Menikah Dulu Baru Jatuh Cinta

Pagi hari yang cerah telah datang, Kevin masih nyenyak tidur sedangkan Kiara baru saja membuka matanya.

"Kenapa berat sekali pinggangku?" lirihnya, Kiara pun menoleh ke belakang dan ia melihat Kevin tertidur sangat nyenyak sambil memeluk tubuh mungilnya.

"Kenapa kamu memelukku!" cetus dan Kiara langsung menyingkirkan tangan kekar Kevin dari tubuhnya.

Kevin membuka kedua matanya, ia menatap Kiara dalam-dalam.

"Kenapa sih kamu pagi-pagi sudah marah-marah tidak jelas," kata Kevin.

"Lihat sekarang kamu memelukku, semalam kamu mencium bibirku, lalu apalagi yang akan kamu lakukan padaku?" protes Kiara dan itu berhasil membuat Kevin meringis senang.

"Bayangkan saja! Apa yang akan di lakukan oleh suami kepada seorang istri, bukankah aku sudah menunjukkan adegan ehem-ehem di ponselku, itu yang akan selanjutnya terjadi," tutur Kevin dengan nada menggoda.

Seketika Kiara mengingat adegan demi adegan yang ia lihat semalam, sungguh membayangkan saja membuat dirinya merasa ngilu.

Kevin menyangga kepalanya dengan satu tangannya, lalu ia menatap Kiara sambil tersenyum.

"Dasar bodoh, sudah jangan di bayangkan beneran! Nanti setelah datang bulan kamu selesai, kita langsung praktekan saja!" lagi-lagi Kevin berusaha menggoda istrinya yang masih terlalu polos ini.

Kiara menggelidik kesal. "Apaan sih? Sudah sana mandi!" Kiara mendorong Kevin dengan kuat, hingga Kevin yang tidak siap ia pun terjatuh ke lantai.

"Brukkkkkk......!!"

"Auh sakit bodoh, kenapa kamu mendorongku?"

Kevin merintih kesakitan, sungguh pagi-pagi sudah sial sekali, biasanya bangun pagi tidak ada yang menganggu, lah ini punya istri bukannya bangun pagi di cium atau di bangunin dengan mesra, eh malah di dorong sampai Kevin jatuh ke lantai.

"Lagian kamu sudah menodaiku!"

Kiara beranjak dari tempat tidur, ia langsung pergi ke kamar mandi untuk segera mandi tidak lupa ia juga mengambil satu pembalut agar tidak meminta bantuan dari Kevin.

"Tadi nyuruh aku mandi, lah malah dia yang masuk ke dalam kamar mandi." Kevin geleng-geleng kepala, terserah Kiara lah memang perempuan itu selalu benar dan tidak mau salah.

Kevin duduk, ia menyandarkan tubuhnya di dekat ranjang tempat tidur dan tiba-tiba ponsel miliknya berdering, ternyata telpon dari mamanya.

"Mama....." Kevin melirik ponselnya yang ada di atas nakas dekat tempat tidurnya, lalu ia meraih ponselnya itu dan mengangkat telpon dari sang mama.

"Halllo anak mama.....!!!"

Terdengar suara sang mama begitu nyaring dari sebrang sana, Kevin pun buru-buru menjauhkan ponselnya dari telinganya karena takut gendang telinganya akan pecah.

"Mama, pelankan suara mama!"

"Iya nak, mama akan pelankan suara mama, oh iya bagaimana malam pertama kalian? Apa baju-baju yang mama siapkan, itu cocok denganmu nak?"

"Jadi itu semua ulah mama?"

"Tentu saja nak, mama menganti isi koper Kiara dengan baju-baju seksi."

Seketika Kevin menghela nafasnya dengan pelan, sabar punya mama yang seperti Ria dan juga harus sabar punya istri seperti Kiara yang masih terlalu polos.

"Katakan pada mama! Bagaimana malam pertama kalian?" Ria sangat antusias, rasanya tidak sabar ingin segera punya cucu.

"Mama kepo," sahut Kevin.

"Dasar kamu ini pelit," omel Ria.

"Sudahlah ma, Kiara sedang mandi, dia sebentar lagi keluar dari dalam kamar mandi, Kevin mau melanjutkan bulan madu Kevin," kata Kevin dan Kevin langsung mematikan saluran telponnya.

Saat Kevin mematikan saluran telponnya tiba-tiba, Ria terlihat cukup kesal.

"Dasar Kevin, dia tidak mau mengatakan seperti apa malam pertamanya?" gumam Ria dan di dengar oleh sang suami yang dari tadi duduk di dekat Ria.

"Lagian mama aneh-aneh saja, malam pertama seperti apa? Pakai mama tanyakan segala, Kevin juga malu ma untuk menceritakan malam pertamanya pada mama," ujar Mahendra sambil geleng-geleng kepala.

*****

Kiara keluar dari dalam kamar mandi hanya mengunakan handuk, ia menatap Kevin dengan tatapan aneh, membuat Kevin juga menatapnya dengan aneh.

"Kenapa?" tanya Kevin.

"Aku tidak ada baju ganti, di dalam koperku hanya ada baju tidur seksi saja," jawab Kiara dan Kevin langsung mengangguk paham.

"Tunggulah, nanti akan ada orang mengirimkan baju untukmu, aku sudah memesannya," kata Kevin dan Kiara langsung mengangguk paham.

Setelah beberapa lama akhirnya baju yang di pesan Kevin untuk Kiara datang juga, Kiara pun berganti pakaian dengan senang hati, saat Kiara sedang berganti nama, Kevin pun pergi mandi, karena hari ini Kevin berniat mengajak Kiara untuk jalan-jalan agar Kiara bahagia.

Di saat Kiara sedang bahagia dengan acara bulan madunya dengan Kevin, di sisi lain ada Merry yang sedang tidak bahagia karena mas kawin yang tidak sesuai dengan harapannya.

"Bu, ibu kenapa dari tadi diam saja? Mega kan minta makan," tanya Mega yang tampak kesal karena dari tadi ibunya mengabaikan dirinya.

"Kamu kan punya tangan, kamu bisakan makan sendiri!" bentaknya, membuat Mega cukup kaget, selama ini ibunya tidak pernah membentak dirinya dan hari ini ibunya tega membentak dirinya.

"Ibu, kamu membentakku?" tanya Mega, tiba-tiba air matanya jatuh membasahi pipinya.

Dasar Mega ia cengeng dan sangat manja, padahal Kiara lebih sering di bentak oleh sang ibu, Kiara pun masih berusaha kuat dan selalu baik-baik saja.

"Tidak nak, maafkan ibu," dengan penuh perhatian dan kasih sayang Merry langsung memeluk Mega dengan erat.

Dalam hati Merry, gara-gara memikirkan mas kawin aku sampai tega membentak anak kesayanganku ini, maafkan ibu nak!

Bersambung

Terimakasih para pembaca setia