NovelToon NovelToon
My Regret

My Regret

Status: tamat
Genre:Romantis / BTS / EXO / Tamat
Popularitas:14.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: aegiyaa

Genre: Romance, Angst.
Warning: Novel ini mengandung tema
dan muatan dewasa (21+). Juga
mengandung cerita yang
menyesakkan dada. Bagi
pembaca yang belum cukup umur
atau tidak nyaman dengan
konten tersebut,
dianjurkan tidak membacanya.

Follow ⬇️

ig : @aegiyaa5
wattp@d : @aegiyaa

***


"Bukankah ini yang kau inginkan, Yoon Ji? "

Sehun memiringkan kepala sambil menaikkan salah satu sudut bibirnya ke atas. Matanya sudah dipenuhi kabut gairah yang disertai emosi menggelora. Area sensitifnya sudah menegang hingga dia butuh pelampiasan dengan segera. Entakan keras menusuk dari daging tak bertulang yang sudah berdiri menantang sejak tadi, akhirnya menjadi wujud nyata dari semua ancaman Sehun yang tak pernah main-main pada istrinya yang kini sudah mulai kurang ajar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aegiyaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Threat

" Kau harus menikahi Sejeong. Kau pernah mencintainya dulu. Aku rasa bukan hal yang sulit bagimu untuk belajar kembali mencintainya. "

" Kau jangan gila, ayah! Aku sudah punya Yoon Ji! Aku mencintainya! Dan aku tegaskan sekali lagi... Aku - bukan - robot-mu ! "

" Bagaimana kalau aku memaksa? "

" Kau tak bisa memaksaku. "

" Ha ha ha... Sehun... Kau naif atau apa? Tentu saja aku bisa. Bagaimana kalau Yoon Ji aku beritahu yang sebenarnya tentang masa lalunya? "

" . . . . . "

" Oh yaa... Hampir lupa... Bagaimana kalau dia aku beritahu tentang kecelakaan yang menimpa kedua orangtuanya hingga mereka tewas ? Aku ingin tahu reaksinya seperti apa kalau dia tahu yang menjadi tersangka tabrak lari itu adalah lelaki yang menjadi suaminya sendiri? "

" A... Apa...? "

" Jangan berpura-pura bodoh, Sehun. Aku berani jamin kalau kau sudah lama mengetahui hal ini. Kau sudah mengorek semua informasi tentang istrimu bukan? Kau tahu kalau kau yang menyebabkan mereka tewas akibat kelalaianmu yang menyetir mobil dalam kondisi mabuk berat. "

" . . . . . "

" Tak disangka kalau ayah dari seorang anak yang kau tabrak itu adalah saingan bisnisku. Sehingga, rencanaku untuk menggulingkan kerajaan bisnisnya menjadi lebih mudah karena bantuanmu, Sehun. Mudah saja bagiku untuk meloloskanmu dari jerat hukum atas dasar kau masih di bawah umur dan permainan uang tentunya. Dan satu hal lagi. "

" Bisnis mendiang ayahnya yang aku rebut sekarang berada di tanganmu. Bagaimana kalau aku buat cerita bahwa kau sengaja memanfaatkan kondisinya yang amnesia, lalu menikahinya demi memanfaatkannya agar tak mengungkit kembali kasus tersebut? Apa dia akan tetap berada di sampingmu? Dan juga kalau kau jatuh miskin, apa dia masih mau berada disisimu? Apa kau bisa membahagiakan mereka? Kalau toh Yoon Ji menjawab tak apa hidup miskin bersamamu, lalu apa kau tega membuatnya kelaparan? Dengar Sehun. Lebih baik kau bersikap kooperatif. Saham yang aku miliki masih dominan di perusahaanmu. "

"Anakku Sejeong tak punya banyak waktu untuk hidup lebih lama... Aku hanya memintamu untuk memberi kebahagiaan barang sedikit untuknya. Aku akan membiarkan Yoon Ji tetap menjadi permaisurimu, tetap tutup mulut, maka rumah tanggamu akan aman.

" Bahkan aku akan memberikan sahamku padamu jika kau bersedia menikahi anakku."

" Tak apalah kau menganggap Sejeong seperti seorang selir atau istri simpanan. Karena sebagai seorang ayah, aku tahu keinginannya tak terlalu muluk. Cukup berada di sampingmu saja dia sudah bahagia. Dan Yoon Ji tak perlu tahu hal ini. Bersikaplah kooperatif, Sehun. Kalau tidak... Aku akan mempersulitmu. Ingat itu! Pikirkan baik-baik. "

" Kau sungguh licik. "

" Aku tahu. Dan sebaiknya kau tak menolak apa yang aku tawarkan. "

 

....***My Regret***....

