NovelToon NovelToon
40 Hari Sebelum Aku Mati

40 Hari Sebelum Aku Mati

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Fantasi / Reinkarnasi / Teen School/College / Mengubah Takdir / Penyelamat
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Tiga Dara

Bagaimana rasanya jika kita tahu kapan kita akan mati?
inilah yang sedang dirasakan oleh Karina, seorang pelajar SMA yang diberikan kesempatan untuk mengubah keadaan selama 40 hari sebelum kematiannya.
Ia tak mau meninggalkan ibu dan adiknya begitu saja, maka ia bertekad akan memperbaiki hidupnya dan keluarganya. namun disaat usahanya itu, ia justru mendapati fakta-fakta yang selama ini tidak ia dan keluarganya ketahui soal masa lalu ibunya.
apa saja yang tejadi dalam 40 hari itu? yuk...kita berpetualang dalam hidup gadis ini.

hay semua.... ini adalah karya pertamaku disini, mohon dukungan dan masukan baiknya ya.

selamat membaca....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiga Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31. Mencari dan Menemukan

Dimas tertunduk, mendadak seilah rasanya seluruh darah naik ke kepala. Matanya yang mulai terasa panas menatap gelas kosong yang isinya sudah tandas ia santap. Bibirnya kelu setelah mendengar sedikit pengakuan dari Pak Bewok. Ia tak tau harus berkomentar apa. Yang bisa ia lakukan hanyalah mencoba menyakinkan dirinya sendiri bahwa yang barusan ia dengar bukanlah mimpi.

“Maaf kalau ini membuatmu kaget. Sebetulnya bapak sudah merencanakan untuk mengatakan dengan jujur suatu saat nanti. Tapi sepertinya kamu menyadari lebih awal.”

Pak Bewok yang duduk disebelah Dimas menggambil gelas itu dari tangan Dimas dan meletakannya di ember berisi air bersih di samping gerobaknya yang sudah kosong, semua barang sudah ia bersihkan dan ia kemas. Lalu ia kembali duduk di kursi plastik berwarna biru, tepat di samping Dimas duduk.

“Kenapa papa tidak mengunjungi kami dari awal? Kenapa malah berjualan disini?”

“Panggil bapak saja. Jangan papa. Setidaknya, untuk saat ini. Nanti kalau kamu terbiasa panggil papa, repot kalau mama sama Karin denger."

“Tapi pa,”

“Dimas, kamu harus percaya, semua yang papa lakukan saat ini adalah yang terbaik untuk kalian. Untukmu, kakakmu dan mamamu. Saat ini ijinkan papa tetap seperti ini. Jangan beritahukan ibu dan kakakmu. Nanti, belum waktunya.”

Pak Bewok berdiri, menaikan kursi plastik kecil yang ia duduki tadi ke atas gerobaknya.

“Sekarang pulanglah.  Besok minggu, datanglah ke rumah kos bapak di gang belakang toko bunga mamamu. Tanya saja ke orang-orang di sana, rumah kos pak Bewok. Mereka semua tau. Bapak tunggu. Berdirilah. Kursinya mau bapak beresin.”

Dimas menurut, tak ada pilihan lain. Jika ia ingin mengetahui semuanya tentang ayahnya yang kini menjelma menjadi pak Bewok penjual es buah, ia harus bisa menuruti permintaan ayahnya itu.

“Ingat, jangan ceritakan apapun kepada mama dan kakakmu untuk sementara ini. Ya?”

Dimas mengangguk.

Pak Bewok menepuk pundak Dimas, putranya. Lalu mendorong gerobak es buahnya menyusuri trotoar hingga ia berbelok di sebuah tikungan. Dimas mengantar kepergian ayahnya dengan tatapan haru.

**

“Kenapa harus bimbel yang itu sih Rin?”

“Ya gue mana tau Ni. Nyokap kita yang pilihin.”

Karina melemparkan pandangannya ke jendela kaca bus transjakarta yang mereka tumpangi, sepulang sekolah itu. Sementara Nia manyun-manyun mendengar laporan dari sahabatnya bahwa orang tua mereka sepakat untuk mendaftarkan mereka berdua ke tempat les dimana lokasi tempatnya adalah tempat yang sama dengan lokasi kecelakaan Karina dalam cerita kehidupan Karina yang lalu.

“Mulainya kapan?”

“Mama bilang Senin depan.”

Jawab Karina, masih menatap keluar jendela.

“Tiga hari lagi.”

Gumam Nia, lalu mereka terdiam. Tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Awal masuk SMA 2 tahun yang lalu, sahabat sejoli ini memang sudah merencanakan akan mendaftar kelas bimbingan belajar ditempat yang sama, untuk mempersiapkan diri merek dalam ujian akhir dan masuk universitas. Bahkan, mereka sudah dengan semangat mencari kampus dan jurusan yang sama. Namun sayangnya, semangat mereka yang dulu lenyap berganti dengan ketakutan dan kekhawatiran saat ini.

