NovelToon NovelToon
FANIA ITU AKU

FANIA ITU AKU

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Teen Angst / Mengubah Takdir / Ibu Tiri / Trauma masa lalu / Tamat
Popularitas:15.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: CloverMint

Setelah ibundanya meninggal, sang ayah pulang membawa istri baru dan tiga orang anak.
Fania yang dulunya putri tunggal kesayangan, kini harus mengalami cobaan hidup yang pahit. Ibu dan kakak tiri yang selalu menyiksanya, membuat sang gadis kecil ketakutan.

Kabur dan bersembunyi di sebuah desa kecil bersama simbok tercinta, dan dukungan orang-orang yang menyayanginya, Fania kecil berusaha tumbuh melawan trauma dan rasa takutnya.

Kecurigaan orang-orang terhadap kematian Ibundanya, menyingkap kebenaran atas kematian Ibundanya.

Terus berguru dengan orang-orang hebat. Fania tumbuh menjadi gadis yang kuat dan berani. Ia bertekad untuk membalaskan kematian Ibundanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CloverMint, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 30

...-----------------***------------------HAI!! Terima kasih buat para pembaca yang sudah mendukung saya agar tetap semangat melanjutkan cerita ini setiap harinya!!...

...Agar saya tetap semangat update, dukung saya terus dengan memberikan like dan vote sebanyak-banyaknya ya!! Terima kasih.❤...

-----------------***------------------

p.s.: episode kali ini lebih panjang dari biasanya loh, 😉

-----------------***------------------Pagi hari dk SDN Desa Anyelir, terlihat murid-murid kelas 6 sedang berkumpul di halaman sekolah. Hari ini adalah hari pengumuman kelulusan para siswa siswi kelas 6. Beberapa murid terlihat cemas dan gugup menunggu hasil pengumuman tersebut.

"Nia, kalau aku nggak lulus gimana ya?" ucap Arum dengan wajah cemasnya.

"Ih, Arum kok mikirnya gitu sih. Kita harus yakin kalau kita pasti lulus. Semangat dong! " ucap Nia tersenyum. 

"Kalau Nia mah Arum yakin pasti lulus. Kan kamu selalu juara pertama, tapi Arum kan nilainya kan pas-pasan." rengek Arum yang masih cemas dengan pengumuman kelulusannya

"Sudah nggak usah dipikirin Rum, kita berdoa saja ya semoga kita bisa lulus!" jawab Nia sambil menggenggam tangan Arum, memberikan semangat. 

"Nia, kalau misal Arum lulus, Arum beneran boleh ikut Nia sekolah dan tinggal di Jakarta?" tanya Arum.

"Nggak papa kok. malah Nia senang karena nanti Nia ada teman! Kita juga bisa belajar bersama, berangkat sekolah dan main bersama-sama terus." ucap Nia gembira. 

"Tapi di rumah itu kan ada kakaknya Nia." lanjut Arum.

"Mereka nggak pernah ajak Nia main bersama. Kalau teman-teman mereka datang ke rumah, Nia juga nggak dibolehin ikut. Kalau Nia ikut, pasti abis itu Nia dihukum sama Kak Resi." kenang Nia. 

"Kakak tiri Nia jahat-jahat ya.. Ya sudah biar Arum yang akan hajar mereka kalau mereka berani mengganggu Nia lagi."

"Yang paling jahat Mama Laura dan Kak Resi. Kalau Kak Rangga jarang bicara tapi suka sembunyi-sembunyi kasih Nia roti. Kalau kak Rina mukanya jutek, nggak pernah nyapa Nia." ucap Nia.

"Ya sudah nanti kan ada Arum yang jagain Nia disana, jadi nggak usah takut lagi sama mereka!" 

"Hahaha, Sekarang Nia sudah nggak takut lagi Rum, kalau mereka mengganggu Nia lagi. nanti Nia keluarin jurus-jurus maut Nia!"ucap Nia tertawa, Arum pun ikut tertawa mendengarnya, "benar! nanti kita kasih mereka tendangan halilintar!" kata Arum akhirnya tertawa lepas bersama Nia. 

Terdengar dentang bel berbunyi, anak-anak berlarian masuk ke kelas masing-masing. Arum dan Nia juga sudah duduk manis di bangkunya.

Wali kelas mereka memasuki kelas sambil membawa amplop coklat berisi pengumuman kelulusan mereka.

"Pagi anak-anak!" sapa sang guru, anak-anak riuh membalas salam kembali. 

