Dua tahun yang lalu, Suami dan Ibu mertua mengusir setelah menceraikannya.
Dena sedang hamil pada saat itu, Suami yang sedari awal pernikahan sangat membencinya dan mengganggap anak dalam kandungan Dena bukan hasil perbuatannya tanpa perasaan mengusirnya dari rumah.
Kini Dena kembali sebagai orang berbeda yang masuk dalam keluarga mantan Suaminya.
Ia akan balas dendam!
Membalaskan perasaan sakit hati yang Rafa dan keluarga berikan padanya bertubi-tubi lebih sakit dari yang ia rasakan selama pernikahan yang sungguh menyakitkan itu!
Apa rencana Dena akan berhasil? Atau dia malah terjebak sebagai 'wanita' yang dicintai Rafa setelah penampilannya berubah?
Kalau suka, berikan like, komentar, dan vote, gift ya…
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OO SWEETIE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Segalanya Habis
Benar saja. Rafa melihat Lidia dan putri mereka di luar. Rafa juga melihat banyak orang asing memindahkan barang-barang yang bisa dibawa.
Semua pakaian mereka, foto gambar pernikahan dan berbagai kosmetik milik Lidia yang asal dicampak keluar dari rumah itu.
Rafa penasaran.
Sebenarnya apa yang terjadi. Mengapa ada orang yang berani mengusir mereka keluar dari rumah itu?
"Mas… tolongin kami," pinta Lidia dengan durai air mata menetes sangat deras dari kedua sudut matanya.
"Ya sudah, tunggu beberapa menit lagi Aku nyampe ke sana!" janji Rafa.
Rumah sakit yang terbilang dekat dari rumah mereka, Rafa membawa kendaraanya keluar dari lingkungan rumah sakit dan dalam lima belas menit, Rafa sampai.
Rafa menghentikan mobilnya, ia tidak percaya dengan matanya. Beberapa orang keluar masuk seraya mengantarkan kotak-kotak barang di sana.
Rafa mendatangi Lidia. "Dari tadi kalian di sini?"
Lidia mengangguk.
"Kalian tidak diapa-apakan kan?" tanya Rafa lagi.
Lidia lagi-lagi mengangguk.
Rafa lega. Istri dan putri mereka tidak diapa-apakan orang aneh di sana.
Namun meski begitu, Rafa merasa emosinya sudah meninggi. Dia mendatangi salah satu orang yang mengantarkan barang terakhir yang perlu di keluarkan dari rumah itu.
Bugh!!!
Rafa memukul pipi orang itu hingga terjatuh karena serangan mendadak.
"Apa-apaan ini?!" orang yang lain bergegas datang dengan amarah.
"Kenapa kalian mengusir putri dan istriku?!" teriak Rafa.
"Tidak ada yang mengusir kalian. Rumah ini sudah menjadi milik pemilik asli yang sahnya! Jadi jangan protes karena nyatanya kalian hanya orang yang ngekost di sini!"
Kening Rafa mengerut atas jawaban orang berbeda yang masih satu kelompok dengan orang yang mengusir mereka.
"Siapa pemilik aslinya?!" tanya Rafa.
"Aku."
Tentu saja Rafa terkejut. Suara yang amat di kenalnya. Dena Aulia. Wanita itu datang dengan baju kantor yang masih melekat di tubuhnya. Sepatu hitam hak tinggi, dan wajah ber-make up yang tampak sangat menawan. Inda melangkah. Semakin mendekat pada mantan suaminya.
"Apa yang nyonya lakukan?" suara Rafa berubah.
"Apa yang saya lakukan?" Dena melempar pertanyaan itu kembali ke pertanyaan. "Tentu saja mengambil segala…! hak milik yang kalian rebut selama ini!" lanjut Dena.
Rafa bungkam. Berusaha mengerti atas yang dimaksud Dena padanya. "Rumah ini kepemilikan keluarga kami! Selain perusahaan, saya masih bisa beri konsekuen. Tapi rumah, ini warisan keluarga!" ucapnya tegas.
"No… tidak begitu ceritanya, mantan suami penyayang Ibu!" ucap Dena dengan telunjuk bergerak ke kiri dan kanan secara bergantian. Bibir berlipstik merah itu dimajukan ke depan diikuti tubuh Dena yang dicondongkan ke depan. Ini membuat dia sangat cantik dan cukup menggoda.
"Jelas-jelas, perusahaan dan rumah adalah milikku. Jangan-jangan, selama ini kamu tidak tau apapun, pria penelantar istri?!" Dena mengambil sebuah makalah yang dipegangnya sedari awal muncul di depan Rafa.
Dena menunjukkan makalah itu pada Rafa. "Baca baik-baik! Jelas tertulis, segala aset berupa tanah, rumah, perusahaan adalah milik Dena Aulia selaku pewaris utama yang berhak memilikinya!" Dena mengatakan kalimat yang sudah dihapalnya untuk menambah kesan 'kekuasannya' di depan pria yang selama pernikahan dahulu sangat kejam terhadapnya. "Jadi, jelas rumah ini milikku. Perlu bukti lagi?"
Rafa tidak menjawab.
"Oke, kalau begitu… Aku punya satu bukti akurat! Tentang sertifikat rumah ini yang pastinya tidak pernah kamu ketahui wahai mantan suami pilih kasih!" Dena menarik makalah yang sudah diberikannya itu dan memberikan makalah yang lain. "Baca baik-baik, jelas tertulis di sana… Rumah ini adalah milik Dena Aulia selaku pewaris tunggal!"
Tubuh Rafa bergetar. Jelas sertifikat ini adalah sertifikat yang asli. Dan menyangkal sudah tiada guna.
Rafa tidak tau apapun tentang rumah yang ternyata adalah milik Dena. Dia sungguh tidak menyangka, Ibunya membohonginya sampai pada hal terkecil sekalipun.
