Namaku Amora, bagiku uang adalah segala-galanya. menjadi simpanan om-om dan mantan perempuan malam semuanya sudah ku lakoni hanya untuk mendapatkan uang dengan cara yang instan. Namun di balik itu ada masa lalu yang begitu kelam yang membentuk diriku menjadi seperti ini.
Suatu hari aku tersadar bahwa semua yang ku lakukan ini ternyata salah, dan aku mencoba keluar dari zona nyaman ku. Namun sayang nya semua tidak semudah yang ku bayangkan, sanggup kah aku menjalani kehidupan baruku kehidupan yang seperti roller coaster yang terkadang menjunggkir balikkan hidup ku?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astry Yovani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidur bersama
"Amora aku minta maaf, sungguh bukan ini yang ku inginkan makanya aku menahan ku di rumah ini, semuanya ku lakukan karena..." Tiba-tiba Ravi terdiam dia malu mengungkapkan perasaannya kepada Amora karena Ravi sangat takut dengan penolakan.
"Karena apa? Karena kau ingin menjual ku kepada kakak mu?" Tanya Amora di sela-sela tangisnya.
"Amora percaya lah, bukan itu yang aku inginkan. Aku tulus membantu mu tapi semuanya tidak sesuai dengan rencananya ku. Jelas Ravi.
"Sudah lah apapun niat mu terserah, sekarang aku mohon tolong keluar dari kamar ini. Atau perlu aku yang keluar?" Perintah Amora.
"Baiklah Amora aku akan keluar, tapi satu yang harus kau percayai aku tidak pernah berniat melakukan ini semua kepada mu." Jelas Ravi sambil keluar dari kamar Amora.
Se keluar nya Ravi dari kamar itu Amora pun melampiaskan kemarahannya dengan menghancurkan barang-barang yang ada di kamar itu.
"Se susah ini kah jalan untuk bertobat, apa aku manusia yang penuh dosa sehingga begitu susah keluar dari belenggu dosa ini? Bahkan harus membayar mahal semua yang ku lakukan sebelum nya?" Batin Amora yang meratapi nasibnya dengan duduk di lantai.
Baru dua Minggu ini dia merasa hidupnya lebih baik, namun ternyata harapan nya salah bukan nya makin membaik sepertinya hidupnya semakin buruk.
Saat sedang asyik melamun, tiba-tiba kamar Amora pun di ketuk dari luar, Amora hanya diam saja tidak perduli siapapun yang mengetuk pintu kamar nya itu.
Karena tidak ada jawaban dari sang penghuni maka yang ada di balik pintu langsung membuka pintu kamar Amora dan menyelonong masuk.
"Apa kau masih butuh sesuatu untuk di pecahkan? Aku masih punya banyak." Ucap Miko yang berdiri di depan pintu sambil menyilang kan kedua tangan nya di dada.
Amora hanya diam saja mendengar kata-kata Miko, bahkan untuk menatap Miko saja dia tidak Sudi.
"Atau kau sekarang sudah tuli?, Hmm baiklah akan ku panggil kan dokter manda untuk memeriksa telinga mu." Sambung Miko.
Tapi Amora masih diam saja tanpa menggubris kata-kata Miko.
"Baiklah aku ke sini hanya ingin memperingatkan mu, semua perintah ku adalah kewajiban mu. Dan jika kau melanggar sedikit pun maka aku bisa menghukum mu berkali-kali lipat dari yang pernah Tama lakukan kepada mu. Dan satu lagi jangan pernah berpikir kau bisa lari dari rumah ini, karena pengawasan di rumah ini jauh lebih ketat dari yang kau bayangkan." Jelas Miko.
"Oh iya satu lagi, setelah makan malam aku ingin kau melakukan kewajiban mu, maka bersihkan kamar ini dan buat se wangi mungkin. Ingat jangan sekali-kali membantah perintah ku, karena sekali kau membantah maka derita akan datang bertubi-tubi kepada mu." Tambah Miko.
Kemudian Miko keluar dari kamar itu, dan meninggal kan Amora yang masih tidak Sudi menatap nya.
"Kenapa harus aku, kenapa harus aku yang mengalami semua ini? lalu dari mana dia tahu tentang Tama?" Tanya Amora kepada dirinya sendiri.
Setelah lelah menangis dan meratapi nasibnya Amora pun memilih untuk mandi. Karena benar kata Miko percuma dia menolak dan menangisi semuanya toh semuanya sudah terjadi. Mungkin semua ini sudah garis takdirnya.
Setelah selesai mandi Amora yang baru saja keluar dari kamar mandi kaget melihat kondisi kamar yang sudah rapi dan wangi.
"Siapa yang membersihkan kamar ini?" Batin Amora keheranan.
"Paling juga para pelayan di rumah ini." Jawab nya sendiri.
Saat Amora membuka lemari pakaian nya betapa kagetnya dia karena kini semua isi lemarinya hanya baju daster selutut nya saja.
"Lho kemana baju-baju ku yang di belikan pak Ravi? Kenapa hanya ada daster ini?" Batin Amora keheranan.
Namun karena malas bertanya Amora hanya memakai daster yang ada. Setelah nya dia mengeringkan rambut nya dan mengoleskan cream malam dan sedikit lipbam di bibir nya.