"Hari ini adalah akhir dari perjuangan kalian di SDN Anyelir ini. Untuk kalian yang sudah berusaha dan belajar sebaik mungkin, Ibu berharap kalian bisa melanjutkan pendidikan ke SMP yang kalian inginkan"

"Ibu juga senang karena kalian semua lulus ujian! Selamat ya." lanjutnya tersenyum.

Anak-anak bersorak meriah mendengar bahwa mereka semua lulus. Tidak ketinggalan Arum yang langsung berlompat-lompatan saking gembiranya, sampai-sampai ibu guru harus menegurnya berulang kali.

"Tenang, tenang semua! " seru ibu guru menenangkan kelas yang ramai sekali karena berita kelulusan. 

"Sekarang ibu akan membacakan peringkat kelas dan peringkat sekolah. Kita mulai dari Jatmiko, selamat kamu menduduki peringkat 3. Ayo beri tepukan untuk teman kalian. Selamat ya Jatmiko." ucap Bu Guru.

Anak-anak pun memberikan tepuk tangan yang meriah atas keberhasilan teman mereka Jatmiko. 

"Untuk peringkat ke 2 ditempati oleh Maisaroh, beri tepukan untuk Maisaroh." ujar Bu Guru.

Anak-anak kembali bertepuk tangan.

"Dan untuk peringkat pertama adalah...."

Anak-anak langsung berteriak "Nia! Nia! Nia!" seru anak-anak membahana.

"Benar. Peringkat pertama ditempati oleh Nia lagi. Selamat ya, Fania." ucap Bu Guru tersenyum. 

Nia punberdiri dan tersenyum. "terima kasih Bu Guru, terima kasih teman-teman." ucap Nia bahagia. 

"Dan Nia, selamat karena kamu juga menduduki tingkat pertama se-sekolah. Ibu bangga padamu Nia. Kedepannya kamu pertahankan dan kembangkan, ya!" nasihat ibu guru. 

"Iya Bu Guru, terima kasih." ucap Nia tersenyum.

Setelah memberikan wejangan dan ucapan selamat, Bu Guru mengumumkan bahwa dua hari kedepan, anak-anak tetap harus datang ke sekolah untuk tanda tangan ijazah dan mengambil ijazah mereka.

Anak-anak bersorak bahagia. Bu Guru meninggalkan kelas supaya anak-anak dapat menyalurkan rasa senang dengan teman-temannya.

###

Nia dan Arum berjalan menuju rumah Nia. Dengan gembira, mereka berceloteh riang karena berhasil lulus ujian. Tak terasa, mereka sudah sampai di depan rumah. Terlihat sebuah mobil terparkir di halaman. Nia mengajak Arum untuk mengikutinya masuk kedalam rumah.

Nia membuka pintu sambil memberi salam. Di dalam, terlihat Om Anton dan Om Indra sedang santai nonton TV.

"Om!" pekik Nia senang sambil berlari dan merangkul Anton dan Indra bergantian.

" Om, datang berdua saja?" tanya Nia sambil celingukan.

Bukan menjawab Anton malah bertanya. 

"Kalian pasti lulus ya, selamat ya."

"Kok Om tahu sih kami lulus?" tanya Nia.

"Ya tau, kan Om Anton bisa nerawang. "ucapnya asal

"Ih, Om ditanya serius jawabnya gitu deh." rengek Nia manja.

"Nia sayang." 

Tiba-tiba nenek keluar sambil mendekati Nia dan memeluk nya, Hani dan mbok Nah mengikuti dari belakang sambil membawa nampan.

"Ayo kita duduk di teras luar. Mama Hani bawa ice cream loh, hadiah kelulusan untuk Nia!" ajak Hani.

"Hore makan ice cream! Ayo Rum, kita makan ice cream!" Nia menggandeng Arum membawanya menuju teras. 

Hani dan Mbok Nah menata tart ice cream, minuman, dan beberapa camilan di atas balai-balai.

Dari arah pagar, terdengar suara seseorang memberikan salam. Terlihat Pak Rojak bersama istrinya sudah berjalan menuju halaman tempat mereka berada. Pak Rojak dan Bu Asih bergabung bersama dan mengucapkan selamat atas kelulusan Nia dan Arum.

"Ini semua hadiah untuk kelulusan kalian! Hari ini kita pesta!" ucap Hani tersenyum bahagia. 

"Horeeee.. Hari ini kita makan ice cream!" ucap Nia senang.

