Menceritakan tentang perjalanan hidup dua orang gadis muda, memiliki wajah yang sama-sama cantik tetapi memiliki jalan kehidupan yang jauh berbeda
Seorang gadis bernama Nindita Widianto dengan segudang permasalahan yang hadir di hidupnya, dia memilih untuk menjatuhkan tubuhnya ke dalam sebuah jurang dari pada dia harus menyerahkan tubuhnya sebagai alat untuk pelunasan bagi hutang sang ayah
Di waktu yang bersamaan Angelina Maharani sedang mengalami sebuah kecelakaan mobil dengan cukup hebat
Sebuah keajaiban pun terjadi kepada kedua gadis tersebut, mereka sama-sama bisa selamat dari kejadian naas yang sedang menimpa mereka
Tetapi sesuatu yang aneh terjadi karena jiwa mereka tidak terbangun di dalam tubuh mereka masing-masing
Kisah pun akan di mulai di mana salah satu dari mereka terbangun lebih dulu, bagaimana merasa akan menjalani kehidupan mereka?
Rahasi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triana mutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perlawanan Pertama
Di tempat yang berbeda Angel baru saja masuk ke dalam mobilnya setelah menghadiri sebuah party bersama para sahabatnya, gadis cantik itu mulai melajukan mobilnya walau dalam keadaan sedikit mabuk
"Aku sengaja pergi keluar sama anak-anak supaya ga memikirkan Vino apalagi menghubungi dia, tapi sekarang aku semakin ingat sama laki-laki itu." batin Angel
Sudah beberapa hari belakangan Angel memegang ucapannya dengan tidak pernah menghubungi Vino apalagi menemui laki-laki tersebut, tetapi pengaruh minuman beralkohol membuat Angel tidak bisa mengendalikan dirinya
"Aku rasa sudah cukup waktu yang aku berikan untuk Vino, saat ini juga aku harus mendapatkan jawaban dari dia." gumam Angel
Angel pun segera mencari keberadaan ponselnya dan menghubungi Vino, gadis cantik tersebut bahkan mengabaikan keselamatan dirinya sendiri dengan dia melakukan hal tersebut
Di sisi lain Vino yang sudah terlelap ke alam mimpi harus terbangun karena ponselnya terus berdering akibat ulah Angel, Vino pun meraih ponselnya yang berada di nakas dan segera menjawab panggilan telepon tersebut
"Halo"
"Halo sayang"
"Apa kamu tau sekarang jam berapa Angel?" tanya Vino dengan tegas
"Aku ga tau dan aku juga ga mau tau sayang, yang aku tau saat ini juga aku mau mendengar jawaban dari kamu." jawab Angel dengan tegas
Vino pun mulai mendudukkan tubuhnya dengan sempurna agar mengusir rasa kantuk yang sudah menguasai dirinya
"Apa harus dengan cara seperti ini Angel? apa kamu ga bisa merasa puas dengan kamu bisa memiliki aku?"
Angel pun tertawa kecil
"Maaf sayang tapi aku yakin aku ga akan bisa menerima hal tersebut, ga ada sejarahnya di dalam hidup aku mengenal kata berbagi ataupun kalah." jawab Angel dengan sombongnya
Vino pun menghembuskan nafasnya dengan kasar
"Kalau begitu aku juga terpaksa menjawab kamu dengan jujur Angel"
"Kalau begitu apa jawaban dari kamu sayang?" tanya Angel dengan serius
"Aku minta maaf sama kamu karena sampai kapanpun aku ga akan pernah bisa melupakan anak itu, aku ga akan pernah melupakan anak itu sebelum aku berhasil menemukan anak itu dan mengetahui keadaan dia." ucap Vino dengan yakin
Angel pun langsung mengeraskan rahangnya
"Apa kamu yakin dengan pilihan kamu Vino?" tanya Angel dengan dingin
"Iya"
"Kamu benar-benar sudah keterlaluan Alviano Putra Mahendra!! apa kamu pikir aku ga akan berani untuk mengadukan tentang masalah ini di hadapan kedua orang tua kita?!!" teriak Angel
Vino pun membuang nafasnya dengan kasar
"Aku ga akan melarang kamu untuk melakukan apapun yang ingin kamu lakukan Angel, tapi kamu juga harus tau kalau aku sudah menceritakan tentang permintaan konyol kamu ini sama kedua orang tua aku. Aku juga yakin kalau kedua orang tua kamu sudah mengetahui tentang masalah ini," jelas Vino
"Berani banget Vino melakukan hal itu, dia bahkan sudah antisipasi untuk menyelesaikan ancaman dari aku. Ini sama aja dengan dia benar-benar menantang aku!!"
