Terpaksa Menikah Dengan Kakak Mantan

Terpaksa Menikah Dengan Kakak Mantan

Bab 1. Batal Nikah

Bismillah

***

“Mohon maaf Pak Aiman, saya mewakilkan Renaldi adik saya. Bahwasanya pernikahan hari ini tidak bisa kita laksanakan. Tapi jangan khawatir, semua biaya yang sudah dikeluarkan oleh Pak Aiman akan saya ganti,” ucap Ervan, kakak dari calon pengantin pria yang seharusnya datang bersama-sama pagi ini. Namun, kenyataannya bukan iringan pengantin pria yang datang, tapi hanya Ervan Surya Wijatnako bersama Ikhsan, asisten pribadinya.

Gadis yang sudah siap dinikahi oleh kekasih hatinya mengeram pelan, kedua tangannya terkepal di sisi tubuhnya. Dunia terasa hancur saat itu juga.

Semua tetangga yang hadir untuk menyambut pengantin pria tampak mulai berbisik-bisik.

“Ini ada uang sebanyak 100 juta untuk menggantikan biaya yang telah dikeluarkan.” Ervan menyodorkan amplop coklat di atas meja ijab kabul.

“Keterlaluan kamu, Kak Ren! Brengsek!” batin gadis itu semakin bergemuruh serta kesal, namun tertahan di tenggorokannya.

Meja akad nikah agak bergoyang, ternyata tubuh ibu sang mempelai perempuan langsung melorot, lunglai, lemas begitu saja saat kedua tangannya bertopang di tepi meja.

“Ibu!” seru calon pengantin wanita tampak khawatir. Ayah Aiman yang masih termangu buru-buru menggapai tubuh istrinya, lalu segera membopongnya masuk ke dalam rumah kecilnya.

Alih-alih turut masuk ke dalam, justru gadis yang bernama Shanum  menatap sosok pria yang memang ia kenal sebagai kakak kekasihnya. Rasa penyesalan semakin dalam, seharusnya ia tidak terlena dengan rayuan gombal anak majikan ayahnya yang memang ia ketahui sangat playboy. Namun, sayangnya ia pun menyukai pria itu.

Ya, Aiman, ayahnya Shanum adalah sopir keluarga Wijatnako, sudah 22 tahun mengabdi bekerja di sana. Dari sebelum menikah, hingga menikah, dan lahirlah gadis berparas ayu bernama Shanum Lidya.

 “Pak Ervan, bisa kita bicara sebentar,” ujar Shanum dengan lirikan mata penuh pengharapan.

Ervan yang semula melirik ambang pintu dengan segala kehebohan para ibu-ibu yang ingin menolong ibunya Shanum, kini kembali menatap gadis mungil yang sudah dibalut kebaya pengantin broken white, tampak siap untuk acara pernikahannya.

“Silakan.”

“Tapi tidak di sini, bisa ikut saya sebentar,” pinta Shanum dengan segenap keberaniannya, walau sebenarnya ia agak takut dengan Ervan. Selain pria dewasa itu tidak terlalu ia kenal, mereka berdua pun jarang bertemu dan berinteraksi langsung, karena pria itu lebih sering dinas ke luar negeri dan tinggal di penthousenya, ketimbang di mansion keluarga.

Shanum menggiring pria berparas rupawan itu ke salah satu rumah yang kosong di sebelah rumahnya, yang saat ini hanya digunakan untuk menyimpan makanan yang siap dihidangkan untuk para tamu yang diundang. Kini mereka berdua sudah berdiri saling berhadapan.

Ervan bisa melihat kedua mata calon istri adiknya sudah berkaca-kaca, mungkin sedang menahan air matanya.

“Pak Ervan, katakan pada saya, ke mana Kak Ren? Apa alasannya dia tak jadi menikahi saya? Katakan yang sebenarnya jika sebenarnya Kak Rei dilarang menikahi anak sopir, kan?” Suaranya bergetar hebat, degup jantungnya sebenarnya sejak tadi berirama sangat cepat, ingin meledak.

“Itu kamu sudah tahu jawabannya. Dan kenapa kamu masih mengharapkan adik saya untuk menikahi kamu! Lagi pula Renaldi masih muda usianya, baru 21 tahun, kuliah saja belum beres, sedangkan kamu baru 19 tahun!” tegas Ervan, tatapan matanya begitu mengintimidasi, seakan-akan ia yang terlalu menuntut. Padahal gadis itu hanya meminta pertanggungjawaban pada kekasihnya. Ah, bukan lagi jadi kekasihnya, tapi sudah jadi mantan kalau seperti ini ceritanya.

