NovelToon NovelToon
Ketemu Jodoh Di Perdesaan

Ketemu Jodoh Di Perdesaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: sky00libra

Iriana merasakan kekecewaan kepada tunangannya yang ketahuan berselingkuh bersama sahabatnya.
membuat ayahnya jadi khawatir, sehingga membuat ayah nya berpikir untuk ia tinggal di tempat ibunya (nenek Iriana) di Perdesaan.
**
"Apa kau sudah melupakan nya?"
Seseorang yang menunggu nya untuk melupakan kan mantan tunangannya.
Mampukah ia kembali jatuh cinta saat pernah di khianati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sky00libra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab26

"Mas! Bawa sesuatu gak buat orang tua, Mas. Beli kue gitu?" Saat ini ia dan Rai, sedang melanjutkan perjalanannya ke kota. Setelah di toko tadi hampir sejam.

"Boleh, Mama suka roll cake. Kalo Om dan Tante suka nya apa?"

"Hah ... Siapa?"

"Maksudnya, Mas. Ibu dan ayah nya, Dek Iriana."

Manggut-manggut paham, "Ibu, suka ke jajanan khas pasar, Mas."

Setelah dirinya dan, Mas Rai berdiskusi. Ingin berkunjung ke rumah siapa dulu, akhirnya ia memutus kan ke tempat orangtua Rai lebih dulu. Ia mencari kue untuk Mama Rai, dan terakhir mencari untuk ibunya.

Pintu gerbang rumah besar, Rai. Sudah terlihat, ia sedikit gugup sehingga membuat telapak tangannya sedikit berkeringat.

Rai, menghentikan mobilnya di depan garasi. Hening, dengan menatap Iriana di sampingnya yang gugup. Ia menunggu sampai Iriana bisa menguasai dirinya.

"Masih gugup, hmm?" Memegang telapak tangan Iriana yang berkeringat. Menciumnya, seraya menatap manik kecoklatan itu.

"Sedikit ... Mas! Ayo aku sudah siap." Setelah sempat memejamkan matanya sebentar untuk sedikit menghilang kan kegugupannya.

"Seperti siap perang aja si, Adek." Ujar Rai, mencoba menghilang kan sedikit ketegangan Iriana.

"Ish ...." sedikit memberi cubitan di lengannya. Membuat Rai meringis.

Tapi candaan, Rai sedikit membuatnya tenang. Ketukan di pintu mobil, Rai. Membuat kedua nya sedikit terperanjat.

"Ngapain? Lama disini, Mas ayo masuk kedalam, Mbak! Ayo masuk. Di ajakin Mas, Mbak nya." itu suara Reyhan, mungkin dia terlalu lama menunggu orang yang di dalam mobil untuk keluar.

"Papa sudah di rumah, Rey!?"

"Ada. Memang lagi nungguin, Mas sama Mbak aja itu." seraya membawa langkah nya untuk ke dalam rumah. Dengan, Rai yang tidak melepas kan genggaman nya dari tangan Iriana.

Membawa, Iriana memasuki ruang keluarga. Dimana kedua orang tuanya sudah menunggu.

"Oh Astaga ...! Cantik sekali calon menantu Mama. Kenapa kamu mau sama, Rai anak Mama, nak?" Sambutan heboh dari Mama, Rai. Membuat dirinya bisa sedikit lega.

"Ma ....!" Rai, sudah bersyukur Iriana mau sama dia. Jangan sampai wanita itu sadar setelah mendengar omongan mamanya.

Sedangkan Iriana, ia yang awalnya gugup. Seperti takut di tolak, ternyata ia di sambut dengan tangan terbuka.

"Kan ..!. Apa aku bilang, Ma! Mbak Iriana, gak cocok sama, Mas Rai." Reyhan, suka sekali melihat wajah Mas nya. Setelah di bilang mamanya tadi, membuat ia ikut-ikutan menistakan, Mas Rai nya.

"Aduh ... Aduh! Ma, Pa tolongin Rey."

"Cuekin saja, nak. Mereka memang sering begitu." seraya melihat kelakuan, Rai yang mengejar Reyhan. Dengan sesekali menendang pantatnya.

Mama Rai, membawa Iriana duduk di sofa dengan gandengan tangan yang tidak ia lepas kan.

"Sore, Om!"

"Sore, Nak! Ayo duduk."

"Makan malam disini yah, nak?" ujar Mama Dinda lagi.

Mengangguk, "Boleh, Tante."

"Sudah lama kamu, nak tinggal di desa!?" suara papa Roy, persis seperti, Mas Rai. Bawaannya adem dan cara berbicara nya lembut.

"Enggak lama, Om. hampir sebulan saya disana." ia seperti melupakan kue, yang belikan tadi bersama Rai.

Sekarang kemana pria itu? kenapa meninggal kan nya.

"Risa, sering loh cerita tentang kamu sama Mama. Dia bilang pacar nya, Mas Rai disana cantik loh Ma! Jadi Mama telepon Rai, bawakan calon mantu mama kesini Rai. Itu anak malah bilang nanti-nanti, Ma. Mas Rai masih sibuk. Dia bilang gitu kan Mama kesal." ternyata Mama Rai, sangat lah seru di bawai ngobrol sama seperti Risa. Mana saat ia bicara suara nya di persis kan seperti Rai.

Lucu....

"Jangan ngomongin, Mas di belakang Ma!" seraya mendudukkan bokong nya di sebelah Iriana.

