NovelToon NovelToon
AVENGERS

AVENGERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Jmn

Xander tubuh dengan dendam setelah kematian ibunya yang di sebabkan kelalain sang penguasa. Diam-diam ia bertekat untuk menuntut balas, sekaligus melindungi kaum bawah untuk di tindas. Di balik sikap tenangnya, Xander menjalani kehidupan ganda: menjadi penolong bagi mereka yang lemah, sekaligus menyusun langkah untuk menjatuhkan sang penguasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Doa di balik kesunyian

Suasana Adelwyn Academy masih diselimuti kabar duka. Koridor yang biasanya ramai dengan tawa murid-murid kini dipenuhi bisikan pelan dan langkah kaki yang terasa berat. Tidak ada lagi sorak riuh atau canda gurau; semua seakan menahan diri, tenggelam dalam rasa kehilangan.

Di depan toilet wanita–tempat terakhir Ibu Citra ditemukan–terlihat karangan bunga berjejer rapi. Mawar putih, lily, hinga melati memenuhi meja kecil yang disiapkan khusus oleh pihak sekolah. Beberapa murid meletakkan lilin kecil yang masih menyala, cahayanya bergetar lembut tertiup angin yang masuk dari jendela.

Satu per satu siswa datang, menundukan kepala, berdoa khusyuk. Ada yang berbisik lirih, memohon agar arwah Ibu Citra di beri ketenangan. Ada pula yang hanya berdiri kaku, menahan air mata yang nyaris jatuh. Sosok Ibu Citra yang dikenal baik hati dan selalu tersenyum, kini hanya tinggal kenangan pahit yang membekas di hati mereka.

Guru-guru pun ikut bergabung, berdiri di sisi murid-murid, menaruh bunga sambil menatap hening ke arah pintu toilet yang masih tertutup rapat. Wajah mereka jelas menyimpan rasa takut, seolah bayangan tragedi itu masih menghantui tiap kali mereka melewati tempat tersebut.

Di antara kerumunan, beberapa siswa saling berbisik. "Semoga cepat terungkap ya, siapa pun yang tega melakukan ini."

"Kasihan Bu Citra... dia orang baik. Nggak pantas meninggal seperti itu."

"Detektif Luna pasti bisa menemukan pelakunya."

Ucapan-ucapan penuh harap itu berputar di udara menjadi doa bersama yang diam-diam menggantung di setiap yang hadir.

Namun di balik suasana duka yang mendalam itu, ada juga tatapan-tatapan yang menyimpan rasa curiga. Beberapa murid memperhatikan guru tertentu, atau rekan mereka sendiri, seolah tragedi itu telah meninggalkan benih ketidakpercayaan.

Adelwyn Academy kini bukan lagi sekedar sekolah–melainkan punggung besar misteri yang perlahan terbuka lapis demi lapis.

Di depan toilet wanita, Xander, Arkan, dan Vano berdiri diam, tubuh mereka tegap namun hati terasa berat. Masing-masing menundukan kepala ,membiarkan doa mengalir dalam hati tanpa suara, menembus kesunyian yang masih menyelimuti sudut Adelwyn Academy.

Angin siang menyapu wajah mereka perlahan, membawa aroma bunga yang masih tersisa di meja penghormatan. Lilin-lilin kecil bergetar lembut, seakan mengikuti detak jantung yang hening di antara mereka.

Xander menutup mata sejenak, membiarkan pikirannya bersatu dengan doa yang ia panjatkan dalam hati. "Ibu... tenang saja," gumamnya lirih, suaranya hanya terdengar oleh diri sendiri. "Aku sudah tahu siapa dalangnya. Tinggal menunggu waktu... tenanglah di alam sana."

Di sisi lain, Arkan dan Vano juga ikut terdiam, masing-masing menaruh harapan bahwa keadilan akan segera di tegakkan. Tidak ada kata-kata yang di ucapkan; hanya doa yang mengalir dalam kesunyian, menyikat hati mereka pada satu tujuan yang sama–mengungkapkan kebenaran di balik kematian Ibu Citra.

Meski wajah mereka menampilkan ketenangan, sorot mata Xander tetap tajam, menandakan tekad yang belum padam. Kehadiran mereka di sana bukan sekedar penghormatan terakhir, tapi juga janji diam-diam yang ia buat untuk sang guru–bawah siapa pun yang berani menebar kejahatan, tidak akan lolos begitu saja.

•○•

Di kelas XII-B, biasnya riuh dengan obrolan dan tawa, kini sunyi. Suasana duka masih menyelimuti setiap sudut ruangan setelah kepergian Ibu Citra.

"Gue... nggak nyangka. Guru kesayangan gue harus pergi dengan cara tragis seperti ini," ucap Arkan pelan, matanya mulai memerah dan meneteskan air mata. Ia cepat-cepat mengusapnya, berusaha menahan perasaan.

Xander yang berdiri di samping menepuk bahunya dengan lembut ia tahu betul seberapa dekat Arkan dengan Ibu Citra; guru itu selalu ada saat ada masa-masa sulitnya.

"Lo jangan terlalu sedih. Ibu Citra pasti sedih kalau liat lo kayak gini," kata Xander, suaranya tenang tapi penuh penghiburan.

"Iya, Ar. Lo harus tunjukkan... dengan ilmu yang Ibu Citra ajarkan, lo bisa sampai ke titik ini," tambahnya menatap mata sahabatnya penuh keyakinan.

Keduanya terus memberikan dukungan tanpa suara lebih, hanya dengan tatapan dan gestur sederhana. Arkan menelan pilu, tapi seolah mendapat kekuatan dari kehadiran Xander di sisinya.

"Semua... akan terungkap," gumam Xander dalam hati, tekadnya mengeras.

1
kaylla salsabella
ya Alloh tegang banget aku semoga Xander berhasil
Nona Jmn: Rawr🐯🤣😄🫡
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut Thor
Nona Jmn: Besok, malam yah🤭.
Upnya, jam 00:01
total 1 replies
kaylla salsabella
ikut tegang aku xan
Nona Jmn: 😄😄😄😄😄🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
kaylla salsabella
hoooo aku mampir Thor😍😍😍
Nona Jmn: Selamat datang, semoga suka yah🫡🤭
total 1 replies
Najid Abdullah
terbaikkk..,mantappp....👍👍👍
Najid Abdullah
terbaik Thor.....seruu....lanjuttt....👍💪
Nona Jmn: Terima Kasih🫡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!