Andi Atmajaya yang tampan dan macho bekerja sebagai Satuan Polisi Pamong Praja terkenal arogant dan dingin pada semua wanita. Dia mempunyai masalalu yang membuat dia membenci wanita. Cinta pertamanya kandas karena kekasihnya menerima perjodohan dari kedua orang tuanya.
Katrin Sanjaya adalah seorang gadis yang cantik dan polos mahasiswi akhir Ilmu Pemerintahan di sebuah Universitas ternama telah patah hati karena dikhianati kekasihnya dengan sahabatnya sendiri. Katrin yang rapuh berdiri di pinggir jembatan hendak mengakhiri hidupnya dengan menceburkan dirinya ke sungai.
Andi yang pulang dari tempat kerjanya mengetahui ulah Katrin berusaha menggagalkan usaha Katrin. Andi langsung menarik tubuh Katrin dalam pelukannya. Andi merasa simpati pada kecantikan dan kepolosan Katrin sehingga Andi jatuh cinta pada pandangan pertama.
Dengan seiringnya waktu Katrin menerima pernyataan cinta dari Andi yang ternyata sahabat dari kakaknya. Kisah cinta mereka tidak berjalan dengan mulus, masa lalu Andi menjadi penghalang bersatunya mereka.
Indah yang merupakan cinta pertama Andi berusaha merebut hati Andi untuk kembali kepadanya. Segala macam upaya dilakukan untuk menjebak Andi dan memisahkan dengan Katrin. Akankah cinta Andi dan Katrin bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arshie_ge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bayangan Masa Lalu
Andi sudah bangun terlebih dahulu, setelah subuhan, Andi berminat untuk olahraga pagi, mengelilingi villa.
“Kak, mau kemana?” tanya Katrin yang nampak sibuk menyiapkan sarapan pagi.
“Lari pagi dik, biar sehat, ayo kalau mau ngikut?” Andi duduk di kursi makan sambil mengambil air minum.
“Rin, kalau kamu mau ikut kak Andi, masaknya biar aku selesaikan dengan Dewi,” kata Anita.
“Ok, makasih ya.” Katrin menatap kedua sahabatnya kemudian berjalan mendekati Andi.
“Ayo dik, aku kan mengajak kamu keliling di sekitar villa pemandangannya bagus lo?” ungkap andi sambil menarik tangan Anita keluar villa.
Mereka berjalan dan berhenti di sebuah perkebunan, dan mereka duduk istrirahat sambil memandang kesibukan para petani menanam sayur.
“Kak, aku tadi malam bermimpi sandalku hilang sebelah, aku takut…?” ungkap Katrin cemas.
“Takut kehilangan Kakak ya? Jangan dipikirkan dik, mimpi itu bunganya tidur,” kata Andi memotong pembicaraan Katrin.
“Hem_iya, aku sudah terlanjur sayang sama kakak, entah mengapa aku punya firasat yang jelek kak,” jelas Katrin sambil bergelayut manja memegang tangan Andi.
“Dik, sudahlah jangan diributkan, yakinlah sama kakak?” Andi membelai rambut Katrin.
" Kak, aku tidak meributkan, tapi jaga- jaga kak, kalau kakak seperti itu, aku bisa
“Kau ini…, mimpi saja kok diributkan, yakinlah sama cinta kakak” jawab Andi sambil membetulkan anak rambut Katrin yang mengarah ke wajahnya.
Ta_pi kak, kata orang tempo dulu, kalau mimpi seperti itu, menandakan pasangan kita selingkuh kak?” Katrin menjelaskan makna mimpinya.
“Sayang, mana ada aku selingkuh dari kamu?” kata Andi memencet hidung Katrin.
“Ya...,kakak kan manusia, mana aku tahu hatinya kakak?” kata Katrin sambil memandang mata Andi, yang seolah-olah berusaha mencari jawaban di sana.
“Sayang, cintaku, apa perlu aku buktikan?” ungkap Andi sambil berdiri dan berteriak. “Katrin, Aku sayang dan cinta sama kamu selamanya. Aku janji tidak akan meninggalkanmu.”
“Kakak, norak banget, malu kak dilihat sama bapak-bapak itu,” kata Katrin sambil menghampiri Andi dan bergegas mengajak Andi pulang.
“Ya, habisnya Adik meragukan cintanya Kakak sih?” Andi merangkul Katrin dan mereka kembali ke villa.
Tiba-tiba di tengah jalan mereka berpapasan dengan Indah mantanya Andi.
“Pagi kak, lama kita nggak bertemu, kakak tambah_” sapa Indah yang tiba-tiba memeluk Andi dan mencium pipi Andi, karena mendapat pelukan yang secara tiba-tiba Andi nampak bengong, sehingga membuat Katrin curiga dan salah paham.
“Hem…maaf anda siapa?” ucap Katrin kesal. “Dasar cewek gatal, main peluk kekasih orang saja.”
“Indah, pacarnya Andi yang dulu dan yang sekarang,” jawab Indah sengaja membuat Katrin kesal.
“Pacar…? Kak apa maksudnya? Dasar cowok mesum…suka PHP sama cewek.” Katrin berlari sambil menangis meninggalkan mereka berdua.
“Indah, apa yang kamu lakukan? Dengar kamu tak lebih dari masa laluku. Ingat dan camkan itu!” kata Andi kesal dan meninggalkan Indah.
