istrinya yang terlihat manja dan suka bikin onar ternyata ratu hacker yang telah membasmi semua penyusup yang ada di Perusahaan sehingga bisa lolos dari ambang kebangkrutan.
enzo sendiri tidak mengira dibalik sifat kekanakan Sofia ternyata sangat ditakuti dalam dunia hacker, meski terlihat tenang namun langsung mematikan lawan bagi siapapun yang berani mengganggunya.
Alur cerita maju mundur, mohon bijak dalam menyikapi 🙏🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hestti Wulan Anggraini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Acara pernikahan antara Enzo Fernando dengan Sofia Calista belum berakhir, setelah berbagai hiburan telah disuguhkan kini giliran puncak acara dari pernikahan mereka. Pernikahan dengan tema pelepasan seribu balon akan segera dimulai. Semua orang sangat antusias menunggu puncak acara tersebut. Tak mau membuat banyak orang menunggu lagi kedua pengantin bangkit dari duduknya. Mereka melangkah menuju sebuah kotak raksasa yang berbentuk seperti kado, didalam kotak itu berisi seribu balon yang akan membawa sebuah amplop berisi uang. Juru kamera sudah siap dengan posisi mereka masing-masing. Begitu juga dengan para reporter yang tidak mau tertinggal untuk meliput berita terbaru mereka.
Dirasa semua sudah siap kedua mempelai mulai memegang sebuah gunting secara bersamaan untuk memotong pita raksasa yang mengikat kotak tersebut. Sang MC memberi aba-aba pada seluruh tamu untuk berhitung bersama. Dengan semangat semua yang ada disana berteriak sekencang mungkin 1...2...3 dalam hitungan ketiga Sofia dan Enzo berhasil memotong pita tersebut. Kotak kado yang berisi seribu balon terbuka dengan sendirinya. Semua mata tertuju pada seribu balon yang tengah terbang bebas tertiup angin. Sofia berharap balon-balon tersebut menuju pada pemilik yang tepat agar bisa sedikit membantu mereka yang membutuhkan. Sungguh pemandangan sore ini begitu sangat indah dengan hiasan seribu balon yang terbang keatas awan. Lama kelamaan balon-balon tersebut menghilang dengan arah yang berbeda.
Dalam hitungan detik puncak acara pelepasan seribu balon telah ramai di seluruh media. Semua orang dibuat kagum dengan kemeriahan acara tersebut. Baik yang berada di lokasi acara maupun yang menonton lewat media sosial. Enzo dan Sofia kembali menuju singgasana mereka sebab acara pernikahan mereka masih tetap berlangsung sampai malam nanti. Acara selanjutnya adalah sesi pengucapan selamat pada kedua mempelai. Bagi tamu undangan yang ingin mengucapkan selamat secara langsung pada kedua mempelai dipersilahkan.
Kali ini Bu Elma juga ikut serta disebelah Enzo dan Sofia untuk menyambut para tamu undangan yang ingin memberi ucapan selamat pada anak dan mantunya. Meskipun tadi Bu Elma sudah menyambut banyak orang namun hal itu masih belum cukup. Bu Elma ingin menyapa seluruh karyawan di Perusahaan mereka secara langsung. Dia juga ingin tahu wajah semua karyawannya yang berada di berbagai cabang. Meski hanya menjabat sebentar tapi Bu Elma sangat cepat beradaptasi dan mengenal seluruh karyawannya. Tak hanya sekedar sebagai bos dan pegawai namun Bu Elma juga mengenal kepribadian mereka semua dengan baik.
Sayangnya hal itu hanya berlaku di Perusahaan pusat saja sebab Enzo langsung mengambil alih tugasnya.
Dengan gagah Alex maju terlebih dahulu sebab semua orang masih ragu untuk maju ke singgasana pengantin. Seperti biasa gaya sok col dan kerennya tak pernah luput dari tampilan pria itu. awalnya Alex mencium tangan Bu Elma dengan tersenyum, sedikit diberi bumbu ngoceh biar agak lama. Lalu melanjutkannya pada Enzo dan Sofia dengan cengar cengir seperti biasanya.
“ Selamat ya Enz akhirnya jinak juga kucing liarnya setelah dikurung sebulan lebih“
Wajah yang sudah tidak mod melihat Sofia menangis jadi tambah hancur mendengar ucapan Alex barusan. Enzo hanya membalas ucapan Alex dengan tersenyum membuat Alex bingung sebab senyuman Enzo sangat terlihat sekali kalau dipaksa. Sedangkan Sofia yang masih kesal dengan Alex langsung menginjak kakinya tanpa ampun.
