Mengapa Harus Sahabat Ku?

Beberapa hari berlalu...

Agis masih belum sadar kan diri, Rayan bolak balik ke rumah sakit dan kantor. Erika sendiri sudah Risen karena kandungan nya yang besar membuat nya lelah jika terus bekerja.

Rayan tetap memperhatikan Erika meskipun Ia sibuk dengan pekerjaan dan bolak balik melihat keadaan Agis.

Rayan meminta Erika untuk mengerti keadaan nya, dan bersyukur Erika tidak banyak menuntut seperti sebelumnya. mungkin ia tidak ingin membebani Rayan dengan keinginan nya.

*

Salma fokus mengurus kafe milik Agis, Rayan percayakan Salma untuk memegang kendali kafe tersebut.

Ia juga sibuk dan tidak akan sempat jika harus mengurusi urusan kafe juga.

Siang ini Ibra berkunjung ke kafe, dua bulan terakhir ini Ia sibuk mengurusi pekerjaan nya yang berada di Faris, baru satu minggu ini ia di Jakarta.

"Hai Mbak, saya mau bertemu dengan Agis. apa dia sudah datang ?"

Tanya Ibra pada Salma.

"hm, maaf anda siapa mbak Agis ?"

tanya Salma lupa kalau Ibra adalah pelanggan kafe tersebut, cukup lama Ibra tidak datang.

"Saya Ibra, teman Agis. dia penyanyi di kafe ini kan ?"

Salma tertegun sejenak, seperti nya pria ini tidak tahu kalau Agis adalah pemilik kafe itu.

"Ya, tapi mbak Agis bukan penyanyi di kafe ini !"

Ungkap Salma membuat Ibra tertegun sejenak.

"Kalau bukan penyanyi lalu apa ?"

Tanya Ibra menatap wajah Salma.

"Dia pemilik kafe ini...!"

Ibra mengangguk.

"lalu sekarang apa dia sudah datang ?"

Ibra ingat akan Rayan dan Erika, beberapa waktu itu Ia tertinggal perkembangan mereka karena Ibra benar benar sibuk, si kembar saja jarang ia perhatikan.

"Mbak Agis sekarang di rawat di rumah sakit !"

ungkap Salma lalu menceritakan apa yang terjadi dengan Agis, Ibra hanya diam termenung sendiri.

setelah itu Ibra pamit pada Salma karena Agis tidak ada di kafe.

Salma mengulum senyum, Ibra mungkin salah satu penggemar Agis.

Namun sayang nya sampai saat ini Agis belum sadar kan diri, Salma juga merasa kehilangan karena biasanya agis menemani nya di kafe.

Entah kapan Agis sadar apa lagi dengan keadaannya yang seperti itu, dokter saja tidak bisa memprediksi kapan Agis sadar, dokter bilang luka nya cukup parah.

*

Ibra memang pernah mendengar kabar tentang kecelakaan yang terjadi di jakarta, namun Ibra tidak menyangka kalau Agis menjadi salah satu dari kecelakaan itu.

Ibra tertegun mengingat kebersamaan mereka saat terdampar di Brunei Darussalam, Ibra tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya karena pikiran nya terus tertuju pada perempuan yang memiliki suara merdu itu.

Apa yang terjadi selama ia pergi ?

***

Rayan masuk ke ruang perawatan, keadaan Agis memang sudah stabil, tapi Tuhan belum mengizinkan nya untuk terbangun. Rayan menatap wajah nya yang semakin tirus. tubuh nya semakin kecil.

Rasa sesal itu selalu memberikan sesak pada Rayan, masih kah ia memperbaiki semua nya setelah apa yang hancur?

Rayan mengusap pipi Agis yang tirus, Rayan beranjak lalu mengecup kening nya lama.

"bangunlah sayang, Abang sangat merindukan mu. kita akan perbaiki semua nya..!"

ujar Rayan masih berada dekat dengan wajah Agis.

Apa masih bisa di perbaiki sementara pernikahan nya telah retak karena kesalahan nya, namun Rayan berharap kalau Agis mau memberikan nya kesempatan kedua.

Rayan duduk di sofa dekat ranjang dimana Agis berbaring, Ia mengingat memory indah bersama Agis.

