Amara Santya Raharja.....
seorang wanita dengan background hidup seorang broken home,
ibunya tiada karena syok melihat kebenaran tentang perselingkuhan suaminya di kala ia masih berusia 10 tahun.
ia mencintai sahabatnya secara membabi buta seperti orang gila hingga membuatnya menjadi seorang pembunuh dan berakhir di penjara.
Kekuatan uang membuat seorang pria tiba tiba datang dan mampu membawanya keluar dari penjara.
Namun....
itulah awal kehidupannya yang sebenarnya hancur di mulai.
Seseorang itu menjadikan ia tawanannya dan pada akhirnya membuat ia menjadi budak ranjangnya.
Mampukah seroang Amara Santya Raharja menyelamatkan hidupnya dari sosok berkuasa itu.......
ikuti kisah baru aku....
" CINTA INI MEMBUNUHKU......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26 sendirian
Mattew keluar dari kamar di mana saat ini Amara sedang berada.
Dengan langkah lebar laki laki itu terlihat menuruni anak tangga dengan wajah yang amat muram.
" sudah kau temukan Chargerku Sari " tanya Mattew ketika ia telah berada di lantai bawah dan melihat Sari sedang membersihkan meja makan.
" maaf tuan muda...saya tidak berhasil menemukannya " jawab Sari dengan wajah takut.
Baru kali ini ia gagal menemukan sesuatu yang di perintahkan majikannya itu untuk menemukannya.
" Ckk....di mana aku meletakkannya..." cicit Mattew dengan nada kesal.
" mau kemana ?! " tanya Mattew ketika ia melihat Sari mengambil sesuatu yang seperti sudah ia siapkan.
" maaf tuan muda..tapi ini sudah pukul lima, waktunya saya pulang kan ?! " jawab gadis itu.
" ah iya iya...pulanglah...aku lupa, oh ya jangan lupa..
Dua hari lagi aku kembali ke China, kau harus sudah berada di sini saat dia bangun tidur dan pulanglah saat ia menjelang tidur.
Kau paham ?!
Dan gajimu...jangan khawatir, aku akan membayar lebih.
Dua kali lipat dari gajimu sekarang... " pesan Mattew.
" Iya tuan muda, saya pasti ingat itu " jawab Sari dengan cepat dan dengan wajah yang berbinar.
Di bayar dua kali lipat.....itu nominal yang sangat luar biasa bagi seorang Sari.
Tak lama kemudian gadis itu pun pamit undur diri.
Sementara Mattew masih berdiri di tengah tengah ruangan.
Thut thut...
" ckk..." Mattew berdecak kesal ketika melihat batre ponselnya berwarna merah.
Tak lama laki laki itu terlihat melangkah keluar dari apartemennya.
🌿
Senja di apartemen mewah seorang Mattew Nix,
Amara yang merasakan tubuhnya kian terasa lemas dan lemah,
Terlihat masuk ke dalam kamar mandi,
Sejak di tinggalkan oleh Mattew sore tadi.
Wanita itu hanya berdiam diri saja di atas pembaringan.
Amara merendam tubuhnya di dalam buth up berisi air hangat,
Ia berharap tubuhnya akan sedikit segar setelah mandi.
Butuh waktu cukup lama bagi Amara untuk merendam dirinya di dalam buth up hingga akhirnya ia memutuskan menyelesaikan acara mandinya.
Amara melangkah keluar dari kamar mandi dan langsung menuju ruang walk in closet yang memang menyatu dengan kamar mandi dan hanya terpisah dengan dinding dan pintu kaca.
Amara membuka almari pakaian Mattew dan bukan almari pakaiannya.
Tangannya terulur menarik kemeja Mattew yang ia lihat di pakai laki laki itu beberapa hari yang lalu.
" ckk..." Amara berdecak kesal dan merasa tak suka juga tak nyaman dengan kemeja itu setelah kemeja itu melekat di tubuhnya.
Amara pun melepaskannya dan melempar kemeja itu ke sembarang arah.
Tatapan matanya kembali memindai tumpukan kemeja Mattew yang tertata rapi dan sudah terlihat lebih banyak dan berwarna saat ini di banding dengan saat ia datang ke apartemen ini.