"Apa maksud kamu Vino?!! kamu lebih memilih untuk mengingat anak itu dan menolak keinginan aku, sadar Vino!! yang akan menjadi pendamping hidup kamu aku bukan anak itu!!"
"Aku sadar akan hal itu Angel, tapi apa kamu ga bisa untuk belajar memahami perasaan orang lain?"
"Apa yang salah dari permintaan aku Vino? aku cuma mau memiliki hati kamu secara keseluruhan, aku ga mau ada orang lain di dalam hati kamu selain aku!!"
Angel terus berteriak di setiap perkataan yang dia ucapkan, sedangkan Vino memilih untuk berdiam diri tanpa mengeluarkan sepatah kata pun dari bibirnya
"Berdebat dengan kamu memang ga akan pernah ada habisnya Angel!! tapi untuk sekali ini aku harus meminta maaf, karena sampai akhir aku ga akan mengalah dengan keinginan kamu." batin Vino
"Apa kamu sadar kalau kamu sudah bersikap seperti seorang laki-laki bajingan Vino?!! dengan kamu masih mengingat anak itu sama saja dengan kamu sudah mengkhianati aku!! perempuan manapun ga akan ada yang mau menerima hal itu!!"
Angel pun mulai terdiam karena merasa sedikit lelah setelah berteriak tanpa henti, gadis itu masih berharap agar Vino bisa merubah keputusan yang dia pilih
"Apa sudah selesai?" tanya Vino dengan tegas
Saat itu Angel masih terdiam karena sedang mengatur nafasnya terlebih dahulu
"Kalau begitu sebaiknya kita akhiri percakapan kita dan kamu harus tau kalau keputusan aku tetap sama, apapun yang kamu katakan ga akan bisa merubah keputusan aku." lanjut Vino dengan tegas
Tanpa menunggu jawaban dari Angel terlebih dahulu Vino pun langsung memutuskan sambungan teleponnya, Vino juga langsung membuat ponselnya dalam keadaan tidak aktif agar tidak terlibat perdebatan yang semakin melebar
Angel yang masih berada di bawah pengaruh alkohol tidak bisa menerima itu semua begitu saja, merasa belum puas dia pun mencoba menghubungi Vino sekali lagi tetapi ponsel Vino sudah dalam keadaan tidak aktif
"Kurang ajar!! kamu benar-benar sudah keterlaluan Vino!! apa kurangnya aku sampai kamu tetap memilih untuk mengingat anak itu sampai saat ini?!!" teriak Angel lalu membanting ponselnya ke sembarang arah
Di tempat yang berbeda secara perlahan Dita sudah mulai tersadar, dia pun menyadari bahwa dia dalam posisi duduk dengan di apit oleh dua orang. Dita mencoba mengingat semua kejadian yang baru saja terjadi dan tetap berpura-pura tidak sadarkan diri
"Aku harus memikirkan jalan keluarnya dengan tenang, kalau aku tergesa-gesa akan merugikan diri aku sendiri. Saat ini yang terpenting adalah aku harus bisa menemukan celah agar bisa melarikan diri dari mereka," batin Dita
Dita benar-benar memainkan perannya dengan sangat baik, hingga tidak ada satupun orang yang berada di dalam mobil tersebut menyadari bahwa Dita sudah tersadar. Secara perlahan Dita membuka sedikit matanya untuk mengetahui secara pasti jumlah orang yang berada di dalam mobil tersebut
"Sebentar lagi kita akan sampai di villa milik tuan muda, apapun yang terjadi nanti di dalam villa kalian tidak boleh melakukan tindakan apapun." ucap sang pemimpin
"Baik pak"
"Setelah di villa tugas kita hanya menjaga agar perempuan ini tidak ada kesempatan untuk melarikan diri sebelum tuan muda melakukan apa yang inginkan"
"Baik pak"
"Dasar laki-laki bajingan!! cuma orang bodoh dan gila yang akan diam saja saat berada di dalam kandang macan!! saya tidak akan membuat keinginan bos kalian terwujud!!" gerutu Dita di dalam hatinya
"Sebaiknya aku bergerak sekarang juga!! kalau sudah sampai di sana aku akan kesulitan untuk memberikan perlawanan, di sana pasti ada lebih banyak orang dan aku ga mungkin bisa melarikan diri." batin Dita
Dengan seluruh kekuatan yang dia miliki Dita pun memberikan sebuah bogem mentah kepada orang yang duduk di samping kirinya, hingga bisa terdengar suara sesuatu yang patah karena ulah Dita tersebut
"Sial!! perempuan ini memukul hidung saya!!" teriak orang tersebut sambil memegang hidungnya yang terasa sakit dan mengeluarkan darah segar
Dita bisa merasa sedikit tenang karena perlawanan pertama yang dia lakukan sudah membuahkan hasil yang cukup baik