NovelToon NovelToon
Petaka Rumah Kosong

Petaka Rumah Kosong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Rumahhantu / Matabatin / Sistem / Hantu
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Richy211

Sebuah rumah kosong di pinggiran kota menyimpan sebuah misteri akan adanya arwah gentayangan dan memberikan teror kepada para penghuni baru melalui kejadian-kejadian yang mengerikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richy211, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Bu Sri tampak kerepotan saat menyajikan makan malam dan langsung menyuruh Nana serta Sari yang sedang asyik menonton film kartun di ponsel.

"Sari, Nana, sini bantuin ibu di dapur buat menyiapkan makanan di meja makan!" Perintah Bu Sri.

"Baik bu," jawab mereka kompak.

Sari dan Nana yang selalu patuh kepada kedua orangtuanya pun langsung menuju ke dapur.

"Mana bu sini Nana bantuin?" Ucap Nana.

"Itu tolong makanan yang di piring kamu tata di meja makan ya?" Perintah Bu Sri.

"Oke bu," jawab Nana sambil tersenyum.

"Sari bawain apa bu?" Tanya Sari dengan muka polosnya.

"Kamu tolong siapkan gelas untuk minum kita ya," kata Bu Sri sambil mengelus kepala anaknya.

Namun, saat Sari sedang mengambil gelas yang ada di lemari, tetiba tangannya seperti menyentuh sesuatu yang dingin.

"Ah apa ini?" Sari terkaget.

Ia pun mencoba mengamati lebih dalam isi lemari tempat gelas itu berada dan ternyata di sana ia menemukan sebuah benda seperti boneka kayu. Mendapat boneka kayu, ia pun langsung menunjukkan kepada ibunya.

"Bu, coba lihat ini, Sari menemukan apa di dalam lemari?" Kata Sari menunjukkan boneka kayu yang ia temukan.

"Apa itu Nak?" Tanya Bu Sri penasaran.

"Ini boneka kayu bu dan bentuknya kok aneh begini ya," Sari pun tak kalah heran.

"Masa di rumah kita bisa ada bonek kayu seperti ini," Bu Sri semakin bingung dibuatnya.

"Benar sekali bu, sejak kapan di rumah kita punya boneka kayu yang bentuknya aneh dan menyeramkan kaya gitu," timpal Nana.

Mendadak Bu Sri teringat kalau malam ini adalah malam Jumat Kliwon dan tiba-tiba saja anaknya Sari menemukan sebuah boneka kayu yang sebelumnya saja tidak pernah ada.

Demi keamanan dan ketakutan Bu Sri jika boneka kayu itu mungkin saja adalah jelmaan arwah gentayangan, ia pun langsung menyuruh Sari untuk membuangnya.

"Nak, sebaiknya kamu buang saja boneka kayu itu di tong sampah. Ibu khawatir boneka itu akan berbahaya jika tetap disimpan di rumah ini," ucap Bu Sri.

"Kok dibuang sih bu, kan sayang bisa buat mainan," kata Sari menolak.

"Duh, patuhi ibu ya Nak. Lebih baik kamu beli mainan boneka lain saja nanti ibu belikan di pasar," pinta Bu Sri kembali.

Untungnya Sari mau menuruti perintah ibunya untuk membuang boneka kayu itu usai di-barter dengan boneka lain. Apa jadinya jika ia tetap kekeh menyimpan boneka aneh itu sebagai teman bermain mungkin saja arwah itu ada di dalam boneka kayu itu.

"Tapi janji ya bu!" Kata Sari dengan muka polosnya.

"Ibu janji kalau besok kamu libur sekolah kita ke pergi ke pasar dan beli boneka kesukaanmu," kata Bu Sri sambil tersenyum.

Akhirnya, Bu Sri berhasil meyakinkan Sari dan mengambil boneka kayu itu lalu dibuang ke tong sampah yang ada di depan rumah.

Pak Sugiono yang melihat istrinya membuang sesuatu di tong sampah pun lantas langsung bertanya kepadanya.

"Tadi buang apa Bu?" Tanyanya.

"Itu Pak boneka kayu," jawab Bu Sri.

"Hah? Boneka kayu darimana?" Tanya Pak Sugiono lagi.

"Sari yang menemukannya di lemari dapur. Ibu juga nggak paham kenapa ada boneka kayu di sana," jawab Bu Sri sambil melenggang pergi masuk ke dalam rumah.

Tersebab rasa penasaran dalam dirinya akan boneka kayu yang dibuang oleh istrinya. Pak Sugiono pun lalu beranjak dari duduknya dan pergi melihatnya di tong sampah. Namun apa yang ia dapatkan di sana, rupanya boneka kayu yang dibuang oleh Bu Sri menghilang entah kemana.

Pak Sugiono pun tertegun dan seolah tak percaya, bahwa kejadian aneh seperti ini terulang kembali di rumah itu. Kejadian boneka kayu itu sama persis dengan penemuan kain kafan yang waktu itu membuat geger semua penghuni rumah.