 

Mata Sehun sudah terpejam daritadi namun otaknya masih saja sibuk sendiri. Sehun bisa mengingat dengan jelas apa yang terjadi saat mereka berdua bertemu di rumah sakit. Sang Hyun ayahnya itu sungguh keterlaluan. Perbincangannya dengan sang ayah tempo hari di sana, sangat mengganggu pikirannya. Tidur pun jadi tak lena akibat ancaman yang terlontar dari bibir Sang Hyun. Sehun berguling ke kanan dari posisi terlentangnya menghadap ke arah Yoon Ji. Memandangi istrinya yang sedang tidur lelap.

Sehun memandang ke wajah polos istrinya itu dengan pandangan yang sulit diartikan. Tangan Sehun bergerak perlahan membelai lembut pipi Yoon Ji yang membuatnya sedikit menggeliat. Yoon Ji tersenyum dalam tidurnya.

Mungkinkah ia sedang mimpi indah? Apakah aku ada dalam mimpi indahnya ?

Mau tak mau Sehun ikut menyunggingkan senyumnya. Namun senyumannya ini mengisyaratkan kesedihan.

Penawaran Sang Hyun membuatnya merasa takut kehilangan yang amat-sangat. Rasa takutnya ini yang membuatnya tak lelap tidur, gelisah, dan kerap kali memandang wajah Yoon Ji dengan tatapan sedih. Rasa takut itu pun membuat pikiran Sehun buntu dan terpaksa mengatakan iya atas tawaran yang diajukan ayahnya.

 

......*** My Regret***......

 

Sehun maupun Sang Hyun tak sadar kalau perdebatan mereka tempo hari didengar oleh Sejeong. Sejeong bisa mendengar semuanya karena saat perdebatan itu berlangsung, ia sudah siuman dari kondisi tak sadarkan diri. Apa yang ia dengar membuatnya tak mampu untuk tidak meneteskan airmata. Ia syok. Semua kenyataan yang baru ia ketahui itu mengguncang hatinya. Dari mulai fakta bahwa Sang Hyun adalah ayah kandungnya. Orang tua Yoon Ji yang tewas di tangan Sehun. Dan rencana ayahnya yang meminta Sehun untuk menikahinya secara diam-diam. Semua kejadian di masa lalu itu terhubung di masa depan dan membuat semuanya semakin rumit seperti benang kusut yang sulit untuk diuraikan.

Hari ini Sejeong sudah diperbolehkan untuk meninggalkan rumah sakit oleh pihak dokter yang menanganinya. Bukan di rumah Sehun lagi, ia sekarang tengah berada di dalam kamarnya di rumah Sang Hyun. Sejeong menatap pantulan dirinya di cermin yang terletak tepat di samping tempat tidurnya dengan pandangan kosong. Ia menyentuh wajahnya yang makin lama makin tirus. Penyakit yang ia derita membuat dia kehilangan banyak berat badan. Tak hanya semakin tirus, wajahnya pun semakin pucat. Ia juga banyak kehilangan rambut hitamnya. Sejeong menatap wajahnya sendiri seperti sedang mengasihani dirinya.

" Pantas saja Sehun tak mau mencintaiku lagi. "

Sejeong meraih tasnya yang ada di atas meja nakas. Seingatnya ia masih memiliki sebuah lipstick yang memang jarang ia pakai. Ia menorehkan lipstick tersebut diatas bibirnya yang pucat. Sejeong memperhatikan bayangan dirinya di depan cermin dengan pandangan kosong. Entah apa yang ada di pikirannya, ia malah menangis setelahnya.

" Sejeong... "

Dari ambang pintu, suara bariton yang terdengar lembut itu mengalun menyebut namanya. Sang Hyun menatap punggung Sejeong yang terlihat naik turun. Anaknya menangis lagi... Sang Hyun berjalan mendekati Sejeong. Gadis itu tahu ayahnya datang. Namun ia tak bergeming. Bahkan ia hanya menatap bayangan Sang Hyun dari cermin yang ada di hadapannya tanpa mau repot menoleh.

" Kenapa kau tak berterus terang dari awal? "

" . . . . . "

" Jangan mencoba berbohong karena aku sudah tahu semuanya. Kenapa kau tak jujur padaku, ayah...? "

Sang Hyun melihat dari balik cermin wajah Sejeong yang penuh tangis kekecewaan.

" Karena aku takut. Aku takut kau tak mau menerimaku mengingat apa yang aku lakukan kepadamu dulu. "

Sang Hyun berdiri di samping Sejeong lalu menarik anaknya lembut untuk bangun dari duduknya.

