Seorang gadis yang berasal dari keluarga sederhana, baru saja lulus SMA. Namun tiba-tiba Ayahnya yang pemabok dan suka main judol, memaksanya untuk menikah dengan saudagar kaya yang memiliki 3 istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Karma
Melakukan perselingkuhan memang menyenangkan, karena adrenalin akan terpacu. Dan mendapat kepuasan tersendiri, saat berhasil melakukannya.
Namun kesenangan itu tak akan bertahan lama, lambat laun akan mendapatkan karma.
Di suatu pagi saat suaminya sudah berangkat bekerja, Sasa yang lagi beres-beres di kamar melihat ponsel suaminya tertinggal dimeja.
Sebetulnya Sasa tidak begitu perduli tentang isi ponsel suaminya, karena itu hal yang pribadinya.
Tetapi pagi itu ia begitu penasaran, pengen tahu kira-kira istri-istri Pak Yudi ngomong apa kalau di chat.
Setelah itu ia buka ponselnya, betapa terkejutnya Sasa karena ternyata bukan istrinya yang chat melainkan perempuan lain.
Ternyata selama ini suaminya chat mesra dengan sepupu jauhnya, dan ia coba melihat galeri di ponselnya. Sasa melihat foto-foto suaminya, bersama saudara sepupunya itu.
Aku tidak menduga suaminya tega berselingkuh, dengan sepupu jauhnya itu.
Sesaat setelah melihat-lihat isi ponsel suaminya, tiba-tiba suaminya datang. Sasa pun segera meletakkan kembali ponsel, di tempatnya semula.
Pak Yudi masuk kedalam kamar dengan tergesa-gesa.
"Ada yang ketinggalan lagi Mas?" tanya Sasa sambil menggendong Dysha
"Hpku ketinggalan dek." sahutnya
"Kamu ini Mas, hp ketinggalan terus." ucap Sasa
"Iya tadi buru-buru dek, yasudah aku berangkat ya." ucap Pak Yudi seraya keluar dari kamar
"Iya Mas, hati-hati." ujar Sasa
Pantas saja suaminya selalu pergi ke cafe hampir tiap pulang kampung, ternyata dia bertemu dengan Esty sepupunya itu.
Hatinya terasa hancur mengetahui kenyataan ini, sebenarnya ia sudah curiga kepada suaminya itu. Karena selalu di bela-belain menemui temannya, bahkan saat Sasa habis melahirkan.
Hal yang membuatnya sangat kaget adalah, yang menjadi selingkuhan nya itu adalah sepupunya sendiri.
Ternyata klien yang selalu di bilang Pak Yudi adalah Esty, tapi Sasa tidak tahu sejak kapan mereka menjalin hubungan.
Setelah ia mengetahui suaminya itu berselingkuh, dengan sepupunya. Sasa berusaha bersikap seperti biasa, ia menganggap kalau dirinya tidak mengetahui nya.
Awalnya ia tidak curiga, karena Pak Yudi selalu bilang ketemu klien. Tapi perasaannya selalu tidak enak, jika suaminya keluar malam.
Apalagi saat suaminya lebih banyak menghabiskan waktu, di luar rumah ketimbang di rumahnya sendiri.
Sasa merasa apakah ini karma, atas perselingkuhan nya dengan Sandy.
******
Sore harinya setelah pulang dari kantor, selesai mandi Pak Yudi mengajaknya mengobrol.
"Dek besok aku mau keluar dengan rekan kerja." ucap Pak Yudi
"Kemana Mas?" tanya Sasa
"Healing aja, katanya sih mau bahas proyek baru." sahut Pak Yudi tanpa ekspresi
"Besok kan hari minggu Mas, engga bisa kah menghabiskan waktu bersama keluarga?" tanya Sasa
"Lain kali ya, takutnya penting." jawab Pak Yudi lagi
Ya malam ini adalah malam minggu, seharusnya suamiku itu quality time bersama keluarga kecilnya. Namun ya begitulah lagi-lagi temannya lebih penting, Sasa mulai curiga teman atau teman sih.
Ah sudahlah mungkin benar dia hanya ingin keluar bersama teman-temannya, istilah para om-om tuir yang menunggu tiba di jemput malaikat.
Hingga esok harinya sekitar pukul 05.00 pagi, Pak Yudi berpamita kepada Sasa.
"Dek aku berangkat dulu ya." ucap Pak Yudi
"Sepagi ini Mas?" tanya Sasa mengernyitkan keningnya
"Iya Dek, Mas mau jogging dulu setelah siang baru kita berangkat ke lokasi." sahut Pak Yudi, lalu Sasa mencium punggung tangan suaminya.
"Loh Mas, kok kunci mobilnya gak di bawa?" tanya Sasa lagi
"Iya Dek, hari ini Mas ikut mobil teman." jawab Pak Yudi lalu ia pun keluar dari rumah
"Hati-hati ya Mas." ucap Sasa
Ingin sekali ia mengikuti suaminya, tapi ia kasihan sama Dysha apalagi di luar cuaca sangat dingin. Sasa pasrah saja, apa yang akan dilakukan suaminya di luar sana.
Dalam keadaan pikiran yang kalut seperti itu, tiba-tiba Sasa teringat sama Sandy lalu ia pun menghubungi Sandy.
Sasa "Halo San, kamu sedang apa?"
Sandy "Sayang, aku sedang nonton tv nih. Kamu kangen ya sehingga telepon aku."
Sasa "Iya, aku kangen kamu."
Sandy "Papa mana?"
Sasa "Sedari pagi sudah keluar."
Sandy "Yasudah ayo Vidio call, biar kamu tidak kesepian lagi."
Akhirnya rasa kesepian dan kecurigaan pada suaminya menghilang, seiring berjalannya obrolan lewat vidio call bersama Sandy. Dan juga rasa rindunya seketika bisa terobati, meskipun rasa curiga masih tetap ada.