“Kecil-kecil jangan jadi wanita murahan. Kalau mau jadi orang kaya itu ya bekerja, bukan menjebak anak orang ka—“

Wajah Ervan berpaling, pipinya terasa panas, ia benar-benar terkesiap melihat gadis itu berani menampar dirinya.

“Beraninya kamu!!” Ucapannya pelan tapi mata elangnya berapi-api.

Wajah Shanum memerah, menahan gemuruh yang sejak tadi ingin ia luapkan. Dan, tak mengira ia berani menampar anak majikan ayahnya.

“S-Saya memang bodoh, saya akui! Tapi saya tidak ada niatan untuk berbuat licik demi kekayaan. Saya tidak gila harta. Saya tulus mencintai Kak Renaldi, hingga saking bodohnya saya menyerahkan diri padanya. Dan, percaya dia akan menikahi saya. Tapi rupanya ... dia pencund—“

Shanum menarik napasnya dalam-dalam, ujung matanya sudah menitikkan air matanya. Tubuhnya pun perlahan-lahan turun, dan bersimpuh di depan pria itu.

“Saya sudah bikin malu kedua orang tua saya, Pak Ervan. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan saat ini. S-saya h-hamil,” ungkap Shanum jujur.

“A-Apa! Kamu hamil!” seru Ervan terkejut. Yang ia ketahui jika adiknya pernah berhubungan intim dengan anak sopir keluarganya, tidak tahu kalau sedang hamil.

“Jebakan apa lagi ya kamu mainkan!”

“Kak Renaldi, sudah tahu saya hamil. Tolong bantu saya, Pak Ervan. Jika Kak Ren tidak menikahi saya, maka tolong ... Pak Ervan n-nikahi saya, cukup nikahi saya hari ini saja. Dan saya tidak akan menuntut apa pun, saya hanya butuh status sebagai istri sampai anak yang saya kandung lahir. Setelah itu ceraikan saya,” pinta Shanum sangat pelan suaranya.

“GILA, KAMU!” Ervan menyugarkan rambutnya, lalu tertawa kecil seakan mengejeknya.

“Dan, sekarang kamu ingin menjebak saya. Adik saya tidak kamu dapati, lalu kamu ingin mendapati saya. Hebat kamu, Shanum! Otakmu benar-benar licik!” sentak Ervan.

Shanum memejamkan matanya, mencoba mengontrol emosinya yang sudah tak menentu.  Sebenar ide minta dinikahi oleh kakak mantannya terlintas begitu saja, demi menutupi rasa malu kepada para tetangga dan tamu yang sudah datang satu persatu ke rumahnya pada pagi ini.

“Saya sudah punya tunangan, dan  beberapa bulan lagi kami akan menikah. Mana mungkin saya menikahi kamu! Mimpi saja kamu! Dan, kamu bukanlah level saya, kita tidak sepadan!” Ervan masih meninggikan suaranya, seakan menunjukkan kedudukan status sosialnya.

Gadis itu membuka kembali kelopak matanya, menengadahkan wajahnya, menatap nanar pria yang cukup tinggi itu.

“Saya hanya minta dinikahi, tapi bukan untuk dijadikan istri yang sesungguhnya. Hanya minta statusnya saja sampai anak ini lahir, dan jika Pak Ervan ingin menikah dengan tunangannya, saya tidak akan menghalanginya. Bahkan saya tidak akan pernah meminta nafkah batin atau lahir,” jelas Shanum.

Ervan berdecak, lalu melirik ke arah pintu, ia melihat Ikhsan berlarian ke arahnya.

“Pak Ervan, gawat darurat kita harus bawa istrinya Pak Aiman ke rumah sakit, beliau kena serangan jantung,” seru Ikhsan dengan wajahnya yang memucat.

“I-Ibu!!” seru Shanum terkesiap, susah payah ia bangkit dari bersimpuhnya dengan kain jarik yang membelit tubuhnya. Ervan spontan membantu Shanum untuk berdiri. Lalu, gadis itu berlarian keluar dari rumah kosong itu. Diikuti Ervan yang melangkah cepat.

Ayah Aiman bersama beberapa orang membopong istrinya menuju mobil milik Ervan.

“Ya Allah, jangan sampai terjadi sesuatu sama ibu,” gumam Shanum cemas, tubuhnya gemetaran, kakinya sudah terasa lemas, tapi ia berusaha untuk kuat menghadapi takdir akibat ulahnya sendiri.

Bersambung ... ✍️

Assalammualaikum, met pagi menjelang siang semuanya. Mommy Ghina datang lagi dengan membawa cerita baru nih.