“Kak, maafkan aku, aku masih cinta sama Kakak?” Indah mengejar Andi dan menahanya dengan memeluknya dari belakang.
“Indah…, jangan biarkan aku berbuat kasar sama kamu.” Andi berusaha melepaskan pelukan Indah.
“Kak, tolong beri aku kesempatan, aku masih cinta sama kamu, dan sekarang aku akan bercerai dengan suamiku.” Indah menangis dan kembali memohon sama Andi.
“Indah, dengarkan aku, kamu sudah tidak ada ruang di hati aku, pergilah.” Andi berniat meninggalkan Indah, namun tiba-tiba Indah pingsan.
“Dah…Indah, bangun lah, kamu kenapa?” Andi berusaha menyadarkan Indah, karena indah tidak sadarkan diri, akhirnya Andi minta pertolongan sama seseorang yang lewat di depannya.
“Bu, maaf bisa minta tolong sebentar, ini ada yang pingsan bu?” kata Andi sambil menggendong Indah.
“O…iya nak, mari bawa masuk ke rumah saya saja,” kata bu Sri, sambil menunjukan rumahnya.
“Terimakasih bu,” jawab Andi langsung bergegas membawa Indah menuju rumah bu Sri, yang letaknya tidak begitu jauh.
“Nak, baringkan di sini saja,” perintah bu Sri, sambil masuk ke dalam mengambil obat-obatan.
“Ini nak, minyak kayu putih, kamu bisa mengoleskan ini ke hidung dan tubuhnya nak?” perintah bu Sri sambil menyerahkan minyak kayu putih ke Andi.
“Maaf bu, saya bukan siapa-siapanya, saya mohon ibu saja yang melakukannya,” jawab Andi dan pergi menunggu di teras.
Kemudian bu Sri, mengoleskan minyak kayu putih ke hidung dan badan Indah, tak lama kemudian Indah siuman dari pingsannya. Indah berusaha bangkit dari pembaringan.
“Nak, kamu sudah sadar? Kelihatannya kamu sakit ya?” tanya bu Sri sambil membetulkan bantal untuk memudahkan Indah bersandar di sofa.
“Bu…, mana kak Andi?” tanya Indah kemudian sambil menghela nafasnya.
“Di luar nak, sebentar saya panggilkan.” Bu Sri bergegas ke luar rumah memanggil Andi. Andi masuk ke rumah, duduk di dekat Indah.
“In_dah, kamu sudah siuman, mana hp kamu aku akan hubungi keluarga atau suami kamu.” Andi meminta hp Indah.
“Asalamualikum, halo bisa bicara dengan pak Antok, suaminya Indah?” tanya Andi memastikan.
“Waalaikumsalam, ya…saya sendiri, ada apa anda menelepon saya? Apa telah terjadi sesuatu dengan Indah?” balas Antok memastikan keberadaan Indah.
“Maaf, istri anda pingsan, tolong anda segera datang ke rumah ibu Sri di kampung Duku,” jelas Andi.
“Baik, terimakasih,” jawab Antok segera menutup telponnya. Setelah beberapa menit Antok datang.
“Dik, kamu kenapa, ayo ke dokter?” Antok dengan kasih sayangnya membelai rambut Indah.
“Astaga, Indah…kelihatanya hubungan dia dengan suaminya baik-baik saja, tetapi kenapa dia bilang mau bercerai, semoga kamu dan suamimu baik-baik saja,” gumam Andi dan beranjak pamit meninggalkan mereka.”
“Permisi, karena anda sudah datang, saya mohon untuk pamit.”
“Sekali lagi terimakasih, bro, kenalkan Antok.” Suami Indah mengulurkan tangannya.
“Andi, sama-sama bro, jaga istri kamu. Aku pulang dulu,” kata Andi beranjak pergi.
“An_di? Andi Atmajaya kah? Jadi kau…kekasihnya istriku” tanya Antok.
“Mantan bro, ya… tepatnya mantan, dan perlu kamu tahu aku tidak ada apa-apanya lagi dengan isteri kamu,” sahut Andi dengan tersenyum.
“Ta_pi kenapa anda bisa bertemu dengan isteri saya,” tanya Antok ragu-ragu dan berusaha menghilangkan kecurigaannya.
“Santai bro, tadi kebetulan aku lagi jalan pagi, aku dan teman-temanku lagi berlibur di villa sebelah. Mari kalau ada waktu main kesana?” Andi melangkahkan kakinya keluar rumah setelah berpamitan dengan bu Sri.
Sementara Katrin yang berlari, pulang ke villa nampak matanya berkaca-kaca menahan air matanya agar tidak jatuh di pipinya. Anita dan Dewi yang ada di ruang tamu saling menatap dan menaikan bahunya.
“Wah, kayaknya tuan putri lagi ngambek tuh?” Anita memulai pembicaraan.
“Paling-paling sebentar lagi baikan, ta_pi mana kak Andi ya?” Dewi bertanya pada Anita.
“Nggak tahu, sudahlah kita biarkan saja, biar mereka menyelesaikan masalahnya sendiri,” kata Anita melanjutkan nonton TV nya
...❤️❤️Terimakasih para pembaca, silahkan kasih komen dan like nya. Ingin tau keseruan Andi merayu Katrin yang lagi marah, simak lebih lanjut ceritanya di kisah berikutnya!❤️❤️...
sukse....semangat
mksh
Alhamdulillah selesai bacanya...