NovelToon NovelToon
My Perfect Boss

My Perfect Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:24.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ayuni

Olivia Wijaya, anak kedua Adam Wijaya Utama pemilik perusahaan Garda Utama, karena kesalahpahaman dengan sang Ayah, membuat dirinya harus meninggalkan rumah dan kemewahan yang ia miliki.

Ia harus tetap melanjutkan hidup dengan bekerja di Perusahaan yang Kevin Sanjaya pimpin sebagai bos nya.

Bagaiman selanjutnya kisah Oliv dan Kevin.. ??

Hanya di Novel " My Perfect Boss "


Follow Me :

IG : author.ayuni
TT : author.ayuni

🌹🌹🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34

Kediaman Keluarga Sanjaya

Malam itu, kediaman keluarga Sanjaya terasa lebih hidup. Biasanya suasana makan malam di rumah besar itu selalu tenang, terlalu tenang, bahkan cenderung kaku.

Hanya ada bunyi sendok dan garpu yang beradu, kadang diselingi suara lembut sang ibu menanyakan pekerjaan Kevin yang hampir selalu dijawab dengan singkat.

"Baik Ma"

"Aman"

Namun malam ini berbeda.

Kevin pulang lebih awal dari biasanya, tidak dengan wajah letih dan ekspresi tegang seperti biasa. Kali ini, ia bahkan membawa oleh-oleh kue kecil dari toko yang baru buka dekat kantornya.

Senyumnya tipis, tapi cukup membuat para asisten rumah tangga saling berpandangan heran.

“Wah, Mas Kevin bawa kue?” bisik salah satu dari mereka di dapur.

“Biasanya pulang aja udah bagus, ini malah bawa makanan. Ada apa ya?”

Di ruang makan, ayah dan ibu Kevin sudah duduk menunggu.

Ketika Kevin masuk sambil meletakkan kotak kue di atas meja, ibunya langsung menatap dengan alis terangkat.

"Ada acara apa Kev? Kamu bawa oleh-oleh segala?”

Kevin menatap ibunya sambil tersenyum kecil.

"Ada kedai kue baru Ma dekat kantor, katanya enak, jadi Kevin beli buat dicoba di rumah.”

Pak Sanjaya menatap anaknya dengan sorot mata penasaran.

"Tumben kamu sempat mikirin hal begitu. Biasanya, pikiranmu cuma urusan bisnis dan kantor".

Kevin hanya terkekeh pelan. “Mungkin sekarang Kevin belajar buat… nggak cuma mikirin kerjaan, Pah.”

Bu Lusi memiringkan kepala, menatap lebih dalam.

“Kamu kelihatan beda, Kev".

“Beda gimana, ya Ma?” tanya Kevin, pura-pura tidak mengerti.

"Gak tahu ya, tapi kamu terlihat lebih... hangat. Lebih tenang. Biasanya wajah kamu selalu serius, tapi sekarang beda” ujar sang Ibu sambil tersenyum kecil.

Pak Sanjaya menimpali “Sepertinya ada seseorang yang membuat kamu berubah?"

Kevin terbatuk kecil, pura-pura tersedak air putih.

“Enggak juga Pah.. Hanya… Kevin mulai sadar, hidup bukan cuma soal bisnis dan rapat".

Bu Lusi menatap dengan mata lembut tapi penuh rasa ingin tahu.

"Kamu yakin Kev, tidak ada nama tertentu di balik senyum kamu itu?”.

Kevin menatap ke arah lain, menyembunyikan senyum samar yang muncul tanpa bisa dikendalikan.

"Mungkin ada, Ma.. Tapi Kevin belum tahu apakah waktunya tepat untuk bicara tentang itu.”

Keduanya saling pandang, ayahnya tersenyum tipis, ibunya menarik napas pelan.

Ada sesuatu di raut wajah anak mereka yang tidak bisa disembunyikan, kebahagiaan yang tulus.

Setelah makan malam, Kevin duduk di balkon kamarnya sambil menatap kota yang berkelip di bawah. Angin malam menghembus lembut, membawa aroma teh hangat yang baru ia seduh.

Tangannya menggenggam ponsel, jempolnya sempat berhenti di layar yang menampilkan kontak, Olivia.

Beberapa waktu lalu ia semat meminta nomor ponsel Olivia ke Rey, namun hingga saat ini nomor ponsel itu hanya menjadi penunggu kontak di ponsel Kevin tanpa pernah ia hubungi.

