⚠️ Mature Content (Harap bijak memilih bacaan)
Cinta itu buta, tidak memandang status. Sehingga yang terlarang pun akan terlupakan.
Luna adalah anak angkat dari Richard Owen, pengusaha sekaligus CEO perusahaan ternama di Hongkong. Sejak usia 1 tahun Luna sudah hidup bersama Richard. Luna sangat mengagumi, pria yang lebih sering dipanggilnya Daddy, itu.
Namun rasa kagum yang dimiliki Luna, bukanlah layaknya seorang anak yang mengagumi ayahnya.
Kenyataanya Luna mencintai Richard lebih sekedar ikatan takdir yang digariskan pada mereka.
“Dad, aku mencintaimu”
Begitulah kalimat yang sering Luna ucapkan untuk Richard.
“Dad juga mencintaimu sayang... ” Jawab Richard, dengan tatapan lembut seorang ayah kepada putrinya.
Akankah cinta Luna terbalaskan atau hanya akan bertepuk sebelah tangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Priska, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Passionate Daddy Eps. 24
Beri jempol 👍 disetiap akhir episode yang kalian baca, sudah sangat cukup membahagiakan buat Author untuk selalu semangat berkarya.
Tring... Tring... Tring..
Bel berbunyi, tanda bahwa kelas hari ini telah usai.
“Daddy.... ” Teriak Luna berlari kearah Richard yang tanpa sepengetahuannya, sudah menunggunya dihalaman depan sekolah.
Richard membuka tangannya menyambut Luna yang sebentar lagi akan datang kearahnya.
“Astaga apa itu ayahnya Luna. Tampan sekali ya.. ” Beberapa siswa sedang menonton kehangatan ayah dan anak itu.
“Mereka seperti pasangan, jika melakukan hal seperti itu.” Ucap siswa lainnya, saat melihat Richard dan Luna berpelukan sangat mesra didepan sana.
Sementara dari sudut lain, Bryan juga sedang memperhatikan hal yang sama dengan apa yang dilihat teman-temanya. Hanya sekilas, setelah itu ia berlalu begitu saja.
“Cepat masuk.” Richard membawa Luna masuk kedalam mobil sportnya.
“Daddy. Aku tidak menyangka jika kau yang akan menjemput ku. Kupikir kau sangat sibuk. ”
“Mulai sekarang. Aku yang akan mengantar dan menjemputmu.” Ucap Richard, dari sudut bibirnya nampak jelas jika pria itu sedang menyembunyikan senyum simpulnya dari Luna.
“Jika itu merepotkanmu, aku tidak ingin, Dad.” Luna mencoba memahami, jika Rich adalah orang yang sangat super sibuk, ia tidak mungkin harus membuat Richard kewalahan hanya karena harus mengantar jemputnya.
“Dad, bisa melakukan apapun yang Dad inginkan. Jangan memikirkan itu.” Seru Richard.
“Apa kau lapar? Daddy sangat lapar. Bagaimana jika mencari sesuatu yang enak untuk dimakan sayang.. ” Richard memberi ide pada Luna.
“Makan siang bersama Daddy.” Ucap Luna mengulang, bukannya memberi saran Luna malah memikirkan sesuatu yang aneh sekarang. Makan siang bersama, sepiring berdua dengan Richard, atau segelas bersama. Itu adalah hal romantis yang ada dipikiran Luan sekarang.
“Nak... Bagaimana apa kau punya saran.. ” Ucap Richard, yang kembali menyadarkan Luna dari lamunan konyolnya.
“Hah. Bagaiman kalau ke restoran cina yang biasa kita datangi itu.” Ucap Luna memberikan saran pada Richard.
“Baiklah kita kesana... ” Richard menuruti kemauan putrinya, dan itu membuat Luna sangat senang.
Ini adalah sesuatu yang jarang sekali untuk mereka lakukan bersama, jadi tak heran jika mereka sama-sama sangat menikmatinya.
“Lihatlah mereka, aku benar-benar tidak bisa membedakan apakah mereka adalah ayah dan anak atau sepasang kekasih...” Seru bibi Zhang, menatap heran pada Richard dan Luna. Yang sedang duduk sambil menikmati hidangan diatas meja mereka.
“Sudahlah itu bukan urusan kita, istriku.” Coi melarang istrinya untuk ikut campur masalah orang lain. Lagipula Richard dan Luna adalah pelanggan lama mereka.
“Bukankah sudah lama sekali kita tidak ke sini.. ” Seru Richard, sambil menatap Luna yang masih dengan asik mengunyah makanan didalam mulutnya.
“Pelan-palan sayang, nanti kau tersedak.” Richard kembali memperingati Luna.
Luna hanya menatap kearah Richard, sambil tersenyum.
“Sayang... ” Ucap Richard, kemudian mengusapkan sudut bibir Luna dengan ibu jarinya. Dan itu membuat Luna seketika saja menghentikan makannya. Dadanya berdebar tak beraturan, ditambah tatapan Richard yang tak pernah lepas darinya.
“Daddy, apa ada yang salah dariku.” Luna mengkhawatirkan dirinya yang mungkin terlihat aneh dimata Richard.
“Tidak. Aku hanya berpikir... ” Kalimat Richard terhenti.
“Berpikir apa, Dad ?.”
“Membersihkan ini, dengan cara lain.. ” Ucap Richard kembali mengusap sudut bibir Luna.
Luna masih belum memahami maksud Richard, cara lain seperti apa yang akan dilakukan Richard pada dirinya.
“Apa maksud Daddy adalah, membersihkan dengan bibirnya.” Luna menjadi membayangkan hal yang bukan-bukan.
Dari kejauhan bibi Zhang pemilik restoran itu masih terus memperhatikan mereka. Yang semakin terlihat mesra saja.
“Suamiku. Lihatlah apa kau benar-benar mengganggap bahwa hubungan mereka hanya sebatas ayah dan anak.” Zhang mendesak suaminya berkomentar lebih.
“Eh kau ini, jangan terlalu ikut campur masalah orang. Mau mereka pasangan atau ayah dan anak. Itu bukan urusan kita istriku. Jangan sampai Tuan itu mengetahui apa yang kita bicarakan, kita bisa salah masalah besar.” Coi memperingati bibi Zhang agar terhindar dari masalah.
Richard bukanlah orang yang sepenuhnya terlihat ramah. Dia bisa berubah menakutkan dihadapan orang yang tepat, dan menghancurkan sesuatu, merupakan hal yang sangat mudah dilakukan olehnya. Dengan banyaknya kekuasaan yang dimilikinya, menurut kalian siapa yang bisa menentangnya, TIDAK SATUPUN !!!