"kenapa kamu setujui mereka angkat rahim aku?" teriak Nindi pada Juna sang suami. Nindi telah menikah dengan idola tampan, yang merupakan aktor terkenal. Ia harus menghadapi kenyataan pahit saat rahimnya di angkat. "Punya rahim ataupun tidak. Kamu tetap istriku" kata Juna. Itu hanya kata-kata penenang yang akhirnya hilang bersamaan tuntutan cucu dari keluarga besarnya. Punya istri simpanan atau jujur menikah untuk yang kedua kalinya adalah pilihan yang harus Juna ambil. Tapi dari kedua pilihan tersebut sama sekali tidak ada yang menguntungkan untuk Nindi. Jadi apakah yang harus juna lakukan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penghianat
Berita perceraian Nindi jadi topik terpanas satu Indonesia, undang untuk mengisi podcast juga banyak. Banyak isu simpang siur yang beredar tentang alasan perceraian Nindi dan Juna.
Bahkan ada yang meyakini kalau Juna sudah menikah dan istri mudanya sedang hamil.
Nindi tak ingin banyak berkomentar tentang perceraian dan alasannya.
"Hot news, Juna digantikan oleh Alvin di sinetronnya" kata Eva membaca berita di Instagramnya.
"Wah, berita bagus tuh, biar tau rasa Juna. Beda istri beda rezeki" kata dr Sari rekan Nindi di klinik.
"Bisa-bisanya sahabat dia mengkhianati seperti ini" tambah Eva
"Iyah, gak ada hati tuh perempuan. Udah di angkat rahimnya, terus di khianati. Kasian Nindi kan? " kata dr sari.
"Iyah, tiara tuh gak cantik pula" kata eva menggunjingkan kasus Tiara
"Nindi masih minta cheng besok nih" kata sari melihat hapenya.
"Sepertinya masih banyak masalah yang harus dia selesaikan" kata Sari lagi.
"Iyah dok"
......................
Nindi sedang berbaring di tempat tidurnya, ia menatap layar hapenya yang dari tadi penuh notifikasi masuk. Sudah dua hari ini Nindi mematikan handphonenya, ia lelah di telepon di wa atau di Dm tentang perceraiannya.
Sebuah suara telpon masuk membuat dia menatap dengan penuh malas, ia lupa memblokir no telpon orang ini.
"Tiara calling" sudah 3 panggilan yang ia abaikan tapi masih saja orang itu bersikukuh menghubunginya.
Nindi membenarkan posisinya, duduk bersandar ke kepala tempat tidur dan menjawab telpon itu. Nindi hanya diam, tak ingin bicara sepatah katapun.
" Hallo Nin" sapa Tiara dari seberang, suaranya terdengar gemetar dan tampak ragu.
Nindi diam tanpa menjawab sapaan itu. Ia ingin menutup panggilan itu.
"jangan di tutup" Tiara seakan tau kalau Nindi akan menutup panggilannya.
"Kamu ada apa menelpon? " tanya Nindi.
"Aku baru lahiran Nin" kata Tiara.
Nindi terdiam, berusaha mengatur nafasnya untuk tetap tenang.
"Kamu ingin pamer" suara Nindi meninggi
"Aku hanya pengen kasih tau kamu, banyak hal yang sudah kita lewati dulu"
Ingin rasanya Nindi tertawa sekencang-sekencangnya, sekuat-kuatnya mendengar kata-kata yang penuh kemunafikan itu
"kenapa gak kasih tau pas kamu menikah dulu?" tanya Nindi tepat sasaran.
Tiara terdiam.
"Selamat atas kehadiran anakmu, dia gak perlu tau kalau orang tuanya adalah seorang penghianat" kata Nindi penuh sindiran.
"Nin.. Tolong jangan berkata seperti itu" pinta Tiara.
"Yang aku bicarakan fakta, kalau gak ada lagi yang mau kamu katakan aku tutup telponnya" kata Nindi tanpa menunggu persetujuan Tiara dan mematikan handphonenya
Tangannya mengepal kesal, mau menangis ia rasanya melihat apa yang terjadi.
Tapi nindi sadar kalau ia sudah terlalu lama larut dalam kesedihannya.
......................
" mas Juna benar mbak Tiara udah lahiran" tanya wartawan yang menunggunya di depan rumah sakit
"Tiara, istri ke dua Juna melahirkan di tengah sidang perceraiannya dengan Nindi"
"Sudah semakin jelas alasan Juna bercerai adalah karena Nindi gak bisa memberi keturunan"
"kalau menurut kita Juna itu jahat, karena istrinya di angkat Rahimnya jg atas persetujuan dia kan. Sekarang menikah lagi karena mau punya anak. Rasanya itu jahat sekali" komen seseorang pada sebuah berita yang muncul di Instagram
Informasi yang beredar semakin memojokan Juna dan keluarganya.
"Nindi tu mau balas dendam, makanya ngomong sana sini" tuduh mama Juna.
"Sekarang kontrak kamu di sinetron di putus, iklan beberapa minta ganti rugi" tambah Mama Juna lagi pada Juna yang sedang menggendong bayinya di ruang rawat inap rumah sakit.
"Sudah lah ma, Nindi itu pun sudah gak peduli. Aku dari dulu pernah bilang kan sama mama. Apa mama bilang? Ngapain karir di urus, yang penting punya anak. Sekarang mama sudah punya cucukan" jawab Juna panjang lebar.
mama Juna hanya menghela nafasnya kesal, benar apa yang di Bilang Juna padanya. Dulu dia sangat ingin punya cucu. Tapi dia gak mau juga hidup miskin.
...****************...
Jadi yu buruan gabung karena kapasitas kami terbatas
Caranya hanya cukup Follow akun saya, maka saya akan undang kalian masuk. Terima Kasih