“Rin, lu inget gak, di hari keberapa setelah kita masuk bimbel, kecelakaan itu terjadi?”

Hmf... Gue gak inget Ni.”

Karina tertunduk lesu. Yang pasti tidak lama setelah ia bergabung dalam bimbingan belajar, kecelakaan itu terjadi.

“Menurut lu, kalau kita pindah tempat bimbelnya, takdir lu juga bisa diubah?”

“Gue gak tau Ni. Gue beneran bingung. Putri pernah bilang, ada beberap hal yang masih bisa kita ubah. Tapi juga ada hal-hal akan tetap terjadi. Mungkin, salah satunya bimbel ini.”

“Kalau lu ngalamin dulu kecelakaan dan sekarang bisa balik lagi dikasih kesempatan, itu artinya masih ada kemungkinan kita bisa merubah jalan cerita soal bimbel ini Rin. Gue yakin.”

Nia membara, ia bersemangat sekali meyakinkan Karina bahwa mereka bisa menghindari kecelakaan itu.

“Lu bisa rayu nyokap lu kan Ni, buat ganti tempat bimbel?”

“Bisa, tapi lu juga harus bantuin. Lu juga harus coba rayu nyokap lu juga Rin.”

“Menurut lu, kita pakem alasan apa ya?”

Karina dan Nia terdiam, mereka masing-masing mencari alasan untuk bisa merubah pikiran orang tua mereka. Sebetulnya, cukup sulit untuk mengarang sebuag alasan, mengingat tempat bimbel itu adalah tempat yang sangat strategis untuk mereka mendapat tambahan pelajaran. Selain lokasinya yang tepat berada di sebelah gedung sekolah, tempat bimbel itu adalah salah satu tempat bimbel terbaik di sekitaran tempat tinggal mereka.

“Gimana kalau kita minta guru privat aja yang kerumah. Tar kita bisa belajar bareng berdua. Bilang aja, biar lu gak kecapekan. Lu kan udah punya senjata tuh, kemaren sakit gara-gara kecapekan.”

Nia memberi ide yang cukup masuk akal, dan Karina girang menyambut ide itu.

“Oke, kalau gitu hari ini kita sama-sama ngomong ke nyokap kita masing-masing ya.”

Nia mengangguk senang. Akhirnya mereka bisa sedikit lega. Mereka yakin, Nurul dan Nurma, orang tua mereka akan bisa menerima alasan itu.

Bus trans jakarta melaju membelah lalu lintas sore yang mulai padat. Beberapa kali Nia dan Karin saling berbisik dan sesekali diiringi dengan tawa kecil.

Mereka bedua memang sahabat yang sejak kecil selalu bersama. Dalam setiap kesempatan dan kebersamaan mereka selalu ada cerita dan kenangan keseruan yang membuat Karina merasa lebih mudah melalui hari-hari yang sebetulnya sangat menakutkan akhir-akhir ini.

“Rin, itu kan adek lu?”

Nia menunjuk ke arah Dimas yang berdiri mematung dipinggir jalan di luar jendela kaca bus yang membawa mereka pulang.

“Mana mana?”

Karin setengah berdiri menghadap jendela dan mengikuti arah Nia menunjuk, bis yang terus melaju perlahan membuatnya harus memutarkan kepalanya hingga ke belakang mencari sosok Dimas yang Nia tunjukan.

“Oh iya.”

Karina kembali duduk setelah menemukan yang ia cari, menatap dari dalam bis hingga akhirnya tubuh Dimas tak lagi dapat dijangkau oleh matanya. Lalu ia kembali duduk dalam kursinya.

“ngapain dia disana?”

“Adik lu mau ke toko bunga nyokap lu kali. Kan itu deket toko.”

“Mau ngapain kesana? Nyokap gue gak nyuruh Dimas kesana kok tadi pagi.”

“Trus ngapain dong dia berdiri diem disitu? Mana kaya orang ilang lagi, bengong gitu.”

Karin terdiam sejenak. Mencari beberapa hal yang mungkin bisa menjelaskan mengapa adiknya berada disana, diam mematung.

“Kalau gak salah itu tempat jualan es buah langganan dia deh Ni.”

“Tapi gue gak liat ada orang jualan es buah tadi.”

“Udah abis kali. Udah balik yang jualan.”

“Ah.... Yayaya. Berati itu tadi tatapan kekecewaan adik lu tuh. Gak jadi makan es buah.”

Nia tertawa, tangan kanannya menutupi bibirnya agar suara tawanya tak mengganggu penumpang lain. Karina hanya tersenyum. Ya, masuk akal, pikirnya.

***

1
Soraya
semangat thor updatenya
Soraya
jgn jgn nek mojang itu putri
Benny Benny saputra
terus
Soraya
apa mungkin Pak bewok penjualan es itu budiman
Soraya
mampir thor
🔥_Akane_Uchiha-_🔥
Sangat kreatif
mamak
keren mb Dy,
Tiga Dara: hey... sapa nih??
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!