NovelToon NovelToon
Empat Mata Jatuh Cinta

Empat Mata Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Persahabatan
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Achmad Aditya Avery

Valda yang saat itu masih SD, jatuh cinta kepada teman dari perumahan seberang yang bernama Dera. Valda, dibantu teman-temannya, menyatakan perasaan kepada Dera di depan rumah Dera. Pernyataan cinta Valda ditolak mentah-mentah, hubungan antara mereka berdua pun menjadi renggang dan canggung. Kisah pun berlanjut, mengantarkan pada episode lain hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achmad Aditya Avery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kertas Berisi Puisi dan Ditemukannya Drumer

“Coba perkenalkan diri satu-satu ya,” kata Bu Zeni yang masih saja iseng menguji kami.

Aku memperkenalkan anggota Mana Otak Genk beserta jabatan mereka. Aku selaku ketua, Amda sebagai wakil ketua, Uti sebagai desainer, Erdy sebagai keamanan. Saat mendengar Erdy sebagai keamanan, seisi kelas menjadi gaduh.

“Haha, parah si Om jadi satpam!”

Suara itu terdengar jelas dan mengundang tawa di kelas. Begitu juga Bu Zeni, sementara Erdy hanya bisa pasrah dengan itu. Dia hanya tersenyum garing.

Pengenalan berlanjut. Ana menjadi bendahara, Aga sebagai anggota, aku belum menentukan jabatan untuk Aga. Dia kadang-kadang bergabung dengan kami, kadang-kadang juga kabur entah ke mana, tapi sekalinya dia bergabung, secara otomatis dia menjadi mesin tawa untuk kami. Mesin tawa, aku rasa itulah jabatan yang cocok untuknya.

Sesi pengenalan selesai. Bu Zeni masih belum puas membuat kami berkeringat dingin di depan kelas. Kali ini, Bu Zeni menyuruh untuk menunjukkan kemampuan kami. Bingung sudah rasanya. Amda menyuruhku untuk membuat puisi.

“Iya Val, lu ‘kan bisa bikin puisi kilat.” Aku benar-benar tidak mengerti, padahal ini bukan tugas sekolah atau apa pun. Aku mengambil kertas, mencoba menulis puisi dengan cepat.

Tiga menit kemudian, puisi itu selesai. Tidak cukup hanya membuat puisi, Bu Zeni menyuruh kami membacakan puisi itu di depan kelas. Tidak ada pilihan lagi.

Aku membagi beberapa baris puisi untuk dibaca bergantian. Seperti tugas kesenian yang pernah diberikan yaitu membaca puisi secara berkelompok, hanya saja kali ini kami harus membacakan puisi buatan sendiri yang tidak pernah dipublikasikan sebelumnya.

“Fiuh!” Akhirnya selesai juga, pembacaan puisi ini. Semua anggota terlihat pasrah dan sepertinya hanya bisa menuruti apa yang dikatakan Bu Zeni setelah ini. Namun, aku bangga bersama mereka. Mereka bersedia membantu memperkenalkan Mana Otak Genk.

“Sudah selesai ya, bagus! Geng yang kompak!” ucap Bu Zeni sambil menyuruh murid lain bertepuk tangan. Wajah yang lelah, pasrah, serta keringat yang tidak berhenti mengalir di wajah kami, terasa terbayarkan saat melihat murid kelas X.3 tertawa senang sambil bertepuk tangan.

Bu Zeni telah merestui keberadaan Mana Otak Genk. Dia memuji geng kami yang sudah berani tampil beda di depan murid-murid kelas.

Kami dipersilakan untuk duduk. Setelah itu, pelajaran kembali dilanjutkan. Selesai jam pelajaran Bu Zeni, atas permintaan beberapa anggota, aku memberikan kertas berisi puisi yang tadi dibacakan bersama anggota Mana Otak Genk kepada Bu Zeni.

