Doni berselingkuh dengan sepupuku sendiri, tanpa rasa malu mereka memutus kan untuk bertunangan, dan parah nya lagi. Ayah Sherina yang membiayai pertunangan mereka.
malam itu Sherian memutus kan untuk menghibur diri di sebuah Club malam dan membuka kamar VVIP .
karena sebelum masuk ke Dalam planet Diskotik, Sherina menampar seorang pria yang memaksa ingin menemani nya.
Tidak sengaja pria itu memergoki Sherina sudah mabok berat, pria itu masuk dan ingin balas dendam dengan memasuka obat perangsang berbentuk Pil yang dimasukan kan ke dalam mulutnya dengan Paksa.
Sherina terus melawan tapi kalah tenaga.
Kebetulan Skala baru selesai meeting dan melihat Sherina di paksa oleh pria tersebut. Tidak tahan melihat ulah Pria itu, Skala langsung menghajar nya dan membawa Sherina pulang kr Apartemen nya.
dan Aneh nya, Skala kembali bisa tidur nyenyak ketika Sherina berada di samping nya.
Akibat kecelakaan 6th yang lalu, Skala tidak pernah bisa tidur seperti Insomnia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan Setya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apakah
Pagi ini Sherin bangun lebih awal,membersihkan dan merapikan kamar karena sang Empu nya akan segera tiba.
Karena Skal tidak suka ada orang lain yang masuk kamar nya selain diri nya dan Kevin.
Mengganti dengan Sepry baru dan menyemprot kan Parfum andalan mereka.
Selesai dari kampus, Sherin langsung tancap Gass pulang kerumah untuk ketemu Papa.
Kenapa Suasana rumah nggak seperti biasa nya, apa karena terlalu lama tinggal di luar??
"Pa.. Ma.." Sherin berhambur memeluk Mama yang sudah duduk di sofa
"Aku kangen sama Mama" Sherin mendongak mengamati wajah Mama nya.
"Kak Angga mana Ma??"
Mama tersenyum dan mengelus pundak nya, tapi seperti ada yang tertahan "Angga masih ada jadwal oprasi pasien"
"Papa apa Kabar?? Tambah Gendut aja!" Sherin masih menggelendoti Mama
"So far so good..Gimana ujian nya"
"Pasti Lulus taun ini dong Pa! Kita bakal Photo shoot nemenin aku paku Toga!" jawab sherin Riang.
"Good! Gimana rencana kamu kedepan.."
"Langsung tancap Gass ambil Kesehatan Kemasyarakatan..kalau masuk Kedokteran aku nyerah deh pa!!" tukas nya lagi sambil nyengir.
"Gimana hidup tanpa orang tua Di kost??" tanya Papa lagi
Membuat Sherin gelisah, tapi berusaha untuk menutupi nya.
"Oke lah Pa!" Sherin menutupi kegugupan nya
"Kamu Serius kan???" Kali ini tatapan Papa lebih serius, seperti ada sesuatu.
"Serius Pa..."
"Oke.. Coba jelas kan kepada Papa..apa ini maksud nya???" wajah Papa berubah menjadi tegang, saat menyodor kan beberapa Foto kepada Sherin
"Pa...????" Perasaan Sheri berubah tidak karuan, seketika wajah nya pucat. Badan nya lemas seperi tak bertulang
Papa menarik nafas, "Sherin! Nggak mungkin kamu bisa menyewa Rumah apa lagi membeli Rumah di kawasan Green House, Jelaskan kepada Papa!! Kenapa kamu bisa tinggal disana"
Emosi Papa meledak.
"Sherin!! Kita bukan orang yang kekurangan!! Kenapa kamu bisa melakukan tindakan seperti ini!!"
"Pa..Sherin bisa menjelas kan semua nya.. Dengar kan Sherin Pa!!" jawab Sherin meraih tangan Papa.
"Papa tidak mau dengar! Sakit hati Papa Sher.. Dari kecil Papa beri yang terbaik untuk anak anak Papa.. Papa cukupi semua nya agar tidak ada yang kekurangan! Tapi kenapa kamu bisa begini Sherin!!"
"Pa..Maaf..Sherin-" buliran air mata jatuh menggenangi wajah nya, perasaan menyesal takut berbaur manjadi satu.
"Cukup Sherina!! Hati Papa sakit!! Papa tidak mau lebih sakit lagi!" Papa mencoba menstabil kan emosi nya,
Mau di apa lagi, semua sudah terjadi
"Papa beri pilihan Satu SIAPA PUM dia!! BAWA DIA KEMARI!!jelas kan semua nya kepada Papa atau kamu perbaiki hidup kamu!!" kata Papa.
