Kehebatan ilmu bela diri serta kejeniusannya dalam bidang obat-obatan, mengantar Zhao Jun ke jurang maut mengerikan!
Zhao Jun dikhianati, dibunuh, dan semua hal termasuk gelar 'Tabib Jenius'-nya itu direnggut oleh sahabatnya.
Kematiannya yang tragis membuat Zhao Jun bersumpah pada langit, bahwa jika dia diberi kesempatan untuk hidup kembali, dia akan membalaskan dendam pengkhianatan ini berkali-kali lipat!
Dan ternyata, Dewa mengabulkannya. Zhao Jun terlahir kembali di tubuh seorang pemuda payah di pinggiran kota.
“Hmph! Aku akhirnya terlahir kembali! Dengan tubuh baruku ini, aku pastikan dendamku terbalaskan!”
Dengan ini, perjalanan Zhao Jun membalas dendam sebagai reinkarnasi Tabib Jenius pun dimulai!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shennaartha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendapat Popularitas, Menyingkirkan Musuh
“EH!”
Beberapa orang langsung terdorong maju ke arah Zhao Jun dengan tidak beraturan. Sedangkan Wang Li yang mendorong mereka, buru-buru mundur untuk menghindari adanya kecurigaan orang-orang terhadap dirinya.
“Huh?!”
Sontak hal ini membuat Zhao Jun yang sudah siap memberikan pil obat di tangannya kepada Raja Obat Baili Cheng, refleks menggenggam dan menariknya kembali ke belakang dengan cepat untuk menghindari hal yang tak diinginkan.
“Hampir saja!” batin Zhao Jun sambil menghela napas pendek.
Bersamaan dengan itu, Raja Obat Baili Cheng dan Baili Yan yang sama-sama memperhatikan dengan detail situasi secara keseluruhan, buru-buru mengerahkan kekuatannya masing-masing untuk menarik para murid yang hampir jatuh terdorong ke depan supaya tetap bisa berdiri stabil seperti sebelumnya.
“HMPH!”
Seketika, mereka yang pada awalnya siap ambruk kapan saja, kini mulai berdiri lagi dengan stabil. Baru setelah itu, mereka berterima kasih pada Raja Obat Baili Cheng dan mencari siapa orang yang mendorong mereka seperti ini.
“Siapa yang melakukan itu?”
“Ya! Siapa yang mendorong kami?”
Pertanyaan-pertanyaan serupa akhirnya terlontar juga dari mulut mereka. Namun, setiap pasang mata mereka pada akhirnya hanya tertuju pada satu orang yang berdiri di barisan paling belakang dan jauh dari mereka, yaitu Wang Li.
Hal ini lantas membuat mereka mengernyitkan kening karena bingung. Apakah benar, yang mendorong mereka adalah Wang Li?
“Wang Li! Apa kau yang mendorong kami?!” celetuk salah satu di antara mereka dengan ekspresi geram.
Wang Li tidak terima. Dia langsung mengeles begitu saja. “Aku? Kenapa aku harus mendorong kalian? Apa aku tidak punya kesibukan lain?”
Namun, murid tadi masih tidak percaya. “Kalau tidak, lalu siapa? Hanya kau, satu-satunya orang yang berdiri di belakang kami dan memiliki dendam dengan Xiao Jun!”
“Benar! Kau pasti yang mendorong kami! Kau iri karena Xiao Jun berhasil membuat pil obat tingkat satu hanya dalam satu kali percobaan! Sedangkan, kau—”
“Tutup mulutmu!” Wang Li berseru marah.
“Aku tidak mendorong kalian! Jadi, berhentilah berbicara omong kosong untuknya! Daripada mengurusku, lebih baik kalian semua lihat apakah pil obat yang dibuat Xiao Jun itu bagus atau tidak, layak atau tidak mendapat pembelaan dari kalian seperti ini!”
Siapa yang menduga, bahwa di saat-saat seperti ini, Raja Obat Baili Cheng tiba-tiba berbicara dengan nada penuh wibawa.
“Layak.”
Satu kata darinya benar-benar membungkam semua orang, termasuk Wang Li yang mendadak syok untuk beberapa saat.
“APA?”
Para murid yang awalnya teralihkan dengan pertengkaran antara Wang Li dan murid lain, kini langsung menolehkan kepala mereka untuk melihat Raja Obat Baili Cheng sekaligus menyimak apa maksud dari perkataannya barusan.
Sedangkan di tempatnya sendiri, Zhao Jun diam-diam melirik Wang Li dengan sudut bibir kanannya yang terangkat samar.
“Ingin berbuat curang kepadaku mulai hari ini? Bermimpilah,” gumamnya dalam hati.
Setelah pondasi fisiknya mulai menguat perlahan sejak malam pertama dia melakukan latihan dan mengolah pedang, ditambah pekerjaan kasar yang dilakukannya secara terus-menerus dan konsisten, Zhao Jun yakin ilmu bela dirinya bisa dia gunakan lagi dengan baik ke depannya.
Dia tidak perlu lagi menanggung hinaan, siksaan, dan bahkan perlakuan semena-mena dari murid lain atau siapa pun itu. Bahkan jika mereka keroyokan seperti terakhir kali dia dikeroyok oleh mereka, dia yakin dia masih bisa selamat.
Dengan begitu, dalam waktu dekat ini peluangnya untuk kembali berada di puncak kejayaannya atas ilmu bela diri dan ilmu pedang yang dia punya akan semakin besar.