" Ayah minta maaf padamu. Ayah tahu, ayah tak pernah ada disampingmu saat kau menderita. Bahkan, ayah dengan teganya ingin memisahkanmu dari orang yang kau cintai sepenuh hati. Andai aku tahu Sejeong. Aku tak akan melakukan itu. Ayah minta maaf... "

Tak kuat, tangis Sejeong semakin kencang mengalir hingga Sang Hyun pun tak tahan untuk memeluk erat putrinya guna menenangkannya.

" Jika kebahagiaanmu adalah Sehun, ayah akan membawa kebahagiaan itu kembali kepadamu. Yoon Ji anak yang baik. Aku yakin dia pasti paham akan semua ini. Kau tak perlu cemas. "

" Ayah... "

Airmatanya menetes di pundak Sang Hyun. Ia tak bisa menjelaskan dengan tepat tentang perasaan hatinya sekarang. Yang ia rasakan betul saat ini adalah perasaan bersalah yang terselip untuk Yoon Ji. Tapi ia juga ingin merasakan bahagia. Walaupun sebentar, dia ingin hidup bahagia. Dengan seorang ayah yang mencintainya dan seorang lelaki yang ia cintai.

" Maafkan aku Yoon Ji. "

 

......***My Regret***.....

 

" Yoon Ji !!! "

Jennie menepuk pundak gadis itu dari arah belakang. Yoon Ji pun berbalik dengan cepat mengikuti arah tepukan yang mendarat di pundaknya.

" Jennie !!! "

Mereka berpelukan erat. Hari ini Jennie serta Jun Myeon akan terbang kembali ke Seoul. Dua bulan lagi mereka berdua akan melangsungkan pernikahan disana. Dan Yoon Ji sengaja datang ke bandara untuk mengantarkan mereka.

" Kau tidak bersama Sehun, Yoon Ji ? Kau sendirian? "

" Iya aku sendirian, Jennie. Sehun tak bisa ikut bersamaku mengantarkan kalian. Dia bilang harus ke Jerman untuk bertemu klien, dan baru berangkat kemarin sore. Jadi... dia hanya menyampaikan salam dan permintaan maafnya untukmu. "

" Ok fine tidak apa-apa. Tapi dia harus datang di acara pernikahan kami, ya? "

" Tentu saja Jun Myeon ssi. Aku akan datang. Jennie itu sahabat baikku. Masa di hari bahagianya aku tidak hadir? "

" Jun Myeon, hyung ! "

Dari jauh terlihat seorang laki-laki yang tak asing bagi mereka berjalan mendekat.

" Oh Taehyungie... Aku kira kau tak jadi berangkat ke Seoul? " Tanya Jun Myeon.

" Aku jadi pulang. Aku sudah lumayan lama mengambil cuti. Jadi... Kalau tak mau dipecat, aku harus segera pulang. Yoon Ji ssi, ternyata kau ada disini... Bagaimana kabarmu? "

Taehyung menoleh ke arah Yoon Ji dan gadis itu balas tersenyum.

" Baik Taehyung ssi. Kau sendiri? Aku tidak tahu kau akan pulang bersama mereka. "

" Aku yang temannya saja tidak tahu. Taehyung itu selalu tiba-tiba. Dan tak mudah ditebak. "

Ujar Jun Myeon. Taehyung langsung mengusap tengkuknya mendengar celotehan Hyungnya dan mereka semua pun terkekeh.

" Baiklah... Sudah saatnya berangkat. Kami pergi dulu, ya. Ingat! Kau harus datang di pernikahanku nanti. Tidak boleh tidak. Arraseo? "

" Siap !! "

Yoon Ji menggerakkan tangannya seperti prajurit yang sedang hormat kepada sang komandan.

" Jaga diri kalian baik-baik. Hati-hati, dan sampai bertemu lagi. "

Jennie berpamitan dengan memeluk erat sahabatnya itu sekali lagi. Yoon Ji pun menyalami Jun Myeon dan Taehyung bergantian sebagai salam perpisahan. Mereka bertiga lalu serempak pergi ke tempat pemeriksaan barang. Tak lama berjalan, Taehyung malah berbalik. Setengah berlari ia datang menghampiri Yoon Ji kembali.

" Ada apa Taehyung ssi? "

" Kau ingat ini? "

Taehyung menunjukkan sebuah jepit rambut dari emas berbentuk cherry di tangannya.

" Ini hadiah ulang tahun dari ibuku untukmu saat kau berumur lima belas tahun. Aku tahu kau tak mengingatnya. Kau pun tak mengingatku, bukan? "

Taehyung tersenyum kecil. Yoon Ji malah bingung dibuatnya.

" A-apa?"