Mereka semua bergembira, bercanda ria di teras sambil menikmati ice cream hadiah kelulusan Nia, yang memang sengaja dipersiapkan Hani, Indra dan Anton. 

"Nia, sekarang kamu sudah lulus SD dan akan masuk SMP. Walaupun nanti Pakde nggak ada di Jakarta, kamu harus terus berlatih ya. Kamu juga loh Arun!" pesan Pak Rojak. 

"Nia, di Jakarta ada teman Pakde yang mempunyai sanggar karate. Kemarin Pakde telepon beliau, katanya dia senang kalau Nia mau bergabung di sana. Nia mau?"

"Mau Pakde! Nanti Nia sama Arum bergabung di sana ya!"

"Bagus tuh! Nanti biar Mama Hani atau Om Indra yang antar Nia dan Arum ke sanggar," ucap Hani.

"Siap!"  jawab Nia yang masih menikmati ice cream kesukaannya. 

"Nia, Arum, kalian sudah harus siap-siap untuk ke Jakarta ya, besok lusa kalian akan berangkat," ucap Indra.

"Tapi Om, lusa kami baru ke sekolah ambil ijazah."

"Kalau begitu kita ke Jakarta setelah Nia dan Arum selesai mengurus ijazah di sekolah."

"Arum, bagaimana usaha peternakan ayam milik ibumu?" tanya Indra kepada Arum yg dari tadi diam sambil menikmati makanan enak. 

"Lancar Om! Sekarang Ibu kerja di rumah ngurusin ayam. Kalau ada yang bertelur, dijual ke warung Bude Asih" jawab Arum senang.

"Syukurlah kalau usaha ibumu sudah membuahkan hasil." ucap Indra.

Nia yang meminta untuk membantu Ibunda Arum, dan Ibunda Arum memilih untuk usaha peternakan ayam.

"Ibu sekarang lebih banyak berada di rumah karena harus mengurus ayam-ayam. Kakak juga membantu Ibu. Telurnya juga semakin banyak loh, Om." ucap Arum senang.

"Benar. Ayam dirumah Arum bertelur terus. Mbok Nah jadi nggak pernah beli telur lagi karena sudah dikasih sama ibunya Arum"  ucap Nia sambil tertawa.

"Nia, nanti pas datang ke Jakarta nginep dirumah nenek dulu ya." ucap bu Hani.

"Iya Nek."  jawab Nia senang. 

"Ya sudah, Om Indra pamit dulu kalau gitu."

Anton juga ikut berpamitan. 

"Loh kok nggak nginep Om?" tanya Nia.

"Nggak Nia, Om masih banyak pekerjaan, lusa Om datang lagi ya untuk jemput Nia dan Arum!"

"Oke, siap!" Nia menjawab dengan gembira. 

Setelah berpamitan, Anton dan Indra meninggalkan Desa Anyelir dan kembali ke Jakarta.

Tinggal Ibunda Hani, Hani, Bude Asih, Pak Rojak, Nia, dan Mbok Nah. Arum juga sudah pamit pulang membawa oleh-oleh yang dibawakan oleh Hani dari Jakarta untuk keluarganya Arum.

"Nia, nanti kalau sudah di Jakarta jangan lupa sama Bude ya" ucap Bude Asih sendu. "Bude pasti akan kesepian karena Nia akan pergi ke Jakarta."

"Nia nggak mungkin lupa sama Bude.. Kalau Bude kangen, Bude boleh kok main ke Jakarta! Nanti bobo sama Nia!" Nia memeluk bude Asih.

"Apa bude pindah ke Jakarta saja sama Nia?"

"Bude nggak bisa pindah ke Jakarta, banyak yang harus Bude kerjakan di sini, sayang."

"Nanti Budhe sama Pakde akan sering main ke rumahnya Nia." sambung Pak Rojak

"Nia, Om Indra sudah mendaftarkan Nia dan Arum di SMP Tunas Cemerlang. Sekolah itu juga sudah dibeli Pak Ismail atas nama Nia!" ucap Hani.

"Loh kenapa sekolahannya dibeli, Ma? " tanya Nia heran. 

"Kata Pak Ismail biar nggak usah repot nantinya. Disana ada SMAnya juga, jadi habis lulus SMP nanti, tinggal masuk ke SMAnya saja."

"Sekolahnya jauh dari rumah nggak, Ma?" 

"Nggak kok. Kalau naik mobil sama pak supir paling 30 menit, kalau naik omprengan cuma sekali dari depan gerbang komplek." ucap Hani.

