NovelToon NovelToon
Sayap Patah Milik Melodi

Sayap Patah Milik Melodi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Konflik etika / Persahabatan / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:32.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dae_Hwa

“Apa ... jangan-jangan, Mas Aldrick selingkuh?!”

Melodi, seorang istri yang selalu merasa kesepian, menerka-nerka kenapa sang suami kini berubah.

Meskipun di dalam kepalanya di kelilingi bermacam-macam tuduhan, tetapi, Melodi berharap, Tuhan sudi mengabulkan doa-doanya. Ia berharap suaminya akan kembali memperlakukan dirinya seperti dulu, penuh cinta dan penuh akan kehangatan.

Namun, siapa sangka? Ombak tinggi kini menerjang biduk rumah tangganya. Malang tak dapat di tolak dan mujur tak dapat di raih. Untuk pertama kalinya Melodi membuka mata di rumah sakit, dan disuguhkan dengan kenyataan pahit.

Meskipun dirundung kesedihan, tetapi, setitik cahaya dititipkan untuknya. Dan Melodi berjuang agar cahaya itu tak redup.

Melewati semua derai air mata, dapatkah Melodi meraih kebahagiaan? Atau justru ... sayap indah milik Melodi harus patah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SPMM26

"Gue yakin banget, Melodi pasti bukan sakit—sakit biasa. Soalnya, waktu gue tinggalin mereka ... suasana tuh tegang banget. Kayak ada sesuatu yang besar gitu, Rin!" suara Vina terdengar begitu semangat.

Wanita itu tengah menceritakan kembali apa yang ia dapatkan di rumah sakit kemarin saat menjenguk Melodi.

Kini, dua wanita yang memiliki satu tujuan yang sama, tengah menuju perjalanan ke rumah sakit. Tempat Melodi menjalani perawatan.

"Apa jangan-jangan, Melodi kanker rahim? Terus, nggak bisa hamil lagi?" Karin berandai-andai dengan mencetak senyuman seringai.

"Dan stadium akhir, Aamiin! Aamiin Ya Tuhan!" seru Vina secepat kilat. "Seenggaknya, Melodi yang selalu diagung-agungkan sama ibu mertua gue, sekarang ada cacatnya. Nggak bisa lagi deh mertua julid itu banding-bandingin kami. —Sumpah, Rin, nggak enak banget dibanding-bandingin!"

"Masih juga ibu mertua lo ngebandingin sama cewek kayak begitu?" sinis Karin.

"Masih! Makin menjadi-jadi malah! Melodi pandai rawat diri lah, rajin lah, wangi lah, semua-muanya buat Melodi. Giliran yang buruk-buruknya? Buat gue semua, anjing memang tuh Siti!"

Karin tertawa terbahak-bahak mendengar Vina tak menyematkan gelar ibu pada sang ibu mertua.

"Parah lo, Vin. Ibu mertua sendiri dikatain guguk!" Karin masih tertawa. Hal tak beradab itu terdengar sangat lucu baginya.

"Ya emang begitu faktanya. Nggak tau terimakasih. Padahal, anaknya gue yang ngurus tiap hari, tapi yang dipuji? Malah Melodi si sialan itu!" sungut Vina.

Suasana hening sesaat ketika mobil Karin memasuki area rumah sakit. Ia memarkirkan mobil kesayangannya dengan sangat hati-hati, tidak ingin meninggalkan baret sedikit pun.

Sesampainya di aula rumah sakit, Vina berjalan lebih dulu. Seolah menjadi pemandu yang menunjukan jalan ke kamar inap Melodi. Namun, langkah kaki tergesa-gesa itu mendadak berhenti. Karin sampai menubruk tubuh Vina.

"Ada apaan?" tanya Karin.

"Brengsek! Si gajah bengkak itu malah jaga gawang!" Bibir Vina mengerucut, bak menunjuk keberadaan Nadia, yang tengah menyesap 1 cup kopi di kursi tunggu di depan kamar Melodi.

Kepala Karin menyembul di sisi pundak Vina. Menatap Nadia dari kejauhan.

"Halah, berhadapan sama orang kayak gitu, mainin fisiknya aja, Vin. Pasti mental nya bakal kena," kata Karin.