“ Terimakasih atas ucapannya Pak Alex lebih baik bapak segera pergi dari hadapan kami “
Semakin menekan injakan kaki dan melotot tanpa ampun, sedangkan Alex meringis kesakitan.
“ Tega bener kamu Sof, tidak terima kasih sudah dicomblangin malah nganiaya orang “
Siapa juga yang mau dicomblangin?.
Semakin menambah volume injakan kaki membuat Alex menyerah dan pergi juga dari hadapan Sofia.
Sungguh sial nasib Alex jika berhubungan dengan dua orang itu entah sebelum menikah ataupun saat menikah. Setelah kepergian Alex giliran Grace yang menghampiri mereka dengan senyuman maut yang mampu membuat siapapun meleleh jika melihatnya. Tapi tidak bagi Enzo yang sudah terbiasa dengan segala tingkah laku Grace.
“ Selamat ya kak Enzo dan kakak ipar, maaf aku sempat khilaf kemaren “
Menjabat tangan Enzo dan Sofia sambil cium pipi kanan, cium pipi kiri baik pada pengantin pria ataupun pengantin wanita.
“ Panggil Sofia saja, mbak Grace lebih dewasa dari saya “
Merasa tidak enak dengan situasi saat ini ditambah lagi dirinya harus dituakan begitu saja, bisa sebelas dua belas Sofia dengan Alex nanti. Korban penuaan dini
“ Tapi kamu menikah dengan kakakku jadi mulai sekarang kamu menjadi kakak iparku, bukankah begitu kak Enzo? “
Menoleh pada Enzo yang sedari tadi hanya diam saja, entah apa yang sedang difikirkannya.
“ Iya “
Menjawab singkat sambil tersenyum padahal tidak tahu apa yang baru saja Grace katakan sebab fikirannya memang tidak ada disini. Grace tersenyum puas mendengar jawaban Enzo barusan, sepertinya dia berhasil mencari perhatian Enzo kembali. Grace pergi dari hadapan mereka setelah dirasa cukup, dibalik itu senyuman maut yang selalu membuat orang meleleh berubah menjadi muram penuh kebencian. Jujur saja Grace tidak pernah tulus sama sekali jika berhubungan dengan Sofia.
Waktu terus berjalan sangat cepat hingga acara pemberian ucapan selamat pada kedua mempelai telah selesai. Kini tinggal acara yang terakhir yaitu sesi pelemparan buket pengantin, menurut kepercayaan siapapun yang mendapatkan buket tersebut akan segera menyusul mereka menuju pelaminan. Semua gadis lajang sangat antusias dengan acara terakhir, mereka semua sudah mengerumuni depan panggung singgasana pengantin. Tidak bagi Leni yang tak percaya dengan hal-hal seperti itu, Leni lebih suka melihat dari jauh sambil meminum jus jeruknya.
“ Aku saranin kamu ikut kesana, siapa tahu bisa cepat tertular “
lagi dan lagi kehadiran Alex sangat mirip dengan jalangkung membuat Leni memutar matanya malas. Bahkan di hari yang ingin dinikmati oleh Leni secara damai tetap saja terganggu dengan kehadiran Alex.
“ Bapak yang lebih tua jadi saya do’akan bapak mendapatkan buket itu dan segera menikah sehingga tidak terus menerus mengganggu saya “
Ngoceh panjang lebar saking kesalnya dengan makhluk Tuhan yang ada disampingnya.
“ Leni awas.. “
Belum sempat menjawab ucapan Leni buket yang dilempar Enzo dan Sofia melayang kearah mereka membuat Leni terkejut dan menangkapnya. Alex yang takut kalau buket itu akan mengenai gelas yang Leni bawa juga ikut menangkapnya. Semua orang yang menyaksikan langsung bersorak melihat kekompakan Alex dan Leni.
“ Cie.. “
Tempat itu menjadi gaduh apalagi seluruh karyawan pusat yang mengenal betul dua orang itu. Sofia yang melihat dari panggung singgasana pengantin juga ikut berteriak dengan microfon ditangannya.
" Selamat buat Pak Alex dan mbak Leni semoga kalian segera menyusul ya "
semua orang semakin gaduh mendengar ucapan Sofia barusan, banyak orang berfikir bahwa mereka adalah sepasang kekasih. padahal Sofia sengaja berkata seperti itu untuk menjahili mereka berdua.
Sedangkan itu Leni dan Alex mulai memerah menahan malu dengan situasi dadakan itu. Leni bergegas melepaskan buket dan menyerahkan pada Alex tanpa mau menoleh. Sedangkan Alex salah tingkah sendiri sambil mengaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
semoga sukses selalu