“Kalau kamu tahu, Liv... kamu yang bikin aku jadi kayak gini, aku merasa aku kembali hidup" gumamnya pelan.

Ia tersenyum sendiri, sesuatu yang jarang sekali ia lakukan di luar kantor.

Dan dari balik pintu kamar yang sedikit terbuka, sang ibu memperhatikan diam-diam, matanya menatap lembut tapi sarat dengan tanda tanya.

“Kev… kamu sedang jatuh cinta lagi, ya?” bisiknya pelan.

***

Keesokan paginya, saat sarapan, Bu Lusi masih belum bisa menahan rasa penasarannya.

“Kev, kamu akhir-akhir ini sering tersenyum. Mama suka sih, tapi… siapa sebenarnya yang bisa bikin kamu seperti ini?”.

Kevin hanya tersenyum dan menatap ibunya.

"Kalau waktunya tiba, Mama pasti tahu.”

Sang ibu tersenyum balik, meski dalam hatinya penuh dugaan.

Nama Olivia masih jelas ia ingat, gadis yang dulu justru ia minta untuk menjauh dari anaknya.

Dan kini, intuisi seorang ibu berbisik bahwa semua ini… pasti berhubungan dengannya.

Setelah selesai sarapan, Bu Lusi menatap anaknya yang sedang bersiap ke kantor dari balik meja makan. Kevin terlihat lebih bersemangat daripada biasanya, kemeja yang dipilihnya bukan lagi warna-warna kelabu monoton seperti dulu, melainkan biru muda yang memberi kesan lembut dan segar.

Biasanya, ia akan meminta di buatkan kopi, namun pagi ini ia lebih memilih meminum teh

"Kamu nggak bikin kopi?” tanya Bu Lusi pura-pura santai.

Kevin menoleh sebentar sambil tersenyum

“Nggak, Ma. Nanti di kantor aja"

"Hmm.." Bu Lusi hanya mengangguk mengiyakan.

Ia memperhatikan lagi cara Kevin menata dasinya, ekspresi wajahnya yang tenang, dan senyum samar yang terus muncul entah karena apa. Semua tanda itu… tidak asing.

Itu adalah wajah seseorang yang sedang jatuh cinta.

Setelah Kevin berangkat, Bu Lusi duduk di ruang tamu sambil terus memikirkan siapa yang membuat anaknya berubah menjadi lebih hangat, Kevin yang dulu.. namun tetap ingatannya tertuju pada gadis itu, Olivia.

Setelah kejadian beberapa waktu lalu, terkait pengembalian saham, disitu Kevin ngotot untuk tetap mengembalikan saham Garda, Bu Lusi memang sudah memiliki feeling jika itu Kevin lakukan karena Olivia, cinta pertamanya dulu.

Gadis muda yang pernah datang dengan mata tulus dan suara lembut, pernah diminta untuk menjauhi Kevin, karena pada saat itu Kevin sudah dijodohkan dengan Liana.

Bu Lusi berpikir ia melakukan hal yang benar, menjaga reputasi, menjaga kesepakatan perjodohan dengan keluarga besar Liana.. Tapi sekarang… entah mengapa, hatinya terasa berat setiap kali mengingat cara Olivia tersenyum sopan sambil menahan tangis.

“Apa aku sudah terlalu keras waktu itu?” gumamnya pelan.

***

Beberapa hari kemudian, Bu Lusi memutuskan berkunjung ke kantor Kevin tanpa memberi kabar terlebih dahulu.

Rey, yang melihat kedatangan wanita elegan itu, langsung menunduk hormat.

"Selamat pagi, Bu Lusi. Pak Kev sedang di ruang meeting. Ingin saya panggilkan?”

Lusi tersenyum. “Tidak perlu, saya hanya ingin melihat-lihat. Sudah lama tidak ke sini.”

Rey terlihat ragu. “Kalau begitu, saya temani Bu"

“Hmm.. Baik Rey".

Langkahnya pelan tapi penuh wibawa, menyusuri koridor yang mengarah ke lantai kreatif. Ia tidak tahu kenapa kakinya membawanya ke sana, mungkin karena beberapa staf tadi sempat berbisik

“Pak Kev sering sekali ke lantai desain sekarang.”

Saat Bu Lusi tiba di ujung koridor, matanya tertuju pada satu pemandangan yang membuatnya terdiam.

Di ruang terbuka yang penuh meja kerja, ia seorang gadis muda, wajahnya cerah, rambutnya diikat tinggi, dan senyumnya lembut.