"Lo belum tau dia, Rin. Dia tuh, sinting ...." Vina meneguk kasar ludahnya. Masih dapat ia ingat rasa sakit saat kepalanya dihantam pintu kala itu.

"Ck! Ah, udah—udah, santai aja kali." Karin menggandeng tangan Vina.

Dengan percaya diri mereka melangkah, mendekati Nadia.

"Kata siapa kalian boleh masuk?" Nadia menghadang di depan pintu, ia tampak murka saat Karin dan Vina melewatinya begitu saja dan seenaknya langsung ingin masuk ke kamar Melodi. "Nggak tau ya? Kalau jam besuk udah habis? Ini udah malam, hampir tengah malam. Di tambah lagi, gue ngendus aroma alkohol dari tubuh kalian. Baru pulang dugem?" Kata-kata yang keluar dari mulut Nadia terdengar tajam.

"Kalau iya baru pulang dugem, emangnya kenapa?" sahut Karin tenang. Namun, raut tenang itu jelas sengaja ingin menunjukkan sosok angkuhnya.

Sementara Vina, wanita itu memilih berdiri di belakang tubuh Karin, seolah melindungi diri dari kejadian tak terduga.

"Kenapa?" sudut bibir Nadia terangkat. "Gini nih, kalau nenggak miras pake lobang hidung. Makanya otaknya mampet!"

"Apa lo bilang?!" Karin gusar.

"Sejak kapan orang di bawah pengaruh alkohol boleh menjenguk pasien? Bau alkohol aja udah ngeganggu pasien dan bikin mereka nggak nyaman. Hal se-basic ini, lo nggak ngarti? Bego apa tolol?" Nadia berkacak pinggang.

Telunjuk Karin mengacung tegas ke pucuk hidung Nadia. "Jaga ya mulut—"

"Bau terasi tangan lo!" Nadia menepis kasar ujung telunjuk berpoles cat kuku merah gelap. "Lagian, cuma keluarga yang boleh masuk."

Mendengar ada kesempatan, Vina maju, memberanikan diri.

"Berarti gue kan bisa masuk," ucapnya percaya diri.

"Gue bilang keluarga, bukan satwa liar!" pelotot Nadia.

Ingin marah pun, Vina tak bernyali. Apalagi, ia sedari tadi menatap cup kopi yang asapnya masih mengepul. Khayalan nya menjadi-jadi.

"Lo sendiri kan bukan keluarga? Ngapain lo di sini?" sinis Karin.

"Gue? Udah dapat izin tuh dari keluarga inti. ALDRICK, SUAMINYA MELODI." Dengan penuh niat Nadia sengaja menekan kalimat itu sejelas mungkin.

Jantung Karin serasa dicubit. Ia sangat tak suka mendengar kalimat itu. Ia berusaha semampunya untuk menjaga ekspresi. Namun, kepalan tangannya sudah menunjukkan bahwa egonya mulai terusik.

"Bisa-bisanya orang kayak Aldrick sudi kenal sama orang kayak lo," cibir Karin. Lalu, ia menoleh ke arah Vina. "Lo mau di sini, atau mau ikut gue pulang?"

Tanpa menunggu jawaban Vina, Karin langsung berbalik badan dan berjalan beberapa langkah. Vina mengekor di belakangnya. Namun, langkah mereka mendadak terhenti.

Akhhh!

Karin menjerit pelan. Ia meringis kesakitan, rambut nya yang dijambak Nadia serasa tercabut satu persatu.

"Lo bilang apa tadi? Orang kayak gue? Orang yang gimana maksud lo?" Nadia melotot. Perasaannya yang berhari-hari kalut, seolah menemukan tempat pelampiasan.

"Lepasin nggak! Dasar janda melar! —Berteman sama Melodi ternyata bisa bikin orang buruk rupa kayak lo jadi lupa sama tanah yang lo pijak ya?!" hina Karin. Wajahnya semakin meringis ketika Nadia semakin menarik rambutnya.

"Nggak bisa lo liat, nih? Asap kopi gue masih ngebul?" Nadia menyeringai. "Mau? Kulit mulus lo melepuh? Gue sih udah biasa dikatain jelek sama orang, tapi—lo?"

