Manisnya Pembalasanku

hanya dengan cara seperi ini, pria itu bisa menghukum gadis ini dan membuatnya tunduk sepenuhnya.

entah sudah berapa lama, akhirnya kemesraan itu berakhir.

mereka berdua berbaring dengan kondisi telanjangi di bawah selimut, tidak terburu untuk mandi atau berpakaian, kali ini oria itu juga tidak merokok, pria itu berbaring dengan satu tangan nya di bawah kepalanya, sambil memejamkan matanya dan berpura pura untuk beristirahat sejenak.

Julia juga merasakan kepuasan yang sulit di ungkapkan, apalagi saat melihat wajah tampan dan gagah pria itu, hatinya makin bergetar .

Julia merangkak ke dalam pelukannya,jari jarinya secara tidak sadar mengusap dada kekarnya, dan menghirup aroma yang memabukkan dari tumbuhnya.

Mereka berdua telah berhubungan intim berulang kali, biasanya pria itu langsung mengenakan celana setelah berhubungan. Pria itu tidak pernah menunjukan kehangatan setelah kebersamaan mereka.

Namun, kali ini saat wanita itu mendekat dengan begitu berani, pria itu tetap tidak bereaksi, dan juga tidak menolak.

Saat mereka berdua menikmati momen kebersamaan, tiba tiba ada pesan whatsapp masuk di ponsel julia.

Julia melepaskan diri dari pelukannya,lalu mengambil ponsel di samping tempat tidur dan membukanya, ternyata itu adalah pesan dari bastian. " sudah tidur. "

" aku merindukan mu malam ini. "

Tepat pada saat itu, tatapan tajam revan tertuju pada foto profil bastian di whatsapp. pria itu langsung merebut ponselnya dengan cepat.

Setelah membaca isi pesan yang di kirim oleh bastian, ekspresi wajahnya bastian berubah drastis. hati yang baru saja tenang, kini bergejolak kembali..

" menurut mu, bagaimana aku membalas pesan dari bastian. "julia sengaja bertanya padanya.

" hapus nomornya. "

Sepertinya, pria itu baru teringat tujuan sebenarnya datang ke sini malam ini. Dengan cepat, dia menarik lagi sikap. lembutnya tadi, lalu memasang wajah dingin dan memperingati julia.

"mulai sekarang, kamu harus benar benar memutus semua hubungan dengannya, kalian nggak boleh ada komunikasi sama sekali."

" apa alasannya. "

Julia bersandar di tempat tidur sambil tersenyum sinis, dan berkata." aku memang nggak punya hubungan apa apa dengannya saat ini, tapi nggak menutup kemungkinan hubungan kami menjadi spesial suatu hari nanti, lagi pula, dia sangat perhatian padaku, hatiku agak goyah.."

" apa maksud mu. "

" maksudku adalah, aku memutuskan hubungan dengan bastian atau nggak, semua keputusan ada di tanganku, kalau kamu mau aku menjauhinya, juga bisa, sih..tapi ada syaratnya."

" apa syarat nya. "

Julia menatapnya dengan tegas." aku ingin kamu membatalkan pertunangan dengan anita. "

"... "

Ternyata julia menggoda bastian demi bisa mengancamnya.

revan memejamkan mata dengan sikap merendahkan. rasa bencinya terhadap gadis itu makin kuat.

" julia, kalau kamu ingin bermain main denganku aku tidak keberatan. tapi, kalau kamu ingin mempermainkan anggota keluargaku, bahkan ingin merusak rencana pernikahan ku,jangan menyesal kalau aku akan bersikap kejam padamu."

Suara pria itu terdengar dalam dan berat, tetapi nadanya dingin dan tanpa bekas kaishan.dari kata katanya, jelas pria itu tidak sedang bercanda.

Julia mendengus. " jadi, kamu nggak bisa menerima syarat ku."

" aku nggak mau dengar omong kosong mu."

" baiklah." wajah julia langsung berubah drastis, dengan geram dia mengertakan gigi, lalu mengangkat kaki dan menendang revan dari ranjang dengan keras.

" brak.." tubuh pria besar itu terjatuh ke lantai, bahkan kepalanya pun membentur tepi meja di samping tempat tidur. kalau di bilang tidak sakit, jelas bohong. kalau di bilang tidak memalukan, itu juga bohong.