"Papa tunggu sampai malam ini! Kalau sampai Dia tidak datang..Kamu harus siap membuka lembar baru!! bertanggung jawab untuk memperbaiki hidup kamu!!" kata papa lagi memperjelas maksud nya.
"Pa."
"Tidak ada negosiasi!!" Papa meninggal kan ruang keluarga.
"Ma.." Sherin kembali memeluk Mama dan menangis.
"Ajak dan bawa kemari Sher.. Beri penjelasan ke Papa.. Kami memang salah, membiar kan kamu keluar dari rumah ini" jawab Mama sendu
"Sherin yang salah Ma... Ampuni Sherina Ma.."
seketika Sherin bersujud menangis di kaki Mama.
Skala Pov.
Sibuk mengotak atik Hape nya, sesekali menempel kan ke telinga.
"Lu kenapa..kayak orang nagih hutang aja!!" tanya Kevin memasukan koper ke dalam bagasi mobil.
"Sherin nggak bisa di hubungi!!" Skala kembali mencoba menghubungi Sherin, tapu lagi lagi tidak bisa
"Kemana sih ini anak!!" Gerutu nya lagi dengan kesal.
"Kali aja masih ada Ujian..atau sibuk.." Redam Kevin.
Skala masih sibuk dengan hape nya.
"Hayu Gimana Ska???"
"Ajak pulang aja.. dari pada beres beres barang nya di sini kelamaan!! Gw mau ketemu Sherin!"
"Baru aja empat hari nggak ketemu..kaya empat tahun aja!!" Sindir Kevin
"Maka nya cari cewek! Biar ngerti gimana rasa nya Kangen!" Skala tak mau kalah.
"Cih! Gimana mau pacaran.. Seumur hidup cuma buay ngurusin Lu doang!"
"Dikit dikit Vin! Dikit dikit Vin!" Tambah nya lagi
Skala menoyor pundak Kevin.
"Ska.. Mampir dulu ya kerumah?? Capek banget nih!!" Sapa Hayu mulai mendekat.
"Oke!"
"Lu yakin ngajak hayu pulang??" Bisik Kevin, Skala hanya mengangguk.
Walau bagaimana pun kontribusi Hayu lepada nya dan perusahaan cukup Besar dan membantu.
Kalau tidak ada dia, bisa bisa jadwal bertabrakan membuat pekerjaan menjadi tidak ter arah.
Orang nya pandai berkomunikasi dan teliti.
"Rumah ini nggak berubah ya.." Kata Hayu merebah kan tubuh nya di atas sofa panjang.
Kevin langsung membuka bingkisan Hampers dari Perusahaan Korea yang diberikan untuk mereka.
"Soju!" mata nya berbinar seperti mendapat berlian.
"Noh coba! Kelas premium" Kevin memberi satu botol soju kepada Skala. Lalu menegak nya.
Skala kembali mengambil hape dari saku nya. Mengecek kembali dan mencoba menghubungi Sherin. Lagi lagi nihil,
Membuat nya kesal, mengambil beberapa soju dan membawa ke kamar.
Menegak nya lagi dan lagi.
"Gw keluar dulu Ska! Laper.. Lu mau makan apa biar sekalian??" tanya Kevin dari ambang pintu, Sejak turun dari pesawat mereka memang belum mengisi perut nya.
"Terserah Lu aja..Sekalian Hayu jua tuh! Kalau udah selesei makan..antar dia pulang".
Skala bukan lah orang yang tidak berperasaan..tidak mungkin mengantarkan Hayu begitu saja dalam keadaan kelaparan.
"Oke.." Kevin memang bisa di andal kan, apa lagi disaat seperti ini.
Tidak perlu memberi Komando, Kevin langsung bergerak dengan cepat.
Dilihat nya Hayu sedang sibuk memilah milah barang barang nya.
Skala masih terus meneguk Soju sambil mengecek hape nya.
"Skala..." Hayu memberani kan diri masuk kedalam kamar, duduk ditepi ranjang mendekati Skala yang sudah masuk dalam mode setengah sadar.
"Kamu ada masalah.." menepuk pundak Skala
Skala hanya tersenyum lalu memeluk Hayu.
"Kamu butuh bantuan ??" tawar hayu membuka satu kancing baju kemeja Skala
"Boleh.." Skala tersenyum nakal.
Hayu mulai menanggal kan kemeja Skala, dan mencium leher nya.
Skala menatap perempuan itu dengan seksama..Sadar dengan apa yang akan mereka lakukan.
Skala menarik pinggul Hayu "Apa kau menggoda ku lagi??" dengan tatapan nakal