Warning
Harap Bijak dalam membaca!
Seorang Mafia Kondang yang tidak percaya menemukan seorang gadis yang terdampar di pulau pribadi miliknya dalam keadaan masih hidup. Namun masalah muncul ketika ia tidak tahu siapa gadis itu karena dia hilang ingatan setelah pengalaman tragis dialaminya.
Disisi lain Pria Mafia itu akan dijodohkan dengan wanita pilihan ayah nya, yang jelas dia akan menolak nya karena pekerjaan yang terlalu beresiko.
Nasib gadis terdampar itu mengalami hal buruk karena tak sengaja bertemu pria mafia itu.
Bagaimana dia akan menemukan kembali ingatan nya? Dan bagaimana pria mafia itu apakah menerima perjodohan nya atau dengan pertumpahan darah?
Silahkan baca disini yaa^^
OrchidCho
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrchidCho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25
...Budidayakan Like/Vote sebelum membaca, Cerita ini fiksi hanya hiburan semata ^^...
...Happy Reading!...
...⋋*。・✿・。*⋌...
Di italia, disana Louise yang kembali menaiki boat trader, matanya terus melihat pulau pribadi milik Chris bahkan sampai menjauh dari pulau tersebut.
"Apa anda curiga di pulau miliknya?" tanya anak buahnya.
"Entahlah, mungkin memang dia hanya menjalankan bisnis nya" ujar Louise yang kembali duduk.
"Kita tidak bisa percaya bagitu saja pada sesama Mafia" pungkas anak buah nya.
"Ya. Tapi.. Karang ini ternyata jarak nya lumayan dari pulau nya. Apa kemungkinan dia berenang kesana?" ujar Louise saat boat nya melewati karang besar dimana adiknya hilang.
"Meski begitu, apa akan selamat? Tadi pun kita melewati banyak karang yang tajam" jawab anak buahnya saat di pulau tadi terdapat karang yang tajam dibalik air laut.
Sekarang Louise benar-benar tidak tahu, bagaimana menemukan sang adik yang menghilang hampir 3 Minggu artinya mau sebulan.
Di Seoul, Chris yang melihat tablet nya, memutar Cctv pulaunya yang di Italia, yang dikatakan anak buahnya benar, dari raut wajahnya pun terlihat kalau matanya sedang mencari sesuatu.
"Kau melihatnya? Dia sedang mencari sesuatu kan? Kepala nya" tutur Chris melihat tab nya.
"Iya ya. Mencari apa?" tanya Zac.
"Maaf mengganggu" Gubris suara yaitu Alice yang berdiri tak jauh dari mereka.
Chris langsung mematikan tablet nya dan melihat ke arah Alice.
"Tidak ada takutnya, berani mengganggu waktu ku?" lagi Chris mengancamnya.
"Aku hanya ingin bertanya, untuk mendapatkan ingatanku bolehkah aku keluar?" Tanya Alice yang meminta agar dikabulkan permintaannya.
"Tidak, kau tetap disini" tegas Chris.
"Bagaimana aku bisa ingat tentang ku kalau aku tidak diijinkan keluar? Pelayan yang lain dibolehkan untuk pergi pulang dan keluar, kenapa aku tidak boleh?" protes Alice.
"Kau pikir kau sama? Kau tawanan ku, kalau kau bersikeras untuk keluar tanpa sepengetahuan ku, hukuman menanti mu. Mengerti!" ucap Chris yang agak meninggi.
"Aku hanya bertanya, aku sibuk tahu!" ketus Alice berbalik dan melanjutkan pekerjaannya.
Chris melihat Alice yang menjauh, dan menoleh ke Zac.
"Kau sudah cari tahu tentangnya? Kenapa lama sekali?" tanya Chris.
"Itu .. anehnya ada batasan data yang tidak bisa dilihat, aku akan cari lagi" tutur Zac yang sudah mencari data Alice.
Alice berjalan dihalaman belakang, tanpa ia tahu kalau Miho melihat percakapan mereka.
"Kau berhenti!" panggil Miho pada Alice.
Alice yang tidak tahu kenapa dipanggil ia pun berhenti dan menoleh, Miho pun menghampirinya bersama dua maid lain nya.
"Dengar, aku tidak ingin kau selalu membantah perkataan Tuan, dan jangan mencampuri urusannya, apa kau mengerti?" peringat Miho pada Alice.
"Memangnya apa hubungan nya denganmu?" tanya Alice.
""Membantahku adalah hal yang tidak bisa dimaafkan. Pegang dia" dua maid langsung memegang kedua tangan Alice.
"Apa yang kalian lakukan?" berontak Alice.
"Angkat Rok nya" perintah Miho yang dituruti oleh dua maid nya, Rok yang sebatas sebetis Alice diangkat hingga memperlihatkan paha mulusnya.
"Jika kau berteriak, akan ku pastikan kau tidak bisa bicara lagi" ancam Miho, yang dibalas tatapan tajam Alice, namun ia tetap diam.
Cetassss
Cetasss
Bambu yang tipis itu memukul betis putih Alice, namun anehnya reaksi Alice yang nampak biasa saja, bahkan Miho menambah tenaga untuk memukul betis Alice.
