Dilarang Boom Like !!!
Zulaikha Al-Maira. Wanita yang sudah berstatus seorang istri itu harus terpaksa menelan pil pahit kebohongan dan pengkhianatan.
Awalnya, Zulaikha mengira kalau pernikahannya baik-baik saja, tapi semua berubah saat dia mendapati kebenaran tentang pernikahan pertama suaminya.
Zulaikha merasa hancur, dia tidak terima dan memilih untuk pergi dari sisi suaminya.
Zulaikha pergi dan memilih untuk melupakan semua hal tentang suaminya, tapi saat dia ingin memulai. Tiba-tiba, sang suami datang dan kembali mengejar cintanya.
Bagaimanakah kisah Zulaikha selanjutnya ?
Akankah Zulaikha kembali pada suaminya, atau malah membuka lembaran baru dalam hidupnya ?
Ikuti perjalanan cinta Zulaikha yang penuh dengan perjuangan dan air mata.
Follow IG Author ayu.andila 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 26. Pengacara
"ayo, ikut Mas ke pengadilan Agama!" ajak Ridwan, dia kemudian mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang.
Aisyah memeluk tubuh Zulaikha yang masih terisak, dia juga ikut sedih dengan apa yang telah terjadi dengan sang adik.
"Dek, kau udah memikirkan ini baik-baikkan?" tanya Aisyah, walau bagaimana pun masalah perceraian itu harus dipikirkan dengan baik-baik.
"insyaallah sudah Mbak," jawab Zulaikha, selama berhari-hari dia sudah shalat istigharah, ditambah dengan tahajud dan dzikir memohon petunjuk dari Allah, dan inilah jalan yang Allah tunjukkan padanya.
"baiklah, jika kamu memang sudah yakin maka Mbak akan selalu mendukungmu," ucap Aisyah, dia mengelus lengan Zulaikha untuk memberi semangat pada gadis itu.
"Mas sudah bicara dengan teman Mas, dia akan menjadi pengacaramu dan mengurus semua proses perceraian," seru Ridwan, kemudian dia pamit pada sang istri untuk segera pergi ke pengadilan agama.
Zulaikha mengikuti langkah kaki Ridwan dengan gontai, jantungnya terus berdegup kencang kala ingin menuju pengadilan Agama. Lalu Zulaikha menghembuskan napasnya dengan pelan, dia meyakinkan diri bahwa semua pasti akan baik-baik saja.
"ingat Zulaikha, kau harus mengatakan yang sejujurnya pada pengacaramu! biarkan dia yang mengurus segalanya, dan kau akan resmi bercerai dengan Defin secepatnya," ucap Ridwan dalam perjalanan menuju tempat tujuan.
Zulaikha hanya menganggukkan kepalanya dengan pandangan lurus ke bawah, dia meremmas ujung hijabnya kala hatinya kembali merasa sakit.
Ridwan melirik ke arah Zulaikha dengan penuh kesedihan, dia merasa gagal melindungi adik perempuannya yang telah dititipkan oleh sang kakak.
"Dek, Maafkan Mas ya. Selama ini Mas tidak pernah peduli padamu, bahkan Mas sampai tidak tau perihal masalah suamimu-"
"tidak Mas! Mas tidak salah apa-apa. Tidak ada yang salah dalam masalah ini Mas, semua memang sudah digariskan oleh sang Maha Pencipta," potong Zulaikha, dia tidak mau kalau sang kakak merasa bersalah karna rumah tangganya.
"ingat Dek! apapun yang terjadi, Mas akan selalu mendukungmu. Dan kau juga harus menjalani semua cobaan ini dengan sabar dan ikhlas, Mas yakin kalau Allah sudah menyiapkan kejutan yang maha dahsyat untuk kehidupanmu," ucap Ridwan dengan mata berkaca-kaca.
"aamiin Ya Allah," Zulaikha mengaminkan segala hal baik yang akan terjadi dalam hidupnya.
Tidak berselang lama, mobil yang mereka kendarai sudah sampai ditempat tujuan. Ridwan dan Zulaikha bergegas untuk turun dan berlalu masuk ke dalam pengadilan agama.
"assalamu'alaikum, Yusuf," ucap Ridwan pada seorang pria yang sedang duduk disebuah kursi.
"wa'alaikum salam, Bang Ridwan," jawab Yusuf sembari bersalaman dengan Ridwan.
"waah, kau sudah sangat sukses sekarang," ujar Ridwan, dia tidak menyangka kalau adik kelasnya sudah menjadi pengacara sukses.
"alhamdulillah Bang, semua rezeki datangnya dari Allah," jawab Yusuf dengan rendah hati.
Kemudian Ridwan memperkenalkan Yusuf pada Zulaikha yang memang belum saling kenal, mereka memperkenalkan diri masing-masing sembari masuk ke dalam sebuah ruangan.
"jadi, Abang menghubungimu untuk minta bantuan mengurus perceraian Zulaikha," ucap Ridwan, sebenarnya dia juga sudah mengatakan masalah itu pada saat menelpon Yusuf.
