Ranjang Panas Sang Duda Mafia

"Aku tidak sengaja melihat ke dua orang tua ku dan juga Paman bersama wanita lain melakukan ini. Apakah Kak Delon suka?" Tanya Joanna sambil mendongakan kepalanya menatap wajah tampan Delon.

"Suka banget." Jawab Delon.

"Lanjutkan lagi, Kak Delon ingin segera dikeluarkan." Pinta Delon.

Tanpa menjawab Joanna kembali memasukkan tombak sakti milik Delon ke dalam mulutnya membuat Delon merem melek hingga tanpa sadar Delon menarik perlahan rambut Joanna agar maju mundur.

"Uhuk ... Uhuk ... Uhuk ..."

Hingga lima belas menit kemudian keluarlah lahar milik Delon. Delon langsung melepaskan tangannya yang memegang rambut Joanna sedangkan Joanna langsung terjatuh - batuk kemudian berlari ke arah kamar mandi sambil memegangi mulutnya.

"Hoek ... Hoek ... Hoek ..."

Joanna memuntahkan sisa - sisa lahar milik Delon setelah selesai Joanna mulai berumur. Joanna keluar dari kamar mandi sambil menatap kesal ke arah Delon yang wajahnya berseri-seri karena untuk pertama kalinya dirinya merasakan enak luar binasa.

"Lain kali aku tidak mau lagi, cukup sekali ini saja." Ucap Joanna dengan wajah masih kesal.

"Eh jangan, Kakak masih mau lagi tapi tidak untuk sekarang ini." Tolak Delon.

"Tidak mau, ngga enak rasanya aneh banget... Hoek ..." Ucap Joanna sambil membalikkan badannya dan berjalan ke arah kamar mandi.

Delon yang merasa bersalah berjalan ke arah kamar mandi kemudian mengusap rambut Joanna dengan lembut.

"Kakak janji tidak akan dikeluarkan ke dalam mulut mu tapi Kakak minta jangan berhenti melakukan yang seperti tadi karena Kakak merasakan enak yang luar biasa." Ucap Delon.

"Tapi janji jangan dimasukkan?" Tanya Joanna sambil menatap ke arah Delon.

"Iya janji, kamu masih mau kan melakukan itu jika Kakak minta?" tanya Delon penuh harap.

"Baik tapi jika diulangi lagi maka aku tidak mau lagi untuk melakukan hal yang tadi." Ucap Joanna.

"Iya, Kakak tidak akan mengulangi lagi asalkan Kakak dapat merasakan yang tadi." Jawab Delon dengan wajah serius.

"Oh iya, itu ada paper bag kamu pakai itu saja setelah itu kita pulang ke mansion." Ucap Delon mengalihkan pembicaraan sambil menunjuk ke arah paper bag yang berada di meja dekat sofa.

"Kakak mau bersihkan badan Kakak dulu di kamar sebelah, setelah itu barulah kita pergi." Ucap Delon.

"Kenapa tidak di kamar mandi ini?" tanya Joanna polos.

"Kalau di kamar ini yang ada Kakak minta lagi yang seperti tadi. Apakah kamu mau melakukan yang tadi?" Tanya Delon.

"Tidak terima kasih lebih baik Kakak ganti pakaian di kamar mandi." Jawab Joanna sambil melangkahkan kakinya ke arah meja kemudian mengambil paper bag berisi satu steel pakaian.

Joanna dengan langkah cepat menuju ke arah kamar mandi dan langsung menutup pintu dengan rapat. Sedangkan Delon hanya memandangi punggung Joanna yang sangat menggemaskan.

'Aku baru kali ini merasa nyaman dan keinginanku untuk melakukan hubungan suami istri sangat besar sepertinya aku harus segera melamar Joanna agar Joanna menjadi milikku karena dengan begitu aku bebas melakukan apapun terhadap Joanna.'' Ucap Delon dalam hati.

Selesai mengatakan hal itu Delon membalikan badannya kemudian berjalan keluar dari kamarnya menuju kamar sebelahnya.

Hingga Lima belas menit kemudian Joanna sudah selesai memakai pakaian dress warna putih tanpa menggunakan bedak dan lipstik namun terlihat masih cantik.

"Kak Delon kemana? Apa masih di kamar sebelah?" Tanya Joanna sambil berjalan ke arah kamar sebelah.