Mohon dukungan seperti biasanya ya, ikuti terus cerita ini sampai bab 80 agar retensi aman dan bisa lulus kontrak di sini. Jangan lupa tinggalkan komentar, like, dan poinnya, jangan tabung bab. Dan, please berhati-hati untuk memberikan rate bintang. Jika tidak suka dengan ceritanya bisa skip aja, tapi jangan kasih rate bintang 1/2/3/4 saat karya ini masih on going. Itu sama saja menghancurkan karya ini.

So, mohon kerja samanya ya, demi kakak semuanya saya rilis karya ini di sini 🙏

Visul MC:

Ervan Surya Wijatnako, usia 33 tahun, CEO Grup Wijatnako.

Shanum Lidya, usia 19 tahun, baru 2 bulan lulus sekolah dan kerja di toko kue.

Terpopuler

Comments

🔵 𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 ve spa

🔵 𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 ve spa

Pedas kali ucapan mu Ervan, ntar bucin sama Shanum 😁

2025-05-01

3

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

hadir othor, siap meluncur baca

2025-05-01

2

Ila Lee

Ila Lee

hadir dari Malaysia mommy😍😍

2025-05-01

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Batal Nikah
2 Bab 2. Menikah Dengan Kakak Mantan
3 Bab 3. Karma Buat Shanum
4 Bab 4. Surat Perjanjian
5 Bab 5. Shanum Tersinggung
6 Bab 6. Ibu Tak Mau Melihatmu!
7 Bab 7. Pindah Rumah
8 Bab 8. Hamil Itu Salah Satu Rezeki
9 Bab 9. Tanggapan Meidina
10 Bab 10. Ketegasan Papa Wijatnako
11 Bab 11. Berhasil Menghubungi Shanum
12 Bab 12. Ervan Kesal Sekaligus Penasaran
13 Bab 13. Survei Kost-kost'an
14 Bab 14. Diam-Diam Ada Yang?
15 Bab 15. Acara Launching - 1
16 Bab 16. Acara Launching - 2
17 Bab 17. Melayani Suami
18 Bab 18. Berusaha Tenang Menghadapi
19 Bab 19. Ada Yang Kesal
20 Bab 20. Dasar Laki-Laki Aneh!
21 Bab 21. Bertengkar
22 Bab 22. Hal Yang Tak Terduga
23 Bab 23. Calon Dede Bayi
24 Bab 24. Jika Tidak Bisa Mencintai, Jangan Menyakitinya
25 Bab 25. Makan Malam
26 Bab 26. Hati Yang Gelisah
27 Bab 27. Tanggungjawab
28 Bab 28. Mari Bercerai
29 Bab 29. Bimbang
30 Bab 30. Ervan Aneh
31 Bab 31. Suasana Yang Canggung
32 Bab 32. Jangan Terjebak
33 Bab 33. Ceraikan Shanum!
34 Bab 34. Ervan Semakin Menjadi - Jadi
35 Bab 35. Teguran
36 Bab 36. Benih Yang Tak Diundang, Tapi Dicintai
37 Bab 37. Diusir
38 Bab 38. Tidak Pergi
39 Bab 39. Seperti Suami Beneran
40 Bab 40. Kembali Ke Rumah Sakit
41 Bab 41. Disuapi Ervan
42 Bab 42. Pilihan Ada Di tanganmu
43 Bab 43. Tenang Tapi Menyeramkan
44 Bab 44. Pertengkaran Hebat
45 Bab 45. Tolong Bertahan
46 Bab 46. Mengakhiri Pertunangan
47 Bab 47. Keadaan Shanum
48 Bab 48. Jawaban Ervan
49 Bab 49. Di Balik Pintu Ruang Bersalin
50 Bab 50. Keadaan Shanum Yang Sesungguhnya
51 Bab 51. Mencari Shanum
52 Bab 52. Mendatangi Tempat Kerja Shanum
53 Bab 53. Bayang-bayang Penyesalan
54 Bab 54. Pilihan Shanum
55 Bab 55. Kedatangan Orang Tua Meidina
56 Bab 56. Pilihan Yang Membakar Jembatan
57 Bab 57. Retakan Di Bawah Langit Jakarta
58 Bab 58. Datang Ke Surabaya
59 Bab 59. Menikmati Suasana Baru
60 Bab 60. Harusnya Pandai Bersyukur
61 Bab 61. Malam Tanpa Jawaban
62 Bab 62. Renaldi Koma
63 Bab 63. Berusaha Tampak Tegar
64 Bab 64. Feeling Seorang Ibu