Sebenarnya sedari tadi perut Amora sudah keroncong, namun dia terlalu malas dan segan untuk keluar dan makan malam di meja makan. Untuk mengganjal rasa laparnya Amora pun mencari cemilan milik nya di kamar itu namun satupun tidak ada lagi.
"Kemana semua cemilan ku?" Batin Amora.
"Tok...tok..." Permisi nyonya saya datang mengantarkan makan malam untuk nyonya." Ucap seorang di balik pintu.
"Kok suara nya seperti suara perempuan ya, bukan kah tidak ada perempuan di rumah ini?" Batin Amora.
"Iya masuk saja." Jawab nya dari dalam.
Dan sang pelayan pun masuk membawakan nampan berisi nasi dan air putih.
"Lho kamu pelayan baru di rumah ini ya?" Tanya Amora karena memang benar yang mengantarkan makan malam untuk nya itu seorang perempuan.
"Benar nyonya, nama saya Lela, saya akan menjadi pelayan pribadi nyonya mulai hari ini. Jadi nyonya bisa memanggil saya jika butuh sesuatu." Jawab Lela.
"Terimakasih banyak mbak Lela, taruh di atas meja saja makan malam nya." Kata Amora.
"Yasudah saya permisi dulu ya non." Pamit Lela setelah dia meletakkan nampan itu di atas meja.
Setelah lela keluar dari kamar itu Amora langsung menghampiri makan malam milik nya karena memang dia sudah kelaparan.
"Apa ini? Bukan nya ini pil KB?" Tanya Amora saat melihat ada sebuah pil di dalam nampan itu.
"Minum pil ini, dan ingat jangan sampai kau buang karena aku selalu mengawasi mu." Isi sebuah surat.
"Hmmm..." Amora hanya menghembuskan nafas nya kasar.
Kemudian dia langsung menyantap makan malam nya tak lupa dia juga meminum pil itu setelah dia selesai makan.
Setelah selesai makan Lela pun mengambil nampan berisi piring kosong tadi, setelah nya dia pamit keluar kepada Amora.
Sementara Amora benar-benar bosan dengan keadaan ini, dia pun mencoba menyalakan televisi untuk mengusir kebosan nya namun bayang-bayang Miko terus menghantui di pikiran nya. Amora terlalu takut membayangkan apa yang akan terjadi sebentar lagi.
Akhirnya Amora pun memutuskan untuk menyikat gigi dan mencuci ulang wajahnya dan setelah nya dia pun tidur untuk menghindari Miko. Dan setelah satu jam Amora pun berhasil tertidur.
"ahh akhirnya selesai juga." Ucap Miko setelah semua pekerjaan nya selesai dan mencoba meregangkan otot-otot nya.
"Kak apa yang akan kau lakukan kepada Amora?" Tanya Ravi saat Miko berdiri dari kursi nya dan ingin segera keluar dari ruang kerja itu.
"Hmmm kamu masih terlalu kecil untuk mengetahui semuanya Ravi, sana beristirahat lah. Besok kita harus pagi-pagi berangkat ke kantor dan ini sudah pukul 11 malam." Perintah Miko yang langsung meninggalkan Ravi.
Miko pun menaiki tangga menuju kamar nya untuk segera mandi, sementara Ravi yang merasa sangat bersalah kepada Amora diam-diam mengendap ke kamar Amora. Hal ini sudah sering Ravi lakukan semenjak Amora tinggal di rumah ini. Ravi sering mengendap-endap masuk ke kamar Amora hanya untuk memastikan Amora sudah tertidur lelap.
"Maafkan aku Amora, tidak seharusnya aku menjerumuskan mu ke dalam dosa ini lagi. Tapi aku juga tidak bisa berbuat apa-apa." Ucap Ravi sambil mengelus pipi Amora yang sedang pulas nya tertidur.
"Aku mencintaimu dan menyayangi mu Amora. Dan aku janji setelah kak Miko tidak menginginkan mu lagi aku akan mengungkapkan perasaan ku kepada mu dan akan menikahi mu apapun caranya." Ucap Ravi sambil mengecup pipi Amora.
"Selamat tidur sayang, mimpi indah ya." Tambah nya sebelum dia benar-benar meninggalkan kamar Amora karena dia tidak mau kalau sampai Amora terbangun atau Miko mengetahui hal ini.
Sementara Miko yang baru saja selesai mandi dan memakai baju tidur nya masuk ke kamar Amora dan dia hanya tersenyum melihat Amora yang sudah tertidur pulas.
"Hmmm malam ini kau ku beri pengampunan perempuan nakal, tapi tidak untuk besok. malam ini aku hanya ingin tidur bersama mu karena aku juga merasa sudah lelah." Ucap Miko yang melihat Amora sudah tertidur pulas.
Miko pun membuka baju nya sehingga dia bertelanjang dada, karena Miko memang suka tidur bertelanjang dada. dan segera merebahkan tubuhnya di sebelah Amora, dan tertidur di sebelah Amora.
ngaku dah nikah aja kamu malu Ayu, mana orang tahu klo Ravi itu suami mu, taunya Ravi bos single ganteng lagi...