Dengan senangnya, Bu Zeni mengucapkan sesuatu sambil tersenyum, “Buat Ibu? Terima kasih ya. Sukses buat gengnya. Jadilah geng yang baik.”

Senang mendengarnya. Kuterima misi untuk membuat geng ini menjadi geng yang baik. Ini adalah cita-cita mulia. Aku kembali ke kelas dan bergabung untuk bersenang-senang bersama Mana Otak Genk seperti biasanya. Beberapa hari kemudian, Ana mengajak Ena bergabung dengan Mana Otak Genk. Ena menyetujuinya.

Masa labil kami dimulai dari sini, di saat sudah sedikit paham cara menggunakan situs jejaring sosial, salah satunya si biru. Membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk benar-benar dapat menggunakannya. Sebenarnya aku sudah mempunyai akun si biru sejak lama, hanya saja belum digunakan karena tidak paham cara menggunakannya.

Setelah melihat beberapa teman mulai ramai menggunakannya, aku mencoba mempelajarinya kembali. Cukup hebat ternyata, dengan ini aku bisa mempromosikan Mana Otak Genk dengan membuat grup di si biru. Amda juga saat itu mulai membuat si biru.

Hebatnya hanya dalam waktu beberapa hari, ada yang ingin bergabung dengan Mana Otak Genk. Amda yang mendapatkannya. Dia bernama Fee. Amda langsung meminta nomor telepon Fee, dalam sekejap dia langsung kami rekrut menjadi anggota.Dahsyatnya ternyata dia tinggal di luar kota. Kami menjadi akrab dengannya, entah itu di si biru atau lewat SMS. Grup di si biru memang cukup berguna.

Melanjutkan kesuksesan Mana Otak Genk, band kami yang awalnya sangat suram tanpa adanya seorang pemain drum, kini mulai menemukan titik terang. Uti membantu kami memperkenalkan temannya yang bernama Osa.

Osa juga temanku waktu SMP. Memang tidak terlalu dekat tapi setidaknya aku mengenalnya. Osa memang bukan anak SMA melainkan SMK tapi kami tetap di sekolah yang sama.

Semester dua, kami baru mendapat tambahan personel, seorang drumer. Setelah Osa memutuskan untuk bergabung. Bayangkan saja, kami sudah vakum sekitar empat bulan, memiliki band memang sulit.

Beberapa hari kemudian, kami langsung berlatih bersama dengan personel baru. Kami mulai balas dendam terhadap lagu-lagu yang gagal kami bawakan hanya karena tidak adanya drumer. Akhirnya, aku bisa kembali mencium aroma studio yang khas.

Kami mulai berlatih. Posisi drumer yang dahulunya kosong, sekarang sudah ditempati. Lagu pertama yang kami coba adalah ST12 yang berjudul Rasa yang Tertinggal, lalu Peterpan yang berjudul Menghapus Jejakmu, serta lagu ciptaan kami yang berjudul Bokek Bokek.

Semenjak ada drumer, musik menjadi lebih mudah dimainkan. Sekarang masalah yang sejak awal belum terselesaikan adalah karakter vokal. Aku tidak terlalu pandai mengikuti nada beraliran pop, sementara Amda menawarkan lagu-lagu yang beraliran pop.

Latihan selesai, kami berunding sejenak. Amda menyuruhku untuk mencari lagu yang sesuai dan menyuruh untuk lebih banyak berlatih vokal. Beberapa hari kemudian, kami mencoba latihan kembali.

Menginjak menit-menit pertama kami masih mencoba lagu-lagu pada latihan sebelumnya. Aku masih belum menemukan lagu yang pas. Aku terlalu sering mendengar dan menyanyikan lagu anime yang mungkin menjadi penyebab tidak terbiasa menyanyi lagu Indonesia.