"insyaallah aku akan bantu Bang, sesuai dengan kesanggupanku," balas Yusuf, kemudian dia melirik ke arah Zulaikha yang sedang memperhatikan obrolannya dengan Ridwan.
"nah Dek, sekarang kau ceritakan semua masalah rumah tanggamu pada Yusuf. Mas mau keluar sebentar!" pamit Ridwan, ada sesuatu yang ingin dia lakukan.
Zulaikha terlonjak kaget saat mendengar ucapan Ridwan, dia lalu mendongakkan kepalanya dan sorot matanya mengikuti langkah Ridwan yang sudah keluar dari ruangan itu.
"tidak apa-apa, anggap saja saya teman anda," seru Yusuf, dia tau kalau saat ini Zulaikha pasti merasa sungkan dengannya.
"ka-kalau gitu, Pak pengacara-"
"Pufft." Suara tawa Yusuf tertahan saat dia menutup mulutnya dengan tangan, bahunya terlihat bergoyang karna tawa yang terlepas dari bekapan tangannya.
Zulaikha sendiri merasa bingung, dia tidak tau apa yang sedang terjadi dengan lelaki itu.
"jangan panggil aku Pak pengacara, mendengarnya saja aku sudah merasa lucu," seru Yusuf masih dengan gelak tawa yang terlihat disudut bibirnya.
Zulaikha mengerutkan keningnya, "jadi, kalau enggak dipanggil Pak pengacara, terus dipanggil apa?" Zulaikha merasa bingung sekaligus pusing.
"sudahlah, sebenarnya panggilan itu tidak penting. Tapi kalau bisa panggil saya Mas saja ya, dan saya akan memanggil anda Zulaikha. Apa boleh?" tanya Yusuf, dia ingin lebih akrab dengan Zulaikha agar wanita itu tidak merasa sungkan padanya.
"tentu saja boleh Mas," jawab Zulaikha.
"baiklah Zulaikha, jika kau berkenan, apa kau bisa menceritakan masalah rumah tanggamu padaku? agar kita bisa segera mengurus perceraian," ucap Yusuf dengan pelan.
Zulaikha menarik napas dalan sebelum menjawab ucapan Yusuf, kemudian mengalirlah cerita dari mulutnya tentang semua yang terjadi dalam rumah tangganya.
Yusuf mendengarkan dengan khusyuk, dia mulai menerka-nerka akar dari permasalahan rumah tangga kliennya. Dia juga mencatat segala hal penting yang bisa dijadikan alasan atas gugatan Zulaikha.
"innalillah, aku masih tidak percaya kalau ada laki-laki yang melakukan hal seperti itu. Tapi ya sudahlah, setiap orang itu berbeda, dan memiliki pemikiran masing-masing," ucap Yusuf setelah Zulaikha selesai menceritakan masalahnya.
"tapi, aku tidak ingin orang lain mengetahui masalah ini Mas. Bukannya ini semua adalah aib rumah tanggaku," lirih Zulaikha, dia merasa tidak pantas membuka aib rumah tangganya pada orang lain.
"yang kau katakan itu benar Zulaikha, semua ini memang aib dalam rumah tanggamu. Tapi, kau menceritakan semua ini bukan karna berniat buruk pada siapa pun, tapi karna ingin memutuskan hubungan rumah tangga antara kau dan juga suamimu," jelas Yusuf, dia memberikan penjelasan tentang proses yang harus Zulaikha lalui.
"kau tidak perlu menceritakan apapun Zulaikha, biar aku yang akan memberitahukannya pada pihak pengadilan. Kau hanya perlu tetap berada di sampingku," ucap Yusuf lagi, dia tau kalau Zulaikha sangat terluka jika menceritakan masalah rumah tangganya.
Zulaikha hanya menganggukkan kepalanya untuk menjawab ucapan Yusuf, dia lalu mengalihkan pandangannya ke arah samping agar Yusuf tidak melihat air mata yang menetes disudut matanya.
Yusuf yang masih melihat ke arah Zulaikha terlihat tersenyum tipis, dia tau kalau wanita itu berusaha untuk terlihat baik-baik saja dihadapan orang lain. Namun, bagi dia yang sudah biasa menangani hal seperti ini sudah sangat paham akan rasa sakit yang dirasakan para kliennya.
"bagaimana? apa semua sudah selesai?" tanya Ridwan yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu.
"sudah Bang, semua sudah selesai," jawab Yusuf sembari memasukkan peralatan menulisnya ke dalam tas.
"Abang berharap banyak padamu, Yusuf. Abang harap semuanya akan cepat selesai," ucap Ridwan sembari menepuk bahu lelaki itu.
"insyaallah Bang, aku akan menyelesaikannya dalam waktu satu bulan," balas Yusuf dengan yakin, dia akan menggunakan segala koneksinya agar perceraian itu cepat selesai.
•
•
•
TBC.
Terima kasih buat yang udah baca 😘
intinya goblok.
untung ridwan pria tegas!