65 Bab 65. Hancurnya Hati Seorang Ibu
66 Bab 66. Hadir Dalam Mimpi
67 Bab 67. Doa Seorang Ibu
68 Bab 68. Dugaan Ervan
69 Bab 69. Dilanda Rindu
70 Bab 70. Melacak Keberadaan Shanum
71 Bab 71. Menemui Rindunya
72 Bab 72. Rindu Yang Terobati
73 Bab 73. Shanum Terkejut
74 Bab 74. Suasana Yang Canggung
75 Bab 75. Save Meidina
76 Bab 76. Cinta Menemukan Ruang
77 Bab 77. Gosip Mulai Mengguncang
78 Bab 78. Bahagia Itu Sederhana
79 Bab 79. Mulai Bertindak
80 Bab 80. Keputusan Ervan
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Batal Nikah
2
Bab 2. Menikah Dengan Kakak Mantan
3
Bab 3. Karma Buat Shanum
4
Bab 4. Surat Perjanjian
5
Bab 5. Shanum Tersinggung
6
Bab 6. Ibu Tak Mau Melihatmu!
7
Bab 7. Pindah Rumah
8
Bab 8. Hamil Itu Salah Satu Rezeki
9
Bab 9. Tanggapan Meidina
10
Bab 10. Ketegasan Papa Wijatnako
11
Bab 11. Berhasil Menghubungi Shanum
12
Bab 12. Ervan Kesal Sekaligus Penasaran
13
Bab 13. Survei Kost-kost'an
14
Bab 14. Diam-Diam Ada Yang?
15
Bab 15. Acara Launching - 1
16
Bab 16. Acara Launching - 2
17
Bab 17. Melayani Suami
18
Bab 18. Berusaha Tenang Menghadapi
19
Bab 19. Ada Yang Kesal
20
Bab 20. Dasar Laki-Laki Aneh!
21
Bab 21. Bertengkar
22
Bab 22. Hal Yang Tak Terduga
23
Bab 23. Calon Dede Bayi
24
Bab 24. Jika Tidak Bisa Mencintai, Jangan Menyakitinya
25
Bab 25. Makan Malam
26
Bab 26. Hati Yang Gelisah
27
Bab 27. Tanggungjawab
28
Bab 28. Mari Bercerai
29
Bab 29. Bimbang
30
Bab 30. Ervan Aneh
31
Bab 31. Suasana Yang Canggung
32
Bab 32. Jangan Terjebak
33
Bab 33. Ceraikan Shanum!
34
Bab 34. Ervan Semakin Menjadi - Jadi
35
Bab 35. Teguran
36
Bab 36. Benih Yang Tak Diundang, Tapi Dicintai
37
Bab 37. Diusir
38
Bab 38. Tidak Pergi
39
Bab 39. Seperti Suami Beneran
40
Bab 40. Kembali Ke Rumah Sakit
41
Bab 41. Disuapi Ervan
42
Bab 42. Pilihan Ada Di tanganmu
43
Bab 43. Tenang Tapi Menyeramkan
44
Bab 44. Pertengkaran Hebat
45
Bab 45. Tolong Bertahan
46
Bab 46. Mengakhiri Pertunangan
47
Bab 47. Keadaan Shanum
48
Bab 48. Jawaban Ervan
49
Bab 49. Di Balik Pintu Ruang Bersalin
50
Bab 50. Keadaan Shanum Yang Sesungguhnya
51
Bab 51. Mencari Shanum
52
Bab 52. Mendatangi Tempat Kerja Shanum
53
Bab 53. Bayang-bayang Penyesalan
54
Bab 54. Pilihan Shanum
55
Bab 55. Kedatangan Orang Tua Meidina
56
Bab 56. Pilihan Yang Membakar Jembatan
57
Bab 57. Retakan Di Bawah Langit Jakarta
58
Bab 58. Datang Ke Surabaya
59
Bab 59. Menikmati Suasana Baru
60
Bab 60. Harusnya Pandai Bersyukur
61
Bab 61. Malam Tanpa Jawaban
62
Bab 62. Renaldi Koma
63
Bab 63. Berusaha Tampak Tegar
64
Bab 64. Feeling Seorang Ibu
65
Bab 65. Hancurnya Hati Seorang Ibu
66
Bab 66. Hadir Dalam Mimpi
67
Bab 67. Doa Seorang Ibu
68
Bab 68. Dugaan Ervan
69
Bab 69. Dilanda Rindu
70
Bab 70. Melacak Keberadaan Shanum
71
Bab 71. Menemui Rindunya
72
Bab 72. Rindu Yang Terobati
73
Bab 73. Shanum Terkejut
74
Bab 74. Suasana Yang Canggung
75
Bab 75. Save Meidina
76
Bab 76. Cinta Menemukan Ruang
77
Bab 77. Gosip Mulai Mengguncang
78
Bab 78. Bahagia Itu Sederhana
79
Bab 79. Mulai Bertindak
80
Bab 80. Keputusan Ervan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!