'Mampusss dah Karin, udah gue ingetin padahal ...!' jerit Vina di dalam hati.

"Nad—Nad, tenang, jangan main kekerasan begini." Vina berusaha menengahi. Namun, berujung ia pun turut dijambak.

"Adududududuh, sakit, Nduuuut!"

Ejekan Vina semakin memperburuk suasana. Nadia yang sudah kesal dengan kehadiran mereka, semakin menarik kuat jambakannya.

"Nyari mati lo pada, hah!"

*

*

*

Readers 🥰 Selamat menyambut bulan suci ramadhan ya 🥰

Mohon dimaafkan jika selama bekarya, ada kata-kata yang tidak berkenan 🥰

Selamat menjalankan semua ibadah di bulan Ramadhan🥰🥰🥰

1
Erlian.A
😀😀😀😀😀😀😀
Nur Adam
lnjut
Dae_Hwa💎: siap 💗
total 1 replies
Nur Adam
lbh
Riaaimutt
eh kenapa yak,, apa melewatkan sesuatu...hm
Riaaimutt: ok ok
Dae_Hwa💎: ada di next bab 💗
total 2 replies
Riaaimutt
dah lah 😭😭😭
Dae_Hwa💎: 😭😭😭😭😭
total 1 replies
istianah istianah
bagus melodi aq suka gayamu bicara ,lnhsung kena tu lwan ,😅
istianah istianah: bener tu lambe julid ,harus di lawan😜
Dae_Hwa💎: mental serasa di banting 😆
total 2 replies
💕Bunda Iin💕
diri mu hesti wanita sialan🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Dae_Hwa💎: nggak nyadar diri ya kak 😌
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
hahahaha benar itu dajjal akan sungkem sama vina berhati malaikat😂🤣🔥🔥 menyala melodi🥰
Dae_Hwa💎: menyalaaaa~ 🔥
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
good job melodi😘😘😘💖💖💖
Dae_Hwa💎: 💪💪💪💪💪
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
sami² thor 🥰🥰🥰semungut🥰😘💖
Dae_Hwa💎: /Kiss/
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
lah ini napa emak² main nampar aja...waduh² ga sadar diri anak nya berulah malah nyalain orang lain🤦‍♀️😡
Dae_Hwa💎: buah jatuh tak jauh dari pohon 😃
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
hahahahahahaha🤣🤣🤣🤣🤣
Dae_Hwa💎: /Curse/
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
wkwkwkwk ada² aj lo nad kegetok ranting bisa kejang²🤣🤣🤣
Dae_Hwa💎: Nadia emang suka agak-agak 😃
total 1 replies
vj'z tri
aku pada mu thorrrr 🥳🥳🥳🥳🥳 semangattt 🥳🥳🥳🥳🥳
Dae_Hwa💎: 💗💗💗💗💗💗
total 1 replies
vj'z tri
😤😤😤😤😤😤😤yakkkk 😡😡😡😡😡
Dae_Hwa💎: Yihaaaaaa
total 1 replies
vj'z tri
ada ada ajj si author ini lah ....bikin ngakak berjamaah 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Dae_Hwa💎: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
istianah istianah
aq selalu menunggu kak ,walau pun kangen tapi, aq tahan🤭🤭
istianah istianah: oke siap menunggu pokoe🥰
Dae_Hwa💎: Terimakasih, Kakak 💗
total 2 replies
Nur Adam
lnjut
Dae_Hwa💎: Siap 💗
total 1 replies
N Wage
maaf nih ya...maaf banget.
itu rumah makan menyediakan saksang,yg dari daging *bebi* kan?
Dae_Hwa💎: betul.
Di tmpt Author, warung medan halal, saksang nya pakai daging kerbau.
ya meskipun gak tau ya, beneran kerbau apa bukan 🗿
N Wage: oh iya ya,yg kalau dr daging kerbau utk sauadara kita di sumut,yg tidak
makan ba** dan anj***.
yg masaknya juga gak pakai darah.
total 3 replies
istianah istianah
ya allah sakit perut aq ...🤣🤣😂😂 ada"aja ide usilnya si nadia itu/Facepalm/
Dae_Hwa💎: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!