"Tapi benar kan, Pah!?" di mana malah mendapat kan dukungan dari suami nya seraya terkekeh khas bapak-bapak. Rai, memutar kedua bola matanya. Malas ....

"Lagian, kamu dari mana, Mas?"

"Mau ngambil ini tadi. Dari menantu Mama." kedipan mata Rai. Membuat Iriana malu, bisa-bisa nya baru membawa kue itu, setelah ia sudah duduk seperti ini.

"Astaga ...! Ini kue kesukaan Mama, makasih nak Iriana." seraya memeluk, Iriana.

Rai, tidak bisa menahan senyum nya. Ia senang Mama nya bisa menerima wanita pilihan nya dengan baik. Sampai tatapan teduh nya tidak sengaja mengarah ke papanya yang juga sedang menatap nya. Senyuman dan anggukan papa nya seperti merestui pilihannya.

****

"Sayang!" Mendadak pintu kamar tempat, Iriana yang sedang beristirahat terbuka.

Pelakunya jelas si, Rai! si pemilik kamar.

Ih ... Gak bisa ketuk dulu Napa, Mas!

"Mas ...! Bisa ketuk dulu kan?" Melotot seraya dengan cepat-cepat memasangkan baju nya, yang memang hanya tinggal atasan belum ia kenakan.

"Ekhmm ...! Mas, kira kamu istirahat, Dek." Ujar Rai, yang tanpa merasa bersalah langsung menunju ke arah ranjang nya.

Membuat Iriana, memutar bola matanya dirinya dilihat saat hanya memakai penutup dada. Dan itu membuat pipinya merona. Ia malu ...! Andai ia tadi bisa melawan saat Rai membawanya istirahat ke kamar pribadi pria itu sendiri. Mungkin kejadian ini tidak akan terlihat.

Bahaya disini!

"Dek, kamu istirahat dikamar, Mas aja. Biar, Mas dikamar tamu."

Mengingat kata-kata pria itu tadi. Iriana, merasa pria itu tidak akan menganggu nya. Nyatanya—

"Maafin, Mas, sayang." seraya merebahkan badannya dengan santai di ranjang.

"Ahh ...! Sini sayang. Rebahan disini." menepuk sisi kanan nya.

"Aku sudah istirahat, Mas! Ayo kita turun kebawah. Mau bantu-bantu masak, Mas."

"Ngapai? Mama aja masih di kamar, Dek. Sini rebahan dulu sama, Mas jangan berdiri di situ. Mas, gak gigit kok, Dek." lihat senyum miring itu, dia bilang tidak gigit. Tapi, ia merasa takut bisa saja dipikiran pria itu hal aneh-aneh.

"Apa ...? Harus, Mas jemput dulu." tiba-tiba sekali pria itu bangun dari rebahan nya. membuat Iriana, kaget dan perlahan mulai mendekati sisi ranjang tempat, Rai. Dirinya sedikit ragu seraya duduk dengan pelan di sisi ranjang.

Tarikan di pinggang nya membuat ia terperanjat.

"Sayang! Melamun apa, hmm?" bisik nya, di telinga Iriana. Ia masih syok, apa lagi sekarang mereka berada di tempat tidur.

Dengan Rai, yang memeluk pinggang nya dengan erat. Menatap manik gelap itu, yang sangat dekat membuat ia mematung.

Kecupan di bibir nya, membuatnya tersadar dari keindahan manik gelap itu.

"Mas ....!"

"Boleh ....!" Rai, meminta izin. Tapi tidak mendengar jawaban dari Iriana. Karena pria itu tiba-tiba saja mencium bibir nya.

Pelan, tapi lembut!

1
Abel Peony
Jangan lupa mandi junub!/Blush/
Asrar Atma
disini, juga baru hujan. /Scowl/
Abel Peony
Wow ... Rai tidak pernah mengencewakan
Abel Peony
Info dari Tarjo, lagi!
Asrar Atma
kok sama sih/Sleep/
Abel Peony
Apa, yah?

Di sore pertama, dia dapat merasakan kehangatan itu. membuatnya merasa utuh. memberinya satu lagi, keinginanan kuat untuk bersamanya./Rose//Heart/
Kesini: wow panjang
total 1 replies
Asrar Atma
oke yang pertama memang berkahir, tapi akan ada yang berikut nya/Scowl/
Abel Peony
Hampir lupa meninggalkan jejak kehidupan🧘‍♂️🧘‍♂️🧘‍♂️
Asrar Atma
oke selamat berbuka/Sob/
Abel Peony
Hahaha/Joyful/
Diantara kepusingan seorang author, Sky.
Ada aku yang tertawa dengan durjana /Doge/
Abel Peony
Yeah, masih beruntung karena Rai tampan. Sebab, ada yang kurang tampan, tapi sama buruknya.
Asrar Atma
sama saya juga pusing /Sob/
Kesini
ya kali di bawah ranjang. elah
Abel Peony
Ngga sampai penyatuan. Ngga papa/Sleep/
Asrar Atma
oh...begitu /Whimper/
Abel Peony
Ini masalah serius, Rey/Sob/
Abel Peony
sempat²nya lihat ke bawah
Abel Peony
Wow
Asrar Atma
lah gimana nih dong/Hunger/
Abel Peony
Tiba² saja kau teringat dengan Plankton/Hey/
Abel Peony: Aku maksudnya. Typo terus, sih/Slight/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!