" Tidak perlu dipikirkan dan tak perlu berusaha mengingatnya. Aku hanya ingin mengembalikannya padamu. Dan... Yang harus kau tahu, kau tak perlu mengingat siapa aku. Cukup aku saja yang akan terus mengingatmu. Aku pergi dulu ya... "

Taehyung melambaikan tangannya lalu pergi menyusul Jun Myeon dan Jennie di depan.

 

.....***My Regret***.....

 

Yoon Ji sedang berhenti di lampu merah saat matanya menangkap siluet tubuh ayah mertuanya yang baru keluar dari toko perhiasan di seberang jalan. Pria baya itu masuk ke mobilnya lalu melajukan kendaraannya. Melihat itu, Yoon Ji langsung mengikutinya karena berpikir bahwa Sang Hyun akan pulang ke rumahnya. Yoon Ji rencananya memang ingin menjenguk Sejeong karena ia tahu Sejeong sudah pulang dari rumah sakit dan sekarang ada di rumah sang ayah mertua.

Setelah lumayan lama mengikuti, harusnya mobil ayahnya berbelok ke kiri kalau memang dia akan pulang ke mansion miliknya. Tapi Sang Hyun malah berbelok berlawanan arah. Yoon Ji masih terus membuntuti. Setelah berjalan kurang lebih satu kilo meter lagi, mobil Sang Hyun masuk ke pelataran parkir sebuah gedung pertemuan yang agak kecil. Aneh sekali. Pikir Yoon Ji.

Awalnya ia ingin menyudahi acara mengekornya karena mungkin ini masih dalam lingkup pekerjaan ayah mertuanya atau sejenisnya. Yoon Ji juga tak mau mengganggu. Namun... Ia sekilas melihat Sehun. Yoon Ji melihat Sehun juga memasuki gedung itu. Entah dorongan darimana, Yoon Ji turun dari mobilnya dan menuju kesana.

Pintu gedung itu terbuka sedikit hingga Yoon Ji bisa melihat ke dalam ruangan dari celah pintu. Ia baru sadar kalau ruangan itu dihias seperti akan ada yang melangsungkan acara pernikahan meski dekorasinya tak terlalu mewah. Mungkin Sehun akan menghadiri acara pernikahan koleganya disini. Pikirnya lagi. Tapi kenapa... Kenapa Sehun yang berdiri di tengah altar? Napas Yoon Ji seakan berhenti seketika.

" Ini... Ini tidak mungkin... "

1
crymel asik sekali
.
Hana Nisa Nisa
😭😭😭😭😭
Hana Nisa Nisa
nyimak
Alfatia Desi
Rasain loh mampus tuh makan istri mudamu hmmm
Alfatia Desi
Karakter yoonji sangat bodoh
Alfatia Desi
Satukata najiis punya laki jaya gitu lebih baik cerai aja kamu masih cantik yoon ji masih banyak laki laki yg setia gk kaya si sehun
Ima'ul Azizah Mabruroh
thor pliss aku ngefans banget sama sejeong tapi gara gara baca novel mu ini aku jadi kesellll 😂 liat postingan sejeong aja langsung dihhh kesel 😂
Aegiyaa: hahaha... kebawa yaahh
total 1 replies
Imay Rahma
inovel pake koin bacanya 😭
Arin
favorit aku emng Korea,tpi namnya susah bngt...dan sy bacanya Ampe fokus bngt,akhiry udh mulai inget namanya...🤭
Devi triandani
knp visual yonji selalu berubah
hellonan.
kenapa foto oh yonji diganti Irene bukanya jisso yaa. lebih suka jissoo thoor kalemnya
Riyah Harun
upahnya mas jimin ya mbak selena? wkwkwk
Riyah Harun
oooh,jd selena juga lg mancing reaksi jimin to?oke oke,paham...
Nemsyar Frida Lumban Toruan
hemmm sempat sesak napasku
Nemsyar Frida Lumban Toruan
ADUH KOK GANTENG" KALI JADI SEMANGAT
Nemsyar Frida Lumban Toruan
KALAU ADA SIKAP LLELAKI SEPERTI TEUYUNG SANGAT MANTAP
Nemsyar Frida Lumban Toruan
BETUL " LAKI" SARAF
Nemsyar Frida Lumban Toruan
SAY TIDAK MENYUKAI TIPE LAKI" SEPERTI SEHUN GAMPANGNGAN
Nemsyar Frida Lumban Toruan
SAYA SANGAT MENYUKAI PRIBADISEJOUNG KARNA 🤗🤗🤗🤗
Nemsyar Frida Lumban Toruan
INILAH LAKI_ YANG SANGAT" BODOH DALAM CERITA INI
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!