Istri Bar Bar Tuan Mafia

saat ini Cecilia dan Gavin tengah berada di sebuah pulau untuk mengawasi kapal mereka karna kata nahkodanya mereka berhasil membebaskan diri dari para pembajak laut tadi.

Puk.....plak...

"ck,kenapa di sini sangat banyak nyamuk ya?apa darah ku terlalu manis."gerutu kesal Cecilia.

"biasa nya nyamuk suka tempat kotor dan bau nona,bisa saja...

"ohh maksud mu kau mengatakan aku kotor dan bau begitu hah,apa kau tidak tau sejak semalam aku mandi dengan air kembang tujuh rupa untuk acara king hari ini.lihat lah bahkan angin saja tidak ada malam ini karna apa?karna mereka malu dengan aroma semerbak tubuh ku ini."potong Cecilia dengan mata memerah dan melotot.

"Bu...bukan begitu nona,ma..maksud saya eumm sudah lah saya bersalah dan saya minta maaf atas kesalahan saya nona Cecilia."ucap king menundukkan sedikit kepalanya.

Mata melotot Cecilia lebih mengerikan di bandingkan pistol yang sering Gavin gunakan untuk membunuh orang,dan jalan satu satu nya adalah hanya dengan meminta maaf pada sang kanjeng.

"dasar laki laki mereka semua sama saja,aku tidak mau dekat dekat dengan mu lagi.awas kalau kau mengikuti ku ya"ucap Cecilia langsung berdiri.

"nona maafkan saya,tolong jangan jauh jauh dari saya agar saya lebih mudah menjaga anda."

"seharus nya kau menjaga diri mu sendiri karna malam ini bisa saja aku menjadi monster dan merobek kecil kecil tubuh mu."sentak Cecilia lagi dan langsung pergi entah ke mana.

" hufttt semua wanita sama saja,selalu kami para lelaki yang bersalah."gumam Gavin tidak menghiraukan Cecilia lagi,lagipun gadis itu bukan gadis sembarangan karna dia adalah seorang pembunuh bayaran jadi Gavin tidak terlalu khawatir.

"HUAAAAAAAA GAVINNNNNN"

teriakan melengking milik Cecilia yang berasal dari hutan membuat Gavin langsung khawatir dan berlari terbirit birit ke arah gadis itu.

"Nona apa yang terjadi,apa...apa..anda baik baik saja."tanya Gavin dengan nafas yang ngos ngosan.

"huaaaa lihat lah ada anak ular di situ,bagaimana kalau dia menggigit ku tadi aku pasti akan langsung mati"adu Cecilia langsung berlari ke belakang Gavin.

mendengar hal itu Gavin langsung saja melihat ke mana arah tunjuk Cecilia tadi,dan saat melihat nya di situlah kesabaran Gavin lagi lagi di uji oleh Cecilia.

"astaga nona apa anda hidup di zaman purba sampai ular dan ulat pun anda tidak tau,itu ulat daun dia memang mirip ular tapi bukan ularrr.bahkan bentuk nya sana lebih kecil dari anak ular"jelas Gavin dengan sabar.

Sungguh jika ada lomba siapa yang memiliki kesabaran sebesar Langit maka Gavin lah pemenang nya.

"ta...tapi di...dia terlihat seperti anak ular."ucap Cecilia dengan polos nya.

"hufttt anda benar nona,itu anak ular saya baru mengingat nya jadi sekarang ayo ikut saya agar dia tidak menggigit anda nantii."

Gavin menduga jika dia menjelaskan nya pada Cecilia sudah tentu akan membutuhkan waktu satu jam lebih untuk menjawab semua pertanyaan Cecil,maka untuk menghemat tenaga mulut nya Gavin harus berbohong pada wanita cerewet ini.

"iya iya aku akan ikut dengan mu saja,aku takut bertemu dengan anak ular lainnya nanti."ucap Cecilia langsung menggandeng gavin.

"haihhh dia seorang pembunuh bayaran tapi tidak tau perbedaan ular dan ulat."batin Gavin dengan lelah.

"ketuaa!nona mawar "panggil nahkoda kapal yang ternyata sudah sampai ke sana.

"kalian sudah sampai,bagaimana transaksi nya?"tanya Cecilia dengan berwibawa seolah olah gadis penakut tadi bukan lah diri nya.

"sudah nona mawar,walaupun sempat mengalami kendala karna para pembajak laut itu tapi kami masih bisa meng handle nya."jawab nahkoda itu.

"bagus lah kalau begitu,aku akan menaikkan bonus kalian nanti dan sekarang ayo pulang."ajak Gavin yang langsung di ikuti oleh mereka.

"kita akan langsung pulang?"tanya Cecilia.

"tentu saja nona,apa anda ingin berenang di pulau ini?"

plak....

"tentu saja tidak bodoh,kau mengajak ku ke sini tanpa melakukan apa apa!yang benar saja bung."ucap Cecilia baru saja menabok kepala Gavin.

"Saya tidak mengajak anda ke sini,anda sendiri lah yang meminta nya."ucap Gavin tidak terima di tuduh begitu.

"kauuuu....."

Ctittt...

"oh shitttt kenapa anda mencubit nya,saya akan membalas anda nona Cecil."

"ohh maksud mu kau juga akan mencubit melon segar ku ya?ayo balas ayoo sini balas."ucap Cecilia berkacak pinggang membuat ke dua buah dada nya di bergoyang ke sana ke mari.

Tangan Gavin hanya mampu melayang di atas saat menyadari hal itu,salah satu perlakukan Cecilia yang belum bisa Gavin balas saat ini adalah ketika gadis itu mencubit payudar* nya yang kecil.

"ketua!kalau saya menjadi anda saya sudah membalas nya sedari tadi."bisik nahkoda tadi tepat di telinga Gavin.

"sial,aku tidak mungkin menyakiti hal yang paling nikmat bagi suami Cecilia nanti."umpat Gavin dengan kesal.

"bonus mu tidak jadi di naikkan,kau sudah mengatakan hal mesum dan nona Cecilia maafkan saya jadi ayo pulang sekarang.anda jangan khawatir karna di markas sudah ada mainan yang siap anda eksekusi."ucap Gavin langsung berjalan duluan.

wajah Cecilia langsung tersenyum manis ketika mendengar hal itu,sudah lama dia tidak bermain dengan dar*h jadi ini adalah kesempatan yang sangat bagus,tapi sayang nya wajah nahkoda tadi tidak sebahagia wajah Cecilia,dirinya sungguh menyesal membisikkan hal tadi pada Gavin karna hal itu membuat bonus nya hangus dalam satu detik.

"jika ada jam pemutar waktu maka aku akan dengan rela membelinya."ucap nahkoda tadi juga langsung mengikuti Cecilia dan Gavin dari belakang.

HAPPY READING SEMUA ❤️.