DI LARANG BOM LIKE KARENA BISA MENJATUHKAN RATING KARYA
Dibaca dengan teliti dan komentar dengan baik
Apa jadinya seorang pangeran yang sangat tampan harus terjebak didalam hutan terlarang karena menghindari kejaran para prajurit istana. Namun saat ia dan salah satu pengawalnya dihadang oleh para prajurit dan saat itu mau tidak mau sang pangeran dan juga sang pengawal pun menghadapi para prajurit itu.
Namun siapa sangka saat lengah sang pangeran terluka parah.
Dalam keadaan terluka sang pangeran pun berusaha kabur dan terjatuh didalam sebuah hutan terlarang
Apa yang akan terjadi selanjutnya
Penasaran pantengin terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arkanirfan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kisah masa kecil Pangeran Incaru (Masih flashback)
Furkada tersenyum kecut saat melihat putra kesayangannya bisa tersenyum bersama dengan sang ibunya hanya mendengar jika wanita sedang hamil.
Pria itu pun menghampiri keduanya "Permaisuri, kau itu mengandung, seharusnya kau jaga kandungan mu"
Mendengar itu Ming Xi pun tahu ini semua perhatian ini semuanya palsu
"Terima kasih atas perhatian anda yang mulia"
Degh!
Furkada yang mendengar itu pun terkejut namun ia berusaha agar tidak terlihat jika ia terkejut akan ucapan itu .
"Apa yang kau katakan permaisuri ku tentu saja aku akan selalu memperhatikan mu"
mendengar itu Ming Xi memutar bola mata malas
"Benarkah yang mulia, hamba sangat berterima kasih akan perhatian mu, namun jika itu sebuah kepalsuan lebih baik tidak usah"
Kini pandangannya mengarah ke arah sang putra
"Nak Ibunda ke kamar dahulu"
Incaru mengangguk "Hati hati ibunda"
Sedangkan Furkada yang melihat perubahan sikap sang permaisuri yang terkesan menghindar pun bertanya tanya.
Ada apa dengan permaisuri ku, kenapa dia terkesan menghindari ku? Tidak mungkin, tidak mungkin dia tahu kalau aku...
Dia menggeleng kepalanya cepat dan itu di lihat oleh Incaru "Ada apa ayahanda?"
"Hah, ti- tidak nak tidak apa apa" ucapnya sambil tersentak kaget
"Nak lebih baik, kau istirahat, ayahanda tidak mau kau sakit 1 minggu lagi adalah pengangkatan mu"
Mendengar itu Incaru menatap sang ayah datar
"Kau masih, bersikeras menunjuk ku sebagai putra mahkota? Ayahanda kau tahu kan aku tidak memiliki tanda itu. Dan jika kau masih bersikeras"
Sambil menghampiri sang ayah, maka aku akan meminta sang dewa untuk menobatkan adikku yang akan menjadi putra mahkota"
"Incaru Lan! apa yang kau katakan!!" bentak sang raja
"Kenapa ayahanda, apa aku salah? Ibunda sedang hamil dan aku akan menyambut adik baru ku itu"
Sambil menatap penuh selidik Incaru pun berkata
"Apakah ayahanda, tidak senang dengan kehamilan ibunda?"
Furkada terdiam sejenak saat mendengar pertanyaan itu "Putra ku, aku bukannya tidak senang akan kehamilan Ibunda mu, hanya saja" Furkada terdiam
"Hanya saja apa ayahanda, kau tahu aku ingin kau yang dulu"
Mendengar ucapan sang anak Furkada terdiam
Flashback 3 tahun lalu
Benar, dulu saat Incaru belum diketahui penyakitnya Furkada adalah seorang ayah dan suami yang sangat pengertian, dia juga memang pernah berkata kalau kelak putra pertama nya lah yang akan naik tahta.
Namun harapan nya pupus saat tahu tanda lahir pada Incaru berbeda dengan ramalan seorang pangeran mahkota.
Incaru memiliki tanda bulan sabit di telapak tangan sebelah kiri sedangkan anak ramalan itu memiliki tanda naga di bahu kanan sangat berbeda jauh.
...Tanda lahir Incaru...
mendengar itu semula Furkada tidak menerima namun karena Incaru adalah anak pertama maka Furkada tetap menunjuknya sebagai putra mahkota.
Incaru pun di paksa memakai tato bergambar naga agar dia terlihat sebagai anak ramalan itu.
Sempat dia menolak namun karena ia tidak ingin mengecewakan sang ayah maka ia turuti kemauan pria ambisius itu
Namun pada saat usia sang pangeran 5 tahun Pangeran Incaru jatuh sakit dan saat itu tabib mengatakan bahwa jika pangeran mengalami penyakit jantung kronis.