" hehhh...." Amara menghela nafas kecewa ketika ia merasa tumpukan itu tidak ada yang cocok dengannya,
Bukan bukan....bukan tidak cocok dengannya...
Tapi....
Tidak cocok dengan hatinya...
Mata Amara kembali menatap ke arah pakaian Mattew yang di gantung, lagi lagi ia merasa tak suka.
Hingga akhirnya matanya berhenti pada tumpukan kemeja laki laki itu di keranjang pakaian kotor.
Amara melangkah mendekat dan kemudian meraih kemeja berwarna cream yang di pakai Mattew kemaren pagi.
Amara pun memakainya,
Seulas senyum tanpa sadar tersungging di bibirnya ketika kemeja itu akhirnya ia pakai. Kemudian Amara melangkah ke arah kaca dan mematut penampilannya di depan kaca.
Ia bergaya sambil berputar putar di depan kaca sambil menirukan gaya Mattew yang tengil dan slengekkan tapi sombongnya minta ampun.
" kick...kick...kick....." diam diam wanita itu terkikik mengingat kelakuannya yang menirukan gaya Mattew lagi.
" Hoam...." Setelah agak lama berdiri di depan kaca di dalam ruangan walk in closet itu, Amara merasa mengantuk.
Ia pun memutuskan keluar dan ingin segera berbaring di atas tempat tidur.
cklek..
Amara membuka pintu ruangan itu, bersamaan dengan itu ia pun melihat seseorang yang telah berada di dalam kamar itu dan saat ini tengah menatapnya terkejut.
" kau...." pekik Amara kaget karena tiba tiba ia melihat ada orang asing di dalam kamar ini.
Sementara seseorang itu pun sama.
" kau......." pekik seseorang itu dengan raut wajahnya yang sangat terkejut.
Wajah cantik di hadapannya benar benar membuatnya terkejut.
Ia yang baru saja sampai dan bersiap hendak beristirahat tiba tiba melihat seseorang yang telah bertahun tahun yang lalu terus ia cari namun tak pernah kunjung ia temukan.
Dan sekarang...tiba tiba wajah itu hadir tepat di depan matanya.
" Amara...kau kah ini ?! Aku tidak salah lihat kan... ?! " cicit seseorang itu yang tak lain adalah Manuel Kirk.
Salah satu sahabat Mattew saat kuliah di Jerman dulu.
Apartemen ini memang milik Mattew secara pribadi,
Namun apartemen ini juga menjadi satu satunya tempat singgah sahabat sahabat Mattew yang berada di luar negri saat mereka datang yang entah karena memang hanya sedang berkunjung atau pun punya kepentingan lain di negara ini.
Karena sahabat sahabat Mattew pun juga seorang pebisnis sama seperti Mattew.
Dan nampaknya hal itu menjadi satu hal penting yang di lupakan oleh Mattew selama ini saat ia memutuskan membawa Amara ke apartemen ini.
Dan sekarang Manuel yang memang memiliki kepentingan di negara ini karena sebuah pekerjaan juga menjadikan apartemen Mattew ini sebagai tempat singgahnya.
Karenanya ia juga memiliki acces card untuk masuk ke apartemen ini.
Dan betapa terkejutnya Manuel ketika ia juga melihat keberadaan seseorang yang diam diam telah mengisi sebagian memorynya.
Manuel diam diam selalu mengingat sentuhannya terhadap wanita itu dan tak pernah bisa melupakannya.
Manuel memang sering berkunjung ke negara ini dengan harapan bisa bertemu dengan Amara.
Dan setelah harapannya gagal selama ini....
Sekarang...
Sepertinya doanya terkabul.
Amara berdiri tepat di hadapannya.
Tapi....
" ke..ke...kenapa kau bisa ada di sini ?! "
Belum sempat keluar sebuah pertanyaan dari bibirnya.
Amara justru telah lebih dulu mewakilinya bertanya dengan raut wajah yang Manuel tak paham.
❤❤❤❤❤
aray malah Matt yg bangunkan dia?
❤❤❤😍😙😗