Mencintainya bukan bagian dari sebuah kesalahan,namun melupakannya adalah sebuah keharusan, meskipun bukan sebuah keinginan.
Mampukah Rayyana mendapatkan cintanya atau sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 : Menjaga jarak
PARIS,PRANCIS
Gadis cantik berkerudung tengah duduk termenung memandang lurus ke luar jendela, melihat pemandangan malam dari lantai enam puluh sembilan.Sangat indah, begitulah kira kira perkataan orang orang yang melihatnya, tapi tidak dengan Almyra.
Kehamilan Lita sudah terdengar sampai di telinganya.Bukannya bahagia, Myra justru terlihat sedih.
"Apa ini kak Abi? Aku tidak percaya, apa kamu sungguh mencintai kak Lita?" Myra bermonolog.
Dulu dia selalu membela kakak iparnya itu.Di depan bunda,Myra seringkali berbicara hal positif tentang Lita, menceritakan sedikit gambaran pekerjaan yang di geluti sang kakak ipar.
Namun sebaik apapun Myra menjelaskan, tetap saja bunda Dewi tidak pernah mau mengerti.
"Bunda bukan tidak menyukai pekerjaan Lita, hanya saja bunda memang tidak menyukai personality dari kakak iparmu itu. " begitulah kata kata bunda suatu hari. "Jadi tidak usah kamu repot repot untuk membuat bunda dekat dengan nya, itu tidak akan pernah terjadi. " lanjutnya lagi.
Myra pun bisa melihat itu, terkadang dia mencoba mendekatkan Lita dengan sang bunda, namun kakak iparnya itu seakan tidak bisa menyatu dengan bundanya.
Dan sekarang Jelita sedang hamil anak Abian,entah bagaimana perasaan bunda sekarang.Myra saja yang dulu selalu berharap Lita hamil, justru sekarang berharap sebaliknya,seandainya hari itu tidak pernah ada, hari di mana Myra menyaksikan perselingkuhan Lita dengan mata kepalanya sendiri, mungkin akan lain ceritanya.
Ada penyesalan dalam dirinya kenapa tidak memberitahukan Abian saat dia melihat Lita dengan pria lain,seandainya waktu bisa di putar kembali,kejadian seperti ini jelas tidak akan terjadi,pasti kakaknya itu akan memilih berpisah.
Mungkin sudah itu takdir yang harus kakak nya jalani, terpenjara seumur hidup dengan wanita yang perlahan sudah memupuk rasa benci Almyra untuk Jelita.
,,,,,,,,,,,,
Di belahan bumi lain, seorang wanita cantik dengan jilbab berwarna coklat yang membungkus rambut indahnya, tengah di sibukkan dengan banyak pekerjaan.
Sedari pagi dia sudah datang, menyelesaikan berbagai macam laporan tentang kesehatan dan pemeriksaan lanjutan untuk semua pasiennya.
Semenjak kehamilan istri dokter Abian, dokternya itu lebih sering datang di siang hari, dan itu sudah di sepakati oleh semua perawat yang bertugas di departemen neurologi, termasuk Rayyana selaku koordinator ruangan.
Karena itu,sengaja Rayya datang dan menyelesaikan pekerjaannya di pagi hari sebab dia tidak ingin bertemu dengan dokter Abian.
Dan seminggu ini dia berhasil melakukannya tanpa kendala sama sekali.
Sifat yang dulu sangat pendiam dan tidak tersentuh kembali lagi menyempurnakan jiwanya yang seakan hilang di telan kekecewaan.
Sebenarnya dia tidak bisa menyalahkan siapapun, hanya saja keadaan yang membuatnya seperti ini.
Mungkin dia terlalu terbawa suasana saat Abian memperlakukannya dengan sangat baik.dan tak bisa di pungkiri rasa itu datang memenuhi hatinya yang kosong.Jahat,,seperti itulah kira kira pandangan orang terhadapnya, bisa bisanya menyukai seorang pria yang sudah beristri.tapi kembali lagi,, rasa itu datang tanpa permisi dan seakan membuat nya menjadi gila.
Untuk itu dia mencoba sebisa mungkin menjaga jarak aman dengan Abian, mengurangi intensitas pertemuannya, agar hatinya yang sudah di penuhi oleh satu nama tersebut perlahan dan sedikit demi sedikit akan menghilang.Rayya cukup tau diri, di bandingkan dengan istri Abian dia tidak ada apa apanya.dari segi kekayaan,apalagi kecantikan.
Maka dari itu menghindar adalah jalan yang paling tepat untuk saat ini.