"Seandainya ibu tahu, kalau boneka yang kamu buang menghilang, pasti kamu akan ketakutan,"batin Pak Sugiono.

Namun sepertinya untuk kali ini, Pak Sugiono ingin menyimpan misteri ini sebagai rahasia seorang diri dan tidak ingin membeberkannya kepada sang istri ataupun semua anak-anaknya.

Pak Sugiono pun seolah mengabaikan hal itu dan langsung masuk ke dalam kembali. Apalagi jam makan malam sudah tiba dan ia pun merasakan lapar.

Di meja makan, Bu Sri, Nana, Riko dan Sari sudah lebih dahulu menyantap makan malam yang sungguh menggugah selera.

Pak Sugiono yang terlambat datang bergabung di meja makan pun ditanyai oleh istrinya.

"Habis dari mana Pak?"

"Itu bu tadi habis dari depan rumah," jawabnya datar.

"Oh begitu.Ya sudah Pak ayo makan nanti keburu dingin lauknya," ajak Bu Sri.

Pak Sugiono lalu duduk di samping Riko dan menikmati makan malam bersama. Di sela makan, ia bertanya menanyakan keadaan Riko.

"Nak gimana kondisimu sekarang. Apa sudah benar-benar sembuh?" Tanyanya.

"Alhamdulillah sudah Pak. Setelah rutin kontrol dan minum obat, badanku sekarang sudah pulih seperti dulu," jawab Riko sambil mengunyah makanan.

"Syukurlah kalau begitu Nak, bapak ikut senang mendengarnya. Lain kali kalau di kamar mandi kamu harus hati-hati. Jangan lupa baca doa dulu sebelum masuk," nasihat Pak Sugiono.

"Iya Pak. Sebenarnya kalau bukan karena kejadian itu Riko nggak akan jatuh di kamar mandi," kata Riko.

Nana yang mendengar omongan kakaknya pun langsung ikut nimbrung.

"Kejadian apa emangnya Kak?" Tanya Nana sambil memandang kakaknya.

"Eh, kok kamu kepo deh," jawab Kak Riko mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Ish, Kak Riko jahat deh, masa Nana nggak boleh tahu," ketus Nana kesal.

Sari yang mendengar mereka asyik mengobrol pun seolah tak mau ketinggalan.

"Kak Riko tahu nggak. Kemarin Kak Nana itu lihat ada perempuan main ayunan di sekolah TK, padahal aku nggak lihat apa-apa,"

Riko yang sedang makan pun hampir tersedak gara-gara omongan adik bontotnya.

"Eh nggak kok, Nana cuma bohongin Sari saja," ucap Nana terkekeh.

Dalam hati Riko pun berkata. "Ah ternyata bukan hanya aku yang mengalami kejadian aneh di rumah ini. Rupanya adikku Nana malahan justru sudah melihat wujud makhluk halus itu,"

Riko yang tak ingin adik kecil yang ia sayangi itu ketakutan, ia pun ikut meladeni omongan Nana.

"Nana itu kan selain tukang kepo juga tukang bohong. Makanya kamu jangan percaya sama omongan dia. Mana ada hantu main ayunan?" Niat hati ingin mengalihkan pembicaraan, Riko justru keceplosan. Dia pun langsung menepuk jidatnya sambil berkata dalam hati, "Waduh! Apa yang keluar dari mulutku barusan,"

"Jadi Kak Nana kemarin lihat hantu?" Ucap Sari dengan mata terbelalak.

Mendengar percakapan ketiga anaknya yang sudah mulai membicarakan soal penghuni rumah itu, Bu Sri pun langsung menyuruh mereka untuk kembali makan. Dia tak ingin jika Sari anak perempuannya yang paling kecil harus mengetahui bahwa rumah yang ia tinggali sekarang ini ada penghuninya.

"Sudah..sudah...kalian ini kalau sedang makan jangan sambil bicara ya. Nanti tersedak seperti Kak Riko dan sampai masuk rumah sakit bagaimana?" Kata Bu Sri mengingatkan.

"Baik bu" jawab Nana dan Sari pelan.

1
gaby
Makanya kalo blm ckup secara finansial, jgn nikah dulu. Ujungnya utang sana sini, lalu bunuh diri. Bny di dunia nyata kaya gini nih, dah tau susah pny anak banyak bgt, utang numpuk. Kalo kiranya ga sanggup bayar, jgn berhutang. Ngutang ko niatnya ga mau byr
Mericy Setyaningrum: hehe bener Kak jangan berhutang lebih baik nabung
total 1 replies
gaby
Aq baru gabung thor, kayanya bagus. Yg smangat y upnya
Mericy Setyaningrum: Makasih Kak udah mampir
total 1 replies
Mericy Setyaningrum
Ada kak
Wiwit
cerita, masak mkan, ga ada kegiatan lain kh thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!