Cetassss
Dua puluh kali pukulan itu Alice tetap tidak bergeming, bahkan betisnya sudah memerah karena Bambu itu.
"Kau cukup tahan, lain kali jika Tuan memerintah pastikan kau mengiyakan, jika tidak, tongkatku akan bertemu dengan kulitmu lagi" peringat Miho sebelum pergi dari sana.
"Aaaggg.. Wanita síalàn" umpat Alice tanpa sadar, ia pun juga terkejut bisa berkata begitu.
...****************...
Di Negara Paris, Eliza yang menempati hotelnya, ia tersenyum puas ketika tidak ada lagi yang tahu tentang rahasia nya.
"Tidak ada yang tahu kan?" tanya Eliza dengan Bodyguard tampan yaitu orang yang kepercayaannya.
"Sudah kami bersihkan" terang nya.
"Iya pastikan tidak ada bukti yang tertinggal" pungkas Eliza.
"Tuan Ramos ingin bertemu dengan anda" ingatkan pria itu.
"Ayahku? Ada apa?" tanya Eliza.
"Untuk lebih detailnya saya tidak tahu" tutur nya.
"Dia mau kesini?" tanya Eliza lagi.
"Ya" jawabnya.
...****************...
Dirumah mewah Chris, dia yang terlihat nampak lelah dari wajahnya karena ia sedang menyiapkan pertemuan untuk dirumahnya.
Disitu Alice sedang membawa ember cucian untuk dibawa ke ruang cuci.
"Kau.. Kemari" panggil Chris tanpa menyebutkan nama. Alice pun menghampirinya dengan tenang.
"Aku ingin berendam, isi air hangat" perintah Chris.
"Baiklah, mau ku siapkan Champagne atau tea?" tawar Alice yang tumben ia memulai menawarkan.
"Champagne" singkat Chris.
Di ruang berendam, air sedang dinyalakan, dibarengi sambil menyalakan lilin aromaterapi, bahkan Champagne sudah disiapkan oleh Alice.
Berendam dengan pemandangan hutan rimbun, bahkan uap panas nya hingga membuat kaca mengembun.
Chris masuk ke dalam begitu saja dengan memakai handuk melingkari pinggangnya.
"Airnya belum terlalu banyak" ujar Alice yang mencelupkan tangannya untuk memastikan airnya hangat dengan suhu yang pas.
Namun tidak didengarkan malah Chris melepas handuknya, dan berjalan masuk dalam air, reflek Alice berdiri untuk meninggalkan Chris didalam.
"Mau kemana?" tanya Chris tanpa menoleh.
"Sudah selesai, sebentar lagi jam 6 aku harus mengerjakan yang lain, sebelum jam 8 malam" jelas Alice karena tadi Miho memberikan tugas banyak.
"Tunggu disini" perintah Chris.
Meski enggan Alice pun duduk menekuk lututnya tak jauh dari Chris. Terlihat pundak lebar nan kekar itu basah karena air.
"Kau bisa memijat kan, dimeja ada oil" perintah Chris.
"Kau menyuruhku untuk memijat?" ulang Alice yang membenarkan perkataannya.
Chris hanya diam, dengan terpaksa Alice mengambil oil tersebut.
Namun tiba-tiba Miho masuk, Alice menoleh namun tidak dengan Chris malah diam karena tahu siapa yang masuk.
"Biar aku saja" Miho menawarkan dirinya.
Alice pun dengan senang hati bangun dan memberikan oil tersebut.
"Tidak. Kau keluarlah" perintah Chris pada Miho.
"Tunggulah diluar" suruh Miho pada Alice yang bersiap duduk untuk memijat.
"Tidak. Bukan dia. Kau. Kau keluarlah" jawab Chris yang hampir kesal.
Miho pun bangkit mengalah seraya memberikan tatapan tidak suka pada Alice.
Kucuran oil sedikit dipundak lebar Chris, dengan jemari kurus nya Alice memijat nya perlahan.
"Tapi.. Miho dia.. Kau sangat mengenalnya?" tanya Alice hati-hati.
"Kenapa?" Tanya Chris tanpa melihat ke Alice.
"Tidak" Alice tidak jadi berkata apapun, toh pasti saat keluar dari sini Miho akan mencari nya.
Setelah memijatnya selama 20 menit, Violet menarik tangannya.
"Selesai" singkat Alice yang bangun sedikit meringis karena kakinya pegal dan perih dibagian betisnya. Tanpa berkata apa-apa Chris yang masih menikmati air hangat nya.
Dan benar saat diluar tubuh Alice langsung digeret, Alice berontak meski mereka memegang kuat.
"Lepaass.." Alice mulai kesal karena mereka memanggilnya dengan cara seperti ini.
Plaakk
Satu tamparan di pipi Alice, rasa panas menyebar di pipinya menatap kesal pada Miho.
Karena kesal Alice mencengkram kuat kerah baju yang dipakai Miho.
"Kau siapa? Berlaku seenaknya denganku? Wanita jàlàng" umpat Alice tepat didepan wajah Miho yang nampak tenang.
...灬。•☆•。灬...
...Jangan lupa tinggal kan jejak ^^...
...Orchidcho...