"Bang aku bahagia karena memiliki suami seperti kamu...!"

ujar Agis kala mereka Berlibur ke paris, saat itu Anniversary pernikahan mereka yang ketiga tahun, Agis meminta pergi berlibur ke paris. Agis sangat bahagia karena Rayan mewujudkan keinginan nya, kedua nya menghabiskan waktu sepekan di paris.

*

"Bangun sayang, Abang akan ajak kamu pergi ke Swiss, kita pergi berlibur lagi.."

ujar Rayan tertegun melihat bulir bening meluncur bebas pada mata nya terpejam.

"Agis maafkan Abang....! Abang benar benar menyesal, Abang janji akan perbaiki semuanya. bangunlah sayang !"

ujar Rayan menelungkup kan kepala nya pada tangan Agis.

Susanto sendiri sudah kembali ke bandung karena ia juga harus mengurus pekerjaan, Alan juga harus kembali ke sekolah. Susanto mempercayakan Agis pada suami nya. Mereka tidak tahu permasalahan apa yang menimpa kedua nya, Rayan tidak bercerita tentang masalah yang tengah mereka hadapi.

Ia khawatir kalau Susanto kecewa sementara selama ini ia selalu menunjukkan dan memberikan yang terbaik untuk Agis.

Semua berubah setelah ia bertemu dengan dokter Arief yang mengatakan bahwa Agis mandul dan tidak memberikan nya anak, sementara sang ibu dan ayah terus mendesaknya untuk secepatnya mendapatkan momongan.

Rayan tertekan dengan keadaan itu sementara Ia berharap pada Agis, tapi dokter memupus harapan itu.

Rayan harus menanyakan hal itu pada Dokter Arief, dia bilang kalau Agis mandul tapi kenyataannya istri nya bisa hamil meskipun harus terampas paksa.

gegas Rayan beranjak dan berniat untuk mendatangi Dokter Arief di rumah sakit yang berbeda.

**

Arief mendapatkan kabar tentang keguguran Agis dari Devita, kemungkinan besar Rayan akan datang untuk menanyakan hal itu, Devita meminta Arief untuk jaga rahasia dan tidak membongkar kalau semua itu adalah rencana nya, Rayan tidak boleh tahu kalau itu hanya lah rekayasa saja.

Sejak Awal Devita memang tidak menyukai Agis, namun ia tidak bisa menolak keinginan Rayan untuk meminang Agis, keduanya bertemu saat Agis tengah magang di perusahaan selama tiga bulan, hubungan keduanya berlangsung hingga Rayan memutuskan untuk melamar Agis, ia bahkan rela bulak balik Jakarta Bandung demi meraih Agis.

Awal nya semua berjalan baik, namun waktu berlalu dan terus berjalan, Agis tak kunjung hamil membuat Devita kesal.

Agis selalu sabar menghadapi sikap nya yang selalu jutek dan baik saat berada di hadapan Rayan saja, semakin lama Devita semakin gerah dan meminta kedua nya untuk ikut program hamil.

Agis menuruti keinginan Devita, menerima semua perlakuan tidak menyenangkan dari Devita, meminum obat yang diberikan oleh Devita agar ia cepat hamil. dan Erika tahu betul bagaimana Devita karena Agis selalu curhat pada nya.

Segala keluhan Agis, Erika mendengar kan. ia hanya bisa mengatakan untuk sabar, kelak mertuanya itu akan berubah, tapi kenyataannya justru ia sekarang menjadi menantu Devita juga.

*

Dokter Arief tertegun saat suster mengatakan bahwa Rayan ingin bertemu dengan nya, Arief langsung mempersilahkan Rayan masuk ke dalam ruangan nya.

"silahkan duduk pak Rayan abivandya..."

titah dokter Arief mengulum senyum memindai wajah Rayan tak seceria saat ia datang bersama Erika, keduanya juga berkonsultasi dengan dokter Arief perihal kehamilan Erika.

"Ada masalah dengan kehamilan Erika ? kenapa Anda datang sendiri pak Rayan ?"

tanya dokter Arief pura pura tidak tahu tentang apa yang menimpa Agis.

bersambung....

Terimakasih yang masih setia ya😍😍