Di kehidupan sebelumnya Adi hanya terbaring di rumah sakit tanpa bisa melakukan apapun, namun di kehidupan keduanya dia dikenal sebagai petualang jenius dengan kekuatan aneh yang tidak bisa dipahami orang lain.
Berbekal ingatan masa lalu serta sistem belanja online, ia akan merubah dunia dengan tangannya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isekai Fantasy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25 : Elf Pembawa Peti Mati
Mebel menyerahkan beberapa foto sebagai informasi lalu menjelaskan.
"Hampir seluruh pasukan kekaisaran menggunakan golem buatan, mereka dijadikan pengganti pasukan gada depan yang disebut sebagai golem knight."
Adi bisa melihat bagaimana golem itu tidak dibentuk sebagai monster melainkan sebagai armor bergerak dengan pedang dan perisai seolah dibuat untuk bertahan dan menyerang dengan baik.
Elsa menambahkan.
"Golem ini dibentuk oleh inti core dungeon, hampir dungeon kekaisaran telah dihancurkan, jika begini pada akhirnya mereka akan kehilangan para petualang yang mencari nafkah juga meski mereka menang."
"Itu wajar, jika mereka tidak melakukannya mereka akan hancur."
Kekaisaran yang dibilang paling kuat memiliki masalahnya sendiri.
"Semakin perang ini berjalan lama keuntungan semakin bertambah untuk iblis, untuk saat ini kita tidak perlu bergerak."
Mebel dan Elsa mengangguk sebelum akhirnya keduanya keluar, mereka memutuskan untuk bersantai selagi membantu pembangunan wilayah ini juga.
"Kau tidak mencoba menggoda tuan, Elsa."
"Aku pikir aku bisa melakukannya nanti terlebih tuan sekarang lebih terlihat menyilaukan untukku, aku ingin mengandung anak-anaknya."
"Dasar aneh."
"Lebih aneh dengan Elf yang Tsundere."
"Hah, ngajak berantem."
Vern muncul setelahnya.
"Kamu baru muncul sekarang?"
"Aku tidak ingin mengganggu laporan keduanya."
"Jadi bagaimana soal Hoshimiya Rinko?"
"Kami sudah menemukannya, ia menjadi petualang bebas di kerajaan Demi-human dengan nama berbeda."
Itu sangat dekat dengan lokasi Adi sekarang.
"Hanya saja."
Vern sedikit ragu untuk menjelaskan.
"Ia sepertinya berniat untuk menghancurkan kekaisaran."
Untuk Adi sendiri pilihan seperti itu bisa saja terjadi, Rinko dipanggil dari dunia lain, akan tetapi ia malah diusir karena ia seorang wanita.
Di dunia kejam seperti ini orang-orang dari dunia lain akan kesulitan untuk hidup terlebih saat mereka benar-benar tidak mempunyai seseorang atau kerajaan yang mendukungnya.
Dari perspektif Rinko ia seolah menjadi seorang yang dipaksa muncul lalu dibuang bahkan sebelum dia mencoba membantu. Yang membuat semuanya lebih baik hanya ia yang tidak berniat mendukung iblis.
"Setidaknya dia tidak berniat menyerang orang tidak bersalah."
Adi mengangguk mengiyakan.
Tak lama Vern menggeliat terlihat malu-malu.
"Ngomong-ngomong tuan?"
"Aku mengerti, temui Brietta dan minta ia membuat panggung, buatlah idol seperti yang kamu inginkan."
"Yeeeah, kalau begitu aku permisi."
Adi menghela nafas sebelum memunculkan sistem belanja onlinenya. Mesna yang selama ini tidur di sana membuka matanya.
"Apa sudah pagi?"
"Ini sudah siang."
"Begitu."
Semenjak Mesna tidak melakukan tugasnya sebagai dewi ia hanya tidur dan makan setiap harinya, dewi ini benar-benar pengangguran sejati. Terkadang Adi juga berfikir apa baik-baik saja untuknya seperti ini terutama dewi yang menggantikannya saat ini.
Adi menscroll tampilan menu belanjaan dan menemukan sesuatu yang dia inginkan, di dunianya entah itu sayuran ataupun benihnya dijual secara online hal itu juga berlaku pada sistemnya.
Mesna melirik setiap pembelian yang Adi lakukan.
"Kamu mulai mencoba untuk bertani juga di tempat ini?"
"Ini perlu kita lakukan untuk mendongkrak wilayah ini semakin maju."
Adi membeli satu kotak penuh benih mentimun, paprika, wortel, kol dan juga ubi. Ia belum tahu tanaman seperti apa yang cocok di wilayah ini akan tetapi ia akan mencobanya dengan ini dulu.
"Pesan benih buah naga juga, kelihatannya enak."
Adi melakukan seperti apa yang diinginkannya. Di mejanya kini penuh dengan kotak-kotak yang cukup berat.
Daria muncul dengan wajah masam.
"Tempat ini berantakan sekali."
"Kebetulan sekali, Daria kamu mungkin ingin melihat ini."
Daria mendekat untuk mengintip satu kotak yang dibuka oleh Adi, kemasan benih sendiri menampilkan sayuran yang akan ditanam membuat Daria sedikit bingung.
"Aku baru melihat benih tanaman seperti ini, apa ini bisa dimakan?"
"Tentu saja, mereka memiliki rasa yang enak saat dijadikan masakan," balas Adi dengan senang.
"Jadi aku harus membuat perkebunan dan menanamnya."
"Iya, tolong yah.... rekrut saja orang-orang disekitar sini yang mau bekerja untuk kita, beri mereka upah seminggu 1 koin emas."