Di sisi lain, pondasi fisiknya yang kuat akan sangat membantu serta memudahkannya dalam berkultivasi mengolah ilmu spiritualnya.
“Hanya butuh beberapa saat lagi sebelum aku berhasil mendapatkan bahan-bahan untuk membuat Pil Pembersih Tulang dan Darah. Setelah itu, aku bisa memulai kultivasiku kembali dan menjadi Tabib Jenius Zhao yang terlahir kembali.”
Tekad di dalam hati Zhao Jun bangkit secara signifikan.
“Pil Obat Tingkat Satu milik Xiao Jun yang ada di tanganku ini, memiliki kualitas yang baik dan bahkan bisa dibilang tinggi. Sangat bagus dan layak untuk mendapat pembelaan murid lain, Wang Li.”
Dalam sekejap, warna wajah Wang Li berubah drastis. Dari yang semula merah padam karena iri dengki dan penuh kearogansian, kini mendadak pucat pasi seperti tidak memiliki jejak darah di wajahnya!
“A-Apa?! Bagaimana bisa? Itu tidak mungkin!” sanggah Wang Li tidak percaya. Dia hampir terhuyung mundur karenanya.
“Xiao Jun tidak memiliki bakat jenius dalam bidang pengobatan ataupun kekuatan spiritual, bukan?! Bagaimana dia bisa berhasil membuat pil obat dalam sekali percobaan?! Dia pasti berbuat curang, Ketua Akademi!” tuduhnya lagi, tetap enggan menerima fakta barusan.
Sontak saja semua pasang mata para murid tertuju kepadanya.
“Bagaimana dia memfitnah Xiao Jun begitu? Tidakkah dia lupa dia baru saja dikalahkan oleh Xiao Jun dalam satu sapuan kaki?”
Raut wajah Wang Li semakin tidak terkendali. Zhao Jun yang mendengar bagaimana murid lain mulai membelanya secara objektif alih-alih subjektif, perlahan mengulas senyum tipis.
“Hentikan omong kosongmu itu, Wang Li. Jangan menuduh Xiao Jun sembarangan.”
Raja Obat Baili Cheng kembali berbicara.
“Karena bagaimanapun juga, di antara banyaknya pil obat tingkat satu percobaan pertama yang berhasil dibuat oleh semua murid Akademi Istana Obat Ilahi selama bertahun-tahun ini, milik Xiao Jun adalah yang paling baik dari segi kualitasnya!”
Ekspresi Wang Li benar-benar runtuh. “AP-APA?!”
“Bagaimana bisa?! Itu tidak mungkin! Ini tidak masuk akal sama sekali, Ketua Akademi!” sanggahnya, menjadi semakin tak terkendali.
Beberapa orang cecunguknya yang berdiri di dekatnya dengan ekspresi takut-takut, kini mencoba untuk menenangkannya. Mereka khawatir Wang Li akan kehilangan kendali di hadapan Raja Obat Baili Cheng, itu tidak akan bagus.
Raja Obat Baili Cheng mendelik tajam. “Kenapa tidak mungkin? Apanya yang tidak masuk akal? Ini bukan hal yang luar biasa, Wang Li.”
“Kau tahu benar kalau pembuatan pil obat tingkat satu seperti ini memiliki peluang keberhasilan mencapai 80 persen untuk setiap orangnya. Dan yang berhasil dalam sekali percobaan juga banyak setiap tahunnya!”
“Hanya saja secara menakjubkan, obat yang berhasil dibuat oleh Xiao Jun ini memiliki kualitas yang sangat bagus. Jarang ada murid yang mampu menghasilkan pil bagus dalam sekali percobaan. Maka, dengan begini kita bisa melihat kalau Xiao Jun sebenarnya berbakat dalam bidang pengobatan.”
Perhatian semua orang mau tidak mau menjadi terpusatkan pada Zhao Jun.
Banyak murid yang memang sejak awal tidak memiliki masalah dengannya, mendekat untuk menanyakan bagaimana trik untuk berhasil membuat pil obat. Beberapa di antaranya juga mendekat untuk memuji kehebatannya.
Secara otomatis, hal ini membuat popularitas Wang Li benar-benar merosot dalam hitungan menit. Dia menjadi tersisih dan dikesampingkan begitu saja.
“Kau benar-benar hebat, Xiao Jun! Tidak kusangka, kau diam-diam begitu berbakat!”
Zhao Jun mengulas senyum di dalam hatinya. Dia tahu dia akan berhasil, karena pembuatan pil obat tingkat satu sangatlah mudah.
Apalagi dia sendiri sudah sering membuat pil obat tingkat satu ini saat masih tinggal di gubuk reyot pinggir hutan Kekaisaran Nan dulu demi membantu kesehatan dan kesembuhannya, meski kualitasnya dulu sangat rendah.
‘PLAK!’
Tepat ketika keriuhan para murid yang memuji Zhao Jun tengah berada di puncaknya, pundak Zhao Jun mendadak ditepuk oleh seseorang. Dan ketika dia menoleh untuk melihat siapa pelakunya, Zhao Jun membelalak.
“Putri Baili? Ada apa?”
Baili Yan memasang ekspresi datar.
“Kau tidak mungkin seberbakat ini 'kan? Kau pasti punya kartu truf yang kau sembunyikan, benar? Katakan, apakah ini karena kau sempat belajar dari mendiang Tabib Jenius Zhao?”