"Emmm" Nia mangut mangut. 

"Nia, selama di Jakarta jangan lengah dan terus berlatih! Ingat kan pesan Pakde waktu itu?"pesan pak Rojak.

"Ingat Pakde!" jawab Nia senyum.

"Ya sudah, Pakde dan bude pamit dulu. Biar kalian bisa istirahat." ucap Pak Rojak sambil menggandeng istrinya meninggalkan kediaman Nia. 

"Nia, kalau nanti di rumah ada masalah, Nia bisa langsung kabari Nenek, Mama Hani, Om Anton, atau Om Indra. Ini hadiah dari Nenek untuk kelulusan Nia."

Nia segera membuka hadiah dari neneknya.

"Hore, Nia dapat handphone! Makasih Nenek." peluk Nia senang. 

"Iya itu hadiah dari nenek, supaya Nia bisa terus menghubungi Nenek, Mama Hani, Om Anton, Om Ismail, Om Indra, Pakde, dan Bude." ucap nenek. 

"Iya Nenek, Nia akan simpan baik-baik hadiah dari nenek." kata Nia senang sekali karena baru pertama kali punya handphone sendiri.

###

Sejak Resi pindah kamar, dia selalu cemberut.

"Ma, kenapa sih harus Resi yang pindah kamar, bukannya si anak babu itu harusnya tidur di kamar pembantu!" ucap Resi kesal.

"Sudahlah Resi, mama bosan tiap hari kamu ribut bahas soal kamar!" bentak Laura.

Resi akhirnya pindah ke kamar Rina dan tidur sekamar berdua, sedangkan Rangga pindah ke kamar bawah.

"Lagian kenapa juga sih, si anak babu harus kembali!"

"Resi kamu bisa diam nggak, mama pusing dengar suaramu! Kalau kamu terus ribut, sana kamu tidur diluar!" bentak Laura. 

Akhirnya Resi dengan kesal keluar rumah. Kalau sedang kesal, Resi suka main ke rumah Rey walau selalu diacuhkan oleh Rey.

1
Vien Habib
Luar biasa
Aurelia Florenza Evelyn
udah prgi nggak akan kembali pembantu itu
🍡
Yang Jadi walinya Rina nggak mungkin Wirawan kan? soalnya hitungannya Rina anak diluar nikah, yang mana hak wali atau itu (lupa) udah putus jadi nggak bisa, satu satunya yang bisa jadi walinya Rina ya Rangga sebagai adik
🍡
Yang Jadi wali nanti siapa ya? hubungan darah yang paling deket Rangga kan? yang lain malah nggak ada hubungan darah, Wahyu juga udah mati kan
🍡
Nia kayak temenku, kalo bukan karena di sekolah wajib pake rok pasti udah pake celana 🤣🤣
🍡
Nggak cuma Bimo, Nia. Banyak yang suka sama kamu, ada Hans ada Bagas juga 🤭
🍡
good, biar Mbok Nah yang jadi saksi sama kejahatan Laura yang udah nyiksa Nia waktu kecil
🍡
Plis dong, kejahatan mereka selama ini juga dijadiin satu biar hukuman mereka berlipat lipat! enak aja cuma dihukum buat kejahatan pas ini
🍡
Kesel banget sama Undang undangnya, cuman segitu hukumannya? nggak salah?
🍡
bapak ojeknya penyelamat banget 😭😭😭
🍡
Wajik? kayak gimana sih? kayak Salak ijo? atau wajik kletik, tapi kalo wajik kletik di bungkus sih
🍡
ini part ter seru sih 🤣
🍡
aku tuh malah kadang bingung mau ngapain karena kebanyakan baca Novel. jalan dikit, ada narasi yang muncul di kepalaku + kadang apa yang mau aku lakuin tuh malah kepikiran sama beberapa adegan di novel 🤣
🍡
Lagian juga jauh lebih tua 🤣🤣 wawan 17/18 th, mereka kemungkinan 22 naik 🤣
🍡
Lah, dia mah nurun elu
🍡
walaupun Mamanya Nia udah ngga ada, banyak banget yang gantiin Figur Ibu buat Nia 🥺
🍡
pedang lemes gimana sih? pedang yang kayak yang di pake kasim di Nano Mashin?
🍡
katanya 18?
🍡
haha, dia nggak tau aja sama isi surat warisannya Nia 🤣
🍡
Pak Wid itu yang mana sih? aku lupa
yang di padepokan juga namanya Abah Jauhari
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!