"Itu setara dengan 50 koin perak yang cukup untuk makan selama beberapa bulan."
"Mereka juga bisa mendapatkan beberapa dari hasil panen kita nantinya."
"Ini tidak masuk akal, jika ada 50 orang itu sama dengan 50 koin emas seminggu dan jika dikali sebulan pengeluaran kita sangat banyak."
"Soal itu aku memiliki tabungan."
Adi menjentikkan jarinya dan sekitar beberapa peti harta muncul dari langit.
"Gunakan saja semua uang itu."
"Hah! Apa kamu ini mencuri semua uang emas itu...?"
"Aku bukan kriminal, sebagian uang aku dapat dari raja sebagai hadiah prestasi dan juga dana pengembangan wilayah ini juga."
"Jika demikian itu bagus."
Daria membuka peti untuk mengambil beberapa keping di tangannya.
"Benar-benar luar biasa, bahkan untuk aku yang seorang bangsawan Viscount belum pernah menyentuh uang sebanyak ini."
Adi hanya mendesah pelan dan memutuskan mengunjungi toko apotek yang dijalankan oleh pasutri Jessy dan Carlos.
Ketika ia masuk yang melayaninya adalah seorang wanita muda yang merupakan putrinya Stella.
"Selamat datang, apa ada yang tuan butuhkan?"
"Apa orang tuamu ada?"
"Mereka sedang pergi ke kota demi-human untuk membeli beberapa perlengkapan toko, mungkin besok baru kembali."
"Benar juga semua peralatan dan perabotan diambil dari kota sebelah."
"Iya, di dekat sini tidak ada pengrajin.. elf pandai dalam kerajinan tangan sedangkan Dwarf ahli dalam pembuatan perkakas, beberapa memutuskan untuk berada di sana."
Adi mulai memikirkannya, jika ia memiliki dua ras tersebut orang-orang tidak perlu pergi hanya untuk membeli peralatan seperti itu.
"Apa kamu tahu seorang kenalan elf atau Dwarf yang mahir? Kurasa aku ingin meminta mereka tinggal di sini."
"Kalau Dwarf tidak ada tapi jika elf, ada salah satu elf yang selalu datang kemari bernama Natasya, aku rasa ia berada di guild saat ini."
"Terima kasih untuk infonya, kalau begitu aku beli satu kotak penuh potion."
"Baik."
Potion tersebut diberikan Adi di guild secara gratis, Riho sedikit menggelengkan kepalanya.
"Potion itu sangat berharga tuan Adi, tapi kamu malah memberikannya secara gratis."
"Hanya kebetulan saja... aku mampir ke sana sebelum datang kemari."
Riho tersenyum dengan caranya.
"Lalu bagaimana dengan jumlah petualang saat ini?"
"Kami baru mendapatkan 50 petualang baru, semenjak dungeon muncul, ada cukup banyak yang memutuskan menetap di sini."
"Itu sangat luar biasa, kita beruntung ada dungeon yang tiba-tiba muncul yah."
Riho mendekatkan wajahnya di wajah Adi selagi mengembungkan pipinya.
"Anda benar-benar pandai berpura-pura."
Adi sedikit memperhatikan kacing baju Riho sebelum dia mengalihkan pandangannya dengan wajah memerah.
"Paling tidak aku yakin bahwa Anda normal."
"Kenapa banyak hal yang salah paham tentangku?"
Adi mengitari pandangan untuk mencari seseorang.
"Aku dengar ada elf yang menjadi petualang?"
"Maksud Anda Natasya, ia kemungkinan sedang ada di dungeon aku rasa sebentar lagi ia akan muncul."
Di ruangan tertutup keduanya menikmati kopi bersama. Adi menjelaskan alasannya untuk bertemu Natasya.
"Jadi begitu, elf memang pandai membuat kerajinan sama bagusnya dengan para Dwarf tapi aku sedikit meragukan bahwa mereka akan menerimanya, elf itu sedikit sombong dan arogan mereka terkadang merendahkan kita juga yang berumur pendek, maksudku kecuali Mebel."
"Pandangan terhadap elf benar-benar sangat buruk yah."
Suara itu muncul balik pintu, ketika dibuka wanita elf dengan rambut pirang sebahu muncul, ia mengenakan celana pendek yang dikombinasikan dengan kaos kaki panjang sampai paha, untuk bagian atas hanya mengenakan t-shirt sederhana yang tidak menutupi perutnya.
Yang mencolok darinya bahwa dia membawa peti mati di punggungnya.
"Kudengar seseorang ingin bertemu denganku, kuharap ini bisnis yang bagus," dia menyeringai senang.
ya emang sih ada perbedaan tapi tetep ada persamaan kaya contohnya,
-budak MC yang bisa mengerti ilmu modern bahkan menggabungkannya dengan sihir
-sifaf kamui yang mirip sama delta
-nama shadow hunter yang kalian juga udah tau.
ya ini gw cuma ngerasa sih meski ya banyak perbedaannya cuma entah kenapa gw malah keinget cerita itu setiap kali baca nih novel.🗿
udahlah jujur aja kalian juga pasti gak asing kan🤨
inspirasi dari novel ini adalah shedow garden(lupa nulisnya)
amanahnya:
-semua pasti ada jalannya
-terus berjuang dan tetap melihat kedepan
sisanya pikir sendiri dan juga kalo mau beristri banyak harus imbang dalam membagi kasih, harta, dan jatah
sekian ditunggu kelanjutan novel sebelah thor