Memasuki menit-menit terakhir, Amda menyuruh kami membawakan lagu The Changcuters yang berjudul Racun Dunia. Perubahan besar terjadi di sini. Suara drum yang penuh semangat untuk membuka lagu serta kombinasi gitar dan bas yang benar-benar pas, membuatku seakan-akan dihipnotis.

Aku ingat saat menyanyikan lagu ini bersama Arka, di rumah salah satu teman SMP dahulu. Saat itu menjelang UN, aku sering bermain di rumahnya dengan ditemani Arka. Kami bertiga memang parah, yang lain sibuk belajar mempersiapkan diri untuk UN, kami justru bermain-main.

Salah satu kegilaan kami ketika menyanyikan lagu ini, saat itu aku dan Arka memang sangat galau pada perempuan. Untuk itu, lirik lagu ini sangat pas terutama pada saat lirik ‘perempuan racun dunia, karena dia butakan semua.’ Efek jomlo, mungkin ini lagu yang pas! Masalah tentang perempuan ini benar-benar bikin pusing. Ingin rasanya guling-guling.

Aku pikir saat ini waktu yang tepat. Setelah intro selesai, waktunya untuk bernyanyi. Ini hanya perasaanku atau tidak, aku benar-benar melepaskan suara. Kami tidak menyanyikannya sampai lagu habis. Kami berhenti di tengah lagu karena salah satu dari kami ada yang lupa nadanya. Maklum saja, baru pertama kali kami mencoba lagu ini.

“Nah itu mantap, Val! Itu suaranya masuk! Aliran kita rock aja nih, mantap!” ucap Amda heboh.

Semua personel setuju. Lega rasanya, akhirnya berhasil menemukan karakter vokal. Kami mencoba menyanyikannya lagi tapi ternyata waktu habis. Satu jam tanpa terasa berakhir begitu saja. Sebelum pulang kami berunding kembali, untuk latihan berikutnya kami akan membawakan lagu The Changcuters yang berjudul Racun Dunia.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Osmond Silalahi
dari semua lagu kenapa yg dipilih spongebobs?
Osmond Silalahi: wkwk ...
Achmad Aditya Avery: wkwkwkkwkw yel2 bang
total 2 replies
Osmond Silalahi
aq mampir bro
Osmond Silalahi: sama²
Achmad Aditya Avery: thank you bang
total 2 replies
Y. Kasanova
Baru mampir
Achmad Aditya Avery: thank you /Smile/
total 1 replies
Osmond Silalahi
sakit kepala kalau langsung dibangunin model gitu
Osmond Silalahi: betul kan
Achmad Aditya Avery: betul puyeng langsung wkwk
total 2 replies
Osmond Silalahi
hayo ... salah sapa
Osmond Silalahi: wkwk ... setuju
Achmad Aditya Avery: salah mereka wkqk
total 2 replies
Osmond Silalahi
kali 2 weh
Achmad Aditya Avery: wkwkwkwkwk
total 1 replies
Osmond Silalahi
wah keren arti avery
Osmond Silalahi: tapi keren
Achmad Aditya Avery: artinya berat bang wkwk
total 2 replies
Osmond Silalahi
kunti jenis apa ini? wkwk
Osmond Silalahi: wkwkwk
Achmad Aditya Avery: Kunti yang pake bando wkwk
total 2 replies
Osmond Silalahi
padahal rame matematika
Osmond Silalahi: begh ... rame lo
Achmad Aditya Avery: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 2 replies
Osmond Silalahi
mantap ini
Osmond Silalahi: sama²
Achmad Aditya Avery: makasih bang ~
total 2 replies
Osmond Silalahi
aq banget dlu
Osmond Silalahi: wkwk ....
Achmad Aditya Avery: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Osmond Silalahi
Dera ky nya unmood
Osmond Silalahi: nah kan
Achmad Aditya Avery: betul bang
total 2 replies
Osmond Silalahi
weh ... up bab.
Achmad Aditya Avery: yoaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!