Bagaimana jadinya jika kau tidak sengaja melihat pembunuhan yang di lakukan oleh seorang mafia, yang membuat mu harus ikut terlibat dalam kehidupannya.
Dan itulah yang di rasakan oleh Rachel, karena ketidaksengajaan melihat aksi Jeki membuatnya harus membayar mahal atas apa yang telah ia lihat.
"Wanita itu seperti sebuah n*rkoba untuk ku, yang sekali ku cicipi membuat ku terus ketagihan."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Laysa tengah duduk di depan meja rias, ia mulai gugup karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan Jeki dan keluarga pria itu. Bahkan acaranya akan di gelar di gedung mewah secara live di tv dan YouTube.
"Sayang, kenapa?" tanya Diana pada Laysa.
Laysa tersenyum dengan manis, "Biasa Ma, aku gugup."
"Jangan gugup karena sebentar lagi kau akan menjadi nyonya besar di keluarga Nugraha, jadi kau harus bersikap layaknya seorang nyonya." Bisik Diana dengan mata yang melihat cermin di depannya.
Hingga Robert datang dengan pakaian rapi, ia langsung mengajak Laysa untuk keluar karena para tamu undangan sudah hadir.
Laysa kini berjalan dengan anggun di atas karpet merah, banyak kamera yang langsung menyorot dirinya. Senyuman penuh kemenangan terpancar jelas di wajah Laysa, ia seakan di jadikan ratu pada saat itu.
"Sekarang kita berada di sebuah acara besar yaitu pertunangan antara Laysa dengan Jeki dari keluarga Nugraha. Dan ini merupakan sebuah sejarah pada tahun ini, karena ini adalah penyatuan dua keluarga besar."
Laysa tersenyum, ia berjalan dengan anggun dan senyuman hangat. Ia bisa melihat tatapan kagum dari orang-orang yang hadir di acara pertunangannya, perlahan kaki Laysa berjalan ke atas panggung.
Ia sudah melihat dua buah cincin di atas panggung yang di hiasi oleh kotak kaca, tapi Laysa kini berdiri dengan perasaan gugup dan bingung karena ia masih belum melihat Jeki.
Semua tamu undangan yang datang mulai berbisik-bisik satu sama lain, hingga pintu ruangan pun terbuka. Laysa seketika tersenyum senang, tapi senyumnya langsung luntur saat melihat seorang pria berjalan ke arahnya.
Tatapan semua orang langsung melihat ke seorang pria dengan tampilan layaknya gelandangan berjalan ke arah Laysa, penjaga yang ada di dalam gedung pun tidak menghalangi pria itu.
"Apa maksudnya ini?" tanya Laysa kesal, ia langsung berjalan menghampiri pria gelandangan itu yang kini berada di atas panggung.
"Aku calon tunangan mu, Laysa." Jawabnya.
Laysa terdiam dengan mata yang terkejut, semua tamu undangan pun langsung berbisik-bisik dan menertawakan apa yang tengah terjadi.
"Jaga mulutmu itu, aku adalah kekasih Jeki. Dan bukan gelandangan seperti mu!" Tunjuk Laysa yang sangat kesal.
Laysa langsung berteriak dan meminta penjaga untuk menyeret gelandangan itu, tapi tidak ada satupun penjaga yang menuruti perkataan Laysa.
Laysa yang malu dan sedih langsung berlari meninggalkan gedung tempat pesta pertunangannya di gelar, Diana dan Robert hanya bisa tersenyum kaku dan menahan rasa malu di depan banyak orang.
Laysa kini berada di atas ranjang dengan mata yang merah, ia tidak bisa menahan air matanya karena hari ini ia telah di permalukan.
"Apa maksudnya ini, Laysa?" tanya Diana yang tiba-tiba datang dengan nada kesal.
"Hiks.. Hiks.. Hiks.." Laysa tidak menjawab sama sekali, wanita itu memilih untuk menangis.
"Laysa jawab Mama! Bagaimana bisa Jeki tidak datang dan malah gelandang itu yang datang!?" Teriak Diana yang tidak bisa membayangkan betapa malu dirinya saat itu.
"Aku juga tidak tahu Ma, kenapa Jeki malah melakukan hal seperti itu kepada ku." Jawab Laysa yang tidak ingin terus di salahkan.
"Cepat hubungi pria itu dan minta penjelasan darinya."
Laysa terdiam dengan wajah yang kesal, "Ma, aku sedang sedih. Harusnya kau pengertian bukan malah menyalahkan ku!" Pinta Laysa.
"Kau memang sedih, tapi keluarga ini telah di permalukan habis-habisan. Dan kau cukup menghubungi pria itu dan meminta penjelasan darinya."
"Tidak mau!" Jawab Laysa.
Diana langsung mengambil handphone Laysa, wanita itu berusaha kembali mengambil handphone tapi Diana tidak memberikannya. Ia langsung menghubungi nomor handphone Jeki, tapi pupil matanya langsung membuka seketika.
"Maaf nomor yang anda putar salah.."
"Laysa apa maksudnya ini, nomor Jeki tidak terdaftar?!" Tanya Diana yang semakin kesal.
Laysa hanya bisa menundukkan kepalanya, ia tidak menyangka jika kebohongannya kini malah berujung malapetaka.
"Aku juga tidak tahu, Mama pikir aku telah berbohong? Jika aku berbohong untuk apa kita di belikan barang-barang mewah oleh Jeki," jelas Laysa.
Diana hanya bisa menghela nafas, tapi Robert berjalan dengan tatapan marah. "Kalian berdua, cepat turun ke bawah!" Teriak Robert.
"Ada apa Mas?" tanya Diana.
"Jangan sentuh tangan ku, lihat apa yang kalian telah perbuat!" Teriak Robert, ia langsung menarik Diana dan Laysa untuk turun.
Diana melihat 5 orang pria dengan pakaian rapi tengah duduk di ruang tamu, "Ada ini?" tanya Diana.
"Ini surat tagihan anda." Jelasnya yang langsung memberikan surat tagihan belanjaan Laysa dan Diana selama ini.
Diana langsung terdiam dengan nafas yang seakan hendak berhenti, "Apa maksudnya ini, aku sama sekali tidak pernah berhutang." Jelas Diana.
"Maaf Nona, semua barang-barang yang anda beli harus segera di bayar." Jelasnya.
"Tapi semua barang-barang itu di bayar oleh Jeki, calon menantu ku." Jelas Diana.
"Maaf Nona, semua tagihan belanjaan atas nama Nona Laysa dan Diana. Dan saya harap anda segera melunasinya, kami memberikan waktu 1 Minggu untuk melunasi semaunya."
Setelah itu orang-orang tersebut langsung pergi, Laysa dan Diana terdiam dengan tubuh yang lemas tak berdaya.
Robert yang kesal dan marah langsung memaki mereka berdua, ia tidak habis pikir apa yang di lakukan oleh Laysa malah menjadi musibah bagi keluarga nya.
ngrebut pacar Rachel ,iri sama Rachel..,
serakah,mskipun skrng udh berubah jg,mendingan Andrew jodohnya via aja temen Rachel yg bner2 tulus sama Rachel 😓