Ia mengenali sosok itu seketika.

Olivia.

Gadis itu kini mengenakan ID Card bertuliskan Mahasiswa Magang.

"Rey.."

"Iya Bu" Rey maju kedepan beberapa langkah sehingga dirinya dan Bu Lusi sejajar.

"Sedang banyak mahasiswa magang ya?"

"Iya betul Bu, mereka dari beberapa universitas, namun di desain kreatif ini lebih di dominasi oleh mahasiswa dari Universitas Nusabuana"

"Hmm.." Bu Lusi manggut-manggut.

Bu Lusi menatap lama dari balik kaca, tak ingin mengganggu. Ia tersenyum tipis. Mata nya kembali memperhatikan Olivia, wajah yang tidak terlalu berubah, mungkin sekarang ia melihatnya sedikit lebih dewasa.

“Jadi benar kamu… penyebab perubahan anakku” bisiknya.

Di perjalanan pulang, Bu Lusi hanya diam menatap ke luar jendela mobil.

Ada rasa bersalah yang perlahan tumbuh, karena dulu, ia sendiri yang memisahkan dua hati itu.

“Dia tidak hanya membuat Kevin tersenyum lagi…”

“Dia mengembalikan Kevin yang dulu, anakku yang lembut, hangat, dan penuh empati.”

Sesampainya di rumah, ia memandangi foto keluarga di ruang tamu sambil bergumam,

“Mungkin, aku harus bicara dengan Papa mu Kev.. Mungkin sekarang… waktunya kita membiarkanmu memilih sendiri siapa yang membuatmu bahagia".

🌹🌹🌹

Jangan lupa untuk selalu dukung author dengan vote, like dan komennya ya ❤️

1
Rahma Inayah
biarlah anjing menggong kapilah berlalu
Rahma Inayah
maknya Liv klu mau kmn2 tu bilg Ama Ayang beb..🤭🤭 biar GK khwatir..
Rahma Inayah
tu denger Liv dunia kerja mmg keras .org diem aja di gosipin apalgi yg jls ceriwis.sdh dpt restu Liv tinggl km lncrkn aja hub mu dgn kev
Rahma Inayah
sekrng maakev SDH berani terang2 an DPN karyawan jln bareng Oliv Krn kev SDH mengultimatum bahwa Oliv calon istrinya
Rahma Inayah
good kev sekali kali hrs tegas pada bawahan mu bilg jg kalian di gaji utk bekerja bukan utk bergosip apalgi kepo dgn urusan bos
Bangun_2
Lega deh...
Rahma Inayah
akhirnya dua perusahaan yg dl berseteru akhirnya berakhir damai dan bahagia Krn ank2 mrk SDH mendptkn restu masing2 .bntrlg bakln JD besan 🤭🤭
Rahma Inayah
bnr Liv jdlh dr mu sendri tnp ada pndangan klu km kekasih Kevin .
Bangun_2
Aq pikir Kevin mau melamar Olive, ehhh kok malah mama Lusi🤭
Rahma Inayah
Oliv takut aja klu SDH di publikasikan mka karyawan or divisi lain nnt tkut mau nyuruh ni tu SM Oliv Krn merasa GK enk ati calon istri coe di suruh2 ..tu yg ada dipikrn Oliv saat ini.
Rahma Inayah
good ibu ratu SDH angkt bicara mau apa Klian
Grace Putri
baru ini liat novel lakinya kek banci, org ortunya juga uda dukung lho
Rahma Inayah
lnjut Thor .Jagan slah faham kev.
Rahma Inayah
knp kev GK klarifikasi aja klu sebrnya Oliv adlah cnt petma nya yg SDH km hialng dan kini kmbli lagu biar semua karyawan tau siap Oliv sbrnya
Rahma Inayah
biar sja anjing menggong kapila berlalu..Anggo aja angin lalu Liv selagi GK main fisik cue aja
Rahma Inayah
bisa2 byk karyawan yg ngiri liat kinerja ank magang yg kreatif dan inofatip dlm bekarja sungguh2 meski baru ank magang
Rahma Inayah
mkn hari mkn dekat aja kev dan Oliv semoga jalianan yg pernh puts BS tersambung LG seiring kebersamaan mrk
Rahma Inayah
lanjut Thor mkn seru
Rahma Inayah
semoga semakin dekat dan benih2 cnt diantar mrk tumbu bermekaran kembli
Rahma Inayah
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!