Else, gadis yatim piatu yang mendapatkan pelecehan dan berusaha membela diri yang membuatnya harus mendekam di penjara.
Namun, Else mendapatkan penawaran jika ingin bebas dari tuntutan dan dihapus semua catatan hukumnya.
Else harus bersedia menjadi istri palsu dari anak tertua keluarga Duke.
Apakah Else akan menerima tawaran itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lagi-Lagi Pengganggu
Else tidak mengerti dengan ajakan Lowell itu, sepertinya lelaki itu memang tidak baik-baik saja.
Jadi, Else mencoba memeriksa suhu tubuh Lowell memakai tangannya yang dia letakkan di kening lelaki itu.
"Sepertinya kau tidak deman tapi kenapa bicaramu ngelantur begitu?" komentar Else.
Dia kemudian melirik ada kotak P3K yang berada di atas nakas.
Else mengambil kotak P3K itu dan mencoba membantu mengobati luka Lowell.
"Aku akan membantumu lalu pergi," ucap Else.
Lowell awalnya mencoba menurut saja, dia memandangi wajah Else yang saat ini tengah serius mengobati lukanya.
"Akh!" desaah Lowell yang merasa kesakitan.
"Aku akan lebih pelan lagi," ucap Else.
Namun, Lowell justru menahan tangan Else seolah meminta berhenti.
"Aku serius dengan ucapanku sebelumnya Else," ucap Lowell yang sudah tidak mau memanggil perempuan itu kakak ipar.
"Ke... Kenapa?" tanggap Else.
"Jangan membuatku takut!"
Sekarang tatapan Lowell begitu serius, berbeda dari biasanya.
"Aku sudah tahu semuanya, hubunganmu dengan kak Hugo hanya sandiwara, bukan?" Lowell tidak mau menutupi lagi.
"Dari mana kau tahu?" balas Else penasaran.
"Itu tidak penting, sebelum semakin terlanjur lebih baik batalkan sandiwara ini," ucap Lowell yang masih mau memperbaiki semuanya.
"Dengan melakukan skandal? Bukankah hal itu akan memperkeruh keadaan?" Else merasa tidak setuju.
"Lagipula kontrakku hanya setahun jadi setelah itu aku akan pergi!"
Lowell memegang kedua bahu Else supaya perempuan itu mengerti. "Ini bukan masalah kontrak tapi masalah tradisi keluarga yang akan dilanggar!"
"Sebelum kak Riftan menikah lebih baik akhiri semua ini!"
"Lalu tuan Hugo akan menikah dengan Kara?" tanya Else.
"Bagaimana orang-orang akan berkata nanti? Baru menikah denganku lalu menikahi perempuan lain?"
"Perut Laura juga tidak mungkin bisa disembunyikan terus!"
Lowell mengacak rambutnya dengan kasar karena situasinya bertambah rumit.
"Kalau Laura keguguran bukankah semua akan lebih baik?" gumam Lowell.
PLAK!
Else tidak segan-segan menampar lelaki itu karena menurutnya bicara sembarangan.
"Apa yang kau pikirkan?" kesal Else.
"Bayinya tidak bersalah jadi jangan pernah berpikir untuk melakukan hal jahat pada Laura, lagipula itu keponakanmu sendiri!"
Tadi Lowell terkena pukulan Hugo sekarang harus menerima tamparan dari Else ditambah omelan dari perempuan itu.
Else melempar gantungan kunci yang dia beli pada Lowell di sana.
"Aku memanggilmu tadi untuk memberikan itu, anggap saja aku tidak mendengar omong kosongmu ini!"
Setelah berkata seperti itu, Else pergi meninggalkan Lowell.
Kebetulan sekali Else berpapasan dengan Riftan karena kamar lelaki itu satu lantai dengan kamar Lowell, sebelum terjadi salah paham sebaiknya Else klarifikasi duluan.
"Jangan berpikiran macam-macam karena aku tahu posisiku," Else memberikan gantungan kunci yang dia beli.
"Titip untuk Mark dan Marvel!"
Riftan menerima gantungan kunci itu dengan wajah bingung.
"Gantungan kunci sapi?" gumamnya.
Dia menggelengkan kepalanya kemudian pergi untuk menemui Laura.
Sang kekasih tengah sibuk mempersiapkan pesta pernikahan.
Laura bersemangat sekali karena mewujudkan pernikahan impiannya.
Dia berharap Riftan akan segera datang membantunya tapi justru Kara datang duluan untuk melakukan protes sekali lagi.
"Kenapa kau kemari?" tanya Laura dengan malas.
Kara merasa kesal karena Hugo pergi meninggalkannya diam-diam beberapa hari yang lalu.
"Kau tidak boleh menikah!" Kara masih tidak terima.
"Apa maksudmu?" Laura tidak mengerti.
"Kalau kau gagal, jangan mengajak orang lain untuk mengalami hal yang sama!"
Karena masih merasa emosi, Kara mendorong Laura sampai perempuan itu terjatuh.
"Akh!" Laura memegangi perutnya karena sakit.
kara apakah dia mau menerima ajakan menikah riftan ???
bawa ke tempat rukiah aja itu si Elsa..
😀😀😀❤❤❤❤
lanjut lagi thor
gol A, B, atau O
else mkin g wajar takut krna bayinya udah kena jiwa iblis