IG : Srt_tika92
Giska, gadis yatim piatu yang tinggal dengan keluarga mantan majikan kedua orang tuanya.
Aurel adalah salah satu anak dari keluarga dimana Giska tinggal.
Aurel dan Giska selalu bersekolah di tempat yang sama, karena memang usia mereka sebaya.
Mereka pun terjebak mencintai pria yang sama. Hingga Giska merelakan pria itu untuk menikah dengan Aurel.
Hingga suatu saat, Aurel datang tiba tiba menemui Giska untuk menikah dengan suaminya.
Ikuti kisah cinta mere hanya disini..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 25
Hai.. terimakasih yang sudah menunggu kelanjutan cerita abang Davon ini.. Langsung lanjut aja ya..
Happy Reading..
***
Davon menggenggam erat jemari Giska, pria itu tak beranjak dari duduk nya tepat di samping tubuh Giska yang masih berbaring lemah, berharap Giska segera sadarkan diri.
Perlahan Giska menggerakkan jemarinya membuat Davon terkesiap, di elus dengan lembut kepala Giska dengan satu tangannya.
" Sayang.. " panggil Davon yang melihat Giska membuka kedua matanya.
" Aku dimana? " tanya Giska sembari mengedarkan pandangannya.
" Di rumah sakit sayang, kamu tadi pingsan. " jelas Davon yang tak henti memberi kecupan di kening dan pipi Giska.
" Apa yang terjadi? " Giska.
" Kamu hanya kelelahan sayang. " Davon memilih menunggu waktu yang tepat untuk berkata jujur mengenai buah hati mereka yang telah tiada.
" Von, kamu abis nangis? " Giska melihat kedua mata Davon yang memerah dan terlihat sembab. Giska meraih wajah Davon, mengelusnya lembut, sungguh pria yang ada di hadapannya ini sangat ia cintai.
Davon menggenggam telapak tangan Giska yang menempel di pipinya, " Aku hanya khawatir padamu. " ucapnya lalu mencium telapak tangan Giska.
Giska tersenyum memandang wajah tampan itu, yang tak lain adalah suaminya. Giska merasa takut jika takdir berkata lain, yang memaksa mereka untuk berpisah, berpisah untuk yang kedua kalinya.
Jika Wilona sudah tau hubungan nya dengan Davon, lalu bagaimana dengan keluarga besar Wijaya, yang telah membesarkan nya. Mereka pasti kecewa berat mengetahui jika dirinya menjadi madu putri mereka.
*
Dua hari Giska di rawat di rumah sakit, kini Giska sudah berada di apartemen bersama Davon. Davon pun sudah mengatakan yang sebenarnya pada Giska jika janin yang ada di kandungnya telah tiada.
Giska menangis di pelukan suaminya. Davon mengelus punggung Giska dan memberikan kecupan di pucuk kepala Giska, untuk memberikan ketenangan pada istrinya.
" Maafkan aku. gak bisa jaga buah hati kita. " ucap Giska di sela tangisannya.
" Sudah.. sudah.. gak usah nyalahin diri sendiri.. mungkin ini memang sudah takdir nya. " ucap Davon memberikan ketenangan pada Giska. namun hatinya pun merasa sakit jika mengingat calon anaknya telah tiada sebelum lahir ke dunia ini. Tapi Davon harus kuat tidak boleh terlihat sedih di hadapan Giska yang akan membuat Giska semakin merasa bersalah.
Giska terlelap dengan sendirinya setelah puas menangis berjam-jam di pelukan Davon. Davon menggendong Giska, membawanya ke kamar lalu membaringkannya di atas ranjang. Di kecup nya kening Giska dengan lembut.
" Jangan bersedih lagi, melihat mu menangis hatiku sangat sesak. " Davon mengelus-elus pipi Giska.
Pria itu ikut membaringkan tubuhnya di samping istrinya, memeluk erat tubuh Giska hingga tertidur.
*
Davon sangat geram mendengar pernyataan dari Nila dan Lara, bahwa sebelum Giska pingsan waktu itu, Wilona sempat bertemu Giska dan menuduhnya yang tidak-tidak.
Davon memang baru mengusut kejadian itu, karena Davon memilih fokus menemani Giska dan akan mencari tau setelah keadaan Giska membaik.
Namun sangat di sayangkan, Wilona sekarang sudah berada di luar negri menemani suaminya. Davon akan memberikan pelajaran pada wilona saat wanita itu kembali. Perbuatan nya sungguh tidak bisa di ampuni, di mulai dengan Davon menarik semua sahamnya di perusahaan milik suami Wilona.
Aurel yang mendengar kabar bahwa Giska masuk rumah sakit dan keguguran ingin menemui Giska.
" Tom, kasih tau di rumah sakit mana Giska di rawat? " tanya Aurel.
Tomi enggan menjawabnya. " Gue gak tau! " jawabnya dengan cuek.
" Jangan boong lo! gue yakin pasti lo tau kan! " Aurel.
" Lo mau ngapain nyamperin Giska? lo mau marah-marahin dia lagi? gak takut lo ama Davon? mpok lo aja udah blingsatan, perusahaan lakinya di usik ama Davon! " seru Tomi.
" Gue gak mau ngapa-ngapain. gue cuma mau jengukin Giska doang.. gue khawatir Tom. " seru Aurel meyakinkan Tomi agar memberitahu dimana Giska di rawat. " Plis.. percaya ama gue.. " Aurel memohon.
Tomi menghela nafas, dia menjadi bingung sendiri. " Tapi janji ya, lo gak bakalan bikin ulah! "
" Iya. "
" Janji ya! " ucap Tomi.
" Iya... Tomiiii!!! "
" Awas aja lo bikin ulah dan gue kena batunya ama si Davon! "
Aurel mengangguk, " Gue janji gak bakal nglakuin hal yang lu takutin. "
Melihat kesungguhan Aurel, akhirnya Tomi memberitahu rumah sakit tempat Giska di rawat.
Aurel segera pergi menuju rumah sakit, setelah mendapatkan alamatnya dari Tomi.
*
Guys.. Kira-kira apa yang akan di lakukan Aurel nih..
Penasaran??
tunggu kelanjutannya ya guys.. sampai jumpa..
Jangan lupa berikan dukungan kalian biar author tambah semangat.
Like. komen. Vote.
Bye.. bye..
👍👍👍💪💪💪🙏🏻🙏🏻🙏🏻