Terkadang memang kita harus bisa menjadi seperti arus yang tenang mengalir, memasrahkan segalanya tanpa perlu melawan, biarkan kenyataan yang menuntun kita pada damainya sebuah penerimaan. menerima kenyataan kalau dirinya dan Abian tidak akan pernah bersama.terdengar naif memang, tapi Rayya juga manusia biasa,cinta itu bisa tumbuh tanpa mengenal waktu dan dengan siapa cinta itu akan berlabuh.Seperti sekarang ini, tidak pernah terbersit dalam hatinya, cinta itu akan datang kembali dan membuat hari harinya semakin berwarna,tapi sayang cinta itu sedang bermuara pada orang yang tidak tepat.
Jadi tugasnya sekarang adalah mengelola hatinya agar tidak terjatuh terlalu dalam.Harus menghindari kata kata yang akan menjatuhkan imagenya sebagai wanita baik baik, yaitu perempuan perusak hubungan rumah tangga orang lain.
,,,,,,,,,,
Di sisi lain, Lita saat ini sebisa mungkin menghindari Reza.Beberapa kali Reza mencoba menemuinya, tapi Lita selalu bisa mengelak dengan banyak alasan.Tapi itu tidak berlangsung lama.Reza sampai harus mengancam Lita untuk bisa bertemu dengannya.
"Aku akan ke rumahmu kalau kau tidak ingin bertemu denganku Lita!! " ancam Reza saat tadi siang berhasil menghubungi Lita.
"Baiklah,sekarang juga kita ketemu di tempat biasa.. " Lita lalu mengakhiri panggilannya tanpa menunggu jawaban dari Reza.
Lita mulai terlihat emosi,sebenarnya dia tidak ingin berhubungan dengan Reza lagi,namun sepertinya dia harus menyelesaikan semuanya agar tidak ada lagi batu sandungan yang akan membuatnya terjatuh di kemudian hari.
Di sebuah restoran langganan mereka, Reza sudah duduk di kursi menunggu kedatangan Lita.
Setengah jam kemudian, dengan wajah acuh, Lita duduk di hadapan Reza.
"Katakan.. aku tidak punya banyak waktu... " ujar Lita begitu menjatuhkan tubuhnya di kursi.
"Kau kenapa Lita,apa aku membuat kesalahan? akhir akhir ini kau menghindariku.. "
"Aku ingin kita mengakhiri segalanya Za.."
"Apa maksudmu!! " Reza marah, itu terdengar dari nada bicaranya.
"Kita nggak bisa seperti ini terus Za.. "
"Tapi kenapa Lita, ini kan yang kamu inginkan, aku bercerai dengan Rayya dan memilihmu, sekarang saatnya kau yang harus melakukannya, ceraikan suamimu!!"ucapan Reza terkesan memaksa.
" Nggak bisa Za, aku nggak akan pernah bercerai dengan Abian..itu karena.. aku hamil anaknya. "Ujarnya lalu mengelus perutnya yang masih terlihat rata.
" Aa.. p.. aaa kau bilang,, haaa.. miiilll !!! "
"He..he.he..Jangan bercanda Lita.." Reza terkekeh."Abian... impossible!! dia tidak akan membuat kesalahan seperti itu, suamimu bukan orang bodoh. "
"Pasti kau hanya mencari alasan kan untuk menghindari ku, come on Lita.. ini tidak sesuai dengan perjanjian awal kita sayang." lanjutnya lagi.
"Aku serius Reza!! saat ini aku tengah mengandung penerus Grahatama Group." jawabnya tidak mau kalah.
Reza menggeleng. "Kalaupun kau hamil itu pasti anakku. " ujar Reza menatap Lita dengan intens.
"Ha.. ha.. ha.. " Kali ini Lita yang tertawa.
"Jangan terlalu yakin Za." seru Lita sambil menghapus cairan bening yang keluar dari sudut matanya karena tertawa.
"Sudahlah..yang jelas saat ini, aku ingin mengakhiri hubungan kita.jangan temui aku lagi.Please... sebaiknya kau cari yang lain saja Za..atau kau bisa kembali ke mantan istrimu itu, aku yakin dia masih mencintaimu." ujar nya dengan tersenyum sinis.Dia kemudian berdiri dan berlalu dari hadapan Reza.
Tangan Reza mengepal kuat,rahangnya mengeras.
"Tidak akan ku biarkan kau bersama pria lain selain diriku, kalaupun aku tidak bisa memilikimu, aku jamin yang lain juga tidak akan mendapatkan mu." Batinnya.
...****************...
baiklah
rayya...daebak