"Bagaimana keadaan putra ku tabib, apakah dia baik baik saja?" tanya sang raja
Tabib itu belum menjawab ia masih memastikan apa yang ia rasakan. Cukup lama ia terdiam dan memeriksa barulah ia berkata
"Yang mulia maafkan hamba, i i ni yang mulia pangeran" ucapnya terputus saat sang raja
"Katakan dengan jelas! Putra ku sakit apa!" selanya cepat
Sang tabib pun langsung berlutut "Maaf kan hamba yang mulia, ternyata pangeran Incaru memiliki penyakit jantung kronis" ucapnya sambil menangis
"Apa katamu, putra ku sakit jantung? Apa kau bercanda haah! Tidak! Tidak mungkin putra ku mengalami penyakit seperti itu!" ucap sang raja tidak percaya
Dan itu membuat sang permaisuri sangat sedih apa lagi sang raja ia tidak menyangka memiliki anak yang fisiknya sangat lemah.
"Yang mulia hiks~ a apa benar yang dikatakan tabib itu hiks~"
Sang permaisuri pun menghampiri sang tabib
"Kau pasti bercanda kan? Kau ingin membuat lelucon dengan mengatakan putra ku sakit keras"
"Yang mulia hamba tidak akan berani mengatakan itu, menyangkut kehidupan yang mulia pangeran"
Sang permaisuri menghampiri sang anak yang kini terbaring lemah di ranjang kamarnya
"Putra ku hiks~ kenapa kau harus mengalami ini hiks~ kau masih kecil kenapa dewa tidak adil terhadap mu nak hiks~" ucapnya sambil menatap nanar .
Sang raja pun memerintahkan sang tabib untuk memberi obat yang paling mujarab
"Aku tidak mau tahu! Kau harus bisa menyembuhkan putraku. Jika kau sampai gagal menyembuhkan nya" jedanya
"Maka nyawa mu lah yang akan melayang" ancam sang raja pada sang tabib
Degh!
Sang tabib pun terkejut bukan main
Apa! kenapa jadi nyawa ku yang menjadi taruhannya, memang aku ini dewa, bagaimana ini
"Y yang mulia, s sa ya bukan dewa, bagaimana saya bisa menyembuhkan yang. mulia pangeran?" ucapnya dengan terbata.
"Aku tidak mau tahu, bukannya kau mengatakan jika putra ku mengalami penyakit jantung kronis, jadi kau pasti bisa menyembuhkannya" tidak peduli
Sang tabib pun mencoba memberi pengertian .
"Yang mulia, saya hanya menerka dengan gejala yang pangeran alami dan saya hanya bisa berusaha menyembuhkan nya dengan ramuan ramuan. Dan untuk soal menyembuhkan itu adalah urusan Yang Kuasa bukan manusia seperti hamba"
Namun semua penjelasan sang tabib seperti nya tidak berlaku bagi raja keras kepala seperti Furkada, karena ia tetap bersi keras untuk meminta tabib itu untuk menyembuhkan putra nya
"Aku tidak mau dengar apa pun! Aku mau putra ku Incaru sehat seperti sedia kala. Kau kerahkan seluruh kekuatan mu, kecerdasan mu untuk menyembuhkan nya Tabib Yao Ming"
Tabib itu pun terdiam ia pun dengan terpaksa menyanggupi nya
"Baik lah yang mulia saya akan berusaha semampu saya, namun saya juga akan membawa seorang teman saya untuk ikut dalam menyembuhkan penyakit yang mulia, apakah diperbolehkan?"
"Hn, baik lah jika itu memang diperlukan, dan sebenarnya aku juga tidak terlalu mempercayai mu tabib Yao" ucap sang raja dengan nada sinis
Mendengar itu, Yao pun hanya bisa menunduk terdiam, jika tidak memandang pangeran mungkin ia tidak akan mau malakukan ini
Yang mulia pangeran mengapa anda yang harus mengalami penyakit berbahaya ini, saya tidak mengharapkan ini
Sambil menatap Incaru dengan sedih
Saat itu Furkada yang melihat itu pun langsung berkata "Apa yang kau lakukan di sini Yao, kau kan. ku minta untuk mencari obat untuk putra ku"
Ia pun memberi hormat pada sang raja dan ia pun pergi.
*Aku harus minta bantuan dengan guru Rong , mungkin dia bisa membantu ku"
Ia pun bergegas menuju rumah sang guru
Kita akan menceritakan satu persatu ya kisah hidup kedua pangeran ini dahulu jadi di mohon bersabar🙏🙏
samawa yh❣️
Aku mampir ya kaka, semangat selalu
Novel nya bagus alur ceritanya menarik dan penulisanya juga epik keren Thor 👍👍👍 Sukses buat semua maha karya nya 🥰🥰🥰
Novel nya bagus alur ceritanya menarik dan penulisanya juga epik keren Thor 👍👍👍 Sukses buat semua maha karya nya 🥰🥰🥰