
" Van ,main itu yuk." ajak Shella mengarahkan tangan ke arah permainan yang cukup tinggi dan sangat berisiko sekali.
" Jangan macam-macam deh sayang, itu bahaya,kalau besi dan penyangga kayu nya jatuh ke tanah bagai mana? Kita di sini saja atau nggak kita cari makanan saja bagaimana?" tawar Rivan berusaha mengalihkan pembicaraan sang kekasih.
" Ih nggak seru banget sih Kamu,Van! Baru setinggi itu aja udah takut,gimana cerita nya dengan roller coaster,payah." ledek Shella terlihat kesal tapi dia tetap mendengar kan ucapan Rivan.
" Itu bahaya sayang,sudah ayok kita cari jajanan enak di sudut sana." ajak Rivan yang bahkan merelakan sepatu mahal nya untuk terkena lumpur sisa dari hujan deras tadi.
Shella yang mendapat kan penolakan hanya mencebik kan bibir nya menahan kesal.
Malam ini Shella dan Rivan menghabiskan waktu mereka di pasar malam ini.sudah satu jam lebih mereka berada di pasar malam ini, tapi Rivan tetap saja melarang Shella yang ingin mencoba wahana yang ada di sini.dia malah rela menyuruh Shella membeli semua jajanan dari pada terus saja membicarakan wahana yang ingin dia coba.
Shella yang sangat menyukai jajanan pasar akhir nya larut dengan berbagai macam makanan yang ada di depan mata nya.bahkan dia juga memaksa Rivan untuk mencoba jajanan yang sedang di pegang di tangan nya. Rivan yang penasaran bagaimana rasa makanan itu ikut membuka mulut dan malah memasukkan semua makanan itu ke dalam perut sixpack nya tanpa bersisa lagi.
" Gayaan pakai acara nolak segala! Enak kan?"Shella mencibir Rivan yang kembali memesan kue cucur setengah matang dan melahap semua nya tanpa bersisa lagi.
" Ini enak banget loh sayang,Aku baru tahu kalau ada makanan seenak ini di dalam pasar malam.rugi Aku nggak pergi dari kemarin." omel Rivan dan di sambut gelak tawa oleh Shella.
" Maka nya jangan ke mall mulu, sekali-kali cari tempat jalan yang lain yang tidak bersangkutan dengan mall.tapi maaf ya Van! Sepatu Kamu sampai kotor kayak gitu karena mengikuti keinginan ku." ucap Shella merasa bersalah.sneaker warna putih itu memiliki harga yang cukup tinggi dan pasti sangat original sekali.
" Udah nggak papa sayang,besok bisa di cuci lagi." Rivan meneguk minuman yang sempat dia beli tadi lalu kembali melanjutkan acara makan yang lebih mirip seperti orang yang sedang kelaparan.
Setelah membeli semua makanan enak yang ada di pasar malam ini, Shella lalu mengajak Rivan untuk pulang dan mengantar dia ke kost-kostan Nindi.
" Yakin mau pulang sekarang? Nggak ada yang ingin Kamu beli lagi?" tanya Rivan memastikan.sebenar nya dia masih ingin berlama-lama berada di tempat ramai ini,selain bisa berduaan dengan Shella,Rivan juga dengan bebas mencari makanan enak tapi tetap atas arahan Shella yang terbiasa memakan nya.
" Iya Van,Aku nggak enak sama Nindi karena merepotkan dia mengurus semua nya.nanti kalau kita pulang larut kasihan Nindi yang terganggu tidurnya." jawab Shella.lagi.
" Terus mobil Kamu gimana? Apa teman mu itu bisa bawa mobil?" Rivan yang baru ingat jika mobil Shella di tinggal di toko kue nya tadi berinisiatif untuk menghubungi anak buah nya untuk mengambil mobil itu dan mengantar kan ke rumah nindi sekarang juga.
" Sudah di bawa sama Nindi,tadi kunci nya juga sudah Aku titip kan sama dia." jawab Shella apa ada nya.
Bruk...
Di saat Shella dan Rivan sedang berjalan menuju parkiran mobil,dari arah depan ada seseorang yang sengaja menyenggol bahu Shella,sehingga membuat Shella tergeser cukup jauh.untung saja tangan nya di genggam oleh Rivan sehingga pria itu reflek menarik dia masuk ke dalam pelukan nya.
" Eh Kamu Shella kan? Anak manajemen bisnis itu, ngapain Kamu di sini? Lagi jualan kue ya." cibir wanita yang Rivan tidak tahu siapa nama nya,sedangkan di belakang dia ada dua orang wanita yang ikut tertawa mendengar ucapan teman nya.
Shella yang mengenali suara perempuan itu hanya bisa menghela nafas berat nya lalu kembali berdiri tegak dengan tangan yang masih di genggam oleh Rivan.
" Kalau belum laku sini biar kita bertiga yang borong semua,kasihan kalau belum balik modal." ledek teman wanita itu dengan melipat tangan di dada seolah memandang remeh Shella yang dulu memulai usaha bisnis dengan berkeliling dari tempat yang satu ke tempat yang lain.tapi seperti nya mereka bertiga belum mendapatkan kabar terbaru jika usaha kue Shella sudah berkembang pesat dan pindah ke ruko besar yang mereka bertiga sendiri belum tentu membeli nya.
Rivan yang mendengar sang wanita nya di rendah kan oleh orang lain langsung meradang dengan rahang yang sudah mengeras.
Jangan lupa Like,Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰
nyesal pasti
sumpah
semangat semangat
nina akan ber hijrah dan belajar menjadi ustadzah 😊
adi juga ber hijrah dan belajar jadi ustadz
ohhhh sudah ku gadaikan